Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya,<x id="l" /> mereka memasang anak panahnya<x id="m" /> pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati<x id="n" /> di tempat gelap.<x id="o" />

Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal<n id="1" /> berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah.<x id="g" />" Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik.

Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut<x id="a" /> hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap percaya.<x id="b" />

Untuk pemimpin biduan. Dari hamba TUHAN, dari Daud. (36-2) Dosa bertutur di lubuk hati orang fasik;<x id="v" /> rasa takut<x id="w" /> kepada Allah tidak ada pada orang itu,<x id="x" />

(40-11) Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan-Mu<x id="g" /> dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada jemaah<x id="h" /> yang besar.

(40-13) Sebab malapetaka<x id="m" /> mengepung aku sampai tidak terbilang banyaknya. Aku telah terkejar oleh kesalahanku, sehingga aku tidak sanggup melihat;<x id="n" /> lebih besar jumlahnya dari rambut di kepalaku,<x id="o" /> sehingga hatiku menyerah.<x id="p" />

(41-7) Orang yang datang menjenguk, berkata dusta;<x id="q" /> hatinya penuh kejahatan,<x id="r" /> lalu ia keluar menceritakannya<x id="s" /> di jalan.

Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat. Nyanyian pengajaran Daud. (53-2) Orang bebal<n id="1" /><x id="w" /> berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah!<x id="x" />" Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik.

(62-11) Janganlah percaya kepada pemerasan,<x id="k" /> janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan;<x id="l" /> apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.<x id="m" />

dan jangan seperti nenek moyang<x id="z" /> mereka<n id="1" />, angkatan pendurhaka<x id="a" /> dan pemberontak,<x id="b" /> angkatan yang tidak tetap hatinya dan tidak setia jiwanya<n id="2" /> kepada Allah.

(84-3) Jiwaku hancur karena merindukan<x id="u" /> pelataran-pelataran TUHAN<n id="1" />; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.<x id="v" />

Nyanyian ziarah Daud. TUHAN, aku tidak tinggi hati,<x id="a" /> dan tidak memandang dengan sombong;<x id="b" /> aku tidak mengejar hal-hal<x id="c" /> yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.<x id="d" />

Jangan condongkan hatiku<x id="f" /> kepada yang jahat<n id="1" />, untuk melakukan perbuatan-perbuatan<x id="g" /> yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan<x id="h" /> mereka.

Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. "Silakan makan dan minum," katanya kepadamu, tetapi ia tidak tulus hati terhadapmu.

jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.

Aku telah membulatkan hatiku untuk memahami hikmat<x id="s" /> dan pengetahuan, kebodohan dan kebebalan.<x id="t" /> Tetapi aku menyadari bahwa hal inipun adalah usaha menjaring angin,

Aku berkata dalam hati: "Mari, aku hendak menguji kegirangan!<x id="w" /> Nikmatilah kesenangan! Tetapi lihat, juga itupun sia-sia<n id="1" />."

Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan<x id="x" /> hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram.<x id="y" /> Inipun sia-sia.

Berkatalah aku dalam hati: "Allah akan mengadili<x id="v" /> baik orang yang benar maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan<x id="w" /> ada waktunya."

Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah binatang.<x id="x" />"