Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 341 - 360 dari 759 ayat untuk menyolok mata (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.12) (Ibr 12:2) (full: MATA YANG TERTUJU KEPADA YESUS. )

Nas : Ibr 12:2

Di dalam perlombaan iman ini kita mengarahkan pandangan kepada Yesus sebagai

  1. (1) teladan dari kepercayaan kepada Allah (Ibr 2:13), penyerahan kepada kehendak-Nya (Ibr 10:7-10; Mr 14:36), doa (Ibr 5:7; Mr 1:35; Yoh 17:1-26), mengatasi pencobaan dan penderitaan (Ibr 2:10; 4:15), ketabahan dalam kesetiaan kepada Bapa (ayat Ibr 12:2-3), dan usaha untuk memperoleh sukacita akibat menyelesaikan tugas yang dibebankan Allah kepada kita (ayat Ibr 12:2; bd. Luk 15:6,24,32; Yoh 15:11);
  2. (2) sumber kekuatan, kasih, kasih karunia, kemurahan dan pertolongan (Ibr 4:16; 7:25; 10:22; Wahy 3:21).
(0.12) (Why 19:20) (full: NABI PALSU ... TANDA-TANDA. )

Nas : Wahy 19:20

Yohanes menggambarkan lagi nabi palsu itu dengan suatu ciri yang mencolok; ia memperdaya banyak orang dengan mengadakan tanda-tanda ajaib (bd. Wahy 13:13-15; bd. 2Tes 2:9-10). Kesimpulannya jelas sekali: pada hari-hari terakhir, mereka yang berusaha bertahan dalam kesetiaan kepada Kristus dan perintah-perintah-Nya (bd. Wahy 14:12) tidak boleh melandaskan penilaian mereka terhadap kebenaran semata-mata atas keberhasilan atau mukjizat-mukjizat. Dengan sungguh-sungguh Tuhan sendiri memperingatkan, "Sebab Mesias-Mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mukjizat-mukjizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga" (Mat 24:24;

lihat art. KESENGSARAAN BESAR)

(0.12) (Yos 11:1) (jerusalem) Bab ini memuat kisah mengenai perebutan bagian utara negeri Kanaan. Kisah itu tersusun begitu rupa sehingga sejalan dengan bab 10. - Inti historis kisah itu ialah kemenangan yang diperoleh Israel dekat mata air Merom.
(0.12) (2Sam 5:8) (jerusalem: Siapa yang hendak....) Dalam naskah Ibrani ayat ini tidak terang. Terjemahan lain: Barangsiapa memukul kalah orang Yebus dan naik melalui saluran air (akan mendapat sebagai hadiah... ). Saluran air yang dimaksud (kalau kata Ibrani yang dipakai memang berarti: saluran air) ialah terowongan yang dipahat di dalam bukit Yerusalem lama dan yang turun sampai ke mata air Gihon pemberani dapat naik melalui terowongan itu dan begitu menyusup ke dalam kota. dalam 1Ta 11:6 hanya terbaca: Siapa yang lebih dahulu memukul kalah orang Yebus, ia akan menjadi kepala dan pemimpin. Lalu Yoab, anak Zeruya, yang menyerang lebih dahulu, maka ia menjadi kepala
(0.12) (Ayb 33:23) (jerusalem: malaikat, penengah) Harafiah: malaikat juru bicara/juru bahasa. Malaikat itu membuka bagi si sakit makna penderitaannya, membuka mata manusia sehingga menyadari kesalahannya, Ayu 33:27; iapun menjadi pembicara baik di hadapan Allah, Ayu 33:24; bdk Ayu 5:1+. Pikiran mengenai "malaikat penengah" itu ada dasarnya dalam Perjanjian Lama. Orang benar menjadi perantara, Ayu 42:8+; orang dapat memberi silih guna orang lain, Yes 53:10; malaikat-malaikat menjadi perantara dalam menyampaikan firman Allah kepada nabi (dalam kitab Yehezkiel, Daniel, Zakharia); mereka turun tangan untuk menangkis bahaya, Maz 91:11-13+, dan membawa doa manusia ke hadapan Allah, Tob 12:12+; bdk Wah 8:3 dst. Agama Yahudi selanjutnya mengembangkan ajaran itu. Dalam sorotan wahyu Kristen malaikat-malaikat penengah itu menjadi malaikat pelindung, bdk Tob 5:4+; Mat 18:10; Kis 12:15.
(0.12) (Mzm 11:7) (jerusalem: keadilan) Harafiah: apa (hal-hal atau perbuatan) yang adil, benar
(0.12) (Mzm 62:9) (jerusalem: orang-orang yang hina.... yang mulia) Dalam naskah Ibrani dipakai dua ungkapan yang hampir searti, yaitu: anak-anak Adam dan: anak-anak manusia. Ungkapan itu menjadi istilah dengan arti: orang hina, rakyat jelata dan: orang-orang terkemuka, bdk Maz 49:3 Namun demikian ungkapan-ungkapan itu juga dapat diartikan secara umum saja: manusia, insan
(0.12) (Kid 1:2) (jerusalem) Ketiga ayat ini berperan sebagai kata pendahuluan kitab. Terungkap di dalamnya mana pokok bersama semua syair yang terkumpul dalam Kidung Agung. Nada kata pendahuluan ini sama dengan nada semua sajak yang berikut, yaitu nada cinta mesra yang menyala-nyala. Ada peralihan tiba-tiba dari diri orang yang ketiga (berbicara kepada orang ketiga), Kid 1:2,4 kepada diri orang kedua (langsung berbicara kepada kekasih), Kid 1:3,4. Hal semacam itu merupakan ciri khas lagu cinta, dan terdapat misalnya dalam lagu-lagu cinta yang berasal dari negeri Mesir. Kekasih laki-laki memang tidak hadir, tetapi meskipun jauh di mata ia dekat di hati kekasih perempuan yang sedang berbicara dan disertai beberapa teman, Kid 1:4, yaitu "puteri-puteri Yerusalem", Kid 1:5. Ada kesamaan antara Kid 1:2-4 ini dengan Nyanyian Nikah Raja, Maz 45:8-9,15-16.
(0.12) (Yes 48:4) (jerusalem: tegar tengkuk) Para nabi kerap kali berkata tentang ketegaran hati umat Israel dan juga dalam kitab-kitab sejarah dikatakan bahwa Israel suatu bangsa "yang tegar tengkuk", Kel 32:9; 33:3; 34:9; Ula 9:6,13; 31:27; 2Ra 17:14; Yer 7:26, dll. Umat menjadi tuli dan buta, Yer 6:9-10; 42:19-20; 43:8, dengan tidak mau mengabdi Tuhan tetapi sebaliknya "mematikan kuk" hukum Allah, Yer 2:20; 5:5. Maka umat sudah dihukum dan terpaksa menyerahkan tengkuknya ke bawah kuk bangsa asing, Ula 28:48; Yer 27:8; 11:23; 30:8; Yes 9:3; 10:27. Namun demikian Allah tidak membuang umatNya sama sekali, Yes 48:9-11, dan menyatakan keselamatan akan membuka mata umat yang buta dan durhaka, Yes 42; 7,16,18; 43:8-12.
(0.12) (Yoh 7:38) (jerusalem: Dari dalam hatinya) Terjemahan ini mengikuti sebuah tradisi yang memisahkan (dengan pakai titik) Yoh 7:38 dari Yoh 7:37. Maka "hatinya" ialah hati orang percaya. Tetapi tradisi paling tua menghubungkan "Barangsiapa percaya kepadaKu" dengan Yoh 7:37:"....dan minum, ialah barangsiapa percaya kepadaKu. Seperti yang dikatakan....". Kalau demikian maka "hatinya" ialah hati Yesus
(0.12) (Why 5:6) (jerusalem: Anak Domba) Dengan mengganti berbagai gelar Mesias, Wah 5:5, gelar Anak Domba tampil di sini sebagai gelar Kristus dan selanjutnya oleh Wahyu masih akan dipakai tiga puluh kali lebih. Anak Domba itu telah disembelih guna keselamatan umat terpilih, bdk Yoh 1:29+; Yes 53:7. Ia masih membawa bekas-bekas penderitaanNya, tetapi berdiri sebagai pemenang, Kis 7:55, yang mengalahkan maut, Wah 1;18, dan oleh karena itu menjadi penyerta Allah sebagai Penguasa seluruh umat manusia, Wah 5:13; dll; bdk bab 21-22; Rom 1:4+, dll
(0.12) (Ayb 1:6) (jerusalem: menghadap TUHAN) Bagaikan seorang raja Allah memberi "audiensi" pada hari-hari tertentu. Mengenai istilah "anak-anak Allah" bdk Ayu 2:1; 38:7; Kej 6:1+; Maz 29:1+; Maz 89:7. "Anak-anak Allah" itu ialah makhluk-makhluk sorgawi, lebih tinggi derajatnya dari pada derajat manusia. Mereka menjadi iringan Allah dan dewan penasehatNya. Kemudian hari makhluk-makhluk itu disamakan dengan malaikat-malaikat (begitu misalnya dalam Alkitab Yunani), bdk Tob 5:4+
(0.12) (Kej 6:1) (sh: Akibat melampaui batas (Sabtu, 8 Februari 2003))
Akibat melampaui batas

Seluruh perikop ini sulit kita mengerti dengan jelas, khususnya ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">1-4. Beberapa penafsir berpendapat bahwa istilah "anak-anak Allah" mengacu pada orang-orang saleh, yang pada waktu itu menikah dengan perempuan dari keturunan orang-orang yang tidak beribadah. Dalam hal ini, para penafsir menekankan bahwa manusia telah melakukan penyelewengan terhadap Allah. Pernikahan yang berhakikatkan kesatuan dari Allah, kini menjadi persatuan dengan pihak yang melawan Allah. Di mata Allah, perbuatan manusia selain telah melampaui batas-batas tatanan yang diciptakan Allah (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">3), juga jahat (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">5,11), hingga Tuhan harus menyesal telah menjadikan manusia (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">6).

Dosa tidak hanya melanggar hukum-hukum Allah, tetapi juga mengesampingkan Allah. Dosa tidak berhenti setelah korban berjatuhan. Dosa merajalela, dengan buas mengacungkan tinju menantang Allah; juga menyarangkan belati ke tubuh sesama manusia. Keinginan menyamai Allah beriringan dengan keinginan merampas dan merusak karya-karya indah Allah juga.

Allah tidak membiarkan; Allah memutuskan untuk melakukan dua hal. Pertama, hidup manusia dibatasi. Usia manusia hanya 120 tahun saja (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">3). Kedua, akan ada penghukuman, sekaligus pemusnahan (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">7,13)! Allah bertindak demikian agar manusia mengetahui sekaligus mengingat dan menyadari bahwa otoritas tertinggi adalah Allah dan manusia itu fana belaka. Kedaulatan ada pada Allah, bukan manusia, karena itu Allah berdaulat untuk menghukum manusia. Kalaupun Allah memakai Nuh -- karena hanya dia yang didapati tetap setia kepada Allah, itu semata-mata karena anugerah dan inisiatif Allah (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">8,13a).

Renungkan: Baik penyelamatan maupun penghukuman sama menegaskan dan meninggikan Allah. Sambutlah penyelamatan-Nya sebab itu menyukakan Allah dan sebab itu berarti Anda memilih hidup dalam Allah, bukan maut.

(0.12) (Ul 1:19) (sh: Antara ketakutan dan kemarahan (Rabu, 23 April 2003))
Antara ketakutan dan kemarahan

Ketika manusia menghadapi suatu keadaan yang tidak mengenakkan, yang menyerang dirinya, bisa timbul dua macam reaksi. Reaksi pertama adalah marah. Reaksi kedua adalah ketakutan. Ketakutan dan kemarahan menjadi emosi yang terus-menerus hadir bergantian dalam hidup manusia -- bahkan dalam hidup sebuah bangsa.

Musa mengingatkan bangsa Israel tentang perjalanan mereka dari Gunung Sinai (Horeb) sampai ke Kadesy. Mereka telah hadir di sana. Allah sebenarnya sudah memberikan tanah itu kepada mereka. Namun, Allah menginginkan agar mereka berjuang dengan kekuatan militer mereka, bersama dengan kemenangan yang akan Allah anugerahkan dengan pasti bagi mereka.

Musa sudah mengingatkan mereka agar jangan takut, jangan khawatir. Namun, kelihatannya bangsa Israel tetap tidak percaya. Mereka ingin mengutus agen-agen rahasia untuk memata-matai keadaan. Musa menyetujui rencana itu -- dan mungkin sekali karena itulah Tuhan menjadi marah kepadanya (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">37). Maksud Musa adalah baik, ia ingin agar laporan dari para mata-mata itu berkenaan dengan rute dan keadaan di tanah perjanjian memberikan semangat bagi bangsa Israel untuk pergi berjuang. Namun, mereka menjadi sangat takut karena ada orang-orang raksasa dan pertahanan yang mencengangkan. Musa waktu itu sudah mengingatkan mereka lagi akan sejarah pembebasan dari Mesir, bagaimana Tuhan telah menolong mereka dengan tangan-Nya yang kuat. Mereka tetap takut, dan menjadi marah kepada Tuhan. Allah pun marah. Ia tidak mengizinkan semua orang berusia dua puluh tahun ke atas, kecuali Kaleb (dan Yosua) untuk masuk ke dalam tanah perjanjian. Mereka harus kembali ke padang gurun untuk mati!

Renungkan: Tujukan kemarahan dan ketakutan Anda kepada objek yang benar. Takutlah kepada Allah, dan marahlah terhadap kejahatan!

(0.12) (Ul 16:18) (sh: Kata dan perbuatan (Selasa, 20 Mei 2003))
Kata dan perbuatan

Rumusan, pernyataan, dan pengakuan iman tentang karya penyelamatan Allah berakar pada tindakan nyata Allah dalam peristiwa dan sejarah umat Allah. Karena itu kata firman (Ibr. davar) mengandung dua arti yaitu kata dan perbuatan. Firman Allah adalah kata dan perbuatan Allah. Keduanya mengungkapkan hati Allah, keduanya mewujudkan kehendak Allah, serasi tanpa konflik. Apabila umat dituntut melakukan firman, maka yang dimaksud adalah memberitakan perbuatan Allah melalui kata sekaligus perbuatan. Tuntutan untuk serasi kata dan tindakan serta memberlakukan karya penyelamatan dan kasih Allah dalam kehidupan umat, khususnya perlu dilaksanakan di bidang peradilan.

Firman dengan dimensi peradilan ini disampaikan ketika berbagai penindasan dan ketidakadilan di tengah-tengah masyarakat Israel dilakukan para elit politik waktu itu. Jelas, penindasan dan ketidakadilan bertentangan dengan kebaikan, kasih dan kebenaran Allah. Setiap orang yang menerima suap dan mengadili dengan mempermainkan standar kebenaran, tidak hanya melanggar hukum peradilan, tetapi juga melawan Allah. Karena itu, para hamba peradilan diminta agar khusus menjaga diri dari menerima suap, sebab suap membutakan mata orang-orang bijaksana dan orang-orang benar (tsadiq). Para hamba peradilan menduduki kehormatan mewakili Allah. Sepatutnya bahwa wibawa Allah dan kebenaran dihormati oleh mereka. Mereka bertanggungjawab untuk menjamin peradilan yang adil dan benar bagi seluruh bangsa (bdk. 18,20). Keadaan bangsa Indonesia tercinta ini akan terus terpuruk karena praktik-praktik ketidakadilan dan suap. Selama orang tidak segan-segan melakukan ketidakadilan, berarti mata mereka buta dan tak berhikmat menegakkan keadilan.

Renungkan: Berserulah kepada Tuhan agar Ia menegakkan keadilan dan kebenaran-Nya di tengah-tengah bangsa kita.

(0.12) (1Raj 4:1) (sh: Pemimpin yang berhikmat (Kamis, 29 Juli 2004))
Pemimpin yang berhikmat

Bagaimana caranya berhasil memimpin bangsa yang besar? Salomo merasakan beban berat untuk melanjutkan kepemimpinan Daud. Mengapa demikian? Pada zaman Daud, Israel telah mengalami kejayaan dalam peperangan. Bagaimanakah nasib Israel di tangan Salomo? Apakah Salomo merupakan orang yang tepat untuk meneruskan kepemimpinan Daud?

Menjadi seorang raja atas bangsa Israel yang besar jumlahnya memerlukan hikmat. Hikmat pada masa itu, bukanlah hikmat teoretis dan ilmu pengetahuan semata-mata. Hikmat pada masa itu terkait dengan kemampuan untuk meraih kesuksesan, yaitu suatu hal yang nyata dan praktis. Salomo memiliki hikmat tersebut. Hikmatnya terwujud nyata dalam bagaimana dia mengatur administrasi pemerintahannya dengan membagi duabelas kepala daerah. Tugas kedua belas kepala daerah ini: Pertama, menjamin kebutuhan setiap bulan dalam hal makan raja dan seisi istana. Kedua, bertanggung jawab atas keadilan dan kesejahteraan wilayah masing-masing sehingga tidak ada daerah yang terlalu kaya atau terlalu miskin. Hasil dari kebijaksanaan administrasif Salomo, membuat orang Yehuda dan orang Israel terjamin kebutuhan hidupnya (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">7-20).

Keberhasilan Salomo dalam memimpin bukan semata-mata karena kecakapan administratifnya yang luar biasa tetapi karena dia terlebih dahulu mengarahkan hidupnya untuk hidup takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan merupakan sumber hikmat (band. Amsal 1:7) yang menolong Salomo dalam memimpin bangsa Israel.

Kita harus meneladani apa yang dilakukan oleh Salomo, yaitu takut akan Tuhan. Setiap kita dipanggil untuk memimpin, pertama-tama memimpin hidup kita masing-masing, baru kemudian memimpin orang lain. Landasilah hidupmu dengan takut akan Tuhan, maka hikmat Tuhan akan dicurahkan kepadamu.

Renungkan: Supaya kita bisa memimpin dengan baik dan benar, mulailah dengan hidup takut akan Tuhan dan menyesuaikan hidup kita dengan kehendak Tuhan.

(0.12) (1Raj 15:9) (sh: Komitmen bulat mereformasi sejarah (Jumat, 25 Februari 2000))
Komitmen bulat mereformasi sejarah

Raja ketiga dalam garis kerajaan Yehuda adalah keturunan kelima dari kerajaan Israel. Ia bertolakbelakang dari para pendahulunya. Asa, namanya berarti 'penyembuh', mendobrak "berhalaisme" yang telah dianut tiga generasi pendahulunya selama lebih dari seperempat abad. Seperti Daud, Asa berpaut kepada Tuhan sepenuh hati dan melakukan apa yang benar: pelacuran bakti disingkirkan, merobohkan, membakar patung-patung dewa. Sampai neneknya dipecat dari kedudukan sebagai ibu suri kerajaan, karena masih membuat patung Asyera yang keji. Asa memberikan persembahan-persembahan kudus ke Rumah Tuhan dan Rumah Tuhan dibenahi setelah 20 tahun terbengkalai.

Namun sayangnya reformasi yang dilakukan hanya setengah- setengah. Menurut catatan sejarah, pada tahun ke lima belas masa pemerintahannya, seluruh tatanan ibadah, pemerintahan, dan Rumah Tuhan sudah selesai direnovasi. Seluruh kerajaan kembali beribadah kepada Tuhan dan kerajaan Yehuda makin kuat. Meski peperangan terus terjadi sepanjang masa pemerintahan Asa. Tatkala Asa merasa makin terdesak oleh kerajaan Israel, apalagi raja Aram bersengkokol dengan Israel, membuat Asa merasa gentar. Meski secara fisik reformasi berhasil tetapi iman Asa kepada Tuhan tidak sungguh-sungguh. Asa gagal. Memang ia melakukan apa yang baik di mata Tuhan tetapi ia tidak bergantung penuh kepada Tuhan. Saat dalam ketakutan dan kesulitan ia tidak mencari Tuhan. Justru ia berupaya mencari Benhadad, raja Aram, untuk mengadakan kolusi dengan Benhadad dan memberi segala emas dan perak yang ada di Rumah Tuhan.

Renungkan: Jangan setengah-setengah berkomitmen kepada Allah. Allah menghargai iman dan ketergantungan kita kepada Dia. Di saat- saat yang krisis, mata kita tak melihat pengharapan, ketakutan mencekam kita, bukan kepada manusia kita datang meminta tolong, apalagi dengan cara suap. Kita harus datang kepada Allah, mencari jalan sesuai dengan petunjuk firman-Nya dan mempercayai Allah yang tidak pernah tertidur menjagai kita. Saat ini bila Anda sedang menghadapi masa krisis seperti Asa, jangan mengulang kesalahannya. Percayakan sepenuhnya kepada Allah dan Ia pasti memberikan jalan keluar dan memberikan kemampuan untuk mengatasi semua permasalahan dan kesulitan Anda.

(0.12) (1Raj 15:25) (sh: Hukuman Allah (Selasa, 17 Agustus 2004))
Hukuman Allah

Sejarah bangsa Israel dalam Alkitab menunjukkan bahwa Allah berdaulat atas sejarah. Allah membangkitkan satu bangsa untuk menghukum bangsa yang lain. Bangsa yang dipakai Allah untuk menghukum pun tidak luput dari penghukuman-Nya. Israel dipakai untuk menghukum bangsa-bangsa Kanaan. Allah juga menghukum Israel melalui bangsa-bangsa lain.

Dalam skala yang lebih kecil, Allah memakai orang-orang tertentu untuk menghukum raja Israel yang berdosa kepada-Nya. Hal ini mulai terlihat dari perikop yang kita baca hari ini dan akan diteruskan menjadi salah satu model penghukuman Allah atas kerajaan Israel (Utara).

Nadab, anak Yerobeam menjadi raja atas Israel. Komentar mengenainya singkat (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">25-26,31), yaitu "Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, serta hidup menurut tingkah laku ayahnya dan menurut dosa ayahnya, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula" (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">26). Mungkin saja Nadab besar di mata manusia, namun dalam komentar Allah ia tidak ada artinya. Tuhan membangkitkan Baesa untuk menghukum Nadab. Bukan hanya Nadab, tetapi seluruh keluarga Yerobeam ikut dimusnahkan. Baesa membunuh seluruh keluarga Yerobeam setelah ia naik takhta menjadi raja dengan menggulingkan Nadab (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">29). Tujuannya agar tidak ada anggota keluarga Yerobeam yang akan membalas dendam kepadanya. Hal ini sesuai dengan nubuat tentang nasib keturunan Yerobeam (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">27-30). Di satu sisi, penghukuman terhadap keluarga Yerobeam adalah sesuai dengan nubuat Tuhan, di sisi lainnya pembunuhan itu jelas bermotifkan politik.

Allah berdaulat dalam hidup kita. Ia menghukum kita untuk kebaikan kita. Allah terkadang mengizinkan orang lain menjadi alat untuk menghukum kita. Bahkan kejahatan orang lain dapat menjadi alat Allah untuk memurnikan kita dari dosa-dosa kita!

Renungkan: Kalau Anda sedang menderita karena ulah orang lain, langkah pertama adalah periksalah diri kalau-kalau ada dosa yang menimbulkan murka Allah. Bertobatlah! Bereskan hidupmu.

(0.12) (2Raj 6:1) (sh: Hikmat dalam melayani Tuhan (Senin, 9 Mei 2005))
Hikmat dalam melayani Tuhan


Yang dibutuhkan untuk menjadi pelayan Tuhan yang berguna bukan hanya kesetiaan, tetapi juga hikmat ilahi. Dalam pertimbangan hikmat ilahi tidak ada pelayanan yang remeh sehingga bisa diabaikan, juga tidak ada pelayanan yang terlalu sulit untuk diselesaikan.

Bagi orang lain, kehilangan mata kapak mungkin perkara kecil yang seharusnya tidak memerlukan mukjizat dari nabi sebesar Elisa. Namun, Nabi Elisa oleh hikmat ilahi melihat rasa tanggung jawab si pengguna kapak tersebut baik terhadap pemilik kapak itu maupun terhadap pekerjaan yang sedang dilakukannya (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">5). Itulah sebabnya Elisa menolong orang tersebut (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">6-7).

Hikmat ilahi kembali dinyatakan ketika Elisa menolong Israel dan Raja Yoram menghadapi musuh mereka, Aram. Pertama, Elisa membocorkan niat jahat dan strategi raja Aram menghadang pasukan Israel kepada raja Yoram (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">8-10). Dengan terbongkarnya tipu daya, musuh menjadi tidak berdaya. Kedua, Elisa meminta Tuhan membuka mata iman dari bujangnya yang ketakutan akan kepungan musuh yang dahsyat (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">15-17). Dengan iman, anak-anak Tuhan melihat bahwa Tuhan mereka jauh lebih dahsyat daripada musuh terhebat sekalipun. Ketiga, Elisa menaklukkan musuh Israel tanpa menggunakan kekerasan dan berhasil meredam usaha mereka mengganggu Israel (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">18-23). Dengan strategi jitu ia menggiring mereka masuk ke dalam pengepungan tentara Israel. Lalu Elisa membuat pasukan Aram ini berhutang nyawa dan budi kepada raja Israel.

Fakta menyedihkan pada masa kini adalah kenyataan begitu banyak pelayanan dilakukan orang Kristen tanpa dasar dan tujuan yang benar. Mintalah hikmat ilahi agar pelayanan Anda selalu dilakukan sesuai dengan prinsip firman Tuhan dan tepat sasaran.

Renungkan: Pelayanan yang benar dan tepat sasaran akan memenangkan lawan jadi kawan dan memberdayakan kawan menjadi mitra kerja Allah.

(0.12) (2Raj 15:1) (sh: Jangan terapkan cara dunia dalam gereja (Kamis, 30 Juni 2005))
Jangan terapkan cara dunia dalam gereja


Dalam bacaan ini kita melihat empat kali pergantian raja Israel dalam kurun waktu 20 tahun 7 bulan, yaitu:

1) Zakharia memerintah selama 6 bulan (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">8-12);

2) Salum memerintah selama satu bulan (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">13-16);

3) Menahem memerintah selama 10 tahun (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">17-21);

4) Pekahya memerintah selama sepuluh tahun (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">23-26).

Di antara keempatnya, Salum adalah raja yang memerintah paling singkat (dalam jajaran para raja Israel, ia menduduki peringkat kedua setelah Raja Zimri yang hanya memerintah selama satu minggu). Proses peralihan kepemimpinan ini diwarnai dengan persepakatan keji dan pertumpahan darah, yaitu: Zakharia dibunuh Salum (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">10), Salum dibunuh Menahem (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">14b), dan Pekahya dibunuh Pekah (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">25). Alkitab juga mencatat bahwa mereka melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam. Pada waktu itu, penderitaan Israel bukan hanya dalam masalah politik dan keamanan, tetapi juga karena keterpurukan ekonomi. Pada masa Menahem, ia membebankan hutang negara sebesar 1000 talenta perak kepada rakyat. Uang rakyat ini dipakai Menahem untuk menyogok raja Asyur (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">20).

Sementara itu di kerajaan Yehuda, Raja Amazia digantikan oleh anaknya, Azarya. Alkitab mencatatnya sebagai raja yang melakukan apa yang benar di mata Tuhan (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">3). Selama pemerintahannya, Azarya berhasil merebut dan membangun kembali kota Elat (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">14:22). Meski demikian, Azarya juga tidak menyingkirkan bukit-bukit pengorbanan sehingga bangsa itu tetap beribadah di sana. Akibatnya, Tuhan menimpakan tulah penyakit kusta atasnya sehingga ia harus diasingkan sampai hari kematiannya (ayat menyolok+mata&tab=notes" ver="">15:5).

Berebut kekuasaan dengan cara saling menjatuhkan dan melakukan berbagai trik kejahatan sudah biasa dalam kancah politik dunia. Orang Kristen dan Gereja dipanggil untuk berlaku sebaliknya, menyatakan kasih dan keadilan Allah.

Renungkan: Pemimpin dunia berebut takhta karena ambisi, pemimpin gereja melayani karena anugerah-Nya.



TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA