(0.15600602030457) | (Ibr 5:7) | (jerusalem: kesalehanNya) Istilah Yunani (eulabeis) mengandung rasa hormat dan ketaatan, sehingga searti dengan sungguh-sungguh menjalankan agama, sikap keagamaan yang mendalam. Doa Yesus waktu maut mendekat dijiwai seluruhnya oleh ketaatan kepada kehendak Bapa, bdk Mat 26:39,42. Itulah sebabnya Ia didengar dan doaNya dikabulkan |
(0.15466255837563) | (Kej 15:6) |
(full: PERCAYALAH ABRAM ... MEMPERHITUNGKAN HAL ITU KEPADANYA SEBAGAI KEBENARAN.
) Nas : Kej 15:6 Untuk pertama kalinya iman dan kebenaran disebut bersama-sama dalam Alkitab.
|
(0.15443808629442) | (Luk 9:28) |
(sh: Jangan menunggu logika dipuaskan baru percaya! (Senin, 2 Februari 2004)) Jangan menunggu logika dipuaskan baru percaya!Jangan menunggu logika dipuaskan baru percaya! Sulit menerima kenyataan bahwa orang yang kita harapkan dapat menjadi tumpuan kehidupan masa depan kita harus menderita. Hal inilah yang dirasakan dan dialami para murid. Kemungkinan besar sesudah mendengar berita bahwa Yesus harus menderita, mereka tidak hanya kehilangan harapan tetapi menjadi ragu-ragu akan kemesiasan Yesus. Menurut mereka apalah arti kedatangan-Nya jika ternyata Sang Pembebas, harus menderita. Bagaimana mungkin mereka mengalami pembebasan jika Dia yang diharapkan dapat memberikan kebebasan ternyata tidak dapat mengelak dari penderitaan. Apa yang bisa mereka harapkan dari-Nya? Kekuatiran ini ditangkap jelas oleh Yesus. Delapan hari sesudah Yesus dengan penuh kesabaran mengajar para murid tentang hal ini, Ia mengajak Petrus, Yohanes, dan Yakobus naik ke atas gunung untuk berdoa (ayat 29). Para murid melihat Yesus dimuliakan. Lukas memunculkan peristiwa “pemuliaan” ini seakan-akan ingin menunjukkan suatu tanda kepada para murid bahwa Yesus yang kemesiasan-Nya sempat diragukan, ternyata adalah sungguh-sungguh Mesias yang mulia. Dia akan membebaskan umat dalam konteks yang lebih luas, bukan dalam konteks dan konsep sempit para murid yang orang-orang Yahudi. Namun, tugas itu harus didahului oleh penderitaan. Kehadiran Musa yang mewakili Taurat, dan Elia yang mewakili nabi-nabi, bersama-sama dengan Yesus merupakan bukti tergenapinya nubuatan Perjanjian Lama dalam diri Yesus Kristus. Akhirnya, Allah Bapa meneguhkan secara langsung kemesiasan Yesus, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia”. Walaupun Petrus dan rekan-rekannya tetap belum mengerti, sudah seharusnya mereka percaya kepada Firman Allah Bapa. Renungkan: Banyak orang baru mau percaya pada Yesus dan penyelamatan-Nya melalui salib bila logikanya dipuaskan. |
(0.1534069035533) | (Kej 12:3) |
(ende) Panggilan Abram adalah dasar historis panggilan Israel mendjadi Umat Tuhan. Dalam pertemuan dengan Tuhan, Abram mengalami, bahwa ia harus meninggalkan dunia kafir sekitarnja. Ini berarti pula, bahwa ia harus meninggalkan tanah miliknja, kaum-kerabatnja, dan melepaskan ikatannja dengan sukunja. Tetapi Tuhan mendjandjikan tanah baru dan keturunan subur kepadanja. Dia akan mendjadi Bapa bangsa baru. Berkat jang semula diberikan kepada kepada Adam, sekarang dianugerahkan kepada Bapa bangsa Israel. Sekalian para bangsa akan mengakui, bahwa Israel setjara istimewa menerima Rahmat-anugerah Tuhan, dan akan ikut serta menerima berkat itu pula. Melalui Israel Berkat Tuhan akan kembali dilimpahkan atas seluruh umat manusia (lihat Kis 3:25; Gal 3:8). |
(0.1534069035533) | (Kej 17:5) |
(ende) Nama menundjukkan kodrat dan tugas seseorang. Perubahan nama mengandung arti, bahwa seseorang menerima tugas baru, peranan dalam sedjarah keselamatan; bahwa ia mendjadi manusia baru, manusia lain. (Lihat ajat Kej 15; 32:29; 35:10 (Jakub). Dalam Perdjandjian Baru perubahan nama Simon mendjadi Petrus mempunjai arti sematjam itu (Yoh 1:42; Mat 16:18). Disini nama Abram diganti mendjadi Abraham (dalam bahasa Arab: Ibrahim). Ditindjau dari sudut etimologi, Abraham sama sadja artinja dengan Abram, jakni: "bapa jang mulia", atau: "ia seseorang jang luhur dari pihak bapanja" (ia berasal dari keluarga terhormat). Tetapi disini Abraham diberi arti baru, jakni: "Ab-hamon" = "bapa suatu golongan besar". |
(0.1534069035533) | (Kej 29:31) |
(ende) Dalam ajat-ajat berikutnja diterangkan arti nama-nama para putera Jakub, disusun selaras dengan adanja persaingan antar Rachel dan Lea. Putera-putera Jakub adalah para Bapa dari keduabelas suku Israel. Tetapi dalam tjerita ini tidak kita ketemukan tanda-tanda, seakan-akan pengarang bermaksud mengenakan sifat-sifat serta watak-watak suku-suku pada Bapa-suku masing-masing. Sifat realistis tjerita ini, jang menggambarkan persaingan antar kedua Ibu-suku Rachel dan Lea, kiranja menundjukkan, bahwa inti tjerita ini suatu tradisi historis kuno. Keterangan nama-nama sering bersifat dibuat-buat. |
(0.1534069035533) | (Kel 2:1) |
(ende) Di sini mulailah kerja Tuhan, jang sebetulnja merupakan landjutan dari karja-KeselamatanNja dahulu. Tuhan mentjiptakan umatNja dari ketiadaan, artinja: dari keturunan para Bapa-Bapa jang telah begitu merosot. Masa kanak-kanak Musa ditjeritakan dengan gaja jang serba hidup bertjorak romantis, djustru untuk mengutarakan kedudukannja jang istimewa dan peranannja dikemudian hari. Suku Levi kelak akan tersutjikan setjara istimewa kepada Tuhan (lihat misalnja: Kel 32:25-29). Menurut Kel 6:20 nama orang tua Musa ialah: Amram dan Jokebed. |
(0.1534069035533) | (Mat 24:36) |
(full: HANYA BAPA SENDIRI.
) Nas : Mat 24:36 Ayat ini mengatakan bahwa hanya Bapa yang mengetahui saat kedatangan Kristus. Kita harus memahami bahwa ayat ini menunjuk kepada waktu Yesus masih ada di dunia. Pastilah Yesus yang kembali pada kemuliaan-Nya yang semula (Yoh 17:5) kini telah mengetahui saat kedatangan-Nya kembali. Orang kudus pada masa kesengsaraan besar juga mengetahui saat kedatangan-Nya kembali dengan mengamati tanda-tanda masa kesengsaraan yang telah digambarkan oleh Kristus (lihat art. KESENGSARAAN BESAR). |
(0.1534069035533) | (Yoh 8:44) | (jerusalem: tidak hidup dalam kebenaran) Var: tidak mempertahankan diri dalam kebenaran |
(0.15316054822335) | (Yoh 20:19) |
(sh: Percayalah, jangan ragu! (Senin, 21 April 2014)) Percayalah, jangan ragu!Judul: Percayalah, jangan ragu! Tiba-tiba secara ajaib, Yesus masuk ke dalam ruangan terkunci itu, lalu mengucapkan salam. Setelah Yesus memperlihatkan tangan dan lambung-Nya, murid-murid menjadi gembira karena menyadari bahwa Guru mereka ada di tengah-tengah mereka saat itu (bdk. Yoh. 16:21-22). Akhirnya mereka, selain Tomas, percaya dan mengalami kuasa kebangkitan Kristus, yaitu damai sejahtera dan sukacita yang melenyapkan kekecewaan, keraguan, dan ketakutan. Yesus juga berbicara tentang misi yang harus diemban oleh murid-murid-Nya, sebagaimana yang telah Dia sampaikan juga kepada Maria Magdalena. Yesus pun telah menerima misi itu dari Bapa (21). Tuhan juga memberikan Roh Kudus agar mereka dapat melaksanakan misi-Nya sehingga banyak orang yang percaya dan mendapatkan pengampunan dosa dan hidup kekal. Hal yang sama juga Yesus lakukan terhadap Tomas, yang semula menolak kesaksian rekan-rekannya bahwa Yesus telah bangkit (25). Ia menghendaki bukti yang dapat dilihat dengan mata kepala sendiri. Terhadap Tomas yang skeptis, Yesus datang menampakkan diri dan memenuhi harapannya sehingga dia tidak lagi sanggup membantah kebangkitan-Nya. Hasilnya, Tomas akhirnya percaya dan menyembah Dia, "Ya Tuhanku dan Allahku!" (28). Banyak orang seperti Tomas yang percaya karena telah melihat mukjizat, tetapi Tuhan Yesus lebih berkenan bila orang percaya kepada-Nya, meski tanpa melihat tanda-tanda ajaib. Karena semua bukti kebangkitan-Nya tercatat dalam Kitab Suci (30). Para rasul telah menyaksikan-Nya dan dampak kebangkitan-Nya terlihat dengan kehadiran jemaat Tuhan di muka bumi. Memang untuk itulah Injil (Yohanes) ditulis, yaitu supaya kita percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah. Diskusi renungan ini di Facebook:
|
(0.15167950761421) | (Hak 8:22) |
(sh: Maunya Allah dan maunya manusia (Selasa, 14 Oktober 1997)) Maunya Allah dan maunya manusiaMaunya Allah dan maunya manusia Dinasti serong. Orang Israel minta agar Gideon membuat dinasti. Mereka mengutamakan keamanan diri. Pokoknya aman dan hidup enak. Bagaimana dengan kita? Bagaimana dengan nepotisme dan semacamnya? Keinginan serong rohani itu ternyata manusiawi dan disukai Iblis. Iblis memakai kecenderungan untuk serong itu bagi usaha penyesatan. Baju imam (efod) yang dipergunakan dalam usaha mencari tahu kehendak Allah (1Sam. 14:3,18; 30:7) "diserongkan" menjadi berhala yang disembah (ayat 27). Teokrasi dan kendali. "Tuhan yang memerintah kamu" (ayat allah+bapa&tab=notes" ver="">23b). Ini teokrasi. Masa kini juga, dalam sistem politik bagaimana pun, haruslah kita izinkan Tuhan memerintah secara rohani dan mutlak. Haruslah kita izinkan Kristus dan Allah Bapa memegang pemerintahan (1Kor. 15:25; 2Ptr. 2:10; Why. 11:15, 12:10). Kita harus mau dipimpin oleh Roh Kudus. Pemerintahan Allah harus nyata dalam kehidupan Anda dan saya. Haruslah kita izinkan Allah mengendalikan pikiran, hati, tangan, usaha, pelayanan, sekolah, kota, propinsi, negara kita, juga masa depan kita. |
(0.15167950761421) | (Luk 3:21) |
(sh: Menjadi manusia demi manusia (Minggu, 4 Januari 2004)) Menjadi manusia demi manusiaMenjadi manusia demi manusia. Seorang raja pada zaman dahulu kala pernah menyamar menjadi rakyat biasa untuk mengenali kehidupan rakyatnya. Betapa terperanjatnya ia ketika melihat kemiskinan, penindasan dan ketidakadilan melanda masyarakatnya. Sekembalinya raja tersebut ke istana ia segera mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menolong rakyatnya. Tindakan Yesus datang ke dunia dan menjadi sama dengan manusia dalam segala hal adalah tindakan dari kasih Allah kepada umat-Nya. Namun, berbeda dengan cerita di atas, Allah yang Mahatahu datang bukan untuk mencari tahu keadaan umat-Nya, tetapi Allah datang untuk ikut merasakan dan mengalami penderitaan umat-Nya. Bahkan untuk semuanya itu Yesus harus tunduk kepada aturan-aturan manusia. Kesediaan Yesus memberi diri-Nya dibaptis adalah tanda solidaritas-Nya terhadap manusia dan tanda telah dimulainya misi kemanusiaan Tuhan Yesus di tengah-tengah dunia. Segera setelah Yesus dibaptis, turunlah Roh Kudus sebagai tanda bahwa Allah Bapa berkenan atas-Nya (ayat 22). Dengan demikian karya penebusan Allah dalam diri Tuhan Yesus Kristus menjadi karya yang realistis dan menjawab permasalahan umat. Jadi misi Yesus adalah misi surgawi, misi Allah sendiri untuk umat manusia. Renungkan: Untuk menyelamatkan manusia, Yesus rela meninggalkan kemuliaan ke-Allah-an-Nya menjadi manusia sejati. Siapkah kita menjadi Kristen yang rela mengorbankan hak-hak kita untuk menjangkau sesama kita yang masih di dalam dosa? |
(0.1497021928934) | (Kel 3:13) | (jerusalem) Tradisi Yahwista menempatkan permulaan ibadat kepada TUHAN (YHWH) pada awal sejarah umat manusia, Kej 4:26. Karena itu tradisi Yahwista memakai nama YHWH dalam seluruh kisahnya mengenai para bapa bangsa. Sebaliknya, menurut tradisi Elohista yang menyusun juga Kel 6:9-15, nama YHWH baru dinyatakan kepada Musa sebagai nama Allah bapa leluhur. Tetapi Para Imam, Kel 6:2-3, senada dengan tradisi Elohista dengan hanya menambah bahwa nama Allah bapa leluhur ialah El Syaddai; bdk Kel 17:1+. Ceritera mengenai penyataan nama YHWH, Kel 3:13-15, merupakan salah satu bagian Perjanjian Lama yang paling penting. Tetapi ditimbulkan dua masalah juga. Persoalan pertama menyangkut ilmu bahasa, yaitu manakah kata dasar nama YHWH itu? Persoalan kedua menyangkut ilmu tafsir dan ilmu ke-Tuhanan yaitu manakah arti umum ceritera itu serta pentingnya penyataan yang disampaikan? 1. Ada (TUHAN) dengan berbagai kata dari bahasa lain dari bahasa Ibrani ataupun dengan berbagai kata dasar dari bahasa Ibrani sendiri. Sudah pasti bahwa nama YHWH bersangkutan dengan suatu bentuk kuno dari kata Ibrani yang berarti ada. Sementara ahli berpendapat bahwa nama YHWH harus dimengerti sebagai bentuk kata "ada" yang berarti: membuat ada, sehingga nama itu berarti: Ia mengadakan, Ia menyebabkan ada, Ia menjadikan. Namun kiranya jauh lebih menyakinkan pendapat bahwa nama YHWH hanya bentuk dasar kata Ibrani itu, sehingga berarti: Ia ada. 2. Ditinjau dari segi ilmu tafsir nama YHWH dijelaskan dalam Kel 3:14. ayat ini berupa sebuah sisipan kuno yang berasal dari tradisi yang sama seperti ceritera itu sendiri. Para ahli memperbincangkan arti keterangan dalam Kel 3:14 itu yang berbunyi: eyeh asyer eyeh. Oleh karena Allah sendirilah yang sedang berbicara maka selayaknya Ia berkata: Aku ada yang Aku ada, dan bukan:Aku ada Ia ada. Ungkapan Ibrani tsb secara harafiah dapat diterjemahkan itu mungkin mau ditarik kesimpulan bahwa Allah sebenarnya tidak mau menyatakan namaNya. Tetapi justru sebaliknya yang dimaksudkan: Allah menyebut di sini namaNya sendiri. Menurut alam pikiran bangsa Semit nama itu sedikit banyak mengungkapkan kepribadian Allah. Ungkapan Ibrani: eyeh asyer eyeh secara harafiah juga boleh diterjemahkan sbb: Aku ada Dia yang Aku ada. Menurut patokan tata bahasa Ibrani ungkapan itu berarti: Aku adalah Dia yang ada, atau: Akulah yang ada. Para penterjemah Kitab Suci ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta) mengerti ungkapan Ibrani itu dengan arti sedemikian juga. Mereka menterjemahkan: Ego eimi ho on, artinya: Allah satu-satunya yang sungguh-sungguh ada. Ini sama artinya dengan: Allah adalah transenden dan tetap suatu rahasia bagi manusia: artinya pula: Allah berkarya dalam sejarah umatNya dan dalam sejarah seluruh umat manusia. Sejarah itu dipimpin olehNya menuju suatu tujuan. Nas Keluaran mengenai penyataan nama Tuhan itu mengandung bibit segala keterangan yang kemudian masih diberikan Allah bdk Wah 1:8 yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang. Yang Mahakuasa; Yoh 8:24+; Wah 1:4+; Yes 42:8+. |
(0.14969581218274) | (2Kor 5:21) |
(full: DIA YANG TIDAK MENGENAL DOSA TELAH DIBUATNYA MENJADI DOSA.
) Nas : 2Kor 5:21 Alkitab sama sekali tidak menyatakan bahwa Kristus telah benar-benar menjadi seorang "berdosa", sebab Dia tetap menjadi Anak Domba Allah yang tak bercela. Tetapi Kristus telah mengambil dosa kita atas diri-Nya sendiri (lihat art. HARI PENDAMAIAN) dan Allah Bapa menjadikan-Nya sasaran hukuman Allah Bapa ketika Kristus menjadi korban karena dosa kita di atas kayu salib (Yes 53:10). Pada waktu mengambil alih hukuman kita itu, Yesus telah memungkinkan Allah secara adil mengampuni orang yang berdosa (lihat cat. --> Yes 53:5; lihat cat. --> Rom 3:24; lihat cat. --> Rom 3:25). [atau ref. Yes 53:5; Rom 3:24-25] |
(0.14847460913706) | (Mat 7:7) |
(full: MINTALAH ... CARILAH ... KETOKLAH.
) Nas : Mat 7:7-8 Yesus mendorong kita untuk bertekun di dalam doa. Dalam bahasa Yunani kata kerja ini dalam ayat Mat 7:8 menunjukkan tindakan yang dilakukan terus-menerus. Ini berarti bahwa kita harus terus meminta, mencari, dan mengetok. Meminta mengandung arti kesadaran akan kebutuhan dan kepercayaan bahwa Allah mendengarkan doa kita. Mencari menunjukkan permohonan yang sungguh-sungguh disertai dengan ketaatan pada kehendak Allah. Mengetok menunjukkan adanya ketekunan dalam menghampiri Allah sekalipun Ia tidak menjawab dengan segera. Jaminan Kristus bahwa mereka yang meminta akan menerima apa yang mereka minta itu dilandaskan pada:
|
(0.14847460913706) | (Kel 40:34) |
(sh: Menghormati kekudusan Tuhan. (Selasa, 30 September 1997)) Menghormati kekudusan Tuhan.Menghormati kekudusan Tuhan. Tuhan hadir. Umat Tuhan telah mengerjakan tugas mereka, kini Tuhan mengerjakan bagian-Nya. Dengan tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari, Ia hadir. Bukankah sering kita mengabaikan tempat-tempat ibadah kita seolah bangunan buatan tangan manusia semata? Sering pula kita membayangkan Allah sebagai Allah yang abstrak dan jauh, tidak bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari kita. Ternyata Tuhan dekat. Tuhan hadir di dalam kemah yang di dalamnya Ia ingin kita beribadah, berjumpa Dia! Renungkan: Bila hati kita terang, mata kita akan mampu melihat kehadiran Allah dalam keseharian kita. Doa: Tolong kami menghormati kekudusan-Mu, Bapa! |
(0.14847460913706) | (Mzm 68:1) |
(sh: Lebih dari Marching Band Istana. (Kamis, 30 April 1998)) Lebih dari Marching Band Istana.Lebih dari Marching Band Istana. Lebih dari Siapa saja. Pelayanan Kristus dapat kita lihat dalam ayat allah+bapa&tab=notes" vsf="TB" ver="">19 (Bdk. Ef. 4:7-16). Secara terus menerus Daud menyebut nama Allah dan mengungkapkan keunggulan dan kuasa-Nya. Dari Mazmur ini ditemukan bahwa Allah itu ternyata Bapa Yang Maha Kasih, Pemimpin yang berwibawa, Penolong yang berbelas kasihan, Sahabat Sejati dan Penebus yang menyelamatkan. Bukankah itu semua digenapkan dalam Tuhan Yesus Kristus, Allah seratus persen dan manusia seratus persen. Renungkan: Allah telah menjadi segala-galanya bagi kita dalam Kristus. Janganlah perlakukan semena-mena! |
(0.14847460913706) | (Yes 52:1) |
(sh: Kemerdekaan tanpa bayar (Sabtu, 13 Maret 1999)) Kemerdekaan tanpa bayarKemerdekaan tanpa bayar. Kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat didambakan setiap orang maupun bangsa yang berada dalam keadaan tertindas. Bagi mereka tidak ada yang paling diharapkan kecuali bebas, merdeka. Sukacita ini dirasakan oleh bangsa Israel ketika Allah memerdekakan mereka dari penjajahan, karena dosa-dosa mereka bahkan mereka tidak harus membayar apa-apa untuk kemerdekaan itu. Allah membawa umat-Nya yang suci untuk kembali ke Yerusalem, kota Allah yang kudus. Wajarlah jika mereka menikmati suatu sukacita karena karya besar pembebasan Allah. Kemerdekaan dari dosa. Sejarah membuktikan bahwa ketika manusia tidak sanggup menolak keinginan berbuat dosa, ketika itu pula manusia masuk dalam perbudakan dosa. Tetapi Allah yang maha mulia, melalui Putra-Nya Yesus Kristus memerdekakan manusia dari kuasa dosa. Seperti halnya Israel yang dibebaskan tanpa membayar apa pun, demikian juga orang yang percaya kepada Kristus. Kini kita hidup dalam masa-masa penuh kemerdekaan. Sukacita menikmati anugerah keselamatan Allah sepatutnyalah mewarnai kehidupan setiap orang percaya. Karena itu janganlah sia-siakan anugerah yang begitu agung dan mulia itu, melainkan hiduplah sebagai orang percaya yang benar-benar merdeka dari perbudakan dosa. Doa: Bapa ajarlah kami mengisi hari-hari kami dalam perjalanan bersama dengan Engkau dengan sukacita dan ketaatan yang penuh. Amin. |
(0.14847460913706) | (Rm 8:1) |
(sh: Kemerdekaan dalam Kristus. (Sabtu, 30 Mei 1998)) Kemerdekaan dalam Kristus.Kemerdekaan dalam Kristus. Allah Tritunggal sumber keselamatan. Dengan indah sekali Paulus melihat Allah Tritunggal terlibat penuh dalam kasih karunia-Nya menyelamatkan manusia. Pertama, Allah Bapa mengutus Anak-Nya sendiri (ayat 3). Kedua, Anak Allah menjelma menjadi manusia dan Dia (Yesus Kristus) telah menggenapi taurat, menanggung hukuman atas dosa, dan dengan jalan itu memberi kita pembenaran dan pengudusan (ayat 4). Ketiga, Roh Kudus menolong agar apa yang telah Yesus kerjakan untuk kita itu dapat menjadi milik dan pengalaman nyata kita (ayat 5-8). Renungkan: Hidup dalam Roh berarti: 1) hidup kita menjadi baru bukan lagi di dalam dosa, 2) pola pikir kita dikendalikan Roh bukan dosa, 3) sikap baru yaitu tunduk dan cinta kepada Allah bukan lagi berontak melawan Allah. Doa: Tuntunlah kami menghayati sifat baru dariMu dengan tekun. |