Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 341 - 360 dari 1855 ayat untuk Aku adalah AND book:[40 TO 66] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.37) (Mat 12:32) (ende: Menentang Putera manusia)

Dosa itu tidak begitu besar, kalau ia dipandang sebagai manusia biasa. Tetapi kalau sudah tjukup djelas bahwa "Roh Allah" bekerdja didalamnja, mereka benar-benar menghodjat Allah dengan mengatakan, bahwa kuasa itu adalah kuasa kepala, setan. Dan sebab sikap mereka demikian djahat, maka tak dapat diharap, mereka mengatasi ketegaran hati mereka dan bertobat.

(0.37) (Mrk 9:43) (ende: Kehidupan)

disini berarti kehidupan abadi disurga.

(0.37) (Luk 1:46) (ende)

Madah "magnificat" ini adalah tjetusan-tjetusan kegembiraan dan sjukur hati Maria atas rahmat Allah baginja, jaitu mendjadi ibu Penebus. Martabat bahagia ini dirindukan oleh semua ibu Jahudi jang saleh; tetapi lebih-lebih Maria menjatakan kegembiraan dan sjukur atas kedatangan Penebus dunia jang sudah begitu lama didambakan.

(0.37) (Kis 2:9) (ende)

Partus, Medea, Elam, Mesopotamia adalah wilajah-wilajah jang terletak dalam wilajah jang sekedar dinamakan Irak.

Kapadosia, Pontus, Asia, Frigia, Pamfilia termasuk propinsi-propinsi Romawi di Asia Ketjil. Libia dan Sirene terletak dipantai Afrika-Utara. Banjak dari orang-orang asing jang bertobat di Jerusalem kemudian mendjadi pokok umat-umat didaerah-daerah tersebut.

(0.37) (Kis 2:21) (ende: Menjerukan nama Allah)

Ungkapan ini dalam bahasa Kitab Kudus berarti: perdjandjian kepertjajaan dan pengabdian mutlak kepada Allah dan sikap mengharapkan segala sesuatu daripada Dia.

(0.37) (Kis 17:28) (ende: Pudjangga kamu)

Kutipan ini terdapat dalam karja Epimanides dari Ngasos, jang hidup dalam abad keenam seb. Kr. Pudjangga ini djuga dimaksudkan Paulus dalam Tit 1:12.

Utjapan "kita adalah sebangsa dengan Dia" berasal dari seorang pudjangga bernama Aratus jang hidup dalam abad ketiga seb.Kr.

(0.37) (Kis 18:5) (ende: Bahwa Jesus adalah Mesias)

Atjara pokok dan utama segala pembitjaraan Paulus - dan rasul-rasul jang lain - kepada orang Jahudi, ialah membuktikan dari nubuat-nubuat Perdjandjian Lama, bahwa Jesus sebenar-benarnja Mesias jang didjandjikan dan ditunggukan kedatanganNja.

(0.37) (1Kor 1:29) (ende)

Umat hendaklah insjaf, bahwa segala keunggulan mereka, seperti pengetahuan, pengertian, kurnia-kurnia Roh Kudus dan kebidjaksanaan sedjati, adalah anugerah Allah belaka, sebab itu djangan menjombong dan berlagak seolah-olah segalanja itu djasa mereka sendiri. Segala hormat harus diberikan kepada Allah.

(0.37) (1Kor 16:17) (ende)

Ketiga mereka ini diduga adalah utusan umat untuk menghantar surat mereka kepada Paulus, (1Ko 7:1). Tentu sadja mereka membawa berita-berita jang menjenangkan djuga, sehingga hati Paulus jang sangat tjemas terhibur.

(0.37) (Gal 3:14) (ende: Dalam Kristus)

Menurut Gal 3:16 Kristus adalah satu-satunja keturunan Abraham jang mewarisi djandji Abraham, untuk menjampaikannja kepada semua orang jang pertjaja akanNja.

(0.37) (Flp 4:3) (ende)

"Sitsigos". Terdjemahan kalimat asli, kata-demi-kata, ialah: "Dan chususnja engkau "Sitsigos tulen". Sebagai istilah "Sitsigos" berarti "teman se-kuk" (rekan sekerdja"). Tetapi mungkin sitsigos disini adalah nama orang jang disapa itu dan dengan ungkapan "sitsigos tulen". Paulus bermain kata sadja.

(0.37) (Kol 2:20) (ende: Anasir-anasir djagat raja)

Jang pertama-tama dimaksud, ialah ketentuan-ketentuan adat-istiadat (agama) Jahudi, jang sering disamakan Paulus dengan tachjul kekafiran. Tetapi adjaran palsu itu sebenarnja adalah tjampuran agama Jahudi dan "kafir", dan adjaran-adjaran serani djuga.

(0.37) (Kol 3:3) (ende: Sudah mati)

jaitu mengenai hidup lama dalam keadaan berdoa.

(0.37) (Kol 3:11) (ende: Si Skit)

"Skit" adalah suatu bangsa jang paling biadab dan terbelakang dalam pandangan orang-orang Junani.

(0.37) (2Tim 3:8) (ende: Janes dan Mambres)

Kedua nama itu tidak disebut dalam buku-buku Perdjandjian Lama, tetapi menurut hikajat lisan orang Jahudi mereka adalah kepala para tukang sihir Mesir, didalam istana Parao, jang dengan hebat menentang Moses. (Moses II (Kel 7:11-13) dan Kel 7:22, lagi Kel 8:3-14).

(0.37) (Ibr 1:3) (ende: Tjahaja kemuliaanNja)

Aslinja"pantulan" atau"pentjerminan"(seluruh) kemuliaanNja.

(0.37) (Ibr 12:1) (ende)

Pengarang menggambarkan disini hidup umat sebagai suatu perlombaan. Para leluhur jang dipudji didalam bab 11 (Ibr 11) tadi adalah penonton. Mereka hendak menjaksikan semangat umat dan memberanikan hati mereka. Umat harus berlari-lari dengan sungguh-sungguh dan sebab itu membuang dan menanggalkan segalanja jang merintangi ketjepatan.

(0.37) (1Ptr 1:1) (ende)

SURAT PERTAMA SANTU PETRUS

KATA PENGANTAR

Pengarang

Sedjak dari permulaan, Para Bapak Geredja sependapat bahwa St. Petruslah penulis surat ini. Kesatuan pendapat itu telah utuh, sampai ketika sardjana- sardjana Kitab Kudus dari djaman modern ini mengemukakan beberapa keberatan terhadapnja.

Isi surat ini sendirilah jang harus memberi putusan dan penjelesaian jang sebenarnja. Disamping setjara terang-terangan menundjukkan dirinja sebagai Petrus, "Rasul Kristus", pengarang sepintas lalu dalam bab Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">5:1 menjebut dirinja sebagai rekan-imam dan penjaksi kesengsaraan Kristus". Djuga Markus, jang oleh Papias disebut sebagai "djuru bahasa" Petrus di Roma, disangka ada bersama Petrus, tatkala dia menulis suratnja (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">5:13). Keaslian surat ini diperteguhkan lagi oleh beberapa perhubungannja dengan kehidupan dan pengadjaran Kristus .

Gaja bahasa Djunani, sekalipun kurang mutunja daripada gaja jang dipergunakan oleh St. Jakobus dalam suratnja, dahulu pernah dianggap sebagai suatu alasan untuk mengingkari Petrus sebagai pengarang surat ini. Namun sebagaimana halnja dengan Jakobus dan Judas, orang sama menjetudjui sekarang sistim pemakaian djurutulis, jang tentu djuga terdjadi pada masa Petrus.

Penulis terus terang mengatakan bahwa ia menulis "dengan perantaraan Silvanus" (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">5:12). Akibatnja ialah sekalipun isi pikiran itu timbul dari Petrus, tetapi bahasanja disusun oleh djurutulisnja.

Pembatja

Ajat pertama dari surat ini menundjukkan bahwa ia ditulis untuk orang serani di Asia Ketjil. Entah orang-orang serani itu terdiri dari pentobat-pentobat Jahudi atau kafir, masih dipersoalkan. Karena alasan-alasan jang diberikan belum mentjapai persetudjuan penuh, maka rasanja dapat dikatakan bahwa tak ada kelompok orang serani tertentu jang dimaksudkan. Dengan pasti ialah bahwa bagian terbesar orang serani terdiri dari pentobat-pentobat Jahudi. Tetapi tatkala surat ini ditulis, Paulus dan rekan-rekannja telah menobatkan banjak orang kafir di Asia Ketjil. Kemungkinan jang terbesar ialah bahwa surat ini ditudjukan kepada Para miskin dan hamba sahaja di Asia Ketjil (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">2:18).

Waktu, kesempatan dan tempat dimana surat ini ditulis

Pada kesempatan mana Petrus menulis surat ini, tidak kita ketahui. Dari isi surat hanja dapat kita simpulkan bahwa Petrus bermaksud memberanikan orang serani dalam pertjobaan, dan menghidupkan iman jang mendapat serangan sekian banjak (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">4:12).

Bahwa surat ini ditulis di Roma, itu tentu pasti. Dengan menjebut nama Babylon (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">5:13), Petrus agaknja hendak mengawaskan kota Roma jang kafir itu, jang kedjajaannja menjamai kemakmuran djasmani Babylon purba. Karena Petrus meninggal di Roma pada djaman penganiajaan Nero, dan karena ketika itu penganiajaan belum lagi meletus, maka agaknja surat ini ditulis mendjelang achir tahun 64 ses. Kristus. Kepastian waktu surat ini menundjukkan bahwa kutipan-kutipan surat St. Paulus didalam surat St. Petrus itu mungkin.

Gajabahasa

Sekalipun surat ini, sebagaimana djuga surat St. Jakobus, pada dasarnja berisikan adjakan moril, namun dalam beberapa hal ia bukan memuat adjaran moral. la lebih menjerupai bentuk sebuah surat dengan suatu kata pendahuluan jang pandjang (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:1-2), lalu menjusul suatu doa sjukur (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:3-5) jang lazim kedapatan pada banjak surat dizaman itu, dan berachir dengan suatu utjapan selamat (5:12- 14). Tjara penjadjian bahan djuga sederhana, tidak sangat ilmiah. Achirnja, faktor-faktor iman jang digunakan untuk memberi arti kepada adjakan itu djauh lebih banjak daripada St. Jakobus dan menundjukkan suatu teologi penebusan jang tjukup dalam isinja. Teologi penebusan itu dikemukakan dalam suatu bentuk jang sesuai benar dengan liturgi Sakramen Permandian (tjontohnja: Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:3; 2:2; 3:21 dll). Banjak sardjana modern berjakin bahwa isi surat ini sebenarnja terpetik dari suatu katekese permandian jang pernah digunakan St. Petrus. Pemakaian sematjam itu kita ketemukan djuga dalam tulisan-tulisan lain dari Perdjandjian Baru. Ini adalah suatu bukti bahwa liturgi memainkan peranan penting dalam pembentukan Perdjandjian Baru. Ini harus diperhatikan djuga, agar kita dapat mengerti lebih baik Kitab Kudus dan kehidupan liturgi pada zaman purba Geredja Katolik.

Adjaran

Karena surat ini pada dasarnja berisi suatu adjakan moril, maka djangan kita harapkan suatu pementasan kebenaran dogmatis jang teratur didalamnja. Tetapi, kita bisa menemukan djuga teologi jang kaja dan dalam disitu. Kebenaran teologis jang asasi ialah bahwa orang kristen diseluruh dunia ini bersatu (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">5:9); dahulunja mereka pendosa (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">2:24) jang tak tahu suatu apapun (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:14) tetapi kini mereka telah ditebus oleh darah kudus Kristus (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:18-19) dan dipilih untuk berbakti kepadanja (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:2).

Tjaranja mereka ditebus itu diterangkan sedjelas-djelasnja. Allah Bapa, jang maharahim (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:3) dan kudus (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:15-16), sudah merentjanakan penjelamatan mereka (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:2), bahkan sebelum dunia tertjipta (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:20). Nabi-nabi Perdjandjian Lama menginsjafi rentjana tersebut dan bernubuat pula tentang rentjana itu (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:10-12). Rentjana itu dipenuhi dalam sedjarah dengan kedatangan Kristus, jang biarpun tak bersalah (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:19; 2:22), tetapi menderita sengsara (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">2:21; 4:1), dan wafat disalib (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">2:24; 3:18). Hasil daripada sengsara dan wafat Kristus ialah penjilihan dosa manusia (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:18; 3:18).

Mati untuk dosa berarti lahir kembali kesuatu hidup baru jang telah diperoleh berkat kebangkitan Kristus (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:3), dan itu kita dapat dalam Sakramen Permandian (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">3:12), suatu Sakramen jang telah digambarkan lebih dahulu dalam peristiwa ai bah (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">3:20). Oleh ketaatan kepada Kristus (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:2), dan iman terhadap ebasiat penebusanNja (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:5,7-9), orang kristen ada harapan untuk memperoleh istirahat abadi disurga (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:5; 3:22).

Akan memperoleh gandjaran kekal, orang kristen hendaknja kudus (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:15), melawan penggodaan setan (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">5:8-9), meninggalkan dosa-dosa dahulu (1:14;2:11;4:2- 5), menerima pertjobaan dan penderitaan hidup ini (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:6; 2:19; 5:13; 4:12), mengusahakan kebadjikan jang sesuai dengan tugas hidup (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">2:13; 3:7; 5:1-5), dan terlebih berusaha akan beroleh kebadjikan tjinta-kasih persaudaraan (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">3:8).

Biarpun kehidupan sematjam itu kelihatan sukar, toh akan lebih mudah karena diteladani oleh Kristus sendiri (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">2:21; 3:17; 4:1), oleh semakin mendekatinja (2: 3-4), oleh kesadaran bahwa mereka mengambil bagian dalam penderitaannja (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">4:13), dan oleh memikirkan kedudukan mereka jang tinggi dimata Allah "batu-hidup", didalam rumah Allah (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">2:5), suatu bangsa jang terpilih, imamat radjawi, umat jang kudus (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">2:9).

Dengan tjara hidup demikian, orang kristen dapat hidup dengan penuh kepertjajaan kepada penjelenggaraan Allah (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">5:7), kepada pengadilan ilahi pada achir zaman, suatu peristiwa jang dirasa Petrus sudah dewat (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">4:5,7,17), dan akan berachir serta diberkati oleh penampakan mulia Jesus (Aku+adalah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="ende">1:7; 5:1,4).

(0.37) (1Yoh 3:15) (ende: Kebentjian)

adalah djenis/matjam pembunuhan, jang diachiri kematian.

Ingatlah sadja, setan karena membentji Jesus, lalu merasuki Judas, dan Judas jang mengchianati Jesus, hingga mati. Kebentjian bertentangan dengan kasih. Siapa membentji berarti dia tidak mengasihi. Dan jang tidak mengasihi, mati terhadap hidup rohani, berarti tak memiliki hidup abadi.

(0.37) (1Yoh 3:20) (ende)

Suara hati adalah hakim bagi setiap orang jang menundjukkan baik-buruknja perbuatan seseorang. Dia tetap menjertai tiap orang, dan dialah jang pertama-tama menjatakan baik-buruknja perbuatan.

Namun suara hati diberi oleh Tuhan kepada tiap manusia. Djadi Tuhan lebih besar dari suara hati.



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA