Pindah ke halaman:
Pertama
Sebelumnya
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
Selanjutnya
Terakhir
Urutkan berdasar:
Relevansi | Kitab
(0.14715739130435) | (Bil 11:1) | (jerusalem: murkaNya) Murka Allah biasanya nyata dalam hukuman. Murka itu sebenarnya sebuah segi hukuman. Murka itu sebenarnya sebuah segi pada kekudusan Tuhan, Ima 17:1+, dan pada "kecemburuanNya", Ula 4:24+. Kekudusan dan "kecemburuan" Tuhan tidak menanggung rencanaNya dihalang-halangi, terutama Ia tidak menanggung ketidaksetiaan pada perjanjian, Bil 11:33; 12:9; Ula 1:34; 6:15; 9:8; 2Ta 19:2; Yes 5:25; Nah 1:2, dll. Dengan demikian murka Allah sebenarnya berdasarkan belaskasihanNya, Kel 34:6+. Pernyataan murka Allah yang sepenuh-penuhnya dan terakhir akan terjadi pada "Hari Tuhan", Ams 5:18+; Zef 1:15; bdk Dan 8:19; Mat 3:7; Wah 19:15+. |
(0.14715739130435) | (Bil 11:4) | (jerusalem) Dalam kisah ini tergabung dua tradisi. Ada sebuah tradisi mengenai manna dan burung puyuh, Bil 11:4-13; 18-24,31-34, dan sebuah tradisi mengenai Roh Allah yang dikurniakan kepada kaum tua-tua, Bil 11:14-17,24-30. Menurut kitab Keluaran peristiwa manna dan burung puyuh terjadi dalam perjalanan Israel dari Mesir ke gunung Sinai. Sebaliknya, menurut Bil 11 peristiwa itu terjadi waktu Israel dalam perjalanan dari gunung Sinai ke Kadesy, bdk Bil 13:26. Baik dalam ceritera Keluaran maupun dalam ceritera Bilangan berbagai unsur dari tradisi-tradisi yang berbeda-beda digabungkan dan diberi rangka geografis (tempat) yang dianggap sesuai. Bdk Kel 16:1+. |
(0.14715739130435) | (Ul 6:5) | (jerusalem: Kasihilah TUHAN) Kasih kepada Allah bukanlah sesuatu yang boleh dipilih atau tidak dipilih. Sebaliknya, ia berupa perintah. Kasih yang membalas kasih Allah kepada umatNya, Allah kewajiban berbakti kepadaNya dan menepati perintah-perintahNya, Ula 6:13; 10:12-13; 11:1, bdk Ula 30:2. Perintah kasih itu secara langsung tidak disebut lagi dalam Perjanjian Lama, kecuali dalam Ulangan. Tetapi dalam 2Ra 23:25 dan Hos 6:6 terdapat keterangan yang senada. Biarpun perintah kasih tidak jadi terungkap, namun rasa kasih kepada Allah meresap ke dalam kitab para nabi, khususnya kitab Hosea, dan ke dalam kitab Mazmur. Dengan mengutip Ula 6:5 Yesus berkata bahwa perintah kasih kepada Allah itu adalah perintah utama, Mat 22:37 dsj. Dalam kasih itu terkandung rasa segan seorang anak kepada bapanya, tetapi di dalamnya tidak ada tempat bagi ketakutan seorang budak terhadap majikannya, 1Yo 4:18. |
(0.14715739130435) | (Ul 26:1) | (jerusalem) Sama seperti anak sulung manusia dan ternak menjadi milik Tuhan, Kel 13:11+, demikianpun hulu hasil bumi (yang pertama) dikuduskan bagi Tuhan, Kel 22:29; 23:19; 34:26; Ima 2:12,14; 23:10-17; Ula 18:4. Menurut Bil 18:12 hasil bumi pertama itu diberikan kepada para imam, bdk Yeh 44:30. Persembahan hulu hasil dalam penanggalan dahulu, bdk Kel 23:16 dan Kel 19, bergandengan dengan pesta musim menuai dan pemetikan buah-buahan (pesta-pesta itu berasal dari bangsa Kanaan). Tetapi dalam Ulangan persembahan hulu hasil itu dihubungkan dengan peristiwa dalam sejarah penyelamatan, yaitu masuknya umat Israel ke dalam Tanah Suci, Ula 26:1,3,9-10. Kembali terungkap pikiran pokok seluruh kitab Ulangan, yaitu Pemberian Tanah yang dijanjikan kepada umat Israel, bdk Ula 1:5+. |
(0.14715739130435) | (Ul 27:1) | (jerusalem) Bab ini terdiri atas tiga unsur yang berbeda-beda, yakni: Ula 27:1-8; 27:9-10 dan Ula 27:11-26; 27:9-10 barangkali melanjutkan Ula 26:19. Kedua bagian lain merupakan sisipan. Dalam bagian-bagian ini tidak disajikan peraturan umum, tetapi dibebankan beberapa kebaktian yang bersangkutan dengan tempat kudus di Sikhem. Dengan disadur sedikit beberapa tradisi tua dimanfaatkan. Memang kitab Ulangan tidak mungkin menyuruh membangun mezbah di gunung Ebal (atau Gerizim), Ula 27:4 dst, dan hukum Taurat yang dituliskan pada batu-batu haruslah lebih singkat dari pada Kitab Hukum Ulangan yang dituliskan dalam sebuah kitab, bdk Ula 31:24-26. Upacara yang tercantum dalam Ula 27:11-26 juga tidak sesuai dengan hukum yang hanya mengizinkan satu tempat kudus saja. |
(0.14715739130435) | (Yos 6:1) | (jerusalem) Tradisi-tradisi kisah ini berasal dari tempat kudus di Gilgal. Tradisi itu menjelaskan puing-puing kota Yerikho yang masih terdapat sebagai bekas usaha perang Kanaan, Yos 6:2-10,15-16,20-21. Tabut berjanjian adalah tanda kehadiran Tuhan, satu-satunya yang berperan. Kisah itu merupakan kisah contoh dari perang suci yang dengannya negeri Kanaan direbut. Kemudian kisah itu dirubah dengan menyisipkan beberapa tambahan yang menonjolkan peranan para imam, sehingga kisah itu menjadi kisah ibadat. Teks Ibrani bagian ini jauh lebih panjang dari teks terjemahan Yunani yang tidak memuat beberapa pengulangan (dalam Yos 6:3-4,5,8,11,14,15). Juga tradisi-dasar tidak menceritakan sebuah kejadian historis, meskipun mungkin bahwa Yerikho pernah direbut orang Israel, bdk Yos 24:11 dan Yos 2:1+. Ilmu purbakala tidak membawa buku bahwa Yerikho dihancurkan pada awal abad ke-12 seb. Mas, tetapi juga tidak membawa buku bahwa hal itu tidak terjadi. |
(0.14715739130435) | (Yos 7:2) | (jerusalem: Ai) Kata ai berarti: reruntuhan. Sekarang tempat itu disebut et-Tell (tell dalam bahasa Arab juga berarti: reruntuhan). Di zaman Yosua kota Ai sudah lama hancur, sehingga ceritera ini agaknya tidak mempunyai nilai historis. Ceritera itu sebenarnya sejalan dengan ceritera mengenai direbutnya kota Gibea, Hak 20. Kisah tentang Ai barangkali berasal dari Betel. Sebagaimana imbalan bagi ceritera tentang suku Benyamin yang dikalahkan di Gibea, orang Betel menceritakan tentang sebuah kemenangan yang diperoleh di zaman perebutan negeri Kanaan |
(0.14715739130435) | (Yos 11:1) | (jerusalem) Bab ini memuat kisah mengenai perebutan bagian utara negeri Kanaan. Kisah itu tersusun begitu rupa sehingga sejalan dengan bab 10. - Inti historis kisah itu ialah kemenangan yang diperoleh Israel dekat mata air Merom. |
(0.14715739130435) | (Yos 11:20) | (jerusalem: seperti yang diperintahkan TUHAN) Bdk Ula 7:2 dst Ula 20:16-18. Ulangan menerangkan mengapa kota-kota dsb di negeri Kanaan harus ditumpas seluruhnya: Perebutan negeri itu dianggap perang suci: tanah Tuhan harus dibersihkan dari segenap kekafiran; Israel adalah umat kudus, jadi terpisah, Ula 7:6+, yang perlu dilindungi terhadap segenap hubungan yang dapat menjadi bujukan sehingga umat menjadi tidak setia pada Tuhan. Hanya semuanya itu tidak pernah dilaksanakan, bdk catatan pada Yos 10 dan Hak 1. Dalam Hak 2:20-3:4, lih Hak 2:6+, diberi penjelasan mengenai sebab-musabab dan alasan mengapa Israel tidak berhasil, yaitu: kesalahan Israel sendiri dan Tuhan yang ingin mencobai umatNya. |
(0.14715739130435) | (Yos 14:6) | (jerusalem) Kaleb adalah seorang Kenas (Kain),Yos 14:6 dan Yos 14, jadi bukan seorang Israel, bdk Bil 24:21+. Kelompok Kaleb berasal dari bagian selatan negeri Palestina dan bersaudara dengan orang Edom, bdk Kej 36:11 Kelompok Kaleb dihubungkan dengan Israel, khususnya dengan Yehuda, semenjak orang Israel tinggal di Kadesy, Bil 13-14. Kaleb menduduki daerah sekitar Hebron, di sini dan Yos 15:13-19; Hak 1:12-15. Hebron berdekatan letaknya dengan "Tanah Negeb Kaleb", 1Sa 30:14. Agaknya kaum Kaleb melebur ke dalam suku Yehuda, bdk silsilah-silsilah yang tercantum dalam 1Ta 2:18 dst, 1Ta 2:42 dst; Yos 4:11 dst; lih juga Yos 15:13+. |
(0.14715739130435) | (Yos 21:1) | (jerusalem) Suku Lewi tidak mempunyai otonomi politik dan tidak mendapat wilayahnya sendiri, Yos 13:14,33; 14:3-4; 18:7. Tetapi kepada orang Lewi diberikan beberapa kota serta padang rumput sekitarnya sebagai tempat kediaman, bdk Bil 35:1-8. Bab 21 ini sebenarnya bagian yang agak muda usianya dalam kitab Yosua. Di dalamnya disajikan sebuah gambar idiil dari keadaan yang baru mungkin di zaman raja Salomo. Di zaman itulah semua kota yang disebut sungguh-sungguh di tangan orang Israel. Daftar ini boleh jadi berdasarkan caranya orang Lewi tersebar di seluruh negeri setelah Salomo mendirikan bait Allah. Ke dalam daftar kota-kota orang Lewi itu termasuklah pula kota-kota perlindungan yang maksud tujuannya memang berbeda. |
(0.14715739130435) | (Hak 2:20) | (jerusalem) Menurut keterangan yang tercantum dalam Hak 2:11-15 (bdk juga Hak 2:3) bangsa-bangsa asing dibiarkan Allah di negeri Kanaan untuk menghukum ketidaksetiaan Israel. Di sini bangsa-bangsa itu menjadi alat di tangan Tuhan untuk mencobai kesetiaan umatNya, Hak 2:22-23; 3:1 dan Hak 4. Sisipan yang terdapat dalam Hak 3:2 masih menyajikan keterangan lain: maksud tinggalnya bangsa-bangsa itu ialah mempertahankan semangat berjuang. Keterangan-keterangan lain lagi disajikan dalam Kel 23:29 dan Ula 7:22, yaitu: tanah tidak boleh dibiarkan kepada binatang-binatang liar. Wis 12:3-22 menjelaskan bahwa Allah mau memberikan kepada bangsa-bangsa itu kesempatan untuk bertobat. |
(0.14715739130435) | (Hak 6:11) | (jerusalem) Dalam bagian ini diurutkan sebuah kisah tentang panggilan Gideon, Hak 6:11-17 (ceritera ini diteruskan dalam Hak 6:36-40) dan sebuah kisah mengenai dibukanya sebuah tempat kudus, Hak 6:18-24, yang mengingatkan ceritera-ceritera serupa yang tercantum dalam kitab Kejadian; cerita itu berkata tentang suatu penampakan Allah, mengenai sebuah amanat keselamatan dan dimulainya ibadat di tempat itu. Malaikat TUHAN Hak 6:11, disebut TUHAN dalam Hak 6:14,16 dan Hak 6:23. Dalam Hak 6:22 Gideon menyamakan saja Malaikat TUHAN dengan TUHAN sendiri, bdk Kej 16:7+. |
(0.14715739130435) | (Hak 17:4) | (jerusalem: patung pahatan dan patung tuangan) Mungkin aslinya hanya ada satu patung saya: kayu berpahat yang disalut perak, bdk Hak 18:20,30,31. Dua patung yang disebut di sini dan dalam Hak 18:17,18 barangkali berasal dari tangan penyusun ceritera: patung kedua barangkali ditambahkan berdasarkan Ula 27:15. Hanya di sini dalam Alkitab dengan jelas dikatakan bahwa ada sebuah patung Tuhan yang berperan dalam ibadat. Ini langsung bertentangan dengan larangan yang terungkap dalam Dekalog. Kel 20:4, yang seringkali ditekankan. namun demikian, patung itu di sini tidak ditolak, seperti juga efod, bdk 1Sa 2:28+, dan terafim, Kej 31:19+; 1Sa 15:23, tidak ditolak. Dalam agama Israel yang resmi efod dan terafim memang tidak disenangi. |
(0.14715739130435) | (Hak 20:1) | (jerusalem: dari Dan sampai Bersyeba) Ungkapan yang di luar Pentateukh lazim ini menunjuk batas utara dan batas selatan wilayah yang sungguh-sungguh diduduki bangsa Israel, bdk 1Sa 3:20; 2Sa 3:10; 1Ra 4:25, dll. Di mana masih ditambah: tanah Gilead berdasarkan ceritera yang termaktub dalam Hak 21:8-12. Ada ungkapan-ungkapan lain yang menetapkan batas utara dan batas selatan: dari jalan masuk ke Hamat sampai negeri Mesir (atau: laut Araba), 1Ra 8:65; 2Ra 14:25, atau batas selatan dan batas utara: dari sungai Mesir sampai ke sungai besar itu (sungai Efrat), Kej 15:18; 2Ra 24:7; Bil 34:1+. |
(0.14715739130435) | (1Sam 2:27) | (jerusalem) Bagian ini berupa sisipan yang baru kemudian dimasukkan ke dalam kisah mengenai Samuel. Bagian ini sebenarnya sejalan dengan 1Sa 3:11-14 Kematian Hofni dan Pinehas, 1Sa 4:11, hanya "tanda" kemalangan di masa mendatang, sebagaimana diberitahukan 1Sa 2:33, yakni pembunuhan atas para imam di Nob, ialah keturunan Eli, 1Sa 22:18-19, dengan hanya Abyatar yang lolos, 1Sa 22:20-23 Abyatar dipecat sebagai imam oleh Salomo, 1Ra 2:27. dalam 1Sa 2:35 diramaikan bahwa keturunan Eli sebagai imam akan diganti Zadok serta keturunannya yang semenjak raja Salomo menjabat. Hanya 1Sa 2:36 tidak sesuai dengan keadaan yang diberikan dalam 2Ra 23:9, sehingga bagian Samuel ini tidak berasal dari zaman raja Yosia tetapi dari masa sebelumnya. |
(0.14715739130435) | (1Sam 2:28) | (jerusalem: baju efod) Harafiah: (membawa) efod. Efod yang kiranya dimaksud di sini bukanlah "baju efod", seperti dalam 1Sa 2:18+, tetapi sebuah benda yang "dibawa" atau "dibawakan kepada seseorang", seperti (secara harafiah) dikatakan dalam 1Sa 14:3; 23:6; 30:7. Benda itu memuat "buah undi suci" yang dipakai untuk menanyakan Tuhan 1Sa 14:18 dst; 1Sa 23:9 dst; 1Sa 30:8; lih 1Sa 14:41+. Efod itu sudah disebut di zaman para hakim, Hak 17:5; 18:14 dst (efod Gideon, Hak 8:26 dst, dikutuk sebagai penyembah berhala). Di zaman sesudah masa pemerintahan Daud efod itu tidak lagi disebut (Hos 3:4 barangkali menyinggung efod itu). |
(0.14715739130435) | (2Sam 6:7) | (jerusalem: karena keteledorannya itu) Kata Ibrani yang dipakai tidak diketahui artinya. Tabut perjanjian mendahsyatkan musuh-musuhnya, 1Sa 5, dan yang menghinakan dia, 1Sa 6:19. Tetapi apa yang di sini tampil adalah hal yang lain, yakni kekudusan tabut yang di atasnya bertakhtalah Tuhan. Karena itu tabut itu tidak boleh disentuh. Pengertian terhadap kekudusan itu, bdk Ima 17:1+, memang sederhana sekali, namun mengungkapkan suatu perasaan mendalam terhadap keluhuran Allah, bdk Kel 33:20+. Hukum Para Imam melembagakan perasaan itu dengan menetapkan bahwa bahkan orang Lewi berbahaya dengan mendekati tabut itu, kalau tidak terlebih dahulu ditutupi oleh para imam, Bil 4:5; 15,20. Orang Lewipun tidak boleh menyentuh tabut itu sendiri, tetapi mengusungnya dengan kayu pengusungnya dengan kayu pengusung, Kel 25:15. |
(0.14715739130435) | (2Sam 8:17) | (jerusalem: Zadok bin Ahitub....) Menurut 1Sa 22:20 silsilah itu seharusnya: Zadok dan Abyatar bin Ahimelekh bin Ahitub. Rupanya naskah asli dengan sengaja dirubah supaya imam Zadok mendapat moyang yang pantas (imam), oleh karena ia sebenarnya tidak termasuk keturunan imam itu, bdk juga 1Ta 6:8,52-53. Sesungguhnya Zadok "orang baru" di kalangan para imam, Kemudian ia menyisihkan Abyatar, 1Ra 2:26-27 sehingga nubuat mengenai keturunan Eli digenapi, 1Sa 2:30-36. Keturunan Zadok sajalah yang menjadi imam di Yerusalem hingga masa pembuangan |
(0.14715739130435) | (1Raj 18:19) | (jerusalem: nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu) Ini rupanya sebuah sisipan, sebab dalam ceritera selanjutnya nabi-nabi itu tidak lagi disebut. Adapun "nabi-nabi Baal" ialah bukannya orang yang disuruh (Allah atau) dewa itu, tetapi itu orang yang sebulat-bulatnya membaktikan diri kepada (Allah atau) dewa, misalnya Baal, serta pemujaannya. Secara fanatik mereka berbakti kepada dewanya. Dengan memakai berbagai sarana (menari, musik, menoreh dirinya dsb) mereka masuk ekstase lalu dianggap kerasukan dewanya. Pada bangsa-bangsa tetangga Israel ada nabi-nabi semacam itu, Yer 27:9 dst, dan mereka sering kali membentuk kelompok-kelompok yang besar jumlahnya. Kelompok-kelompok yang serupa tetapi bagi Tuhan juga ada pada bangsa Israel, 1Ra 18:4. Nabi-nabi Baal yang disebut dalam 1Ra 18:19 ini ialah nabi-nabi dewa Tirus, Baal, yang oleh permaisuri, Izebel dipanggil dan diberi nafkah. Mengenai Baal bdk Hak 2:13+. |