Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 321 - 340 dari 6560 ayat untuk kedua orang itu AND book:[1 TO 39] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.46) (Mzm 68:12) (jerusalem: perempuan di rumah) Maksud naskah Ibrani kurang jelas. Secara harafiah dapat diterjemahkan: perhiasan rumah, atau: yang cantik (di) rumah. Mungkin pemazmur berpikir kepada kenangan-kenangan di zaman para Hakim. Kalau demikian maka "yang cantik" itu barangkali Yael, Hak 5:24, atau para isteri pemenang, Hak 5:30; 11:34; 1Sa 18:7.
(0.46) (Mzm 101:2) (jerusalem: hidup yang tidak bercela) Harafiah: jalan orang-orang yang tidak bercela. Mereka mau dicontoh raja
(0.46) (Bil 6:1) (ende)

Hukum ini mengatur suatu adat jang sebelumnja sudah ada. Orang nazir adalah orang jang dengan rela membaktikan diri kepada Jahwe (aselinja dalam perang sutji?) dan sebagai tanda pembaktian itu pantang pelbagai hal (pangkas rambut, minuman keras, menjentuh majat). Dengan demikian orang nazir disendirikan dari jang profan dan apa jang bertentangan dengan Allah. Aselinja kenaziran itu berlangsung seumur hidup, tetapi hukum itu membatasinja pada djangka waktu tertentu.

(0.46) (2Sam 2:8) (endetn: Isjba'al)

Dalam naskah Hibrani disini dan ditempat lain selalu tertulis: "Isjbosjet" (orang malu). Arti nama jang aseli Isjba'al ialah: "Orang Ba'al" = orang Tuhan (Jahwe). Tetapi kemudian Ba'al itu dianggap dewa Kena'an jang bernama itu. Lalu semua nama dengan "ba'al" diubah mendjadi "bosjet" dsb. (malu), sebagai penghinaan dewa itu.

(0.46) (Dan 8:3) (ende: Domba-djantan)

itu, ialah keradjaan Parsi; kedua tanduknja menundjuk kedua bagian keradjaan itu (Media, Parsi). Parsi mendjadi bagian lebih penting sesudah Media (Tanduk jang satu muntjul sesudah jang lain).

(0.46) (Im 26:14) (sh: Jika gagal memenuhi perjanjian (Selasa, 1 Oktober 2002))
Jika gagal memenuhi perjanjian

Beberapa orang mempersamakan Allah dengan seorang Godfather Mafia yang kejam, yang berprinsip tidak ada kata ampun lagi kepada setiap bawahan yang gagal menjalankan tugasnya atau melawan kehendak sang Godfather. Sekilas, itulah kesan pertama pada pembacaan nas-nas seperti ini. Padahal, pembacaan lebih dalam akan menunjukkan hal yang sebaliknya. Pada zaman Perjanjian Lama, berkat dan kutuk selalu dicantumkannya. Keduanya memuat implikasi yang akan terjadi bila rakyat/raja-raja bawahannya tersebut melakukan atau tidak melakukan bagian dari perjanjiannya. Biasanya akibat dari kegagalan atau pemberontakan adalah penghukuman yang bertujuan untuk menghancurkan. Tidak ada kesempatan kedua, apalagi rehabilitasi. Hampir sama dengan Mafia.

Kesempatan kedua, peluang rehabilitasi, kesempatan untuk bertobat, justru inilah yang berulang nampak pada bagian kutuk ini. Inilah perbedaan pertama yang mencolok antara perjanjian Allah dengan perjanjian ala raja-raja besar waktu itu (atau juga Godfather Mafia). Motivasi penghukuman itu bukanlah rasa tersinggung dan murka penguasa yang hanya ingin pihak yang mengkhianati perjanjiannya segera hancur, tetapi supaya karena penghukuman itu Israel mau kembali mendengar, diajar, dan hidup selaras dengan perjanjian (lihat 18,21,23,27). Hanya setelah itu semua, jika Israel tetap berkeras dan tidak mau kembali kepada Allah, maka mereka akan hancur akibat dari kesalahan dan dosa mereka (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">28-39).

Hal kedua adalah kata ‘tetapi’ (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">40). Allah masih mau menerima Israel, jika setelah itu, Israel berbalik dan bertobat (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">40-45). Di sini, seperti yang kemudian jelas didemonstrasikan Allah pada peristiwa pembuangan dan pemulihan dari pembuangan, Allah menunjukkan sisi kasih dan anugerah dari tindakan-Nya yang berdampingan dengan keadilan-Nya. Allah akan mengingat perjanjian-Nya dan tetap menjadi Allah Israel, demi keselamatan mereka (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">45).

Renungkan: Hajaran Allah kepada orang Kristen yang sedang berdosa adalah pintu kepada pertobatan.

(0.46) (Mzm 4:1) (sh: Tahu berbicara dan berdiam diri (Rabu, 8 Januari 2003))
Tahu berbicara dan berdiam diri

Mazmur ini adalah mazmur ratapan yang lebih tepat disebut mazmur keyakinan iman di dalam kesesakan. Beberapa bagian dari mazmur ini menunjukkan ungkapan bersifat pribadi (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-4), beberapa lagi seolah menunjukkan ungkapan ajaran imam kepada umat tentang pokok kesesakan (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">5-6). Sebagian besar mazmur ini adalah ungkapan orang beriman kepada Allah, sementara bagian lainnya adalah ungkapan yang ditujukan kepada pihak yang menjadi sumber kesesakan itu (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">3-4). Di bagian akhir barulah keyakinan iman itu terungkap dari pengalaman kesesakan (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">7-9).

Pihak pertama kepada siapa kita harus berbicara adalah Tuhan. Allah saja satu-satunya yang benar yang pasti akan membenarkan dan yang mampu memberikan kelegaan orang yang tersesak demi kebenaran (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2b). Secara teoretis kita tahu ini, sebab Allah saja pertolongan terpercaya. Namun, mazmur ini mengejutkan kita sebab ungkapan di dalamnya terasa sangat mendesak, memakai bentuk perintah kepada Allah. "Tuhan, jawablah aku, benarkan aku, kasihani aku, dengarkan doaku!" Ini bukan sikap kurang ajar, tetapi justru sikap wajar orang yang sungguh serius tentang realitas Tuhan dalam segala pengalaman hidupnya.

Pihak kedua kepada siapa kita harus berbicara adalah orang-orang yang menyebabkan kesesakan. Ungkapan "berapa lama lagi" kini tidak ditujukan kepada Allah, tetapi kepada orang yang menyebabkan penderitaan orang beriman. Ucapan ini diikuti oleh klaim bahwa orang beriman dipilih, dikasihi, dan pasti akan dibela oleh Allah (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">4). Dengan demikian, "berapa lama lagi" ini merupakan peringatan keras agar mereka tidak berlama-lama berdosa melawan Allah dan umat-Nya.

Renungkan: Di dalam kesesakan, orang beriman tidak harus merasa terpojok, melainkan sanggup bersikap pemenang di dalam Tuhan.

(0.46) (Yes 14:1) (sh: Pembalasan Tuhan atas orang jahat (Senin, 30 Agustus 2004))
Pembalasan Tuhan atas orang jahat

Anak Tuhan yang meminta Tuhan membela perkaranya atas orang jahat terkadang kecewa karena sepertinya pembalasan Tuhan kepada orang jahat itu lama terjadi. Karenanya, tidak jarang mengakibatkan anak Tuhan itu mundur dari persekutuannya dengan Tuhan.

Perikop ini menggambarkan nubuat Yesaya tentang pembalasan Tuhan kepada raja Babel yang selama ini menjajah bangsa Israel. Hal ini dilakukan karena Tuhan menyayangi Yakub dan keturunannya (ay. kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1) dan membuat bangsa lain menjadi hamba laki-laki dan perempuan (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2-4) dari Israel. Tuhan membalas perbuatan raja Babel dengan menyebabkannya jatuh sampai ke dunia orang mati. Ia membalikkan kemegahan Babel dengan kehinaan menjadikan ulat dan cacing sebagai alas tidur dan selimut (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5-11). Tuhan memperlakukan raja Babel yang sombong seperti taruk (= tunas tumbuhan) yang menjijikkan dan bangkai yang terinjak-injak. Bahkan di dalam kuburpun tempatnya tidak bersama-sama arwah bekas raja (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12-20a).

Mengapa Tuhan membalas perbuatan raja Babel sedemikian dashyat? Pertama, karena raja Babel telah merusak negeri dan membunuh rakyat (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">20b). Ini menyatakan raja Babel adalah seorang raja yang diktator, bertindak kejam dan tidak takut kepada Tuhan. Kedua, agar ia dan keturunannya jangan kembali memerintah bumi (ayat kedua+orang+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">21-23). Maksudnya kesempatan yang diberikan Tuhan kepada raja Babel dan keturunannya ada akhirnya.

Jika kita berada dalam penindasan dalam keluarga, pekerjaan, dan lingkungan tetaplah berharap kepada-Nya sebab orang yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya tak pernah kecewa. Tuhan akan membalas perbuatan setiap orang setimpal dengan perbuatannya.

Renungan: Jangan menganggap Tuhan tidak melihat dan tidak menghukum perbuatan orang jahat. Ia pasti menghukum orang jahat. Penghukuman-Nya tidak terlambat atau terlalu awal melainkan tepat pada waktu-Nya.

(0.46) (1Sam 27:10) (jerusalem: Tanah Negeb) Ialah daerah yang jarang panduduknya dan dipakai untuk peternakan; ia membentang di bagian selatan Palestina dan termasuk wilayah suku Yehuda serta sekutu-sekutunya, misalnya orang Yehuda serta sekutu-sekutunya, misalnya orang Keni; bdk juga 1Sa 30:14. Penyerbuannya melawan para perampok di daerah itu oleh Daud dikatakan serangan atas orang Yehuda serta sekutu-sekutu mereka. Dalam kenyataannya penyerbuan-penyerbuan Daud itu justru mengambil hati orang Yehuda oleh karena melindungi wilayah mereka terhadap perampok.
(0.46) (Kel 29:37) (bis: celaka karena kekuatan kesuciannya)

celaka karena kekuatan kesuciannya: Pada waktu itu ada kepercayaan bahwa orang biasa atau benda-benda akan celaka kalau kena sesuatu yang suci.

(0.46) (1Raj 1:50) (bis: ujung-ujung mezbah)

ujung-ujung mezbah: Ujung-ujung yang menonjol berbentuk tanduk pada mezbah. Orang yang memegang ujung mezbah itu tidak boleh dibunuh.

(0.46) (Yer 7:12) (bis: Silo)

Silo: Kota tempat Peti Perjanjian TUHAN disimpan pada zaman Eli. (Lih. 1Sa 1:3). Kota itu dihancurkan oleh orang Filistin.

(0.46) (Yeh 20:29) (bis: Tempat-tempat tinggi)

Tempat-tempat tinggi: Tempat pemujaan berhala yang biasanya dibangun di bukit. Orang Ibrani dilarang pergi ke tempat-tempat itu.

(0.46) (Im 19:18) (ende)

Perintah kasih itu diambil alih oleh Indjil. Namun demikian ada perbedaan djuga. Dalam kitab Levitika "sesama manusia" ialah kaum sebangsa sadja; dalam Indjil semua orang mendjadi sesama.

(0.46) (Bil 6:27) (ende)

Dengan menaruh "nama Jahwe" (ialah diri Allah jang bekerdja) atas seseorang, maka orang itu mendapat daja ilahi, sumber segala berkah dan anugerah.

(0.46) (Ul 2:23) (ende)

Orang Kaftor: bangsa Pilisti jang kira-kira pada tahun 1200 masuk Palestina dari kepulauan Junani. Bangsa itu menduduki daerah pantai tenggara Palestina.

Kaftor adalah pulau Kreta.

(0.46) (Hak 12:6) (ende)

Orang2 Efraim mengutjapkan kata dan huruf (s) itu menurut logatnja sendiri, jang berbeda dengan logat Gile'ad. Demikianlah mereka dikenali.

(0.46) (1Sam 28:15) (ende)

Dalam pratala orang2 mati hampir tidak hidup lagi, tidak bergerak atau merasa serta mengetahui sesuatu. Karena itu Sjemuel dalam keadaan ini "terganggu" oleh sebab dinaikkan.

(0.46) (1Raj 8:64) (ende)

Kurban sjukur tidak dibakar seluruhnja seperti kurban bakar, melainkan hanja lemaknja jang paling baik. Dagingnja dimakan orang2 jang mempersembahkan kurban itu.

(0.46) (Est 3:10) (ende)

Isjarat itu berarti, bahwa kepada Haman diberikan kekuasaan radja dan kebebasan untuk bertindak se-wenang2 terhadap orang2 Jahudi.



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA