Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 321 - 322 dari 322 ayat untuk Wilayah kekuasaannya (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.03) (Yoh 12:20) (sh: Sambutan atas Yesus tidak saja datang dari orang Yahudi, tetapi (Kamis, 7 Maret 2002))
Sambutan atas Yesus tidak saja datang dari orang Yahudi, tetapi

jugadari bangsa kafir. Kerajaan Romawi yang luas memungkinkan bangsa-bangsa dalam wilayah tersebut mengalami proses lintas budaya yang cukup pesat. Cukup banyak orang asal kafir menjadi proselit, menerima kepercayaan Yudaisme dan melaksanakannya dengan sungguh. Mereka dikenal sebagai orang yang takut akan Allah, mengikuti perayaan meski tidak diizinkan beribadah dalam bait Allah. Rupanya orang- orang Yunani yang ingin mencari Yesus ini termasuk golongan tersebut. Tidak jelas mengapa mereka menghubungi Filipus. Mungkin karena namanya dalam bahasa Yunani, atau memang ada sesuatu dalam diri Filipus yang membuat dia banyak berperan sebagai penghubung (lihat Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">1:46). Filipus juga tampak rendah hati karena lebih dulu mencari nasihat Andreas (ayat Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">22).

Kejadian ini adalah bagian dari rentetan kejadian yang menunjuk pada diri dan karya Yesus yang menyatakan Allah dan menggenapi rencana-Nya. Yesus menghubungkan peristiwa kedatangan orang Yunani itu dengan penggenapan saat-Nya untuk dimuliakan (ayat 23). Tetapi, Yesus menegaskan bahwa di dalam kematian-Nyalah kemuliaan Allah dalam diri-Nya akan dinyatakan. Suatu pernyataan yang aneh, namun kini kita pahami bahwa kematian-Nya adalah cara Yesus menyatakan kasih Allah dan mewujudkan keselamatan dari Allah bagi umat-Nya. Pernyataan-Nya ini serasi dengan pernyataan dan tindakan Yesus lainnya bahwa kuasa dan kemuliaan diwujudkan di dalam diri-Nya melalui kelemahan dan perendahan diri. Hal ini bukan saja menjadi prinsip Yesus, tetapi juga prinsip hidup semua orang yang ingin mengikut-Nya. Hanya bila kita bersedia mati terhadap diri dan keinginan hidup kita yang berdosa, kita dapat memiliki hidup yang berhasil di pemandangan Allah (ayat Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">25-26). Sebab hanya dengan mati terhadap diri sendirilah kita dapat terbuka bagi hidup dari Allah.

Istilah-istilah yang Yesus pakai di sini menunjukkan bentuk penyangkalan diri yang drastis dan radikal. Diperlukan sikap pertobatan yang radikal terhadap hidup dosa tanpa Allah bila orang ingin benar-benar mencicipi karunia hidup dari Yesus Kristus.

Renungkan: Bila kemuliaan Yesus terjadi di dalam kematian-Nya, bagaimanakah kita kini memuliakan Dia?

(0.03) (2Raj 25:22) (sh: Penghukuman dan kasih berjalan beriringan (Sabtu, 22 Juli 2000))
Penghukuman dan kasih berjalan beriringan

Seorang anak berusia hampir 4 tahun bersikeras tidak mau membereskan mainannya. Maka dengan terpaksa sang ayah memukul bagian pantatnya. Tiga kali pukulan membuat sang anak menangis namun akhirnya membereskan mainannya. Melihat sang anak menangis dan kesakitan, sang ayah menjadi iba. Anak itu dipeluk dan digendongnya. Untuk menghibur sang anak, sang ayah segera mengajaknya pergi ke warung dekat rumah untuk membeli permen kesukaan sang anak. Anak itu masih harus menanggung akibat hukuman karena pantatnya masih sakit, namun ia sekaligus mendapatkan kasih ayahnya yang begitu besar.

Meskipun tidak persis sama, cerita di atas dapat dikatakan sebagai versi lain dari babak akhir kisah kerajaan Yehuda. Yehuda yang sudah hancur lebur masih mendapat perhatian dari raja Babel. Raja Babel mengangkat seseorang menjadi pemimpin bagi mereka yaitu Gedalya. Sebab ia adalah seorang yang tepat untuk jabatan itu. Nabi Yeremia mencatat bahwa Gedalya adalah seorang pribadi yang sangat mengagumkan meskipun naif (Yer. 40). Latar belakangnya juga mengesankan karena ia adalah cucu dari salah seorang penasihat Yosia sang pembaharu (Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">22:3). Karena reputasinya itulah, para gerombolan pemberontak yang masih berkeliaran mau tunduk secara suka rela kepadanya dan meletakkan senjata mereka untuk kembali bekerja menggarap tanah. Tetapi kasih Allah yang dinyatakan melalui raja Babel itu dihalangi oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab (26).

Namun kasih Allah tidak dapat dihalangi oleh siapapun. Jika kasih kepada Yehuda yang dinyatakan di wilayah Yehuda sendiri mendapatkan halangan yang cukup berarti. Maka lazimnya kasih itu tidak akan pernah dapat dinyatakan di wilayah Babel, musuh Yehuda, apalagi di istana raja Babel. Namun kenyataannya lain bukan (27-30)? Mengapa? Itu semua memperlihatkan bahwa kedaulatan Allah tidak hanya berlaku atas penghukuman yang dijatuhkan bagi Yehuda lewat tangan Babel, namun juga berlaku atas kasih-Nya yang dicurahkan kepada umat pilihan-Nya.

Renungkan: Kasih dan penghukuman-Nya berjalan beriringan ditopang oleh kedaulatan-Nya. Ini adalah berita kesukaan karena ini semua bukan teori tapi dapat menjadi kenyataan, karena jika seorang ayah mampu melakukan itu, tentu saja Allah jauh lebih mampu.

**Pengantar Amsal 10-20**

Amsal berbentuk tulisan-tulisan yang ringkas, sangat praktis, dan dapat dibaca dengan 2 cara. Pertama, membaca beberapa ayat sekaligus untuk mendapatkan beberapa topik pengajaran. Kedua, memfokuskan beberapa topik yang sama dan serupa untuk mendapatkan pengajaran tentang satu topik yang mendalam dan luas cakupan. Uraian Amsal dalam edisi ini didasarkan pada cara membaca yang kedua.

Tema-tema Amsal 10-20 Ada 2 tema dasar yang hampir selalu mewarnai kitab Amsal yaitu sebab-akibat (retribusi) dan 2 jalan (orang benar dan orang fasik). Selain itu Amsal 10-20 juga mempunyai 2 tema utama praktis yang sangat penting dan relevan bagi kehidupan di zaman modern ini yaitu:

Disiplin. Orang bijak akan menerima disiplin baik dalam bentuk hardikan maupun pukulan (Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">13:1; 20:30) sebagai sesuatu yang sangat berharga. Penerimaan atau penolakan disiplin menentukan keberhasilan hidup seseorang (Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">15:10; 19:25; 10:17).

Keluarga. Amsal seringkali berbicara tentang hubungan antar manusia di dalam sebuah keluarga. Isinya antara lain berupa peringatan tentang perangkap sebuah keluarga adalah istri yang suka bertengkar (Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">19:13). Seorang perempuan bijak akan menjamin kesuksesan sebuah keluarga, namun perempuan yang bodoh menyebabkan kehancuran (Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">14:1). Istri yang bijak merupakan tanda bahwa seseorang dikenan dan dianugerahi oleh Allah (Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">18:22; 19:14). Hubungan orang-tua dan anak merupakan salah satu hal yang terbaik dalam hidup (Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">17:6). Beberapa amsal menyatakan bahwa ketidaktaatan kepada orang-tua merupakan kesalahan yang serius dan akan berakibat fatal (Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">20:20; 17:2). Konsekuensi juga akan jatuh atas orang tuanya jika anak-anaknya jahat (Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">17:21,25; 19:26). Kegagalan mendidik anak menunjukkan kasih orang-tua yang kurang (Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">13:24). Orang-tua yang hidup benar memberikan jaminan bagi anak-anaknya untuk menerima warisan yang baik (Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">13:22). Orang-tua yang mendisiplin anaknya sejak muda, akan menjamin kebahagian orang-tua di masa mendatang (Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">19:18).

Penulis dan waktu penulisan. Ditulis oleh raja Salomo yang memerintah dari 970-930 sM. Beberapa amsal merupakan koleksi Salomo. Beberapa yang lain ditambahkan oleh orang lain (Wilayah+kekuasaannya&tab=notes" ver="">22:17). Hampir dapat dipastikan bahwa penyusunan koleksi amsal ini selesai pada zaman raja Hizkia (715-686 sM).



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA