(0.21) | (Hak 6:6) |
(full: BERSERULAH ... KEPADA TUHAN.
) Nas : Hak 6:6 Sebagai upaya terakhir, Israel berseru kepada Allah, dan itu pun hanya karena mereka tertindas.
|
(0.21) | (2Sam 5:13) |
(full: DAUD MENGAMBIL LAGI BEBERAPA GUNDIK DAN ISTERI.
) Nas : 2Sam 5:13 Ayat ini menyatakan kelemahan sifat Daud yang paling serius -- keinginannya yang kuat akan perempuan (bd. 2Sam 3:1-5; 5:13).
|
(0.21) | (2Sam 13:1) |
(full: TAMAR ... AMNON.
) Nas : 2Sam 13:1 Rangkaian peristiwa dalam pasal 2Sam 13:1-22:51 terutama merupakan kisah penggenapan maksud Allah untuk mendatangkan malapetaka atas Daud.
|
(0.21) | (2Raj 4:8) |
(full: SUNEM ... SEORANG PEREMPUAN KAYA.
) Nas : 2Raj 4:8 Kisah wanita Sunem yang kaya ini mengandung tiga episode penting.
|
(0.21) | (2Raj 9:8) |
(full: SEGENAP KELUARGA AHAB AKAN BINASA.
) Nas : 2Raj 9:8 Allah menyebabkan runtuhnya keluarga Ahab karena mereka tetap keras kepala dan tidak mau bertobat dari penyembahan berhala dan kemurtadannya sehingga merusak seluruh bangsa Israel (bd. Rom 2:5-6). Hukuman Allah yang adil atas rumah Ahab (pasal 2Raj 10:1-36), putranya Yoram (ayat 2Raj 9:22-26; lih. 1Raj 21:19) dan istri Ahab, Izebel (ayat 2Raj 9:30-37) menunjukkan bahwa Allah pasti akan menghukum semua orang yang menuntun umat-Nya kepada ketidakbenaran. Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa Allah akan memberikan setiap orang upah sesuai dengan perbuatannya (Rom 2:6; bd. 2Tim 4:14), dan bahwa akan ada "penderitaan dan kesesakan menimpa setiap orang yang berbuat jahat" (Rom 2:9). |
(0.21) | (Neh 2:12) |
(full: AKU TIDAK BERITAHUKAN KEPADA SIAPAPUN.
) Nas : Neh 2:12 Sekalipun Nehemia tiba sebagai gubernur dengan kekuasaan penuh dari pemerintah kerajaan Persia, ia tidak melakukan apa-apa selama tiga hari dan tidak menceritakan rencana-rencana Allah yang diterimanya. Dapat dipastikan bahwa Ia menantikan Allah, dan tidak tergesa-gesa dengan mengandalkan kekuatannya sendiri (lih. Yes 40:29-31). Kemudian ia mengadakan survai yang cermat mengenai kerusakan tembok-tembok oleh orang Samaria (lihat cat. --> Ezr 4:23; lihat cat. --> Ezr 4:24), [atau ref. Ezr 4:23-24] dan pasti bersamaan dengannya ia menghitung biayanya (bd. Luk 14:28-30). Yang paling penting, daripada mengecam umat itu karena persoalan dan penderitaan mereka, ia ingin melihat semua persoalan itu dari sudut pandangan sendiri; jadi ia diam saja hingga dapat memahami situasi itu dari sudut pandangan mereka dan ikut merasakan apa yang mereka rasakan. |
(0.21) | (Ayb 2:11) |
(full: KETIGA SAHABAT AYUB.
) Nas : Ayub 2:11 Setelah mendengar tentang kemalangan Ayub, tiga orang sahabatnya datang untuk menyatakan simpati dan menghiburnya. Kitab Ayub mencatat dialog mereka dengan penderita itu. Pandangan mereka merupakan teologi yang populer tetapi tidak lengkap, karena mereka beranggapan bahwa orang saleh hanya mengalami hal-hal yang baik sedangkan penderitaan senantiasa menunjukkan adanya dosa di dalam kehidupan seseorang. Mereka sungguh-sungguh berusaha menolong Ayub dengan mendorongnya untuk mengakui adanya dosa yang hebat. Pada akhirnya Allah menegur mereka karena kesalahan itu (Ayub 42:7). |
(0.21) | (Ayb 5:17) |
(full: MANUSIA YANG DITEGUR ALLAH.
) Nas : Ayub 5:17-27 Elifas berpendapat bahwa jikalau Allah menegur seseorang dan orang itu menanggapinya dengan benar, maka Allah akan membebaskannya dari segala malapetaka.
|
(0.21) | (Ayb 7:16) |
(full: BIARKANLAH AKU.
) Nas : Ayub 7:16 Ayub dengan jujur berbicara kepada Allah tentang rasa ketidakadilan, penolakan, dan keragu-raguan yang dialaminya. Ia bahkan berharap Allah akan membiarkannya (ayat Ayub 7:16-19), sekalipun pada saat lainnya ia mendambakan Allah berbicara kepadanya (Ayub 14:15; 23:3,5). Orang percaya yang sedang mengalami pencobaan dan penderitaan berat hendaknya mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka kepada Allah di dalam doa. Berbicara kepada Allah dari hati mengenai kepedihan dan kesedihan dengan sikap pasrah tidaklah salah. Hana mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan karena kesusahan dan sakit hati yang berat (1Sam 1:13-16). Yesus sendiri mempersembahkan "doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia" (Ibr 5:7), dan ketika hendak mati Ia mengalami kegelapan yang tak terlukiskan karena dipisahkan dari Allah (Mat 27:46). |
(0.21) | (Ayb 16:9) |
(full: MURKA-NYA MENERKAM DAN MEMUSUHI AKU.
) Nas : Ayub 16:9 Penderitaan hebat yang dialami Ayub membuatnya merasa bahwa Allah seorang penguasa kejam dan bukan Tuhan yang pemurah. Keyakinannya bahwa kehidupannya benar dan bersih (ayat Ayub 16:17) membuatnya meragukan keadilan Allah (bd. Ayub 19:6). Namun, Ayub juga berpegang teguh pada kepercayaannya bahwa Allah itu memang adil; karena itu, seandainya dia dapat berhubungan langsung dengan Allah (Ayub 13:13-27; 23:1-7) atau menjumpai seorang untuk membela perkaranya (lihat cat. --> Ayub 9:33), [atau ref. Ayub 9:33] maka Allah selaku saksinya akan membenarkan ketidaksalahannya (ayat Ayub 16:19-21; lihat cat. --> Ayub 16:19 selanjutnya). [atau ref. Ayub 16:19] |
(0.21) | (Ayb 23:3) |
(full: SEMOGA AKU TAHU MENDAPATKAN DIA.
) Nas : Ayub 23:3 Sepanjang pengalaman penderitaan Ayub, kerinduannya yang terbesar adalah akan kehadiran Tuhan.
|
(0.21) | (Mzm 3:2) |
(full: SELA.
) Nas : Mazm 3:3 Arti istilah ini tidak jelas; bisa diartikan sebagai tanda perhentian, sisipan musik atau puncak musik. |
(0.21) | (Mzm 10:1) |
(full: MENGAPA ENGKAU BERDIRI JAUH-JAUH?
) Nas : Mazm 10:1-18 Doa ini bergumul dengan soal kemenangan keadilan Allah yang tampaknya ditunda (bd. seruan orang-orang kudus yang mati syahid dalam Wahy 6:9-10). Pada zaman ini ketidakadilan dan kejahatan merajalela, dan Allah kadang-kadang tampak "berdiri jauh-jauh" dan tidak turun tangan. Umat Allah harus berdoa agar Ia menghentikan kejahatan dan penderitaan. Sementara itu, kita dapat yakin bahwa sekalipun hari keadilan belum tiba, Tuhan telah mendengar doa-doa kita dan memberikan semangat untuk bertahan sampai akhirnya (ayat Mazm 10:17-18). |
(0.21) | (Mzm 37:7) |
(full: NANTIKANLAH DIA
) Nas : Mazm 37:7 (versi Inggris NIV -- nantikan Dia dengan sabar). Mazmur ini menunjukkan bagaimana seorang benar harus bereaksi manakala orang fasik berhasil kendatipun cara hidupnya yang jahat dan dursila. Kita harus bertekun di dalam iman sambil menantikan Allah melakukan keadilan dan membenarkan kita (bd. ayat Mazm 37:1; 73:1-28; Ams 3:31; 23:17; 24:1; Yer 12:1-17). Kesabaran ketika sedang mengalami kesulitan atau penderitaan dimungkinkan oleh pertolongan Roh Kudus (Gal 5:22; Rom 8:3-4; bd. Ef 4:1-2; Kol 1:11; 3:12), yang meyakinkan kita bahwa tidak lama lagi, Allah akan memberi kita pahala dan menghukum orang fasik (bd. Rom 8:28; Ibr 12:1-2,5-13). |
(0.21) | (Mzm 107:1) |
(full: BERSYUKURLAH.
) Nas : Mazm 107:1-43 Mazmur ini menasihati orang tertebus untuk memuji Tuhan karena kelepasan dari situasi yang parah dan berbahaya. Pemazmur menggunakan empat contoh untuk melukiskan bahwa Allah menanggapi kesulitan-kesulitan ekstrem umat-Nya manakala mereka berdoa: lapar dan dahaga (ayat Mazm 107:4-9), perhambaan (ayat Mazm 107:10-16), sakit parah hingga nyaris meninggal (ayat Mazm 107:17-22), dan bahaya badai (ayat Mazm 107:23-32). Mazmur ini relevan sekarang ini bagi semua orang percaya yang di dalam kesesakan dan penderitaan berseru kepada Tuhan; itu membangun iman dan mendorong kita selama saat-saat kita memerlukan campur tangan Allah secara khusus di dalam kehidupan kita. |
(0.21) | (Yes 40:31) |
(full: YANG MENANTI-NANTIKAN TUHAN MENDAPAT KEKUATAN BARU.
) Nas : Yes 40:31 Berharap kepada Tuhan ialah mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita kepada-Nya; hal itu meliputi juga memandang Dia sebagai sumber pertolongan dan kasih karunia ketika diperlukan (bd. Mazm 25:3-5; 27:14; Luk 2:25,36-38). Orang yang berharap kepada Tuhan dijanjikan:
|
(0.21) | (Yer 1:1) |
(full:
) Penulis : Yeremia Tema : Hukuman Allah Tidak Terelakkan bagi Yehuda yang Tidak Bertobat.Tanggal Penulisan: + 585 -- 580 SM Latar Belakang Pelayanan Yeremia sebagai nabi diarahkan kepada kerajaan selatan Yehuda, sepanjang 40 tahun terakhir dari sejarahnya (626-586 SM). Ia masih hidup untuk menyaksikan serbuan Babel ke Yehuda yang berakhir dengan kebinasaan Yerusalem dan Bait Suci. Karena tugas Yeremia ialah bernubuat kepada bangsa itu selama tahun-tahun akhir dari kemunduran dan kejatuhannya, dapatlah dimengerti bahwa, kitabnya penuh dengan kesuraman dan firasat buruk. Yeremia, putra seorang imam, lahir dan dibesarkan di Anatot, desa para imam (6 km di timur laut dari Yerusalem) selama pemerintahan Raja Manasye yang jahat. Yeremia memulai pelayanan sebagai nabi pada tahun ke-13 pemerintahan Raja Yosia yang baik, dan ia ikut mendukung gerakan pembaharuan Yosia. Akan tetapi, ia segera menyadari bahwa gerakan itu tidak menghasilkan perubahan yang sungguh-sungguh dalam hati bangsa itu; Yeremia mengingatkan bahwa jika tidak ada pertobatan nasional sejati, maka hukuman dan pemusnahan akan datang dengan tiba-tiba. Pada tahun 612 SM, Asyur dikalahkan oleh suatu koalisi Babel. Sekitar empat tahun setelah kematian Raja Yosia, Mesir dikalahkan oleh Babel pada pertempuran di Karkemis (605 SM; lih. Yer 46:2). Pada tahun yang sama pasukan Babel di bawah pimpinan Nebukadnezar menyerang Palestina, merebut Yerusalem dan membawa sebagian pemuda pilihan dari Yerusalem ke Babel, di antara mereka terdapat Daniel dan ketiga sahabatnya. Penyerbuan kedua ke Yerusalem terjadi tahun 597 SM; ketika itu dibawa 10.000 orang tawanan ke Babel, di antaranya terdapat Yehezkiel. Selama ini nubuat Yeremia yang memperingatkan tentang hukuman Allah yang mendatang tidak diperhatikan. Kehancuran terakhir menimpa Yerusalem, Bait Suci, dan seluruh kerajaan Yehuda dalam tahun 586 SM. Kitab nubuat ini menunjukkan bahwa Yeremia, sering kali disebut "nabi peratap," merupakan seorang yang membawa amanat keras namun berhati lembut dan hancur (mis. Yer 8:21--9:1). Sifatnya yang lembut itu menjadikan penderitaannya makin mendalam ketika firman nubuat Allah ditolak dengan angkuh oleh kerabat dan sahabat, imam dan raja, dan sebagian besar bangsa Yehuda. Walaupun sepi dan ditolak seumur hidupnya, Yeremia termasuk nabi yang paling tegas dan berani. Kendatipun berhadapan dengan perlawanan yang berat, dengan setia ia melaksanakan panggilannya sebagai nabi untuk memperingatkan sesama warga Yehuda bahwa hukuman Allah makin dekat. Ketika merangkum kehidupan Yeremia, seorang penulis mengatakan: "Tidak pernah manusia fana memperoleh beban yang begitu meremukkan. Sepanjang sejarah bangsa Yahudi tidak pernah ada teladan kesungguhan yang begitu mendalam, penderitaan tak henti-hentinya, pemberitaan amanat Allah tanpa takut, dan syafaat tanpa kenal lelah dari seorang nabi seperti halnya Yeremia. Tetapi tragedi kehidupannya ialah: bahwa ia berkhotbah kepada telinga yang tuli dan menuai hanya kebencian sebagai balasan kasihnya kepada orang-orang senegerinya" (Farley). Penulis kitab ini jelas disebut yaitu Yeremia (Yer 1:1). Setelah bernubuat selama 20 tahun di Yehuda, Yeremia diperintahkan Allah untuk menuangkan amanatnya dalam bentuk tertulis; hal ini dilakukannya dengan mendiktekan nubuat-nubuatnya kepada Barukh, juru tulisnya yang setia (Yer 36:1-4). Karena Yeremia dilarang menghadap raja, Barukh diutus untuk membacakan nubuat-nubuat itu di rumah Tuhan, dan setelah itu Yehudi membacakannya kepada Raja Yoyakim. Raja itu menunjukkan sikap menghina kepada Yeremia dan firman Allah dengan menyobek-nyobek kitab gulungan itu dengan pisau lalu melemparkannya ke dalam api (Yer 36:22-23). Yeremia kemudian mendiktekan kembali nubuat-nubuatnya kepada Barukh, kali ini ia mencantumkan lebih banyak daripada di gulungan pertama. Kemungkinan besar, Barukh menyusun kitab Yeremia dalam bentuk terakhirnya segera sesudah wafatnya Yeremia (+585 -- 580 SM). Tujuan Kitab ini ditulis
Survai Kitab ini pada dasarnya merupakan kumpulan nubuat-nubuat Yeremia, yang terutama dialamatkan kepada Yehuda (pasal 2-29; Yer 2:1--29:32), tetapi juga kepada sembilan bangsa asing lainnya (pasal 46-51; Yer 46:1--51:64); nubuat-nubuat ini terutama dipusatkan pada hukuman, walaupun ada beberapa yang membahas pemulihan (lih. khususnya pasal 30-33; Yer 30:1--33:26). Nubuat-nubuat ini tidak secara teliti disusun menurut kronologi atau tema, sekalipun kitab ini menyajikan susunan menyeluruh sebagaimana yang tampak dalam Garis Besar di atas. Sebagian kitab ini ditulis dalam bentuk syair, sedangkan bagian lainnya dalam bentuk prosa atau cerita. Berita nubuatnnya terjalin dengan aneka kilasan sejarah dari
Seperti Yehezkiel, Yeremia memakai berbagai tindakan yang bersifat perumpamaan dan lambang untuk mengilustrasikan berita nubuatnya dengan lebih jelas: mis. ikat pinggang yang lapuk (Yer 13:1-14), musim kering (Yer 14:1-9), larangan oleh Allah untuk menikah dan mempunyai anak (Yer 16:1-9), penjunan dan tanah liat (Yer 18:1-11), buli-buli yang dihancurkan penjunan (Yer 19:1-13), dua keranjang buah ara (Yer 24:1-10), kuk di pundaknya (Yer 27:1-11), pembelian ladang di kota kelahirannya (Yer 32:6-15), dan batu-batu besar yang disembunyikan dalam pelataran istana Firaun (Yer 43:8-13). Pemahaman Yeremia yang jelas akan panggilannya sebagai nabi (Yer 1:17), seiring dengan penegasan Allah yang berulang-ulang (mis. Yer 3:12; Yer 7:2,27-28; Yer 11:2,6; Yer 13:12-13; Yer 17:19-20), memungkinkan dia untuk memberitakan nubuatnya dengan tegas dan setia kepada Yehuda kendatipun tanggapan yang terus diterimanya adalah permusuhan, penolakan, dan penganiayaan (mis. Yer 15:20-21). Setelah kebinasaan Yerusalem, Yeremia dipaksa pergi ke Mesir di mana ia tetap bernubuat sampai kematiannya (pasal 43-44; Yer 43:1--44:30). Ciri-ciri Khas Tujuh ciri utama menandai kitab Yeremia.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Yeremia terutama di kutip dalam PB berkenaan dengan nubuatnya tentang "perjanjian baru" (Yer 31:31-34). Sekalipun Israel dan Yehuda berkali-kali melanggar perjanjian-perjanjian Allah dan kemudian dihancurkan dalam hukuman akibat kemurtadan mereka, Yeremia menubuatkan suatu saat ketika Allah akan mengikat perjanjian yang baru dengan mereka (Yer 31:31). PB menjelaskan bahwa perjanjian yang baru ini ditetapkan dengan kematian dan kebangkitan Kristus (Luk 22:20; bd. Mat 26:26-29; Mr 14:22-25), dan kini digenapi di dalam gereja selaku umat perjanjian baru Allah (Ibr 8:8-13) dan akan mencapai puncak kesempurnaan dalam penyelamatan Israel yang luar biasa (Rom 11:27). Bagian-bagian lain tentang Mesias di Yeremia yang diterapkan kepada Yesus Kristus dalam PB adalah:
|
(0.21) | (Yer 1:5) |
(full: SEBELUM AKU MEMBENTUK ENGKAU ... AKU TELAH MENGENAL ENGKAU.
) Nas : Yer 1:5 Sebelum Yeremia lahir, Allah sudah menetapkan bahwa dia akan menjadi nabi. Sebagaimana Allah memiliki rencana bagi hidup Yeremia, demikian pula Dia mempunyai rencana bagi setiap orang. Sasaran-Nya ialah agar kita hidup sesuai dengan kehendak-Nya sambil membiarkan Dia menggenapi rencana-Nya di dalam diri kita. Seperti halnya Yeremia, hidup sesuai dengan rencana Allah bisa meliputi penderitaan; sekalipun demikian, Allah senantiasa bekerja untuk mendatangkan yang terbaik bagi kita (lihat cat. --> Rom 8:28). [atau ref. Rom 8:28] |