Berkatalah orang Filistin: "Siapakah yang melakukan ini?" Orang menjawab: "Simson, menantu orang Timna itu, sebab orang itu telah mengambil isteri Simson dan memberikannya kepada kawannya.<x id="r" />" Kemudian pergilah orang Filistin ke sana dan membakar perempuan<x id="s" /> itu beserta ayahnya.<x id="t" />

Ketika mereka ada dekat rumah Mikha itu, dikenal merekalah logat orang muda suku Lewi<x id="c" /> itu, lalu singgahlah mereka ke sana dan berkata kepadanya: "Siapakah yang membawa engkau ke mari? Apakah pekerjaanmu dan urusanmu di sini?"

Lalu orang Israel berangkat dan maju ke Betel.<x id="o" /> Di sana mereka bertanya kepada Allah:<x id="p" /> "Siapakah dari kami yang lebih dahulu<x id="q" /> maju berperang<x id="r" /> melawan bani Benyamin?" Jawab TUHAN: "Suku Yehudalah<x id="s" /> lebih dahulu."

Pada waktu itu berkatalah orang-orang Israel: "Siapakah dari seluruh suku Israel<x id="j" /> yang tidak ikut datang dengan jemaah ini untuk menghadap TUHAN?" Sebab mereka telah bersumpah dengan sungguh-sungguh mengenai orang yang tidak datang menghadap TUHAN di Mizpa, demikian: "Pastilah ia dihukum mati."

Sebab itu berkatalah mereka: "Dari suku-suku Israel adakah satu yang tidak datang menghadap TUHAN di Mizpa?" Lalu tampaklah, bahwa dari Yabesh-Gilead<x id="l" /> tidak ada seorangpun yang datang ke perkemahan jemaah itu.

Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah<x id="q" /> yang menjadi perantara<x id="r" /> baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka<n id="1" />.

Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh<x id="f" /> dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat<x id="g" /> ini, sampai ia berani mencemoohkan<x id="h" /> barisan dari pada Allah yang hidup?<x id="i" />"

Ketika Saul melihat Daud<x id="o" /> pergi menemui orang Filistin itu, berkatalah ia kepada Abner, panglima tentaranya: "Anak siapakah orang muda itu, Abner?<x id="p" />" Jawab Abner: "Demi tuanku hidup, ya raja, sesungguhnya aku tidak tahu."

Baiklah pergi, carilah kepastian lagi, berusahalah mengetahui di mana ia berada dan siapa yang telah melihat dia di sana; sebab telah dikatakan orang kepadaku, bahwa ia sangat cerdik.

berbicaralah Daud kepada Ahimelekh, orang Het<x id="o" /> itu, dan kepada Abisai,<x id="p" /> anak Zeruya,<x id="q" /> saudara Yoab, katanya: "Siapa turun bersama-sama dengan aku kepada Saul ke tempat perkemahan itu?" Jawab Abisai: "Aku turun bersama-sama dengan engkau."

Dan berserulah Daud kepada tentara itu dan kepada Abner bin Ner, katanya: "Tidakkah engkau menjawab, Abner?" Maka jawab Abner, katanya: "Siapakah engkau ini yang berseru-seru kepada raja?"

Siapakah yang menewaskan Abimelekh<x id="e" /> bin Yerubeset? Bukankah seorang perempuan menimpakan batu kilangan kepadanya dari atas tembok, sehingga ia mati di Tebes? Mengapa kamu demikian dekat ke tembok<x id="f" /> itu? --maka haruslah engkau berkata: Juga hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati."

Maka terkejutlah raja dan dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan: "Anakku Absalom, anakku, anakku Absalom! Ah, kalau aku mati<x id="o" /> menggantikan engkau<n id="1" />, Absalom, anakku, anakku!<x id="p" />"

Jika hal ini terjadi dari pihak tuanku raja, maka engkau tidak memberitahu hamba-hambamu ini, siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku."

Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham<n id="1" /><x id="f" /> menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan<x id="g" /> antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup<x id="h" /> menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"

Lalu mengamuklah hati raja Aram tentang hal itu, maka dipanggilnyalah pegawai-pegawainya, katanya kepada mereka: "Tidakkah dapat kamu memberitahukan kepadaku siapa dari kita memihak kepada raja Israel?"

bertemulah ia dengan sanak saudara Ahazia<x id="k" />, raja Yehuda, lalu ia bertanya: "Siapakah kamu ini?" Jawab mereka: "Kami adalah sanak saudara Ahazia dan kami datang untuk memberi salam kepada anak-anak raja dan anak-anak ibu suri.<x id="l" />"

Janganlah dengarkan Hizkia, sebab beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan makan dari pohon anggurnya dan dari pohon aranya<x id="z" /> serta minum dari sumurnya,<x id="a" />

Dan TUHAN berfirman: Siapakah yang akan membujuk Ahab, raja Israel, untuk maju berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead? Maka yang seorang berkata begini, yang lain berkata begitu.

Siapa dari pada semua allah bangsa-bangsa yang sudah ditumpas nenek moyangku itu dapat melepaskan bangsanya dari tanganku? Masakan Allahmu dapat melepaskan kamu dari tanganku?