Lalu saudara-saudara ibunya mengatakan hal ihwalnya kepada seluruh warga kota Sikhem, maka condonglah hati orang-orang itu untuk mengikuti Abimelekh, sebab kata mereka: "Memang ia saudara kita."

Lalu menangislah isteri Simson itu sambil memeluk Simson, katanya: "Engkau benci saja kepadaku, dan tidak cinta kepadaku;<x id="b" /> suatu teka-teki kaukatakan kepada orang-orang sebangsaku, tetapi jawabnya tidak kauberitahukan kepadaku." Sahutnya kepadanya: "Sedangkan kepada ayahku dan ibuku tidak kuberitahukan, masakan kepada engkau akan kuberitahukan?"

Tetapi isterinya itu menangis di sampingnya selama ketujuh hari<x id="c" /> mereka mengadakan perjamuan itu. Pada hari yang ketujuh diberitahukannyalah kepadanya, karena ia merengek-rengek kepadanya, kemudian perempuan itu memberitahukan jawab teka-teki itu kepada orang-orang sebangsanya.

Maka berkuasalah<x id="e" /> Roh TUHAN atas dia, lalu pergilah ia ke Askelon<x id="f" /> dan dibunuhnya tiga puluh orang di sana, diambilnya pakaian mereka dan diberikannya pakaian-pakaian kebesaran itu kepada orang-orang yang dapat memberi jawab teka-teki itu. Tetapi amarahnya<x id="g" /> masih juga bernyala-nyala, lalu pulanglah ia ke rumah ayahnya.

Setelah ia sampai ke Lehi<x id="a" /> dan orang-orang Filistin mendatangi dia dengan bersorak-sorak, maka berkuasalah<x id="b" /> Roh TUHAN atas dia<n id="1" /> dan tali-tali pada tangannya menjadi seperti batang rami<x id="c" /> yang telah habis dimakan api dan segala pengikatnya hancur tanggal dari tangannya.

Tetapi ketika keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal<x id="v" /> dan terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal.

Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala<x id="j" /> yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu<n id="1" />, lembu maupun domba, unta maupun keledai."

Lalu pergilah ia ke sana, ke Nayot, dekat Rama dan pada diapun hinggaplah Roh Allah, dan selama ia melanjutkan perjalanannya ia kepenuhan<x id="k" /> seperti nabi, hingga ia sampai ke Nayot dekat Rama.

Hal itu terdengar oleh Saul, sebab Daud dan orang-orang yang bersama-sama dengan dia telah diketahui tempatnya. Adapun Saul ada di Gibea, sedang duduk<x id="a" /> di bawah pohon tamariska<x id="b" /> di bukit, dengan tombaknya di tangan dan semua pegawainya berdiri di dekatnya.

Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya yang berdiri di dekatnya: "Cobalah dengar, ya orang-orang Benyamin! Apakah anak Isai itu juga akan memberikan kepada kamu sekalian ladang dan kebun anggur, apakah ia akan mengangkat kamu sekalian menjadi kepala<x id="c" /> atas pasukan seribu dan atas pasukan seratus,

Sampailah Abigail kepada Nabal dan tampaklah, Nabal mengadakan perjamuan di rumahnya, seperti perjamuan raja-raja. Nabal riang gembira<x id="y" /> dan mabuk<x id="z" /> sekali. Sebab itu tidaklah diceriterakan<x id="a" /> perempuan itu sepatah katapun kepadanya, sampai fajar menyingsing.

Aku datang ke dekatnya dan membunuh dia<n id="1" />, sebab aku tahu, ia tidak dapat hidup terus setelah jatuh. Aku mengambil jejamang<x id="k" /> yang ada di kepalanya, dan gelang yang ada pada lengannya, dan inilah dia kubawa kepada tuanku."

Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale<x id="a" />-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut<x id="b" /> Allah, yang disebut dengan nama TUHAN<x id="c" /> semesta alam yang bertakhta<x id="d" /> di atas kerubim.<x id="e" />

Siapakah yang menewaskan Abimelekh<x id="e" /> bin Yerubeset? Bukankah seorang perempuan menimpakan batu kilangan kepadanya dari atas tembok, sehingga ia mati di Tebes? Mengapa kamu demikian dekat ke tembok<x id="f" /> itu? --maka haruslah engkau berkata: Juga hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati."

Apabila ia mencukur rambutnya<x id="z" />--pada akhir tiap-tiap tahun ia mencukurnya karena menjadi terlalu berat baginya--maka ditimbangnya rambutnya itu, dua ratus syikal beratnya, menurut batu timbangan raja.

Apabila kita mendatangi dia di salah satu tempat, di mana ia terdapat, maka kita akan menyergapnya, seperti embun jatuh ke bumi, sehingga tidak ada yang lolos, baik dia maupun orang-orang yang menyertainya.

Lalu mereka mengambil mayat Absalom dan melemparkannya ke dalam lobang yang besar di hutan itu, kemudian mereka mendirikan di atasnya timbunan<x id="d" /> batu<x id="e" /> yang sangat besar. Dan seluruh orang Israel melarikan diri, masing-masing ke kemahnya.

Tetapi sampailah orang-orang Yoab, lalu mengepung dia di Abel-Bet-Maakha;<x id="o" /> mereka menimbun tanah menjadi tembok<x id="p" /> terhadap kota ini dan tembok ini merapat sampai ke tembok luar sedang seluruh rakyat yang bersama-sama dengan Yoab menggali tembok kota itu untuk meruntuhkannya.

Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan<x id="w" /> kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.

Dan rumah ini akan menjadi reruntuhan, sehingga setiap orang yang lewat akan tertegun,<x id="h" /> bersuit, dan berkata: Apakah sebabnya TUHAN berbuat yang demikian kepada negeri ini dan kepada rumah ini?<x id="i" />