Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.<x id="e" />"

Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau<x id="y" /> kota kita ini, karena mereka orang Yahudi,

Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman<x id="q" /> mereka,

Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian<x id="t" /> manusia.

Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?<x id="p" />"

Mendengar perkataan itu perwira itu melaporkannya kepada kepala pasukan, katanya: "Apakah yang hendak engkau perbuat? Orang itu warganegara Rum."

Sebab murka Allah<n id="1" /><x id="o" /> nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.

Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga<n id="1" />, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?

Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil<x id="h" /> yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi<n id="1" /><x id="i" /> dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.<x id="j" />

Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati,<x id="w" /> secara rohani<n id="1" />,<x id="x" /> bukan secara hurufiah.<x id="y" /> Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.<x id="z" />

Tetapi jika ketidakbenaran kita menunjukkan<x id="h" /> kebenaran Allah, apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah--aku berkata sebagai manusia<x id="i" />--jika Ia menampakkan murka-Nya?

Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang<x id="q" /> semua orang telah menjadi orang berdosa,<x id="r" /> demikian pula oleh ketaatan<x id="s" /> satu orang semua orang menjadi orang benar.

Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita<x id="g" /> telah turut disalibkan,<x id="h" /> supaya tubuh dosa<n id="1" /><x id="i" /> kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.<x id="j" />

Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara,<x id="q" /> --sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum--bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup?

Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah?<x id="y" /> Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya:<x id="z" /> "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?<x id="a" />"

Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan!<x id="o" /> Segala sesuatu adalah suci,<x id="p" /> tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!<x id="q" />

Tetapi manusia duniawi<n id="1" /> tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah,<x id="j" /> karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan;<x id="k" /> dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati<n id="1" />,<x id="l" /> sebab kami telah menjadi tontonan<x id="m" /> bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.

Jauhkanlah dirimu dari percabulan<n id="1" />!<x id="f" /> Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.<x id="g" />

Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku;<x id="r" /> tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.<x id="s" />