Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 301 - 308 dari 308 ayat untuk (68-21) Allah AND book:44 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.78) (Kis 15:22) (sh: Keputusan yang menghasilkan sukacita (Selasa, 24 Mei 2005))
Keputusan yang menghasilkan sukacita


Menjadi pemimpin tanpa hikmat Tuhan dapat mengaburkan pengambilan keputusan untuk menyelesaikan berbagai masalah pelik. Mungkin itu sebabnya, banyak masalah internal gereja kini yang tak kunjung terselesaikan. Bagaimana seharusnya para pemimpin bersikap untuk mengambil keputusan yang tepat? Dan apa dasar-dasar dalam pengambilan keputusan itu?

Dalam nas ini, kita membaca tentang hasil persidangan Yerusalem yang disampaikan kepada jemaat Antiokhia mendatangkan sukacita. Pertama, persidangan pemimpin gereja di Yerusalem menghasilkan keputusan yang dituangkan dalam bentuk tertulis dan jelas sehingga kemungkinan kesalahpahaman pun dapat dihindari (ayat Allah+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">31). Kedua, para pemimpin gereja mengutus Yudas dan Silas untuk menyampaikan surat tersebut sekaligus menyatakan niat baik dari para pemimpin gereja di Yerusalem untuk menerima jemaat Antiokhia menjadi bagian dari umat Allah (ayat Allah+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">22-28). Inilah berkat yang tidak terduga oleh jemaat Antiokhia. Yudas dan Silas ditunjuk sebagai wakil para pemimpin di Yerusalem berdasarkan kredibilitas mereka yang telah teruji (ayat Allah+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">26). Ketiga, isi surat itu sangat melegakan hati jemaat di Antiokhia (ayat Allah+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">31). Dengan mengacu pada keputusan para pemimpin di Yerusalem yang sesuai dengan kehendak Tuhan, jemaat di Antiokhia bisa mengatasi konflik pengajaran yang berbeda (ayat Allah+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">24). Mereka pun tahu bagaimana menjalankan kehidupan yang kudus sesuai firman Tuhan (ayat Allah+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">29).

Dari pengalaman krisis jemaat Antiokhia, kita melihat dua prinsip. Pertama, Tuhan mengizinkan masalah di dalam gereja untuk mendewasakan umatnya. Kedua, perselisihan internal gereja yang diselesaikan secara tepat dengan mengikuti pimpinan Tuhan akan mendatangkan persatuan dan damai sejahtera.

Camkan: Pemimpin yang berhikmat melibatkan Tuhan sebagai Sang Penentu sedangkan pemimpin yang tak berhikmat menempatkan Tuhan menjadi penonton.

(0.78) (Kis 15:35) (sh: Aku beda, boleh kan? (Selasa, 13 Juni 2000))
Aku beda, boleh kan?

Iklan ini begitu akrab di telinga kita menjelang pemilihan umum 1999 kemarin. Iklan ini menegaskan bahwa perbedaan selera, pendapat, dan pilihan itu wajar, dan memang akan selalu ada bila manusia hidup bersama dalam suatu komunitas. Namun harus diingat bahwa keberbedaan itu tidak boleh menghambat jalannya pembangunan nasional dan proses demokratisasi di negara ini.

Perselisihan tajam antara Paulus dan Barnabas dalam masalah Markus harus dipandang juga sebagai kewajaran yang terjadi di antara dua individu. Namun demikian tidak bisa dikatakan bahwa Allah mentolerir/menyetujui perbedaan yang berakhir dengan pecahnya tim pelayanan mereka yang solid. Dimasukkannya peristiwa ini oleh Lukas dalam sejarah pertumbuhan dan perkembangan gereja memberikan manfaat yang sangat besar bagi gereja sepanjang segala abad dan tempat untuk belajar: 'berbeda secara dewasa dan bertanggungjawab'.

Sehubungan dengan kasus Markus (18), Paulus dan Barnabas bukan sekadar salah paham namun sudah berselisih tajam, sudah sampai pada satu titik dimana tidak mungkin dicari jalan tengah, kecuali harus berpisah. Yang menarik untuk diamati adalah bahwa Paulus dan Barnabas mampu melihat pokok permasalahan secara obyektif dan melokalisir perselisihan tajam, sehingga tidak merambah ke pribadi ataupun pelayanan mereka. Secara pribadi Paulus dan Barnabas dan Markus tidak terlibat permasalahan pribadi. Walaupun tidak dicatat di dalam kelanjutan Kisah Para Rasul, Paulus tetap menghargai dan menilai baik Barnabas (1Kor. 9:6). Bahkan setelah itu Paulus begitu memuji dan membutuhkan Markus (Kol. 4:10; Flm. 24; 2Tim. 4:11). Perselisihan yang terjadi di antara mereka tidak menghambat pelayanan mereka dan merugikan jemaat. Sebaliknya pelayanan mereka berdua pun tetap memberikan berkat bagi jemaat-jemaat yang dilayani (40-41). Bahkan dengan berpisahnya Paulus dan Barnabas memungkinkan terbentuknya 2 tim pelayanan yang solid, yang dipimpin oleh orang-orang yang berdedikasi dan bermotivasi tinggi bagi Injil Kristus (26).

Renungkan: Inilah gambaran 'berbeda yang dewasa dan bertanggung jawab'. Berbeda namun dapat tetap memperkaya pelayanan dan memberdayakan jemaat. Tumbuhkembangkanlah semangat untuk berani 'berbeda' yang dewasa dan bertanggungjawab.

(0.78) (Kis 19:21) (sh: Dampak negatif suatu keberhasilan (Sabtu, 24 Juni 2000))
Dampak negatif suatu keberhasilan

Ketika sebuah yayasan Kristen dibakar oleh massa dari sebuah kelompok tertentu tahun kemarin, seorang pejabat pemerintah menjelaskan bahwa penyebab utamanya adalah yayasan tersebut telah menyalahgunakan izin penggunaan bangunan. Bangunan yang diperuntukkan panti rehabilitasi namun juga dipergunakan sebagai tempat ibadah. Difitnah dan dianiaya demi kepentingan dan keuntungan kelompok lain adalah biasa dan lumrah menimpa Kristen, yang pelayanannya memberikan dampak positif bagi masyarakat. Keberhasilan pelayanan Kristen yang minoritas merupakan ancaman bagi keberadaan dan kebanggaan kelompok mayoritas, karena itu harus dibungkam, diberangus, dan bila perlu dimusnahkan.

Di Efesus, Paulus pun difitnah telah menghina dewa kepercayaan orang Efesus karena dampak pelayanan Paulus yang merasuki dan mentransform masyarakat secara total dan radikal. Ada pihak tertentu yang akan merasa terusik dan terancam seperti Demetrius. Kemudian ia memprovokasi para karyawan dan masyarakat dengan fitnahan-fitnahan yang memang merupakan masalah yang sangat sensitif bagi mayoritas penduduk Efesus yaitu masalah ekonomi, nasionalisme, dan agama. Yang paling akhir adalah yang paling sensitif karena Dewi Artemis merupakan dewi yang paling dihormati dan paling disanjung di dunia purba.

Masa pendukung yang terprovokasi akhirnya menjadi beringas dan melakukan ancaman balik terhadap keberadaan Kristen, dengan fisik dan kekerasan (28-34). Reaksi mereka semakin menyatakan dan memperteguh keunggulan Kristen atas kepercayaan yang mereka yakini. Apa yang dikatakan oleh panitera kota untuk menenangkan massa secara tidak langsung mengungkapkan taktik pendekatan Paulus dalam menyampaikan kebenaran Allah kepada non-Kristen. Paulus tidak melecehkan reputasi masyarakat Efesus sebagai pendukung dan penjaga kuil Dewi Artemis yang diakui seluruh dunia. Paulus juga tidak menghujat Dewi Artemis atau pun merugikannya secara materi (37). Dengan kata lain Paulus tidak memprovokasi ketegangan sosial budaya lokal. Hasilnya Paulus mendapatkan perlindungan secara hukum dari pemerintah Efesus.

Renungkan: Menjadi saksi Injil Kristus yang mentransform sebuah masyarakat tanpa melanggar dan melecehkan hukum, membuat kemajuan yang tak akan terbendung.

(0.78) (Kis 20:17) (sh: Paulus yang profesional (Selasa, 27 Juni 2000))
Paulus yang profesional

Para top eksekutif perusahaan besar berhasil mencapai segudang prestasi di dalam bidangnya karena mereka menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan profesionalisme yang tinggi. Bagaimanakah seorang dikatakan profesional? Pertama, ia mempunyai wawasan, pengetahuan, dan pemahaman yang mendalam dan luas dalam bidang yang ditekuni. Kedua, ia dapat menterjemahkan pengetahuan yang dimiliki ke dalam ketrampilan yang berguna untuk berkarya. Ketiga, ia mempunyai integritas yang tinggi yang diakui oleh kolega (teman sejawat) dan masyarakat dimana ia berkarya.

Bila dibandingkan dengan para top eksekutif, Paulus tidak kalah. Sebagai pelayan Tuhan, ia mempunyai profesionalisme yang tinggi sesuai standar masa kini. Ceramah Paulus di depan para penatua Efesus secara tidak langsung mengungkapkan bahwa Paulus adalah seorang profesional sejati. Ia mempunyai integritas yang tinggi, dibuktikan dengan hidupnya yang transparan di hadapan jemaatnya (18b, 34). Integritas ini meliputi setia terhadap tujuan hidupnya yaitu melayani Tuhan, tetap setia dan taat mengemban misi dan tanggung jawabnya walaupun situasi dan kondisi tidak mendukung (19-220, 23-24), tuntas dalam menjalankan tugasnya (26), kesungguhannya (31), bersih dan jujur dalam soal keuangan (34). Siapa yang meragukan bahwa Paulus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang Injil dan doktrin-doktrin Kristen.

Tidak hanya itu, ia juga mempunyai wawasan yang luas sehingga ia tahu apa yang akan dihadapi oleh jemaat Efesus dan ia pun tahu Siapa yang dapat mendukung dan menopang mereka (31-32). Di dalam setiap pelayanan yang ia lakukan, Paulus tidak pernah menggunakan hanya satu metode pendekatan dan pengajaran. Ia memberitakan dan mengajar baik dalam kelompok besar maupun kelompok kecil (20), bersaksi (21), menasehati (28), memperingati (31), membimbing, dan memimpin kepada sumber kasih karunia yaitu Allah. Tiga Faktor inilah yang selalu mewarnai setiap gerak dan langkah pelayanannya. Karena itulah Paulus pun mempunyai 'segudang prestasi'.

Renungkan: Bagaimana jika setiap pelayan Tuhan baik mereka yang melayani penuh waktu maupun yang melayani sebagai majelis, aktivis gereja dan kampus, tidak memilih tiga faktor ini?

(0.78) (Kis 26:12) (sh: Kemerdekaan Indonesia dan kebangkitan Kristus (Kamis, 17 Agustus 2000))
Kemerdekaan Indonesia dan kebangkitan Kristus

Kemerdekaan Indonesia adalah peristiwa yang sangat menentukan kehidupan bangsa Indonesia. Kemerdekaan memberikan pengharapan. Karena kemerdekaan, bangsa Indonesia memperoleh kesempatan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara hingga mempunyai derajat yang sama dengan bangsa-bangsa lain. Bagi Paulus, kebangkitan Kristus sangat menentukan hidupnya. Karena bertemu dengan Kristus yang bangkit (14-15), jalan kehidupan Paulus berubah secara radikal: dari pembunuh menjadi pewarta kehidupan kekal; dari 'duta' orang-orang yang buta kebenaran menjadi duta Allah untuk memelekkan mata orang-orang yang buta sehingga mereka menemukan kebenaran Illahi (16-18). Pertemuan dengan Kristus yang bangkit ini tidak hanya membuahkan perubahan radikal yang sementara namun Paulus senantiasa setia mengisi hidupnya dengan bakti, daya, dan karya yang sejalan dengan misi yang ia terima dari Kristus yang telah bangkit (19-20). Berita kebenaran yang selalu ia wartakan adalah Kristus yang mati dan bangkit sesuai dengan nubuatan para nabi terdahulu dan kemudian membawa terang kepada semua bangsa.

Seluruh aspek kehidupan Paulus yang beralaskan kebangkitan Kristus, mulai dari masa lalu, masa kini, dan masa depan telah berada dalam terang kebangkitan-Nya, sehingga dapat diberdayakan menjadi alat bagi pemberitaan Injil. Hidup, bakti, dan karyanya menjadi bermakna tidak hanya bagi dirinya namun bagi masyarakat juga. Kebangkitan Kristus dan kemerdekaan Indonesia merupakan 2 peristiwa penting bagi kehidupan Kristen sebagai pribadi dan anggota masyarakat. Sebagai Kristen, kita harus menjadikan terang kebangkitan Kristus sebagai landasan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ini. Terang kebangkitan Kristus yang menjadi pendorong utama terjadinya perubahan yang radikal: dimana ada kebencian, dendam, dan kekerasan, Kristen harus menghadirkan kasih dan kuasa Yesus yang memberi hidup; dimana ada diskriminasi dan perbedaan, Kristen harus menghadirkan Kristus Sang Pemersatu; dimana kebutaan moralitas dan norma-norma sosial merajalela, Kristen harus menghadirkan Kristus yang mampu memimpin kepada terang.

Renungkan: Demikianlah hidup Kristen menjadi bermakna bagi landasan pembangunan bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

(0.78) (Kis 28:17) (sh: Jangan lakukan kristenisasi! (Kamis, 24 Agustus 2000))
Jangan lakukan kristenisasi!

Kemiskinan yang dialami non-Kristen, dipandang sebagai sarana efektif untuk menyampaikan Injil dan membuat mereka `percaya' kepada Kristus. Sehingga menimbulkan kesan bahwa banyak orang menjadi Kristen hanya supaya mendapatkan perawatan kesehatan, sesuap nasi, pendidikan, dan penghidupan yang lebih layak. Dengan kata lain mereka sebetulnya belum siap menjadi Kristen. Mereka `diperdayai' agar mengambil keputusan.

Paulus tidak pernah memanipulasi orang untuk menjadi Kristen, walau ia mempunyai semangat yang tidak pernah padam untuk mengabarkan Injil. Masa 2 tahun yang ia punyai ketika menunggu panggilan dari Kaisar di Roma, Paulus gunakan sebaik-baiknya untuk memberitakan Firman Hidup (31), seperti yang pernah terjadi di Efesus dan Kaisarea. Dia meyakini sepenuhnya bahwa ia adalah seorang prajurit yang selalu siap melaksanakan kewajiban dimana dan kapan saja yaitu berbicara atas nama Allah. Ia pun sangat peduli kepada saudara sebangsanya yaitu orang-orang Yahudi. Ia melakukan berbagai usaha untuk mengundang mereka dan menghabiskan banyak waktu untuk menginjili mereka (17, 23). Namun, sekali lagi, Paulus tidak pernah memanipulasi mereka untuk segera mengambil keputusan menjadi pengikut Kristus.

Paulus mengadakan pertemuan dengan orang-orang Yahudi yang tinggal di Roma. Mereka ada yang hidup sebagai budak maupun sebagai orang merdeka. Ia memberitakan Injil dengan ketulusan dan kemurnian hati kepada mereka. Walaupun demikian, tidak semua menerima Injil. Bahkan yang menolak Injil nampaknya lebih banyak. Namun Paulus tidak memaksa atau memanipulasi dengan menggunakan kelemahan/kekurangan mereka karena sebagian dari mereka adalah budak, agar mereka segera mengambil keputusan yang mereka sendiri belum siap.

Renungkan: Program penginjilan yang selama ini kita lakukan perlu dievaluasi. Karena banyak yang dilakukan hanya dengan menyebut Yesus sebagai Penyembuh, Pemberi damai sejahtera, Pemberi berkat, dlsb. Namun mereka tidak pernah menyebut karya penebusan Kristus atas dosa manusia. Sehingga banyak orang yang mau menjadi Kristen semata-mata supaya ada perbaikan kondisi sosial dan ekonomi. Ini merupakan salah satu bentuk kristenisasi. Yang sangat tragis dari kristenisasi ini adalah usaha ini tidak akan pernah mengantar jiwa ke surga.

**Pengantar Kitab Yeremia**

Yeremia adalah seorang pribadi yang sangat peka, amat terluka karena penolakan yang dilakukan oleh teman-teman sezamannya (Allah+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">11:21). Ia dilahirkan dari keluarga imam, keturunan Abyatar (1Raj. 2:26) dan tinggal di Anatot (32:8). Ia dilahirkan kira-kira menjelang akhir pemerintahan Manasye. Masa pelayanannya kira-kira 40 tahun, dimulai kira-kira tahun 627 sM pada tahun ke-13 pemerintahan Yosia dan berlanjut hingga melewati masa kejatuhan Yerusalem karena serangan Nebukadnezar di tahun 586 sM. Ketika Yehuda di bawah pemerintahan Yoyakim dan Zedekia, Yeremia mengalami banyak penderitaan fisik di tangan musuh-musuhnya. Namun nyawanya tetap selamat dan setelah Yerusalem jatuh, Yeremia diizinkan tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang ditinggal di Yerusalem (39:14). Dia kemudian diangkut bersama-sama mereka ke Mesir (43:4-7).

Sejak pemerintahan Yosia, Yehuda mendapatkan ancaman dari bangsa-bangsa lain sampai akhirnya dikuasai Babel. Misi Yeremia adalah untuk menyerukan kepada Yehuda agar tunduk kepada penguasa asing sebagai disiplin dari Allah. Namun para raja dan rakyat Yehuda dengan sangat keras menentang khotbah Yeremia, bahkan mereka menolak Allah dan berpaling kepada dewa-dewa asing. Puncaknya, penolakan Yehuda untuk tunduk menyebabkan kekuatan Babel yang besar menyerang Yerusalem. Beberapa pasal kitab ini disebut buku harian rohani (Allah+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">11:18-12:6; 15:10-21; 17:5-10,14-18; 18:18-23; 20:7-18), karena Yeremia seringkali membagikan pengalaman rohaninya.

Kitab yang dulunya ditujukan kepada bangsa yang memberontak pada saat negaranya dalam bahaya besar, mengundang kita untuk mendengarkan dan menerapkan firman Tuhan ke dalam zaman kita sekarang ini. Kitab ini juga akan mendorong kita untuk meneladani semangat dari seorang hamba Tuhan yang seringkali hampir putus asa namun terus bergumul dengan Allah dalam doa dan dengan gagah berani menentang dosa dan orang-orang berdosa pada zamannya.

Penulis dan waktu penulisan.

Bukti-bukti kuat yang ada dalam kitab ini mengidentifikasikan Yeremia sebagai penulis buku ini. Hampir semua tulisannya sudah selesai dikumpulkan sesaat sebelum jatuhnya Yerusalem pada tahun 586 sM.

(0.78) (Kis 1:8) (jerusalem: Roh Kudus) Merupakan pokok yang disenangi Lukas (Luk 4:1+) dan biasanya nampak sebagai suatu kekuatan atau daya, Luk 1:35; 24:49; Kis 1:8; 10:38; Rom 15:13,19; 1Ko 2:4-5; 1Te 1-5; Ibr 2:4, yang dari Allah dikirim oleh Kristus, Kis 2:33, untuk penyiaran Kabar Gembira. Roh itu memberikan berbagai karunia, 1Ko 12:4 dst yang mengesahkan pewartaan: karunia bahasa-bahasa lain, Kis 2:4+, karunia membuat mujizat, Kis 10:38, karunia bernubuat, Kis 11:27+; Kis 20:23; 21:11, karunia hikmat, Kis 6:3,5,10; Roh itu memberikan kekuatan untuk memberitakan Kristus kendati pengejaran, Kis 4:8,31; 5:32; 6:10; bdk Fili 1:19, dan memberikan kesaksian tentang Dia, Mat 10:20 dsj; Yoh 15:26; Kis 1:8; 2Ti 1:7 dst, bdk catatan berikut: membimbing Gereja dalam mengambil keputusan-keputusan yang penting: orang-orang kapir diijinkan masuk dalam Gereja, Kis 8:29,39; 10:19,44-47; 11; 12-16; 15:8; menghapus bagi mereka kewajiban hukum Taurat, Kis 15:28, dan menjiwai karya Paulus di dunia bukan Yahudi, Kis 13:2 dst; Kis 16:6-7; 19:1 (teks barat), bdk Mat 3:16+. Tetapi Kisah Para Rasul juga mengenal karunia Roh Kudus yang diterima waktu orang dibaptis dan yang memberikan pengampunan dosa, Kis 2:38; bdk Rom 5:5+
(0.77) (Kis 23:23) (sh: Negara dan warga negara kristennya (Rabu, 5 Juli 2000))
Negara dan warga negara kristennya

Bagaimanakah hubungan yang ideal antara negara dengan Kristen? Apa yang telah dilakukan dan yang dikatakan oleh Kladius Lisias merupakan model sebuah hubungan yang seharusnya terjadi antara Kristen dan negara di mana pun Kristen berada, termasuk di Indonesia.

Kepala pasukan itu mempersiapkan pengawalan yang ketat dan kuat serta fasilitas yang memadai bagi Paulus agar ia dapat tiba dengan selamat di hadapan Feliks, sang wali negri di Kaisarea (33). Tindakannya ini menandakan bahwa pemerintah Romawi melihat ancaman yang ditujukan kepada Paulus sangat serius, dan Paulus adalah seorang warga negara yang berhak mendapatkan perlindungan dari pemerintahnya. Ia bersusah-payah mengirim Paulus ke wali negri atau pemerintah propinsi, karena ia menghormati hukum yang berlaku bahwa ia tidak berwenang mengadili Paulus. Selain itu, apa yang ia tuliskan kepada Feliks tentang prosedur yang telah ia lakukan dan kesaksian tentang Paulus memperlihatkan bahwa ia benar-benar seorang pejabat yang menjunjung tinggi supremasi hukum. Tidak sedikit pun ia berusaha memutarbalikkan fakta yang ada. Dengan tegas ia menyatakan bahwa tuduhan yang dijatuhkan oleh orang-orang Yahudi terhadap Paulus adalah teologis, bersumber dari perdebatan agama. Ia telah memberikan penilaian yang positif terhadap Paulus bahwa ia tidak bersalah di mata hukum Romawi.

Ada tiga hal yang harus sungguh-sungguh dipahami dan diamalkan oleh Kristen di Indonesia. Pertama, peran yang tepat bagi negara adalah melindungi setiap hak warga negaranya untuk mendapatkan perlindung-an dan perlakuan yang sama. Karena itu Kristen harus senantiasa mendorong dan memberikan masukan terus-menerus kepada pemerintah agar dapat melakukan perannya dengan benar dan sesuai hukum. Kedua, negara tidak mempunyai kompeten untuk mengadili perkara-perkara yang berhubungan dengan teologis atau pun agama. Jika ini terjadi, maka negara sudah melewati batas-batas yang telah ditegaskan oleh Yesus (Luk. 20:25). Ketiga, Kristen harus mengikuti teladan Yesus dalam mempertahankan ketidakbersalahannya di hadapan hukum yang berlaku.

Renungkan: Karena itu kalaupun gereja harus dibakar biarlah itu karena Injil dan bukan karena tidak sesuai dengan prosedur-prosedur pembebasan tanah dan pembangunan atau hukum yang berlaku.

**Pengantar 2Raja-raja 17-25**

Pasal Allah+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">17:

Kerajaan Israel menemui kehancurannya karena mereka menyimpang dari perintah Tuhan Allah mereka dan membuat berhala. Raja Salmaneser dari Asyur menghancurkan negara itu. Tidak hanya itu, raja Asyur mengadakan asimilasi dengan menempatkan orang-orang asing di tanah Israel, supaya keberadaan bangsa Israel benar-benar musnah.

Pasal Allah+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">18-20:

Pemaparan tentang riwayat Hizkia disusun berdasarkan tema bukan kronologi waktu. Penyembuhan illahi yang ia alami (2Raj. 20) terjadi sebelum penyerangan raja Asyur (2Raj. 18-19). Tahun-tahun pertama pemerintahannya, tahun 715-705 sM., digunakan untuk pembaharuan rohani. Kemudian ia menyerang dan mengalahkan Asyur dan Filistin dan memperkuat benteng pertahanan Yehuda. Pada tahun 701 sM., raja Asyur yang baru, Sanherib, bergerak ke barat untuk berperang melawan koalisi bangsa-bangsa yang dipimpin oleh Yehuda dan didukung oleh Mesir. Kisah mundurnya Sanherib dari Yerusalem yang begitu dramatis dipaparkan di dalam 2Raj. 19-20, 2Taw. 32, dan Yes. 36-39. Ia tidak pernah kembali ke Yehuda. Dua puluh tahun kemudian dibunuh oleh kedua anak laki-lakinya.

Pasal Allah+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">21-25:

Pemerintahan Manasye selama 55 tahun di Yehuda membawa bangsa Yehuda ke dalam kerusakan dan kehancuran moral, spiritual, dan akhlak (21:1-25). Cucunya, Yosia, mengadakan pembaharuan yang luar biasa namun sangat singkat (Allah+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">22:1-23:30). Raja-raja yang jahat kemudian menggantikannya (31-Allah+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">24:20) hingga Yerusalem jatuh ketangan Nebukadnezar dari Babel dan bangsa Yehuda mengalami pembuangan (25:1-30). Pemerintahan Yosia yang berani dan berhasil bertepatan dengan mulai jatuhnya kerajaan Asyur. Pada tahun 620 sM. Babel menggantikan posisi Asyur sebagai negara adidaya. Yosia gugur dalam peperangan tahun 609 ketika berusaha menghalangi Mesir untuk berkoalisi dengan Asyur. Raja-raja Yehuda seringkali berusaha memberontak melawan Babel. Akibatnya, Yehuda harus menderita karena serangan-serangan yang dilancarkan oleh Babel. Serangan puncak terjadi pada tahun 587, dimana Nebukadnezar mengepung Yerusalem. Pada tahun 586 kota itu jatuh dan penduduknya dibuang ke Babel. Beberapa penduduk yang tertinggal di Yerusalem membunuh gubernur Yerusalem yang diangkat oleh Babel.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA