(0.025158796923077) | (Ef 3:10) |
(ende: Para Pertuanan dan Penguasaan) Disini: kalangan-kalangan Malaekat tertinggi. Paulus menerangkan, bahwa rahasia Allah dari kekal itu tersembunji bagi para Malaekat, dan baru mendjadi njata bagi mereka dalam perwudjudannja didalam umat-umat dan anggota-anggotanja masing-masing. Bdl. 1Pe 1:12. |
(0.025158796923077) | (Ef 3:14) |
(ende) "Segala kebapaan". Ada jang menterdjemahkan (menjadur) "segala bangsa". Dan memang Paulus memaksudkan dengan istilahnja segala bangsa, suku-bangsa atau golongan, jang berasal dari satu bapak-bangsa jang mereka banggakan. Paulus tentu sadja pertama-tama ingat disini akan kaum Israel, tetapi pandangannja meluas merangkum segala bangsa manusia dan kalangan Malaekat-Malaekat disurga, jang dibajangkannja merupakan suatu kesatuan seperti kaum Israel, dan k.l. berkepribadian seperti kaum Israel pula. Tetapi istilah Paulus mengandung suatu tjorak istimewa jang djangan diabaikan. Ia berkata bahwa segala bapak-bangsa (dan melalui mereka segala bangsa) mendapat namanja dari Allah-Bapa. Nama disini berarti seperti sangat umum dalam bahasa Perdjandjian Lama: hidup dengan seluruh kepribadian dan segala keutamaannja. Paulus hendak menegaskan, bahwa segala leluhur jang didjundjung tinggi dan dibanggakan oleh para turunannja (seperti Abraham misalnja oleh kaum Israel) mendapat hidupnja dengan segala keutamaan dan keunggulannja dari Allah, dan melalui mereka segala turunan mereka djuga. Segala hidup didunia, dan keutamaan segala machluk adalah berwudjud setjara takterbatas dan mutlak dalam Allah, dan berpantjar daripadaNja, jaitu dari "seluruh kepenuhan Allah" karena tjinta kebapaanNja. |
(0.025158796923077) | (Ef 4:16) |
(ende: Dari dalam Dialah) Kristus sebagai kepala tubuh, bukan sadja menguasai dan memimpin umat, melainkan Ia jang mempunjai seluruh kepenuhan Allah, mengalirkan kepenuhan hidupNja djuga kedalam segala anggota. |
(0.025158796923077) | (Ef 4:30) |
(ende: Untuk hari penebusan) Hari itu ialah hari kiamat. "Penebusan" disini berarti: penebusan genap. Penebusan barulah genap ketika kita masuk kemuliaan abadi, dan "tubuh" djuga dibebaskan dari akibat-akibat dosa dan turut dimuliakan. Batjalah 1Te 4:13-18 dan 1Ko 15. |
(0.025158796923077) | (Ef 6:14) |
(ende: Pinggang berikatkan) Ungkapan ini dari Yes 11:5. Ikat pinggang melambangkan persiapan lengkap. |
(0.025158796923077) | (Flp 1:19) |
(ende) Bahwa itu akan berakibat". Dengan "itu" dimaksudkan nasib Paulus dan segala sengsaranja. |
(0.025158796923077) | (Flp 3:10) |
(ende: Mengenali) jaitu dengan sepenuh-penuhnja dan semesra-mesranja, tetapi selandjutnja mengandung arti "mengalami". |
(0.025158796923077) | (Flp 3:12) |
(ende) Bahasa kiasan dalam kedua ajat ini diambil dari dunia olah-raga, guna menghidupkan semangat umat. Kegiatan mereka djangan kalah dengan kegiatan para djuara lari dalam perlombaan untuk merebut hadiah kedjuaraan. |
(0.025158796923077) | (Kol 1:7) |
(ende) Epafras. Diduga bahwa ia seorang murid Paulus dari Efesus, jang kemudian mengadjar Indjil di kota dan daerah sekitarnja, seperti di Laodisea dan Hierapolis, dan mendirikan umat-umat disitu. Ia sedang di Roma dan rupanja bersama dengan Paulus. Batja lagi Kol 4:12-13 dan File 1:23. |
(0.025158796923077) | (1Tim 1:20) |
(ende: Kuserahkan kepada setan) Itu suatu ungkapan lazim, artinja dikutjil dari umat, supaja mereka insjaf, dan bertobat. Bdl. 1Ko 5:5 dan tjatatan disitu. |
(0.025158796923077) | (1Tim 2:6) |
(ende: Kesaksian) Kristus datang memberi kesaksian dengan adjaran-adjaran, tjara hidup dan kematianNja, bahwa rentjana Allah (rahasia Allah dari kekal) untuk menjelamatkan bangsa manusia sudah mulai dilaksanakan. |
(0.025158796923077) | (1Tim 3:16) |
(ende: Ia) Menurut naskah purba dengan "Ia" disini dimaksudkan Kristus, sebagai rahasia iman jang terwudjud didalamNja. Itu tjukup terang pula dari isi kalimat-kalimat itu. |
(0.025158796923077) | (2Tim 4:11) |
(ende: Lukas) ialah pengarang Indjil ketiga dan Kisah Rasul-rasul. Iapun telah menemani Paulus pada perdjandjian ke Roma dan didalam tahanan disitu. Bdl. Kol 4:14. |
(0.025158796923077) | (Flm 1:1) |
(ende) SURAT RASUL PAULUS KEPADA PILEMON KATA PENGANTAR Isi surat pendek ini sangat sederhana dan tertindjau sepintas lalu, perkara remeh sadja, bersifat pribadi pula, sehingga dapat mengherankan, bahwa ia diterima masuk Kitab Kudus. Tetapi kalau ditindjau lebih dalam ia bukan remeh dan bukan pula bernilai pribadi sadja. Seorang budak belian, bernama Onesimus, pernah tjurang terhadap madjikannja, bernama Pilemon, dan melarikan diri lalu bertemu dengan Paulus di Roma. Disitu ia dipermandikan Paulus dan tinggal beberapa lama melajaninja. Pilemon adalah seorang terkemuka di Kolose, dipermandikan oleh Paulus, rupanja di Efesus, kemudian rumahnja di Kolose mendjadi satu pusat perkumpulan umat. Pada kesempatan Paulus mengutus Tichikus untuk menghantar "surat kepada umat Kolose" kepada umat tersebut, ia bermaksud mengirim Onesimus bersama dengan dia kembali kepada madjikannja jang sah itu. Bdl. Kol. 4:9. Paulus mengirimkan surat ini bagi Pilemon. Isinja pembelaan terhadap Onesimus dan dorongan halus, supaja ia mengampuninja dan menerimanja dengan baik sebagai saudara. Memang didalam surat ini tidak diuraikan suatu adjaran besar, namun seluruh surat dengan isi dan suasananja merupakan satu pengadjaran jang tepat sekali bagi tiap-tiap orang beriman. Ia setjara berwudjud mentjerminkan perasaan persaudaraan dan sikap tjinta-kasih, jang harus mendjiwai tiap-tiap orang jang sungguh-sungguh berminat mewudjudkan tjita-tjita Indjil jang tertinggi. Paulus jang berdjiwa besar dalam segala-galanja, disinipun menundjukkan kebesaran djiwa, dalam hormat dan tjinta-kasihnja jang mesra terhadap seorang jang berkedudukan budak-belian, tetapi bermartabat agung sebagai anak Allah dan saudara dalam Kristus. Surat ini mendjadi suatu tjontoh klasik, bagaimana tjinta-kasih Kristus harus diwudjudkan terhadap tiap-tiap "saudara Kristus", jang terketjil sekalipun, bagaimana harus dia dipandang dan diperlakukan sebagai saudara sedjati, semartabat dan sederadjat. Paulus menuntut perasaan dan tjinta- kasih jang demikian dari Pilemon. Ia harus menerima Onesimus sebagai saudara tertjinta, jang terhapus salahnja, dan jang dahulu sebagai budak, baru sekarang bernilai besar sebagai saudara baginja. Tetapi tjinta-kasih Paulus pada hakekatnja ataskodrati semata-mata dan diimbangi dengan kebidjaksanaan. la samar-samar berharap supaja Pilemon memberi kebebasan kepada Onesimus, malah menjuruhnja kembali kepada Paulus, tetapi ia tidak menuntut hal itu. Pandangan dan sikap Paulus terhadap bal perbudakan sudah kita tahu dari |
(0.025158796923077) | (Ibr 9:5) |
(ende: Tutupan perdamaian) ialah tutupan "peti perdjandjian" dari emas, jang dinaungi dua patung mas kerubim bersajap, dan dipandang sebagai tachta tempat Allah hadir, misalnja pada hari perdamaian. Pada hari perdamaian itu, setahun sekali, imam agung harus masuk ruangan jang mahakudus itu dan meretjiki tachta itu dengan darah seekor binatang jang baru-baru dikurbankan, dan dengan itu meminta pengampunan dosa bagi seluruh umat. |
(0.025158796923077) | (Ibr 9:16) |
(ende: Wasiat) Istilah "Perdjandjian" diganti disini dengan "wasiat". Arti keduanja pada dasarnja sama, tetapi dengan istilah "wasiat" lebih ditindjau dari sudut, bahwa djanji-djanji Allah (kepada Abraham) barulah dapat ditepati, dan harta-harta keselamatan barulah dapat dianugerahkan sesudah terlaksananja Kurban Kristus. |
(0.025158796923077) | (Ibr 10:5) |
(ende) Dengan kutipan dari Maz 40:7-9 ini pengarang hendak membuktikan bahwa inti dan hakekat kurban Jesus ialah ketaatan kepada BapaNja, dan bahwa ketaatan ini djauh lebih berharga daripada segala kurban ibadat Jahudi. Bdl. Ibr 5:8 dan Fili 4:18: |
(0.025158796923077) | (Ibr 11:13) |
(ende: Tanpa memperoleh) Mereka didunia ini tidak sampai menikmati kebenaran dan rahmat keradjaan Kristus. Mereka melihat itu hanja kabur-kabur dari djauh, tetapi mereka pertjaja akan djandji Allah dan bahwa mereka pada achir zaman pasti memperoleh kenikmatan itu bersama dengan kita. Bdl. Ibr 11:39 dan Ibr 11:40. |
(0.025158796923077) | (Ibr 13:14) |
(ende: Kota) Bdl. Ibr 11:10 dan Ibr 11:14. Jang langsung dimaksudkan ialah Jerusalem dengan kenisah dan upatjara-upatjara ibadatnja, ataupun "sinagoge" sebagai umat Jahudi. |
(0.025158796923077) | (1Ptr 1:1) |
(ende) SURAT PERTAMA SANTU PETRUS KATA PENGANTAR Pengarang Sedjak dari permulaan, Para Bapak Geredja sependapat bahwa St. Petruslah penulis surat ini. Kesatuan pendapat itu telah utuh, sampai ketika sardjana- sardjana Kitab Kudus dari djaman modern ini mengemukakan beberapa keberatan terhadapnja. Isi surat ini sendirilah jang harus memberi putusan dan penjelesaian jang sebenarnja. Disamping setjara terang-terangan menundjukkan dirinja sebagai Petrus, "Rasul Kristus", pengarang sepintas lalu dalam bab turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">5:1 menjebut dirinja sebagai rekan-imam dan penjaksi kesengsaraan Kristus". Djuga Markus, jang oleh Papias disebut sebagai "djuru bahasa" Petrus di Roma, disangka ada bersama Petrus, tatkala dia menulis suratnja (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">5:13). Keaslian surat ini diperteguhkan lagi oleh beberapa perhubungannja dengan kehidupan dan pengadjaran Kristus . Gaja bahasa Djunani, sekalipun kurang mutunja daripada gaja jang dipergunakan oleh St. Jakobus dalam suratnja, dahulu pernah dianggap sebagai suatu alasan untuk mengingkari Petrus sebagai pengarang surat ini. Namun sebagaimana halnja dengan Jakobus dan Judas, orang sama menjetudjui sekarang sistim pemakaian djurutulis, jang tentu djuga terdjadi pada masa Petrus. Penulis terus terang mengatakan bahwa ia menulis "dengan perantaraan Silvanus" (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">5:12). Akibatnja ialah sekalipun isi pikiran itu timbul dari Petrus, tetapi bahasanja disusun oleh djurutulisnja. Pembatja Ajat pertama dari surat ini menundjukkan bahwa ia ditulis untuk orang serani di Asia Ketjil. Entah orang-orang serani itu terdiri dari pentobat-pentobat Jahudi atau kafir, masih dipersoalkan. Karena alasan-alasan jang diberikan belum mentjapai persetudjuan penuh, maka rasanja dapat dikatakan bahwa tak ada kelompok orang serani tertentu jang dimaksudkan. Dengan pasti ialah bahwa bagian terbesar orang serani terdiri dari pentobat-pentobat Jahudi. Tetapi tatkala surat ini ditulis, Paulus dan rekan-rekannja telah menobatkan banjak orang kafir di Asia Ketjil. Kemungkinan jang terbesar ialah bahwa surat ini ditudjukan kepada Para miskin dan hamba sahaja di Asia Ketjil (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">2:18). Waktu, kesempatan dan tempat dimana surat ini ditulis Pada kesempatan mana Petrus menulis surat ini, tidak kita ketahui. Dari isi surat hanja dapat kita simpulkan bahwa Petrus bermaksud memberanikan orang serani dalam pertjobaan, dan menghidupkan iman jang mendapat serangan sekian banjak (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">4:12). Bahwa surat ini ditulis di Roma, itu tentu pasti. Dengan menjebut nama Babylon (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">5:13), Petrus agaknja hendak mengawaskan kota Roma jang kafir itu, jang kedjajaannja menjamai kemakmuran djasmani Babylon purba. Karena Petrus meninggal di Roma pada djaman penganiajaan Nero, dan karena ketika itu penganiajaan belum lagi meletus, maka agaknja surat ini ditulis mendjelang achir tahun 64 ses. Kristus. Kepastian waktu surat ini menundjukkan bahwa kutipan-kutipan surat St. Paulus didalam surat St. Petrus itu mungkin. Gajabahasa Sekalipun surat ini, sebagaimana djuga surat St. Jakobus, pada dasarnja
berisikan adjakan moril, namun dalam beberapa hal ia bukan memuat adjaran moral.
la lebih menjerupai bentuk sebuah surat dengan suatu kata pendahuluan jang
pandjang (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:1-2), lalu menjusul suatu doa sjukur (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:3-5) jang lazim kedapatan
pada banjak surat dizaman itu, dan berachir dengan suatu utjapan selamat ( Adjaran Karena surat ini pada dasarnja berisi suatu adjakan moril, maka djangan kita harapkan suatu pementasan kebenaran dogmatis jang teratur didalamnja. Tetapi, kita bisa menemukan djuga teologi jang kaja dan dalam disitu. Kebenaran teologis jang asasi ialah bahwa orang kristen diseluruh dunia ini bersatu (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">5:9); dahulunja mereka pendosa (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">2:24) jang tak tahu suatu apapun (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:14) tetapi kini mereka telah ditebus oleh darah kudus Kristus (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:18-19) dan dipilih untuk berbakti kepadanja (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:2). Tjaranja mereka ditebus itu diterangkan sedjelas-djelasnja. Allah Bapa, jang maharahim (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:3) dan kudus (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:15-16), sudah merentjanakan penjelamatan mereka (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:2), bahkan sebelum dunia tertjipta (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:20). Nabi-nabi Perdjandjian Lama menginsjafi rentjana tersebut dan bernubuat pula tentang rentjana itu (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:10-12). Rentjana itu dipenuhi dalam sedjarah dengan kedatangan Kristus, jang biarpun tak bersalah (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:19; 2:22), tetapi menderita sengsara (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">2:21; 4:1), dan wafat disalib (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">2:24; 3:18). Hasil daripada sengsara dan wafat Kristus ialah penjilihan dosa manusia (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:18; 3:18). Mati untuk dosa berarti lahir kembali kesuatu hidup baru jang telah diperoleh berkat kebangkitan Kristus (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:3), dan itu kita dapat dalam Sakramen Permandian (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">3:12), suatu Sakramen jang telah digambarkan lebih dahulu dalam peristiwa ai bah (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">3:20). Oleh ketaatan kepada Kristus (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:2), dan iman terhadap ebasiat penebusanNja (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:5,7-9), orang kristen ada harapan untuk memperoleh istirahat abadi disurga (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:5; 3:22). Akan memperoleh gandjaran kekal, orang kristen hendaknja kudus (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:15),
melawan penggodaan setan (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">5:8-9), meninggalkan dosa-dosa dahulu ( Biarpun kehidupan sematjam itu kelihatan sukar, toh akan lebih mudah karena diteladani oleh Kristus sendiri (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">2:21; 3:17; 4:1), oleh semakin mendekatinja (2: 3-4), oleh kesadaran bahwa mereka mengambil bagian dalam penderitaannja (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">4:13), dan oleh memikirkan kedudukan mereka jang tinggi dimata Allah "batu-hidup", didalam rumah Allah (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">2:5), suatu bangsa jang terpilih, imamat radjawi, umat jang kudus (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">2:9). Dengan tjara hidup demikian, orang kristen dapat hidup dengan penuh kepertjajaan kepada penjelenggaraan Allah (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">5:7), kepada pengadilan ilahi pada achir zaman, suatu peristiwa jang dirasa Petrus sudah dewat (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">4:5,7,17), dan akan berachir serta diberkati oleh penampakan mulia Jesus (turunkan+api+dari+langit&tab=notes" ver="ende">1:7; 5:1,4). |