Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 281 - 300 dari 2303 ayat untuk tentang (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.35) (Gal 3:16) (jerusalem: "kepada keturunanmu") Kata Ibrani "keturunan" dapat menunjukkan baik seluruh (banyak orang) maupun seorang dari keturunan itu. Arti kata yang mendua itu mengizinkan Paulus menjelaskan pemikirannya tentang keselarasan antara Perjanjian Lama dan peristiwa Kristus.
(0.35) (Gal 3:29) (jerusalem: janji Allah) Paulus kembali berkata tentang keturunan Abraham, Gal 3:6-9. Selanjutnya keturunan Abraham bukanlah keturunannya "menurut daging", tetapi anak-anak Allah yang percaya kepada Kristus Yesus.
(0.35) (Ibr 9:4) (jerusalem) Bdk Kel 30:6; 40:26, yang berkata bahwa mezbah pembakaran ukupan, Kel 30:1, terdapat di bagian "Tempat Kudus" dan tidak di bagian "Tempat Mahakudus", Ibrani mengikuti sebuah tradisi lain tentang ibadat Israel.
(0.35) (Ibr 13:20) (jerusalem: dari antara orang mati) Yang dimaksudkan ialah kebangkitan Yesus. Hanya di sini kebangkitan itu disebut dengan tegas, tetapi selalu turut dipikirkan, kalau Ibrani berkata tentang Yesus yang dimuliakan, Ibr 1:3, dll.
(0.35) (Yud 1:9) (jerusalem) Dalam ayat ini Yudas agaknya bergantung pada buku apokrip yang berjudul: Pengangkatan Musa ke Sorga. Dalam cerita itu malaikat Mikhael bertengkar dengan Iblis tentang mayat Musa, setelah Musa meninggal.
(0.35) (Why 10:8) (jerusalem) Bagian ini terpengaruh oleh cerita tentang panggilan nabi Yehezkiel, Yeh 2:8-3:3; bdk Yer 15:16. Bagian ini membaharui dan memerincikan tugas panggilan Yohanes, Wah 1:1-2,9-20.
(0.35) (Kis 4:29) (full: BERIKANLAH KEPADA HAMBA-HAMBA-MU KEBERANIAN UNTUK MEMBERITAKAN FIRMAN-MU. )

Nas : Kis 4:29

Para murid memerlukan keberanian baru untuk bersaksi dan berbicara tentang Kristus. Sepanjang kehidupan Kristen kita, kita juga perlu berdoa supaya mengatasi ketakutan, penolakan, kecaman, dan penganiayaan. Kasih karunia Allah, lewat kepenuhan Roh Kudus, akan membantu kita untuk berbicara tentang Yesus dengan berani (bd. Mat 10:32).

(0.35) (1Kor 16:1) (full: TENTANG PENGUMPULAN UANG. )

Nas : 1Kor 16:1

Dalam pasal 1Kor 16:1-24 Paulus memberikan petunjuk mengenai pengumpulan uang bagi orang percaya yang miskin di Yerusalem, menjelaskan rencananya untuk hari depan dan berbicara tentang rekan kerjanya dalam Tuhan.

(0.35) (Bil 12:1) (jerusalem) Kisah ini agaknya berasal dari tradisi Elohista, tetapi sedikit banyak disadur sesuai dengan pandangan tradisi Para Imam.
(0.35) (1Sam 26:1) (jerusalem) Ceritera ini sangat serupa dengan yang tercantum dalam bab 24. Boleh dikatakan bahwa kedua ceritera itu mengisahkan dua peristiwa yang serupa. Oleh tradisi lisan (kemudian tertulis) kedua peristiwa itu diceritakan dengan cara yang sama. Tetapi agaknya lebih tepat mengatakan: ada dua ceritera tentang peristiwa yang sama, dua cara sejalan untuk menceriterakan tentang kemurahan hati Daud dan rasa segannya terhadap diri raja sebagai orang kudus karena diurapi Tuhan sendiri, bdk 1Sa 9:26+.
(0.35) (Yes 8:1) (jerusalem) Meskipun agak sejalan dengan Yes 7:16, namun nubuat kecil ini lain sekali artinya dengan nubuat tentang Imanuel. Nubuat ini tidak berbicara tentang raja Mesias. Namun anak Yesaya yang kedua merupakan sebuah nubuat, Yes 1:26+, sebuah pertanda, Yes 7:3; 8:18, sebab nama itu berarti: segera-jarahan, bergegas-rampasan: Damsyik dan Samaria akan dihancurkan oleh raja Asyur. Bdk nama anak-anak Hosea yang berupa lambang juga, Hos 1:4,6,9.
(0.35) (Luk 9:10) (jerusalem) Lukas hanya sekali menceritakan bahwa Yesus memperbanyak roti, pada hal Markus dan Matius memuat dua cerita. Barangkali Lukas tidak mengenal Mar 6:45-8:26, di mana terdapat cerita kedua tentang perbanyakan roti. Tetapi lebih mungkin bahwa Lukas ingin menghindarkan dua cerita serupa seperti terdapat dalam Markus dan Matius. Nampaknya kedua cerita tentang perbanyakan roti hanya dua tradisi mengenai peristiwa yang sama, yang berasal dari kalangan orang Kristen yang berbeda-beda, Mat 14:13+.
(0.35) (Luk 17:23) (jerusalem) Hanya Lukas saja menyajikan wejangan ini. Dengan jelas Lukas membedakan nubuat Yesus tentang kemusnahan Yerusalem, Luk 21:6-24 dan nubuat yang mengenai kedatangan Yesus kelak di akhir zaman, Luk 17:22-37. Ada bagian-bagian wejangan ini yang ditemukan dalam wejangan Mat 24:5-41 tentang akhir zaman. Di sini (seperti di tempat lain, bdk Luk 10:1+; Luk 11:39+) Matius mempersatukan dua sumber yang oleh Lukas tetap dipisahkan; bdk Mat 24:1+.
(0.35) (Kis 23:8) (jerusalem: orang-orang Saduki mengatakan) Ajaran tentang kebangkitan orang-orang mati, bdk 2Ma 7:9, dan tentang adanya malaikat-malaikat, bdk Tob 5:4, di zaman belakangan muncul di kalangan orang-orang Yahudi. Menurut ayat ini maka orang-orang Saduki menyangkal kedua-keduanya (mereka bahkan tidak menerima adanya pembalasan sesudah kematian). Sehubungan dengan kedua ajaran itu, Paulus mendapat dukungan dari pihak orang-orang Farisi, bdk Kis 4:1+.
(0.35) (Rm 10:20) (jerusalem) Ayat-ayat yang dikutip di sini dalam naskah Ibrani mengenai bangsa Yahudi. Tetapi ayat pertama (Rom 10:20) mengenai Israel yang tidak lagi berseru kepada nama Yahwe dan karenanya sudah masuk ke dalam keadaan yang sama dengan keadaan bangsa-bangsa lain. Terjemahan Yunani dalam Yes 65:1 tidak berkata tentang sebuah "umat" seperti Yes 65:2, melainkan tentang sebuah "bangsa". Teks Yunani ini lebih mudah dapat diterapkan pada kaum kafir.
(0.35) (Rm 15:9) (jerusalem: karena rahmatNya) Dengan menerima bangsa-bangsa lain Kristus memajukan kemuliaan Allah. Tetapi dengan selama hidupNya di dunia hanya mewartakan Injil kepada orang-orang Israel, bdk Mat 15:24, Kristus terutama memberi saksi tentang kesetiaan Allah pada janji-janjiNya, sedangkan seolah-olah membiarkan orang-orang kafir yang bertobat menjadi saksi-saksi hidup tentang belaskasihan atau rahmat Allah. Maka hendaklah mereka pada gilirannya berbelaskasih terhadap saudara-saudaranya, bdk Rom 12:1.
(0.35) (Ayb 26:1) (sh: Membuka hati mendengar suara-Nya (Selasa, 21 Desember 2004))
Membuka hati mendengar suara-Nya

Pada pasal ini kita berjumpa dengan permainan kata dalam puisi Ayub yang secara keras dan tajam merespons pernyataan Bildad.

Pasal ini dibagi dua bagian di mana Ayub mengungkapkan pandangannya tentang Allah. Bagian pertama Ayub mengecam pemikiran Bildad yang tidak memiliki pemahaman yang benar tentang ke-Mahabesaran Allah. Ayub mempertanyakan asal-usul pemikiran Bildad tersebut (ayat 1-4). Pada bagian kedua, tampak bahwa melalui perenungannya tentang kuasa Allah atas semua ciptaan, Ayub mencoba menjernihkan pemikiran Bildad tentang bagaimana Allah sebenarnya (ayat 5-14).

Pemikiran Ayub tentang Allah terwujud dari hubungan persekutuan Ayub yang erat dengan Allah. Tanpa hal itu, manusia bisa terjebak pada pengungkapan yang keliru tentang Allah. Biasanya manusia berusaha mempelajari Allah melalui ilmu-ilmu kebatinan, pengalaman hidup, bahkan pemahaman teologis. Akibatnya, kita dapat memberikan penjelasan yang sarat teori berdasarkan `teologi yang hambar' dan pengalaman hidup semata kepada teman kita yang sedang menderita. Sebaliknya, Ayub mendasarkan pemahamannya tentang Allah melalui penderitaannya. Buktinya Ayub mampu mengungkapkan suatu pernyataan yang mencengangkan (ayat 14b).

Pertanyaan buat kita: "Mengapa Ayub dapat melakukan hal itu?" Jawabnya hanya satu yaitu dengan hati nurani yang bersih Ayub mempertahankan ketulusan hatinya di hadapan Allah. Ayub terus belajar untuk mendengar panggilan Allah sebagai petunjuk untuk membina persekutuan dengan-Nya. Rindukah Anda memiliki pandangan yang benar tentang Allah? Dia tidak bisa dicari dengan ilmu pengetahuan mutakhir ataupun ilmu teologi yang `tinggi' saja. Sebaliknya, kita justru dapat mengerti bagaimana Allah sebenarnya melalui pergumulan hidup, seperti Ayub yang mampu `mendengar' suara Allah dalam penderitaan.

Renungkan: Allah rindu memiliki hubungan persekutuan yang erat dengan kita. Apakah disiplin rohani yang Anda jalankan merupakan pantulan respons Anda terhadap kerinduan Allah tersebut?

(0.35) (Mzm 114:1) (sh: Mengingat Tuhan melakukan pekerjaan ajaib (Kamis, 20 Mei 1999))
Mengingat Tuhan melakukan pekerjaan ajaib

Dalam tradisi Israel, saat mereka akan memperingati Paskah kuno, mereka duduk sehidangan menikmati jamuan roti tak beragi. Di meja perjamuan itulah biasanya Mazmur 113 dan 114 dinyanyikan. Mazmur 114 ini tercipta karena penggubahnya mengingat bagaimana Tuhan telah memimpin Israel keluar dari tanah perbudakan, Mesir, masuk ke tanah merdeka, Kanaan. Pekerjaan besar yang tidak dapat dimengerti oleh Musa pada awalnya menjadi kenyataan ajaib bagi seluruh umat Israel. Maka, gubahan Mazmur 114 ini mengingatkan kembali bahwa pekerjaan ajaib Tuhan perlu senantiasa diingat dan diulang sehingga membangun iman setiap umat Tuhan yang menyanyikannya.

Manfaat mengulang-ulang nyanyian tentang Tuhan. Gereja membiasakan untuk menyimpan dan membukukan lagu-lagu pujian tentang Tuhan dalam buku nyanyian. Bercermin dari nyanyian mazmur ini, maka kita diingatkan kembali bahwa pujian tentang Tuhan sejak dahulu hingga sekarang perlu terus-menerus diulang dengan tujuan mengajarkan orang percaya tentang perbuatan Tuhan. Mengulangi nyanyian tentang Tuhan bermanfaat untuk membangun iman dan membangunkan kembali ingatan setiap orang percaya tentang bagaimana Tuhan telah berkarya dalam kehidupan umat-Nya.

(0.35) (Mat 13:1) (sh: Tentang perumpamaan. (Sabtu, 7 Maret 1998))
Tentang perumpamaan.

Perumpamaan adalah salah satu cara dari sekian banyak cara yang dipakai Tuhan Yesus untuk mengajarkan kebenaran firman Allah. Melalui perumpamaan itu, selain orang dapat menerima dengan lebih jelas, dapat juga membuat kebenaran itu menjadi tertutup dari pengertian seseorang. Mengapa? Sebab perumpamaan bisa membuat orang yang tidak paham mencari jawab karena rindu kebenaran atau menutup diri karena sombong.

Tentang Kerajaan Allah. Perumpamaan tentang seorang penabur ini mengajarkan tentang Kerajaan Allah. Firman tentang Kerajaan Allah itu diberitakan (ayat 3-9). Tujuannya adalah agar firman itu diterima, diresap, dihayati untuk kemudian bertumbuh, sampai akhirnya berdampak nyata dalam hidup dan perilaku seseorang. Ternyata dari pengajaran Yesus selanjutnya dalam perumpaan ini jelas bahwa tidak semua firman yang diberitakan itu diterima manusia. Terbukti dari letak jatuhnya firman yang ditaburkan itu. Kehidupan nyata Kristen akan menjadi ujian sepanjang masa, sungguhkan firman Kristus itu tertanam, terutama dalam hidup kita?

Renungkan: Firman Tuhan yang kekal mampu mengubah kita asal kita rela menyingkirkan segala bentuk kendala yang menghambat pertumbuhan ke arah pengenalan akan Kristus.

(0.34) (Ayb 38:1) (sh: Hikmat dan misteri (Sabtu, 17 Agustus 2002))
Hikmat dan misteri

Setelah Elihu menegaskan bahwa Allah tak dapat ditemui (ayat 37:23), kita dikejutkan dengan kehadiran Yahweh. Kehadiran Allah seakan merupakan pembenaran diri-Nya. Namun, kita melihat bahwa Allah tidak menjawab tuduhan Ayub, melainkan bertanya, menyudutkannya lagi sama seperti yang dilakukan Elihu dalam 37:15-18. Argumen Allah adalah bahwa Ayub ternyata tidak memahami desain yang diciptakan-Nya (ayat 38:2). Kebesaran Allah ini menunjukkan bahwa Ia tidak terkungkung atau dikotak-kotakan dalam pikiran sempit Ayub dan teman-temannya.

Pertemuan ini mengubah konsep Ayub. Yahweh datang dalam badai, suatu tanda kemurkaan. Ayub mungkin berpikir bahwa ia akan dihancurkan Allah. Tetapi, ternyata Allah hanya menusuk dengan kata-kata. Jika Ayub ada waktu penciptaan, ia pasti memiliki hikmat Allah. Perkataan Yahweh selebihnya terdiri dari 2 bagian. Pertama, tentang keteraturan dunia (ayat 38:12-38) dan kedua, tentang dunia binatang (ayat 38:39-39:30). Di bagian pertama, Allah berbicara tentang embun dan pagi (ayat 38:12-15), tentang dunia bawah tanah (ayat 38:16-18), tentang terang dan kegelapan (ayat 38:19-21), tentang salju, hujan batu, dan guruh (ayat 38:22-24), tentang hujan (ayat 38:25-28), tentang es dan embun beku (ayat 38:29-30), tentang langit dan gugusannya (ayat 38:31-33), dan tentang guntur dan awan (ayat 38:34-38). Ayub terpojok. Ia tidak memiliki hikmat penciptaan. Ia tidak memiliki hikmat Allah.

Di bagian kedua, serentetan binatang liar yang asing bagi Ayub didaftarkan: singa (ayat 39:1-2), burung gagak, kambing gunung, dan rusa (ayat 39:3-7), keledai liar (ayat 39:8-11), lembu hutan (ayat 39:12-15), burung unta (ayat 39:16-21), burung elang dan rajawali (ayat 39:29-33), kecuali kuda perang yang tidak liar (ayat 39:22-28). Binatang-binatang liar ini disebutkan untuk menunjukkan ada hal-hal yang berada di luar jangkauan berpikir dan hikmat Ayub. Hal ini ditegaskan kembali dengan penyebutan kuda perang yang ideal yang menunjukkan bahwa Ayub memang tak memiliki hikmat seperti Yahweh.

Renungkan: Jawaban Allah di dalam penderitaan kadang bisa berbentuk pertanyaan yang menyadarkan batas-batas pengertian.



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA