Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 281 - 300 dari 415 ayat untuk lambang (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.21) (Yes 60:1) (jerusalem) Bab-bab ini merupakan suatu kesatuan baik ditinjau dari segi gaya bahasa maupun dari segi pikiran yang terungkap. Bagian inipun agak berdekatan dengan bab 40-55. Walaupun bukan Deutero-yesaya sendiri penulisnya, namun bab-bab ini jelas berasal dari tangan seorang murid nabi itu. Kembali ia mewartakan kabar penghibur yang dulunya diberitahukan gurunya. Jemaat Yahudi yang kembali dari pembuangan perlu ditebalkan pengharapan dan kepercayaannya.
(0.21) (Yeh 23:1) (jerusalem) Perumpamaan tentang sejarah umat Israel, bdk Yeh 16:16; 1+, dalam bab 23 ini diperkembangkan lebih jauh dengan menyejajarkan Samaria dan Yerusalem. Samaria dinamakan Ohola dan Yerusalem Oholiba. Kata Ibrani ohola berarti: kemahnya, dan kata oholiba berarti: kemahku di sana. Mungkin mau diperlawankan ibadat tidak halal di Samaria dan ibadat syah di Yerusalem. Tetapi mungkin juga nama-nama itu berupa lambang yang menyinggung adat dan peristiwa yang kita tidak mengetahuinya lagi. Barangkali dimaksudkan kemah-kemah yang dipasang di bukit-bukit pengorbanan.
(0.21) (Yeh 24:3) (jerusalem: Taruhlah kuali) Bdk Yeh 11:3-12. Kembali dilakukan suatu lambang berupa perbuatan, bdk Yer 18:1+. Sebagaimana ejekan nabi memainkan sindiran yang membanggakan keamanan kota Yerusalem, bdk Yeh 11:3. Segala apa yang dikatakan dalam Yeh 24:3-14 ini agak sukar diartikan secara terperinci. Tetapi maksud umum cukup jelas: Kota Yerusalem begitu buruk sehingga tidak ada sesuatupun yang masih dapat menyelamatkannya. Kota akan dihancurkan Tembok-temboknya tidak dapat melindungi penduduk Yerusalem. Mereka akan dikeluarkan dan terpencar-pencar.
(0.21) (Yeh 29:21) (jerusalem: menumbuhkan tanduk) Ungkapan ini dapat mengenai Mesias kelak, bdk Maz 132:17. Mengenai lambang "tanduk" bdk Maz 18:3+
(0.21) (Mat 27:51) (jerusalem: tabir Bait Suci) Entah tabir yang menutup bagian "Yang Kudus" dari Bait Allah, entah (kiranya lebih tepat) tirai yang menutupi "Kudus-Mukadas"; bdk Kel 26:31 dst. Dengan mengikuti jejak Ibr 9:12; Ibr 10:20, tradisi Kristen mengartikan terbelahnya tabir itu sebagai lambang bahwa ibadat Musa yang lama sudah batal dan Kristus telah membuka pintu masuk tempat kudus di zaman Mesias
(0.21) (Yoh 19:34) (jerusalem: darah dan air) Dalam sejumlah naskah urutan terbalik: air dan darah. Makna kejadian itu dijelaskan dengan dua kutipan dari Kitab Suci, Yoh 19:36 dst. Darah itu Ima 1:5; Kel 24:8 menyatakan bahwa kurban anak domba yang dipersembahkan demi keselamatan dunia, Yoh 6:51, benar-benar terjadi; air yang melambangkan Roh Kudus menyatakan bahwa korban itu subur secara rohani. Banyak pujangga gereja mengartikan air itu sebagai lambang Ekaristi. Kedua sakramen itu melambangkan Gereja, Hawa baru yang lahir dari Adam baru. Bdk Efe 5:23-32. Penafsiran itu tidak terlalu jauh dari maksud penginjil.
(0.21) (Rm 4:2) (jerusalem: dibenarkan karena perbuatannya) Tradisi Yahudi telah membuat Abraham menjadi pra-lambang pembenaran oleh karena perbuatan dengan terutama menekankan kesetiaannya dan keteguhannya dalam pencobaan, Wis 10:5; Sir 44:20 dst; 1Ma 2:52 (Terutama Kitab Yubile-yubile, Rom 11-12; 16:19 dst, dll), bdk juga Yak 2:22+, lihat Rom 2:14+. Tetapi Paulus menekankan iman dan kepercayaan Abraham, Kej 12:1 dan Rom 15:6, sebab itulah prinsip kebenaran dan perbuatan Abraham. Bdk Ibr 11:8 dst.
(0.21) (1Kor 5:7) (jerusalem: ragi yang lama) Ragi di sini menjadi lambang keburukan, seperti juga halnya dalam Gal 5:9 dan Mat 16:6 dsj (lain artinya dalam Mat 13:33 dsj). Roti yang tidak beragi melambangkan kemurnian, 1Ko 5:8. Di sini terdapat sebuah contoh dari ajaran akhlak Paulus: jadilah apa yang sudah kamu jadi: Kamu sudah bersih, bersihkanlah dirimu; wujudkanlah dengan hidupmu apa yang sudah diwujudkan Kristus di dalam kamu waktu masuk Kristen. Bdk Rom 6:11-12; Kol 3:3-5.
(0.21) (1Kor 5:8) (jerusalem: kemurnian dan kebenaran) Pada permulaan perayaan Paskah orang Yahudi mengeluarkan segala sesuatu yang beragi dari dalam rumahnya (Kel 12:15) lalu anak domba Paskah disembelih (Kel 12:6) dan orang mulai makan roti tidak beragi (Kel 12:18-20). Semuanya itu persiapan berupa lambang bagi misteri Kristen. Melalui korbanNya Kristus sebagai Anak Domba Paskah yang sesungguhnya melenyapkan ragi yang lama, ialah dosa, dan memungkinkan suatu hidup yang murni dan benar, yang dilambangkan oleh roti beragi. Boleh jadi perbandingan itu disarankan kepada Paulus oleh masa tahun liturgis yang berlangsung waktu menulis surat ini.
(0.21) (1Kor 15:52) (jerusalem: nafiri yang terakhir) Sejak cerita tentang peristiwa di gunung Sinai, Kel 19:16,19, nafiri (atau: sangkakala) termasuk lambang yang lazim dipakai untuk menggambarkan penampakan Allah, Mat 24:31; 1Te 4:16+. Bunyi nafiri itu menyertai tiap tahap dari rencana Allah di akhir zaman, bdk ketujuh sangkakala yang disebut dalam Wah 8:6-11:19
(0.21) (Ef 4:13) (jerusalem: kedewasaan penuh ...) Terjemahan ini agak bebas, sebab memanglah teks Yunani sukar diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Ungkapan "kedewasaan penuh" menterjemahkan teks Yunani yang secara harafiah diterjemahkan sebagai berikut: orang sempurna. Yang dimaksudkan bukanlah orang Kristen yang secara pribadi sudah sampai ke tingkat kesempurnaan. "Orang sempurna" itu kiranya mempunyai arti kolektip, sehingga yang dimaksudkan entah Kristus sendiri yang sebagai "Manusia Baru" merupakan pra-lambang semua orang yang sudah "lahir kembali", Efe 2:15+, entah seluruh Kristus, yaitu Kepala, Efe 4:15; 1:22; Kol 1:18, beserta anggota-anggota Efe 4:16; 5:30, yang merupakan Tubuh Kristus, 1Ko 12:12+.
(0.21) (1Ptr 3:21) (jerusalem: kiasannya) kata Yunani (anti-tipos) yang diterjemahkan dengan "kiasan" berarti: kenyataan atau realitas yang dilambangkan oleh "tipos" (bdk 1Ko 10:6) "Tipos" atau "lambang" itu ialah bahtera yang mengarungi air bah
(0.21) (Why 9:3) (jerusalem: belalang-belalang) Penyerbuan belalang-belalang ini diinspirasikan Yoe 1-2. Orang-orang Yahudi sudah mengetrapkan Yoe 1-2 pada kejadian-kejadian historis (menurut Hieronimus). Empat rombongan belalang itu mengibaratkan (menurut orang-orang Yahudi) empat penyerbuan berturut-turut yaitu: penyerbuan dari pihak Asyur, dari pihak orang Parsi, orang Yunani dan orang Romawi, bdk Yer 51:27. Dalam Wahyu penyerbuan belalang-belalang menyiksa manusia tetapi tidak mematikannya, maka penyerbuannya kadang-kadang diartikan sebagai lambang siksaan rohani yang didatangkan setan-setan.
(0.20) (Yoh 1:17) (full: KASIH KARUNIA DAN KEBENARAN. )

Nas : Yoh 1:17

Bagi mereka yang berada di bawah hukum PL terdapat sekedar kasih karunia yang tampak dalam iman beberapa orang (Kej 5:24; 7:1; 15:6) dan di dalam janji pengampunan dosa (Kel 34:6-7; Im 5:17-18). Kini melalui Kristus, kasih karunia dan kebenaran tersedia dalam arti kata seluas-luasnya (Rom 5:17-21). Kebenaran kini tidak lagi terselubung oleh lambang-lambang (seperti dalam korban-korban). "Kasih karunia demi kasih karunia" (ayat Yoh 1:16) berarti bahwa pemberian kasih karunia dan kuasa secara terus-menerus disalurkan kepada orang percaya yang menanggapi kasih karunia yang diberikan kepada mereka. Kasih karunia merupakan kuasa, kehadiran, dan berkat Allah yang dialami oleh mereka yang menerima Kristus

(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

Keselamatan tidak disebabkan oleh usaha kita untuk menaati hukum Taurat, tetapi oleh Roh Kudus dan kasih karunia Kristus yang datang ke dalam kehidupan kita untuk memperbaharui roh kita serta menciptakan kita kembali menurut gambar Kristus.

(0.20) (Yun 2:2) (jerusalem: katanya) Nyanyian berikut, Yun 2:2-9, terdiri atas kutipan-kutipan dari berbagai mazmur (bdk Maz 120:1; 42:8; 31:23; 5:8; 69:2; 30:4; 22:26; 3:8) dan berupa ucapan syukur yang tersusun sebagaimana nyanyian semacam itu lazimnya tersusun: Diingatkan kesusahan yang sudah-sudah lalu menyusullah kisah mengenai cara pemazmur dilepaskan. Pemazmur membandingkan bahaya-bahaya yang dihadapinya dengan kematian, sedangkan penyelamatan dibandingkan dengan pembangkitan, bdk Yun 2:6,7,8. Laut yang semula merupakan musuh Allah, bdk Ayu 7:12+, dianggap sebagai wilayah kekuasaan maut atau setidak-tidaknya jalan menuju wilayah itu. Begitulah ungkapan-ungkapan hebat yang dipakai dapat dipahami. Dapat dimengerti pula mengapa hal-ihwal Yunus oleh Yesus dikemukakan sebagai lambang tinggalnya Yesus "di dalam rahim bumi" (artinya: di dunia orang mati, bdk Yun 2:2-3, bukannya di kubur), Mat 12:40 (bdk Yun 2:3-9+); Luk 11:30. Dunia orang mati dibandingkan dengan binatang raksasa yang menelan orang. Tetapi ia tidak sanggup menahan Yesus sehingga melalui kebangkitan Yesus dilemparkan ke luar lagi. Atas dasar kesamaan kebangkitan Kristus dengan baptisan Kristen, maka hal-ihwal Yunus diartikan juga sebagai lambang baptisan.
(0.20) (Kel 37:1) (sh: Lambang Penyertaan Allah. (Rabu, 24 September 1997))
Lambang Penyertaan Allah.

Lambang Penyertaan Allah.
Tabut Perjanjian melambangkan tuntunan, perlindungan bagi Israel yang datang dari hadirat Tuhan. Tabut itu menegaskan bahwa Allah hadir bersama mereka. Karena melambangkan Allah sendiri, benda itu kudus, ditempatkan di bagian terdalam Kemah Suci, yaitu di ruang maha kudus. Bahkan orang Lewi sekalipun tidak boleh melihatnya. Syukurlah kini Kristus telah mempersekutukan kita dengan Allah.

Meja Roti Sajian. Meja itu dibuat sangat indah, dilengkapi dengan pinggan, cawan, dan kendi. Semua itu dipakai untuk persembahan. Karena roti adalah makanan Israel tiap hari, meja sajian itu melambangkan ungkapan iman dan syukur mereka atas pemeliharaan Tuhan bagi kebutuhan mereka sehari-hari. Semua kebutuhan kita berasal dari Tuhan, berarti semua tenaga, pikiran, keberhasilan kita pun datang dari Tuhan. Dengan apakah hendak kita ungkapkan iman dan syukur kita atas keterlibatan-Nya dalam seluruh segi kehidupan kita?

Renungkan: Begitu banyak hal dan syarat rohani bagi ibadah yang tak mungkin kita penuhi. Hanya Kristus yang mampu membukakan kemungkinan itu.

Doa: Seluruh hidupku ini, kuduskanlah ya Tuhan. Jadikanku sepenuhnya milik-Mu, agar aku mampu memuliakan Nama-Mu.

(0.18) (Kej 32:24) (ende)

Dengan menjeberang sungai Jabbok, Jakub makin mendekati kakaknja Esau, berada dalam daerah jang berbahaja. Inilah sebabnja ia ragu-ragu akan menjeberang. Karena ia hanja pertjaja akan kekuatan sendiri, ia tertimpa rasa ketakutan akan Esau. Sudah dua kali ia melarikan diri, dari Esau (Kej 27:43) dan dari Laban (Kej 32:31). Mungkin terbajangkan disini, bahwa Jakub berpikir akan melarikan diri, dan meninggalkan panggilannja mendjadi Bapa bangsa jang terpilih oleh Tuhan.

(0.18) (Kel 12:37) (ende)

Hibr. "Sukkot" artinja: gubug-gubug; mungkin sekali nama hibrani sebuah kota disebelah tenggara Delta.

Bilangan-bilangan seperti tersebut dalam tradisi kadang-kadang mempunjai arti lambang, ataupun djuga merupakan taksiran dikemudian hari jang berlebih-lebihan. Djumlah 600.000 orang laki-laki pada saat itu hampir-hampir tidak mungkin. Andaikata demikian, kiranja seluruh umat berdjumlah dua sampai tiga djuta orang. (Seluruh tanah Mesir paling banjak berpenduduk delapan djuta orang). Mengingat djauhnja perdjalanan serta perbekalannja, djumlah sebesar itu pasti akan menimbulkan kesukaran-kesukaran jang tidak mungkin diatasi. Djumlah jang sama disebutkan djuga di Kel 38:26 (lihat tjatatan disana) dan Bil 1:46; 2:32; Kel 12:37 dll.

(0.18) (Kel 24:1) (ende)

Perdjandjian dengan Jahwe harus dirajakan pula dengan upatjara ibadat besar-besaran. Darah korban jang ditjurahkan, dituangkan diatas mezbah dan dipertjikkan diatas umat.

Darah merupakan sumber kehidupan. (Ima 17:14).

Demikianlah dilambangkan adanja pertalian jang hidup, sematjam hubungan darah, antara Tuhan (dilambangkan dengan mezbah) dan umatNja (aj. 3-8(Kel 24:3-8); tradisi E).

Sesudah itu diadakan perdjamuan ditempat sutji. Para peserta menganggap Tuhan hadir disitu. Ini pula mendjadi lambang persatuan antara Tuhan dan bangsaNja (aj. 9-11(Kel 24:9-11): tradisi J.).

Pada upatjara resmi ini djuga Hukum Perdjandjian dipermaklumkan dan diterima oleh umat.

Tema Perdjandjian ini diulang-ulangi pada segala tahap-tahap penting sedjarah Keselamatan (terutama menurut tradisi P.). Pembaharuan-pembaharuan Perdjandjian dikemudian hari (Ula 27:2-10; Yos 24:14-28) bertudjuan memperdalam kesadaran, bahwa Israel bersatu dengan Jahwe.

Menurut Kel 6:23 Nadab dan Abihu adalah putera-putera Harun.

(0.18) (Mzm 107:1) (ende)

Mazmur ini merupakan lagu sjukur umat dan barangkali dinjanjikan sebagai pengiring kurban sjukur (Maz 107:22). Ia terdiri atas matjam doa sjukur. Ajat 1-3(Maz 107:1-7) dan Maz 107:33-34 merupakan lagu sjukur umat jang pulang dari pembuangannja. Tetapi ajat 4-32(Maz 107:4-32) adalah lagu sjukur orang jang diselamatkan dari matjam2 bahaja: perdjalanan (Maz 107:4-9), pendjara (Maz 107:10-16), penjakit (Maz 107:17-22), pelajaran dilaut (Maz 107:23-30). Bagian masing2 lagu terachir ini sama susunannja. Namun mungkin hal2 ini harus diartikan sebagai lambang pembuangan dan pulangnja umat dari sana. Demikian seluruh mazmur mendjadi lagu sjukur umat jang pulang.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA