Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 281 - 300 dari 308 ayat untuk anakmu perempuan AND book:[1 TO 39] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17) (Im 21:1) (sh: Harus kudus dan total (Senin, 23 September 2002))
Harus kudus dan total

Jika saat ini kepada kita ditanyakan tentang apakah para pendeta, atau pemimpin-pemimpin Kristen di Indonesia sudah ‘kudus’ bagi Tuhan dan bagi umat-Nya? Mungkin kita akan bingung dan balik bertanya. “Apa standar kekudusan menurut Tuhan?” Yang jelas standar kekudusan bagi para imam – pendeta, pemimipn Kristen – yang ditetapkan Allah lebih tinggi dari umat.

Terhadap para imam – orang-orang yang Allah panggil, urapi dan kudusakan untuk melaksanakan tugas-tugas khusus – Allah menetapkan peraturan-peraturan yang harus mereka penuhi. Pertama, ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-9, peraturan yang berlaku bagi para imam biasa. Mereka dilarang untuk menyentuh mayat, kecuali mayat kerabat dekat, itu pun iman tersebut menjadi najis tujuh hari lamanya (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-4; bdk. Yeh. 44:25-27); dilarang meratapi orang mati, karena diangap mengikuti kebiasaan orang kafir waktu itu (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5); dilarang menikahi perempuan yang bukan perawan dan janda (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">7-9).

Kedua, ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">10-15, peraturan yang berlaku bagi imam besar. Mengingat kedudukan khas imam besar, maka peraturan-peraturan terhadap kenajisan lebih keras penekanannya. Mereka tidak boleh menerapkan tanda-tanda dukacita, dan tidak boleh menajiskan diri dengan mayat apa pun (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">11); dialrang keluar dari tempat kudus. Maksud ayat ini adalah mereka tidak boleh keluar dari tempat kudus untuk menghadiri upacara orang mati (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12); istri mereka harus sebangsa (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">13-14).

Pada bagian akhir pasal ini, ditekankan tentang fisik yang tak bercacat (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">16-24). Peraturan ini mengingatkan kita tentang binatang kurban yang dipersembahkan kepada Allah harus tanpa cacat, demikian pula para imam yang mempersembahkannya, juga harus tanpa cacat.

Jelas bahwa peraturan-peraturan yang dibuat Allah bagi para imam ini didasarkan pada satu kepentingan bahwa seluruh hidup orang-orang yang telah Allah panggil, urapi, dan kuduskan, semata hanya untuk melayani dan memuliakan Allah.

Renungkan: Pahamilah panggilan Allah sebagai suatu kesempatan indah karena diundang hadir dalam sebuah pesta sukacita kekudusan yang luar biasa indah dan menakjubkan.

(0.17) (1Raj 3:16) (sh: Sebuah solusi (Rabu, 28 Juli 2004))
Sebuah solusi

Seorang yang berhikmat, dapat memahami tindakannya dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan bagaimana dia berespons terhadap permasalahan itu. Pemahaman ini adalah pemberian Allah dan merupakan salah satu aspek dari hikmat.

Permasalahan yang Salomo hadapi adalah permasalahan yang pelik, yaitu bagaimana menemukan ibu yang asli dari antara dua ibu yang mengaku ibu kandung dari satu bayi. Dua ibu ini adalah perempuan sundal. Ini berarti mereka mewakili kelompok masyarakat yang paling rendah. Mereka adalah orang yang sering kali diremehkan dan tidak dianggap, keadilan jauh dari hidup mereka. Namun ketika mereka menghadap Salomo, mereka mendapatkan keadilan.

Hikmat Allah nyata dalam diri Salomo. Salomo membongkar motivasi dari masing-masing ibu supaya dapat menemukan yang mana ibu yang asli. Salomo memerintahkan supaya bayi itu dibagi dua saja dan masing-masing ibu mendapatkan separuh anak. Respons setiap ibu menunjukkan motivasi masing-masing (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">26). Salomo berhasil menemukan siapa ibu kandung bayi itu (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">27). Salomo berhasil menyelesaikan masalah pelik itu.

Peristiwa ini tidak hanya menjadikan Salomo diakui sebagai raja yang berhikmat, bahkan Allah juga mendapatkan pengakuan sebagai Allah yang memberikan hikmat kepada Salomo untuk melakukan keadilan (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">28). Salomo dihormati karena hikmat Allah ada di dalam dirinya, dan Allah dipermuliakan melalui dirinya.

Di balik pemecahan suatu masalah, orang akan menilai siapa kita dan akan mengetahui siapa Allah kita. Bila kita berhasil memecahkan masalah dengan benar, nama Tuhan yang dipuji, sebaliknya bila tidak, nama Tuhan dipermalukan. Oleh karena itu, jangan bersandar kepada kepandaian kita sendiri, sebaliknya kita harus memohon hikmat Allah dalam setiap pemecahan masalah.

Renungkan: Pecahkanlah setiap permasalahan dalam hidup Anda dengan hikmat dari Tuhan sehingga orang melihat bahwa hikmat dari Allah ada dalam diri Anda dan nama Tuhan dimuliakan.

(0.17) (2Raj 5:1) (sh: Kecil bagi dunia, besar di hadapan Allah (Sabtu, 7 Mei 2005))
Kecil bagi dunia, besar di hadapan Allah


Kita sering menganggap remeh orang kecil, seperti pelayan, sopir, TKW, dll. Mereka kita masukkan sebagai bagian yang tidak penting dalam kehidupan. Kita menganggap pekerjaan atau profesi kita jauh lebih utama. Padahal, tanpa mereka banyak pekerjaan `penting' kita terbengkalai. Bayangkan kantor Anda tanpa pesuruh dan petugas kebersihan. Semua harus Anda kerjakan sendiri, repot bukan?

Nas hari ini menampilkan sejumlah tokoh dari berbagai kalangan. Ada pelayan perempuan Israel yang bekerja pada istri seorang pembesar Aram, Naaman. Walau ditawan di negeri orang serta menjadi pelayan bagi musuh Israel ia tetap memelihara imannya sehingga mampu menjadi alat anugerah bagi Naaman, majikannya (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3). Ada nabi Israel yang Tuhan pakai untuk menyembuhkan Naaman. Elisa tidak membatasi anugerah Allah untuk bangsanya sendiri (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">14). Ada pembesar Aram yang menderita kusta. Naaman adalah kesayangan raja Aram sehingga merasa diri penting. Ia menganggap dengan kuasa dan uang segala masalah dapat diselesaikan (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5). Ada raja Israel yang tidak beriman. Raja Yoram panik ketika raja Aram menyuruhnya menyembuhkan Naaman (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">7).

Dua tokoh pertama adalah agen-agen Allah untuk menyalurkan anugerah-Nya kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. Allah memakai mereka bukan karena status mereka "besar" atau "kecil", tetapi karena mereka bersedia dipakai-Nya. Dua tokoh berikutnya adalah mereka yang menerima belas kasih Allah. Mereka ditolong bukan karena status "besar" atau "kecil" melainkan karena kedaulatan Allah.

Gereja acap kali terjebak memberlakukan ukuran dunia untuk menilai seseorang. Jangan rendah diri bila dunia mengukur Anda orang "kecil". Allah dapat dan mau memakai Anda menjadi saluran berkat untuk orang lain. Yang penting kesediaan diri dibentuk untuk dipakai-Nya.

Camkan: Hamba Tuhan yang setia melaksanakan tugas panggilan-Nya adalah orang besar di hadapan-Nya.

(0.17) (2Raj 11:21) (sh: Teman rohani (Jumat, 2 Juni 2000))
Teman rohani

Seorang perempuan kristen baru-baru ini menceritakan bahwa ia baru saja melewati masa krisis kejiwaan. Namun ia mengalami frustasi karena tidak seorang kristen pun yang kepadanya ia dapat berpaling. Dia berasal dari keluarga yang baik namun mereka tidak siap untuk menolongnya. Dia pun rajin mengikuti ibadah Minggu walaupun khotbah-khotbah Minggu tidak cukup membantu dia di dalam persoalan pribadinya. Dia sudah mencoba untuk menemui pendeta dan hamba Tuhan yang lain, namun nampaknya mereka tidak mempunyai cukup waktu untuknya. Kemana ia harus pergi? Dia butuh teman rohani agar ia dapat melewati krisis dengan tetap mempertahankan imannya.

Itulah juga yang dialami oleh Yoas. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa ia melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan seumur hidupnya selama imam Yoyada mengajar dia. Apa yang dilakukan oleh Yoas sangat bertentangan dengan Ahazia orang tuanya. Walaupun tidak menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, Yoas tidak menyembah Baal. Karena pengaruh Yoyada, Yoas berinisiatif untuk memperbaiki Bait Allah. Bahkan ketika para imam belum memperbaikinya, Yoas sendirilah melalui panitera raja yang memimpin pengumpulan dana dan membayarkan kepada para pekerja. Namun apa yang terjadi setelah Yoyada meninggal? Di dalam 2Taw. 24:15-21 diungkapkan bahwa setelah kematian Yoyada, Yoas mendapatkan pengaruh dari para pemimpin Yehuda dan meninggalkan Allah untuk berpaling kepada berhala. Bahkan ketika anak Yoyada berusaha mengingatkan Yoas, ia malah dibunuhnya.

Karena dosa-dosa itulah maka Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka Allah. Salah satunya adalah majunya Hazael raja Aram menyerang dan merebut Gat. Serangan ini berlanjut hingga mengarah ke Yerusalem. Dalam keadaan demikian, Yoas mengalami krisis baik kejiwaan maupun rohani. Ia tidak lagi mempunyai teman rohani seperti Yoyada selain para pemimpin Yehuda yang justru menyesatkan. Ia menggunakan persembahan yang dikhususkan buat Allah sebagai persembahan kepada Hazael. Seharusnya ia berpaling kepada Allah dan bukannya merampok Allah untuk meminta pertolongan manusia.

Renungkan: Kita pun membutuhkan sahabat-sahabat rohani, agar kita dapat mempertahankan komitmen kita kepada-Nya.

(0.17) (Neh 3:1) (sh: Partisipasi tinggi dan kepemimpin yang efektif (Selasa, 14 November 2000))
Partisipasi tinggi dan kepemimpin yang efektif

Seorang penulis pernah membandingkan gereja dengan pertandingan sepak bola, dimana segelintir orang sibuk lari ke sana-sini dan banyak penonton yang memberi semangat atau mencela. Keadaan ini sangat berbeda dengan pembangunan kembali tembok Yerusalem. Pemandangan yang sangat mengesankan dapat kita lihat dalam pembangunan itu yaitu partisipasi yang tinggi dari kelompok masyarakat yang beraneka ragam. Para pemuka agama maupun pemuka masyarakat melibatkan diri secara langsung (1, 9, 12, 16). Berbagai profesi terlibat dalam pembangunan itu seperti tukang emas dan juru rempah-rempah. Bukan hanya kaum laki-laki, tetapi kaum perempuan pun ikut menyumbangkan tenaganya (12).

Pembagian tugas dilakukan dengan jelas. Banyak rencana indah tidak berhasil dilaksanakan atau tidak mencapai tujuan karena tidak adanya pembagian tugas yang jelas. Catatan yang rinci pada pasal ini membuktikan bahwa pembagian tanggung jawab diberi perhatian yang sungguh-sungguh. Adanya sikap bijaksana dalam penentuan tugas masing-masing nampak dalam pemberian tanggung jawab kepada beberapa orang untuk memperbaiki tembok di depan rumahnya, selain unsur efisiensi dalam pengawasan dan singkatnya perjalanan ke tempat kerja, dipadukan pula kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Partisipasi yang tinggi ini terjadi karena kepemimpinan yang efektif dari Nehemia. Ia membentuk tim dan memberi tanggung jawab yang spesifik. Pemberian nama tiap tim memperlihatkan kepedulian Nehemia untuk memberi kredit terhadap hasil kerja yang dicapai oleh tiap tim. Ia juga mengorganisasi tim kerja berdasarkan beberapa alasan. Beberapa tim dibentuk karena kedekatan tempat tinggal, yang lain berdasarkan keluarga, status sosial, maupun profesi. Selain itu Nehemia mampu memotivasi mereka untuk bekerja dengan tujuan dan komitmen yang sama.

Renungkan: Jika Anda dipercaya sebagai pemimpin dalam gereja maupun lembaga pelayanan, apakah gaya kepemimpinan Anda mampu menciptakan partisipasi tinggi dari teman sepelayanan? Jika sebagai anggota jemaat, bagaimanakah Anda melihat partisipasi Anda di dalam pelayanan gereja? Adakah yang harus diubah atau diperbaiki dalam gaya kepemimpinan maupun dalam partisipasi Anda? Apa yang akan Anda lakukan?

(0.17) (Neh 8:1) (sh: Hidup Baru (Senin, 10 Juli 2017))
Hidup Baru

Kehidupan baru umat Israel di tanah Yerusalem telah dimulai. Bersama dengan Ezra, Nehemia mengajar Taurat Allah kepada orang Israel, yaitu bagaimana mengalami hidup baru dan pengharapan bersama dalam Tuhan. Taurat Allah menjadi suatu keharusan karena mereka telah lama tidak melakukan kewajibannya sebagai umat Allah, yaitu Hari Raya Pondok Daun. Perintah untuk merayakan Hari Raya Pondok Daun (Ul. 6:13-15) dilakukan oleh umat Israel beserta aturannya selama tujuh hari lamanya.

Pada bulan ketujuh, orang-orang Yahudi menetap di kota Yerusalem. Mereka berkumpul dan Ezra membacakan kitab Taurat di depan umat. Bersama Nehemia, ia mengajarkan pada umat Yahudi tentang tatanan hidup sesuai Taurat Allah. Ajaran itu merupakan hari yang kudus sehingga tidak boleh berduka (10), makan yang sedap dan minum yang manis, karena sukacita dalam nama Tuhan (11), sehingga tenang dan tidak bersusah hati (12). Mereka melakukan apa yang difirmankan Tuhan, termasuk tradisi pada bulan ketujuh dengan perayaan Hari Raya Pondok Daun.

Mereka menghidupkan kembali tradisi yang dilakukan pada zaman Yosua. Mereka mengambil daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun untuk membuat pondok-pondok, masing-masing di atas atap rumahnya, di pekarangan mereka, juga di pelataran-pelataran rumah Allah, di lapangan pintu gerbang Air dan di lapangan pintu gerbang Efraim (16-18). Setiap hari Taurat Allah dibacakan dan pada hari kedelapan ada pertemuan raya.

Kehidupan baru seharusnya membawa suasana baru pula. Tentu kehidupan yang dijalani adalah kehidupan yang penuh sukacita. Sukacita tersebut harus disertai komitmen dan tindakan yang baru. Karena itu, semua ajaran yang diwariskan kepada kita sepatutnya menjadi pedoman menuju hidup yang baru. Demikian halnya saat kita hidup baru dalam kuasa Tuhan untuk menjadi terang dan garam Allah bagi dunia. Marilah kita hidup seturut kehendak Allah dan senantiasa belajar bersukacita dalam Tuhan! [WLD]

(0.17) (Neh 13:14) (sh: Pemimpin dalam ketidakpastian (Sabtu, 2 Desember 2000))
Pemimpin dalam ketidakpastian

Kehidupan sosial - ekonomi umat Israel menampakkan perbaikan yang mengesankan karena tembok sudah dibangun, dan Yerusalem kembali menjadi pusat perdagangan. Kondisi ini membuat mereka lupa diri dan kembali tergelincir ke dalam dosa. Mereka tidak lagi menguduskan hari Sabat. Yerusalem menjadi pasar justru pada hari perhentian Allah. Beberapa orang Yahudi mengambil perempuan asing menjadi istri mereka. Bahkan salah seorang anak dari seorang imam besar menjadi menantu Sanbalat. Mereka telah lupa, sekian lamanya mereka harus hidup di dalam pembuangan karena menerima murka Allah atas dosa-dosa mereka. Baru saja hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan, mereka kembali melanggar berbagai perintah Allah yang telah mereka sepakati untuk ditaati. Mereka lebih suka hidup menurut keinginan mereka sendiri bukan kehendak Allah. Melihat itu semua Nehemia berani mengoreksi setiap kesalahan (19-22, 25, 28-30). Nehemia melakukan itu semua tanpa pandang bulu. Sekalipun pelaku pelanggaran adalah anak seorang imam besar, Nehemia tidak segan-segan mengusirnya.

Buku sejarah terakhir dalam Perjanjian Lama berakhir dengan suatu catatan ketidakpastian. Jika umat Allah sedemikian cepat meninggalkan Allah ketika Nehemia tidak berada bersama mereka untuk waktu yang singkat, apa yang akan terjadi dengan mereka pada masa-masa yang akan datang? Sekali lagi peristiwa ini menyatakan betapa pentingnya kehadiran seorang pemimpin rohani seperti Nehemia. Sebagai seorang pemimpin Nehemia menerima tanggung jawab, bergantung dalam doa, menunjukkan kemurahan hatinya kepada yang membutuhkan, tekun dan gigih mencapai tujuannya, berani menghadapi tantangan, mampu memotivasi rekannya, menjaga standar moral yang sesuai kehendak Allah, dan selalu berani menyatakan kebenaran. Nehemia menjadi seorang pemimpin yang demikian karena baginya membangun kehidupan seseorang bagi Allah lebih penting dari apa pun. Buktinya ia tidak pernah berkata: "Ya Allah ingatlah aku yang telah membangun kembali tembok Yerusalem."

Renungkan: Dalam pelayanan rohani yang paling penting adalah mendorong dan membimbing orang yang dilayani agar mereka dapat memuji dan menyembah Allah lebih baik, menghormati Dia lebih sungguh, dan hidup dengan setia dan murni di hadapan-Nya.

Pengantar Kitab I Yohanes

Penulis. Isi dan gaya tulisan I Yohanes mirip dengan Injil Yohanes, karena itu hampir dapat dipastikan keduanya ditulis oleh penulis yang sama yaitu Yohanes anak Zebedeus. Tradisi mendukung kesimpulan ini.

Tujuan dan maksud penulisan. 1Yohanes ditulis untuk memperingatkan dan mengajar pembacanya tentang ajaran sesat yang menyangkal inkarnasi Yesus Kristus (anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4:2, 3). Ajaran sesat ini menyatakan bahwa Kristus hanya nampak seperti manusia. Juruselamat yang Illahi tidak dapat mati bagi orang berdosa. Ajaran sesat ini disebut doketisme (kata Yunani 'dokeo' = 'nampaknya'). Beberapa indikasi menyatakan bahwa I Yohanes ditulis setelah Injil Yohanes. Pertama, kitab ini berbicara secara singkat tentang masalah-masalah yang diuraikan secara panjang lebar oleh Injil Yohanes. Pembaca diasumsikan sudah membaca Injil. Kedua, konflik dengan doketisme tidak disebut dalam Injil Yohanes. Ketiga, konflik ideologis dengan orang Yahudi yang mewarnai Injil Yohanes tidak muncul dalam I Yohanes. Jika dibandingkan dengan surat Ignatius yang berbicara tentang ajaran sesat yang sama (110 M) dan Polikarpus, maka dapat disimpulkan bahwa kitab I Yohanes berkisar antara 90 - 110 M.

Karakteristik dan tema-tema utama. Meskipun menurut tradisi dipandang sebagai sebuah surat, kitab ini tidak mempunyai ciri-ciri utama sebuah surat seperti salam pembuka, isi, salam perpisahan. Sebaliknya Yohanes menyapa pembacanya dengan sebutan anak-anakku (anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2:1). Nampaknya ia menulis kepada sebuah kelompok tertentu yang mempunyai hubungan dekat dengan dia. Tidak mudah untuk membuat garis besar surat pendek ini. Tema-temanya nampak tidak saling berhubungan. Walau bahasa yang digunakan tidak sulit, ide yang terkandung di dalamnya sangat kaya dan dalam. Sebagai contoh, Yohanes mengatakan bahwa Allah adalah Terang, Kebenaran, dan Kasih dan menghubungkannya dengan perkembangan kebajikan di dalam diri orang percaya yang telah mengalami kelahiran kembali dan pengampunan dosa.Selain menolak inkarnasi Yesus Kristus, musuh Injil - sang anti Kristus juga mengajarkan bahwa seseorang dapat percaya kepada Allah tanpa mempraktikkan kasih dan kebaikan yang merupakan sifat dasar Allah. Menurut mereka keselamatan hanya sekadar slogan dan penampilan saja.

(0.17) (Ams 7:1) (sh: Tamu tak diundang (Rabu, 26 November 2003))
Tamu tak diundang

Begitu tahu bahwa tikus telah berada di dalam rumah, dengan sigap istri saya menyiapkan perangkap tikus. Keesokan harinya kami dapat melihat hasil tangkapan kami, yakni seekor tikus yang tergeletak tak berdaya. Tikus itu terperangkap karena ia hanya melihat makanan dan tidak melihat akibat dari memakan makanan di dalam perangkap tersebut.

Demikian pulalah dengan dosa perzinahan. Orang terperangkap karena hanya melihat kenikmatan yang ditawarkan meskipun sesaat dan tidak melihat bahaya yang terkandung di dalamnya. Setelah masuk ke dalam kenikmatan tersebut, seperti tikus tadi, ia menjadi tidak berdaya. Ia tidak sanggup melepaskan diri walau ia berkeinginan untuk melakukannya. Ia pasrah menunggu keputusan nasib ke mana akan membawanya kemudian (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">22,23). Penyebab terbelenggunya manusia dalam dosa perzinahan salah satunya adalah sepak terjang perempuan jalang atau tuna susila. Pekerjaan mereka tidak hanya untuk mencari nafkah. Mereka tidak peduli, apakah sasaran mereka sudah beristeri, berkeluarga atau masih pemuda (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">7). Dan laki-laki yang meladeni profesi mereka dikatakan Amsal sebagai laki-laki yang tak berakal budi, karena laki-laki itu tidak pernah memikirkan dampak dari hubungan tersebut. Disadari atau tidak, ia telah memasukkan dirinya ke dalam jaring-jaring maut yang berbahaya. Amsal menasihati, agar kita mewaspadai sepak terjang wanita jalang. Oleh karena itu Amsal memberikan cara-cara menghadapi mereka: Pertama, datang dan berseru kepada-Nya, hanya Dialah yang dapat menolong kita. Kedua, miliki komitmen yang teguh kepada didikan Allah. Ketiga, tidak membiarkan pikiran kosong, sehingga mengembara pada kesenangan yang membangkitkan hawa nafsu. Keempat, kendalikan nafsu dan belajar untuk hidup kudus.

Renungkan: Pada awalnya zinah menawarkan umpan yang harum, pada akhirnya zinah menyisakan bangkai.

(0.17) (Ams 30:17) (sh: Mengamati dan mempelajari makna hidup (Rabu, 8 November 2000))
Mengamati dan mempelajari makna hidup

Bentuk penulisan bagian Amsal ini agak unik karena ada beberapa pemakaian angka dengan formula yang sama: "ada tiga...... bahkan empat" (18-19, 21-23, 24-28, 29-31), sehingga agak berbeda dengan formula penulisan lainnya. Tujuan penulisan seperti ini adalah untuk memberikan penekanan tertentu pada bagian pengajaran yang akan disampaikan.

Dari empat bagian formula penulisan yang sama ini, ternyata merupakan pengamatan penulis akan kehidupan dan kebiasaan yang ada dalam diri manusia dan sekitarnya. Beberapa diantaranya, penulis telah menemukan maknanya, namun ada juga bagian yang belum ditemukan jawabannya. Pertama (18-19), jalan rajawali di udara, ular di atas cadas, kapal di tengah laut, dan jalan seorang laki- laki dengan seorang gadis, adalah sesuai dengan hukum alam yang berlaku. Rajawali tidak mungkin berjalan di atas cadas dan sebaliknya ular tidak dapat terbang di udara karena tidak memiliki sayap. Kedua (21-23), apabila keempat hal ini terjadi akan mengakibatkan kegemparan yang luar biasa. Dapat dibayangkan bagaimana seorang hamba kemudian menjadi raja, atau seorang hamba perempuan yang akhirnya menduduki jabatan sebagai nyonya rumah? Ketiga (24-28), kecil tidak berarti lemah dan layak diabaikan, karena ternyata binatang yang kecil seperti semut, pelanduk, belalang, dan cicak diberi kemampuan untuk mempertahankan dirinya dengan kelebihannya. Keempat (29-31), selain binatang yang kecil, Allah pun menciptakan yang gagah perkasa: singa, ayam jantan, kambing jantan, dan seorang raja di depan rakyatnya.

Mempelajari makna kehidupan dan kebiasaan yang ada, menolong kita mengagungkan Sang Pencipta yang telah menciptakan masing- masing dengan segala keunikan, sehingga keberagaman kehidupan ini sedemikian indah dan mengandung makna yang dalam. Membiasakan diri merenungkan betapa dahsyatnya ciptaan dan segala isinya termasuk manusia, akan membawa kita pada pengenalan yang dalam akan Sang Pencipta dan makna hidup yang dianugerahkan-Nya.

Renungkan: Belajar makna hidup tidak selalu harus melalui pendidikan sekular, karena mencermati kejadian sehari-hari pun dapat memberikan hikmat dan pengajaran yang tiada tara.

(0.17) (Yes 14:1) (sh: Pembalasan Tuhan atas orang jahat (Senin, 30 Agustus 2004))
Pembalasan Tuhan atas orang jahat

Anak Tuhan yang meminta Tuhan membela perkaranya atas orang jahat terkadang kecewa karena sepertinya pembalasan Tuhan kepada orang jahat itu lama terjadi. Karenanya, tidak jarang mengakibatkan anak Tuhan itu mundur dari persekutuannya dengan Tuhan.

Perikop ini menggambarkan nubuat Yesaya tentang pembalasan Tuhan kepada raja Babel yang selama ini menjajah bangsa Israel. Hal ini dilakukan karena Tuhan menyayangi Yakub dan keturunannya (ay. anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1) dan membuat bangsa lain menjadi hamba laki-laki dan perempuan (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2-4) dari Israel. Tuhan membalas perbuatan raja Babel dengan menyebabkannya jatuh sampai ke dunia orang mati. Ia membalikkan kemegahan Babel dengan kehinaan menjadikan ulat dan cacing sebagai alas tidur dan selimut (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5-11). Tuhan memperlakukan raja Babel yang sombong seperti taruk (= tunas tumbuhan) yang menjijikkan dan bangkai yang terinjak-injak. Bahkan di dalam kuburpun tempatnya tidak bersama-sama arwah bekas raja (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12-20a).

Mengapa Tuhan membalas perbuatan raja Babel sedemikian dashyat? Pertama, karena raja Babel telah merusak negeri dan membunuh rakyat (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">20b). Ini menyatakan raja Babel adalah seorang raja yang diktator, bertindak kejam dan tidak takut kepada Tuhan. Kedua, agar ia dan keturunannya jangan kembali memerintah bumi (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">21-23). Maksudnya kesempatan yang diberikan Tuhan kepada raja Babel dan keturunannya ada akhirnya.

Jika kita berada dalam penindasan dalam keluarga, pekerjaan, dan lingkungan tetaplah berharap kepada-Nya sebab orang yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya tak pernah kecewa. Tuhan akan membalas perbuatan setiap orang setimpal dengan perbuatannya.

Renungan: Jangan menganggap Tuhan tidak melihat dan tidak menghukum perbuatan orang jahat. Ia pasti menghukum orang jahat. Penghukuman-Nya tidak terlambat atau terlalu awal melainkan tepat pada waktu-Nya.

(0.17) (Yes 38:1) (sh: Kematian. (Minggu, 6 Desember 1998))
Kematian.

Setiap orang, tua maupun muda, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, pada suatu saat harus mengalami kematian. Raja Hizkia gelisah, bahkan amat ketakutan. Apalagi melalui Yesaya, Allah memperingatkan kepadanya, bahwa penyakit yang dideritanya tidak tak akan sembuh, bahkan akan segera membawanya kepada kematian (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-2). Dengan putus asa, Hizkia berpaling kepada Allah menangis dengan amat sangat. Sekalipun semasa hidup orang-orang telah berusaha berbuat kebajikan dalam hidupnya, tetapi tetap kematian itu dianggap sangat mengerikan karena ternyata kebajikannya tidak dapat menutupi perbuatan dosa di hadapan Allah (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3).

Allah mengubah rencana? Kematian memang sangat menakutkan. Apakah ada janji pengharapan yang melepaskan orang dari kematian? Tidak ada! Namun, pengecualian terjadi pada Hizkia sekalipun kematian itupun tak dapat dihindari. Ketika Allah mendengar jerit tangis dan melihat air mata kesungguhan Hizkia, memohon penundaan kematiannya, Allah berjanji akan memperpanjang umurnya hingga lima belas tahun lagi (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5). Pengharapan sempurna hanya dapat diperoleh bila kita menggantungkan mutlak pengharapan kepada Allah.

Mati adalah keuntungan. Untuk banyak orang, kematian sering menimbulkan dilema. Apa yang Hizkia rasakan, juga dirasakan oleh Paulus. Namun karena Kristus sudah menjadi satu-satunya tujuan dan prinsip hidup Paulus, hidup atau mati sama siap dijalaninya dengan suka. Mati tidak dihadapinya dengan takut, tetapi sebagai perjumpaan dengan Kristus dalam kemuliaan. Dan setiap orang kelak akan menemui ajalnya. Saat sebelum kematian tiba adalah kesempatan bagi orang Kristen untuk menjalani saluran berkat menyaksikan Kristus bagi orang lain. Hidup manusia sangat berharga, karena itu sayang sekali bila seseorang menemui ajal tanpa kesempatan mendengar Injil. Inilah tanggung jawab Kristen yaitu berkomitmen setia kepada Kristus, bersaksi bagi-Nya, melayani-Nya dan sesama manusia.

Doa: Tuhan Yesus, terima kasih kehidupan kekal yang telah kami miliki. Kami merindukan saat untuk berjumpa dengan Engkau dalam kemuliaan-Mu yang kekal.

(0.17) (Yer 6:22) (sh: Kristen sebagai penyangga bangsa (Rabu, 6 September 2000))
Kristen sebagai penyangga bangsa

Gambaran tentang penyerang ganas dari utara dipaparkan lagi secara lebih jelas dan dramatis oleh Allah (22-23). Akibat yang ditimbulkan oleh penyerangan ini sangat fatal, bahkan kabar tentang keganasan dan keperkasaan penyerang saja telah melemahkan seluruh penduduk Yehuda. Penderitaan mental serta kepedihan batin yang akan dialami oleh mereka sama seperti seorang perempuan yang melahirkan (24-25). Tidak ada tempat bagi mereka untuk berlindung (26). Begitu hebatnya serangan itu sehingga yang tertinggal bagi bangsa Yehuda hanyalah kain kabung dan debu (26). Tidak ada lagi harapan bagi mereka bagai orang tua yang ditinggal mati anak tunggalnya.

Itu semua merupakan usaha mati-matian untuk menyadarkan bangsa Yehuda supaya mereka kembali bertobat. Namun hasilnya kosong belaka! Yeremia dengan misinya sebagai penguji kadar logam membuktikan bangsa Yehuda sudah tidak dapat dimurnikan lagi, apalagi diperbaharui. Orang-orang jahat tidak mungkin dipisahkan dari masyarakat (27-30). Moral dan karakter seluruh lapisan masyarakat sudah sedemikian bobrok (28). Mereka dapat disamakan dengan perak yang ditolak, walaupun disuling beberapa kali hanya akan menghasilkan timah hitam, tembaga, dan besi. Jika pemurnian karakter nasional suatu bangsa sudah tidak mungkin dilakukan lagi maka hari penghukuman akan segera tiba. Itulah yang dialami oleh bangsa Yehuda. Itulah pula yang akan dialami oleh bangsa-bangsa lain di bumi ini termasuk bangsa kita.

Kebobrokan moral dan akhlak mewarnai seluruh lapisan masyarakat mulai dari rakyat kecil hingga para pejabat. Kolusi, korupsi, dan nepotisme menyerang kalangan pemerintahan dan sektor swasta. Hukum tidak lagi mempunyai kuasa.

Renungkan: Apakah Indonesia sedang mengalami penghukuman dari Allah? Ya! Sebab di antara negara-negara yang mengalami krisis moneter, hanya Indonesia yang belum mampu bangkit bahkan makin terpuruk karena pergolakan para elit politik. Apakah Indonesia akan diluluhlantakan seperti bangsa Yehuda? Mungkin belum, jika Allah masih dapat memisahkan orang jahat dari masyarakat. Artinya Allah masih mendapati Kristen Indonesia mempunyai kehidupan moral dan akhlak yang benar di hadapan-Nya.

(0.17) (Hos 1:1) (sh: Dihukum dan diampuni (Rabu, 3 November 2004))
Dihukum dan diampuni

Apa yang akan seorang suami lakukan terhadap istri yang berselingkuh? Menurut Hukum Taurat, suami boleh menuntut mati istrinya. Di zaman modern ini, biasanya tuntutan cerai.

Tindakan Allah menyuruh Hosea menikahi perempuan sun-dal, menunjukkan sikap Allah terhadap Israel yang melacurkan diri. Allah ingin mengampuni, namun terlebih dahulu dosa harus dihukum. Itu dinyatakan-Nya melalui pemberian nama-nama anak Hosea dari hasil pernikahannya itu. Yizreel berarti Israel akan kalah dan berakhirnya kekuasaan Raja Yehu (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4-5)(Yehu merebut kekuasaan melalui kudeta berdarah). Lo Ruhama berarti Allah tidak akan menyayangi umat Israel (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6). Akan tetapi, Allah masih berbelas kasihan terhadap umat Yehuda, yang pada masa Hosea menunjukkan kesetiaan kepada Allah (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">7). Sedangkan, Lo Ami berarti Tuhan telah menolak umat Israel sebagai umat-Nya (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">8-9). Nama Lo Ami adalah puncak kemarahan Allah kepada Israel, karena Israel telah berselingkuh dengan ilah lain. Murka Allah menandakan bahwa Israel bukan lagi umat-Nya dan Ia bukan lagi Allah Israel.

Dengan demikian, perjanjian dengan Allah telah hancur. Hubungan simbolis Allah sebagai suami dengan umat sebagai istri telah terputus. Sebenarnya, Allah menghukum agar Israel menyadari dosanya dan bertobat. Setelah itu, Allah akan memulihkan mereka, berupa sisa umat Israel yang sedikit akan dibuat menjadi banyak kembali (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">10); Israel kembali menjadi umat Allah, dan Ia akan menjadi Allahnya (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">11). Perubahan nama anak Hosea merupakan simbol Allah bagi pemulihan Israel yaitu: dari Lo Ruhama menjadi Ruhama (Allah mengampuni), Lo Ami menjadi Ami (umat Allah).

Bukankah kita juga sama seperti Israel, sering meninggalkan Tuhan untuk mengejar uang, harta, kekuasaan, dan berbagai kesenangan duniawi? Namun, oleh kasih-Nya Allah telah mengampuni kita dan menjadikan kita umat-Nya di dalam Kristus Yesus. Oleh karena itu, kita harus menjadi umat Tuhan yang setia, sepadan dengan kasih karunia-Nya yang penuh pengorbanan.

Bersyukurlah: Allah telah mengampuni kita melalui Tuhan Yesus, sehingga kita layak disebut umat-Nya.

(0.17) (Hos 3:1) (sh: Autobiografi Hosea sebagai gambaran kasih Allah (Selasa, 3 Desember 2002))
Autobiografi Hosea sebagai gambaran kasih Allah

Sama dengan pasal anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1, pasal ini bukanlah sebuah rekonstruksi riwayat hidup Hosea, melainkan sebuah gambaran tentang berita pengampunan yang akan diterima umat Israel. Pada pasal-pasal sebelumnya kita memperoleh penjelasan tentang perselingkuhan Israel dengan kekasih-kekasih lain, yaitu ilah-ilah Kanaan (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1). Dalam pasal ini, perselingkuhan itu digambarkan sebagai perempuan yang suka bersundal dan berzinah (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1). Perintah Allah kepada Hosea untuk mengawini lagi istrinya itu merupakan tindakan yang tidak hanya mengibaratkan kasih Tuhan kepada Israel, tetapi juga tindakan penebusan.Penebusan Allah terhadap Israel tampak ketika Hosea membeli kembali istrinya dengan harga 15 syikal perak dan satu setengah homer jelai. Hosea membeli (menebus) kembali istrinya itu, mungkin dari seorang majikan yang memperbudaknya (budak seks?), atau dari suatu kuil Baal tempat berlangsungnya pelacuran bakti, yang bermaksud merangsang kegiatan dewa kesuburan untuk menurunkan hujan. Dalam kebiasaan Israel penebusan yang bersifat sosial ini di kalangan umat Allah dilihat sebagai wujud dari anugerah dan kasih Allah dalam relasi sosial. Makna teologis itu berakar dari tindakan penebusan Allah atas umat-Nya. Karena itu tindakan ibarat yang dilakukan Hosea ini sangat kental berkaitan dengan penebusan Allah atas Israel. Bagi Hosea, Israel kini menantikan masa-masa yang penuh damai sejahtera, pengharapan mesianis bagi umat (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5).

Pada masa-masa advent ini seluruh umat Allah berada dalam masa-masa penantian akan kedatangan Mesias Yesus untuk kedua kalinya. Pada masa-masa penantian inilah kita pun perlu mengoreksi diri, apakah kita sudah berada kembali pada jalan Tuhan dan kehendak- Nya?

Renungkan:
Mestinya selama masa penantian akan kedatangan Mesias Yesus yang kedua kalinya, kita harus senantiasa hidup menurut jalan- jalan/kehendak Allah, karena masa mesianis itu sudah datang ketika Yesus lahir di kandang Betlehem.

(0.15) (1Raj 11:1) (full: SALOMO MENCINTAI BANYAK PEREMPUAN ASING. )

Nas : 1Raj 11:1

Pasal 1Raj 11:1-43 menguraikan kemerosotan rohani Salomo dan berbagai akibatnya.

  1. 1) Salomo mulai sebagai orang yang mengasihi Tuhan, berjalan menurut ketetapan-ketetapan Allah dan membangun bait-Nya (1Raj 3:3; 6:1). Ia mengalami kasih, kasih karunia, dan keselamatan Allah; kepadanya diberikan pengertian rohani yang khusus (1Raj 3:10-14; 2Sam 12:24), dan ia menulis sebagian Alkitab di bawah ilham Roh Kudus

    (lihat cat. --> 1Raj 4:29-34).

    [atau ref. 1Raj 4:29-34]

  2. 2) Sekalipun demikian, hati Salomo mengeras akibat tipu daya dosa dan berbalik dari Tuhan untuk menyembah dewa-dewa lain; ia membangkitkan murka Tuhan dan oleh karena itu dihukum oleh Allah (ayat 1Raj 11:1-13; Ul 29:14-21; 30:15-20; Ibr 3:12-14).
  3. 3) Kesalahan Salomo yang fatal ialah berusaha mencari kuasa, keberhasilam, kekayaan, pemuasan nafsu dengan jalan berkompromi dengan dan bertoleransi terhadap penyembahan berhala dan dosa. Salomo mencari
    1. (a) persekutuan-persekutuan yang tidak kudus dengan bangsa-bangsa asing (Tirus, 1Raj 9:10-14; Mesir, 1Raj 3:1; 10:28-29; dan bangsa-bangsa lainnya, 1Raj 9:25-10:13),
    2. (b) banyak istri dan gundik untuk memeteraikan persekutuan-persekutuan itu (ayat 1Raj 11:1-8;

      lihat cat. --> 1Raj 11:2 selanjutnya;

      lihat cat. --> Kej 29:28), dan

      [atau ref. 1Raj 11:2; Kej 29:28]

    3. (c) lebih banyak kekayaan dan kemuliaan (1Raj 10:14-19; bd. 1Tim 6:9).
  4. 4) Bacalah Ul 17:14-20 mengenai perintah-perintah Allah bagi raja-raja tentang bersekutu dengan orang asing, memperoleh kuda-kuda dari Mesir, beristri banyak, dan mengumpulkan banyak perak dan emas. Alkitab sama sekali tidak mengatakan bahwa Salomo pernah bertobat dari dosa-dosanya itu

    (lihat cat. --> 1Raj 11:43).

    [atau ref. 1Raj 11:43]

(0.15) (1Raj 14:21) (sh: Zaman keemasan itu telah berlalu (Rabu, 23 Februari 2000))
Zaman keemasan itu telah berlalu

Putra mahkota penerus kerajaan Israel adalah Rehabeam. Dicatat di awal dan akhir pasal ini bahwa Rehabeam adalah putra Salomo dengan Naama, perempuan Amon. Bangsa Amon, meski keturunan Lot, sangat memusuhi Israel. Lebih dari itu bangsa Amon adalah penyembah dewa-dewa, antara lain dewa Milkon dan Molokh. Dewa-dewa itu sangat menjijikkan Tuhan. Berulang kali Tuhan telah melarang umat pilihan-Nya menerima apalagi melakukan perkawinan dengan bangsa Amon (Ul. 23). Tetapi justru Salomo menikahi Naama dan ikut dalam penyembahan para dewa Amon.

Sampai setelah alih generasi, penyembahan kepada dewa-dewa Amon tetap dilakukan. Ia mendirikan tempat-tempat pengorbanan untuk membakar anak hidup-hidup agar dewa Molokh memberikan berkat-berkat yang diinginkan. Pelacuran bakti, ibadah kepada dewa-dewi yang dilakukan bangsa Kanaan. Ibadah yang disertai tindakan pelacuran ini memohon kepada para dewa agar tanah, ternak, dan hasil panen berlimpah ruah. Berpaling kepada dewa- dewa berarti membelakangi atau menolak Allah. Maka kehancuran demi kehancuran terus terjadi, kerajaan diserang, perisai emas dan perbendaharaan rumah Tuhan dijarah. Rehabeam mengalami krisis politik dan ekonomi yang dahsyat. Tak ada lagi perisai emas, simbol kejayaan dan kekayaan kerajaan, perang saudara terus meletus, rumah Tuhan yang menjadi simbol kehadiran Tuhan pun rusak. Ini memperlihatkan bahwa Tuhan tidak lagi berkenan dan memberkati umat-Nya.

Sumber hancurnya sebuah kerajaan/negara bilamana ibadah kepada Tuhan tidak lagi menjadi yang utama. Akibatnya terjadi kehancuran moral baik dalam hidup bermasyarakat sampai pada seksualitas. Kebenaran dan keadilan tidak lagi disuarakan. Bahkan yang menyuarakan kebenaran dan memperjuangkan keadilan dibungkam dan dihabisi hak-haknya, sampai nyawa pun melayang. Bukankah ini juga terjadi di Indonesia? Meski masih banyak orang pergi ke gereja, namun kuasa ibadah itu tak mampu "menyeruak" ke luar dari gedung gereja. Akibatnya krisis yang dialami makin berkepanjangan, perang saudara terus-menerus dan Indonesia makin terpuruk.

Renungkan: Hanya dengan pertobatan, reformasi sejati pasti terjadi baik di dalam diri maupun dalam tindakan, dan akan membuahkan tatanan masyarakat dan pemerintahan yang diberkati Tuhan.

(0.15) (2Raj 11:1) (sh: Yang berperan dalam hidup Anda (Kamis, 1 Juni 2000))
Yang berperan dalam hidup Anda

Cobalah Anda memikirkan siapa-siapa yang diutus oleh Allah untuk memimpin dan membimbing Anda hingga Anda seperti saat ini. Selain kedua orang tua dan saudara-saudara kandung, Anda akan dikagetkan bahwa banyak orang yang tidak mempunyai hubungan darah namun mempunyai andil besar di dalam hidup Anda. Demikian pula dengan kehidupan Yoas. Bahwa ia dapat menjadi raja dalam usia yang masih sangat muda dan harus melewati berbagai peristiwa karena ada banyak orang yang mempunyai andil besar.

Sebelum Yoas berusia satu tahun (2, 21), dia sudah menghadapi ancaman pembunuhan dari Atalya, neneknya sendiri. Tidak ada yang dapat dilakukan oleh seorang bayi untuk melindungi dan mengadakan pembelaan karena ia sendiri belum menyadari adanya bahaya yang mengancam hidupnya. Namun munculah Yoseba yang berani mengambil konsekuensi kehilangan nyawanya sendiri, menculik Yoas dari tengah-tengah anak-anak raja yang akan dibunuh. Identitas Yoseba memang tidak begitu jelas. Namun sangat mungkin dia bukan anak Atalya, dia hanya saudara tiri Ahazia. Bahkan di dalam 2Taw. 22:11, dia disebut sebagai istri imam Yoyada. Ini berarti Yoyada rela menanggung risiko yang besar tanpa pamrih sedikit pun.

Selain Yoseba, peran inang penyusu Yoas juga tidak kecil. Bayangkan dia harus menyertai Yoas di dalam persembunyian. Ia harus hidup dalam kekuatiran dan ketakutan selama 6 tahun. Sebaliknya ia pun mengalami godaan untuk memperkaya diri ataupun mendapatkan pahala bagi diri sendiri jika ia melapor ke Atalya. Namun ia tetap bertahan untuk memelihara Yoas kecil. Selain kedua perempuan pemberani itu, ada peran Yoyada. Sebagai imam, ia telah memimpin kudeta terhadap Atalya dan menghancurkan rumah Baal bahkan membunuh imamnya dan kemudian menobatkan Yoas menjadi raja. Jadi ada 2 kelompok yang sangat berperan dalam hidup Yoas. Kelompok pertama, merebutnya dari kematian dan memelihara kehidupannya. Kelompok kedua, mempersiapkan dan memperlengkapi segala sesuatu hingga Yoas tanpa bersusah payah dapat menduduki takhta.

Renungkan: Siapa-siapa yang berperan hingga Anda dapat bertemu Kristus dan terus bertumbuh dan menjadi dewasa di dalam-Nya? Kristus telah memakai mereka menjadi bagian dalam kehidupan Anda.

(0.15) (Est 2:1) (sh: Tuhan di balik kehinaan umat-Nya (Jumat, 22 Juni 2001))
Tuhan di balik kehinaan umat-Nya

Ester dan Mordekhai berasal dari kelompok masyarakat Yahudi buangan yang dikenal sebagai bangsa yang hidup tercerai-berai dan terasing di antara bangsa-bangsa (anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3:8). Pada masa pemerintahan Ahasyweros, mereka adalah kelompok orang-orang yang tertindas dan terbuang. Mereka ditolak, dipandang hina serta harus menanggung rasa malu (5-6). Mereka dikenal sebagai orang-orang yang berbisik: "Jangan membuka rahasia tentang dirimu kepada teman-temanmu, jangan beritahukan kebangsaanmu", sebagaimana juga dipesankan Mordekhai kepada Ester (10, 20).

Namun demikian Tuhan Raja di atas segala raja memperhatikan keadaan umat-Nya yang terhina. Ia menyediakan rencana penyelamatan umat-Nya melalui Ester dan Mordekhai. Ia mengangkat Ester gadis buangan yang malang (7) menjadi seorang yang mendapatkan kasih dari setiap orang yang melihatnya (9, 15), dan terlebih lagi ia dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan yang lain, ia beroleh kasih dan sayang baginda lebih dari semua anak dara lain (17). Tuhan memelihara dan memperhatikan keadaan umat-Nya yang terhina. Ia memakai Mordekhai untuk membongkar rencana pembunuhan raja oleh Bigtan dan Teresy, sehingga namanya dicatat di dalam kitab sejarah di hadapan raja (19-23). Suatu peristiwa yang pada akhirnya membawa keuntungan besar. Rencana dan pemeliharaan Allah ini tidaklah membebaskan umat-Nya dari tanggung jawab yang harus diambilnya. Ayat 10, 15, 20 menunjukkan bagaimana Ester sangat taat kepada orang-orang yang membimbingnya, demikian juga Mordekhai yang melakukan tugasnya dengan baik (21-23). Dinamika antara rencana Allah dan ketaatan umat-Nya ini terarah pada satu tujuan yang jelas: penyelamatan umat Allah dari cengkeraman musuh-musuhnya.

Bagaimana dengan umat-Nya di Indonesia ini? Kiranya Tuhan pun membangkitkan serta memakai orang Kristen yang duduk di posisi strategis dalam masyarakat untuk melaksanakan rencana dan pemeliharaan-Nya.

Renungkan: Apakah Anda menyadari bahwa Tuhan memperhatikan serta memiliki rencana yang indah dalam kehidupan Anda, termasuk pada masa-masa kelam yang Anda lalui? Apakah Anda sudah menjalankan kehidupan ini di dalam ketaatan dan tanggung jawab?

(0.15) (Est 3:1) (sh: Tuhan di balik dampak-dampak negatif kesalahan manusia (Sabtu, 23 Juni 2001))
Tuhan di balik dampak-dampak negatif kesalahan manusia

Sebagai manusia, kita menginginkan adanya rasa aman dan tentram untuk hidup dan masa depan kita, tetapi kita perlu menyadari bahwa tidak ada satu pun yang dapat memberi jaminan kepada kita bahwa kita tidak akan pernah menghadapi kesulitan, krisis, ataupun bahaya. Tidak terkecuali bagi kita, umat Tuhan!

Marilah kita bermain imajinasi. Seandainya hari ini terdengar kabar: "Orang-orang Kristen dalam bahaya pembantaian masal yang diresmikan dan diatur dengan undang-undang negara yang bunyinya: 'Hendaklah semua orang Kristen dipunahkan, dibunuh, dan dibinasakan, mulai dari yang muda sampai kepada yang tua, bahkan anak-anak dan perempuan! Juga harta benda mereka haruslah dirampas!' Undang-undang ini berlaku untuk seluruh negri, tidak dapat dibatalkan ataupun diganggu gugat oleh siapa pun!" Bagaimana perasaan Anda? Hal seperti inilah yang dialami orang-orang Yahudi (12-14). Realita kehidupan memang seringkali tidak adil! Mordekhai yang berjasa menyelamatkan raja dilupakan begitu saja sedangkan Haman, orang Agag (Amalek) musuh bebuyutan orang Yahudi (10, bdk. Ul. 25:17-19) yang jasa-jasanya tidak pernah dicatat, telah ditinggikan raja lebih dari yang lain dan beroleh kuasa atas seluruh wilayah kerajaan Ahasyweros (1-2). Ia menyalahgunakan kedudukannya, menghasut serta menyuap raja (5-6; 8-9), bahkan ia merayakan kemenangannya dengan duduk dan minum-minum bersama raja, sementara orang-orang Yahudi di kota Susan diliputi kegemparan (15). Pada masa krisis seperti ini Tuhan seakan-akan berdiam diri, namun sesungguhnya Tuhan tidak "lepas tangan", Ia mengendalikan dampak-dampak negatif yang dihasilkan oleh kesalahan manusia. Keadaan buruk sebagai akibat keangkuhan Haman dan ketidakpedulian raja tetap ada di dalam pengendalian-Nya. Raja segala raja mempersiapkan penghukuman bagi bangsa Amalek musuh- musuh-Nya melalui pengangkatan Haman dan penindasan orang Yahudi. Di balik kemenangan orang fasik atas orang benar, Dia sedang menjalankan keadilan-Nya.

Renungkan: Tuhan tidak berjanji bahwa kita tidak akan pernah mengalami kesulitan, tetapi Ia berjanji tidak akan "lepas tangan" terhadap penderitaan kita. Walaupun tak terlihat oleh mata, Dia sedang menjalankan keadilan- Nya. Lihatlah ke depan dan temukan pengharapan-Nya.

(0.15) (Mzm 45:1) (sh: Keagungan mempelai (Rabu, 15 Agustus 2001))
Keagungan mempelai

Mazmur ini merupakan puisi yang dilantunkan pada upacara pernikahan kerajaan yang sering dipergunakan di sepanjang sejarah Israel. Namun demikian mazmur ini juga disebut Mazmur Mesianik (mazmur yang berbicara tentang Mesias yang akan datang sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam kerajaan yang didirikan oleh Allah). Dua dimensi mazmur ini dapat terjadi karena orang Yahudi memahami Kerajaan Dinasti Daud sebagai refleksi pemerintahan Allah, dimana Allah sendirilah yang menjadi penguasa tertinggi.

Sifat mesianik mazmur ini nampak melalui karakteristik raja yang digambarkan di sini: [1] Sang Raja bersifat kekal, Ia telah diberkati Allah untuk selama-lamanya (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">3), Takhtanya adalah kepunyaan Allah sendiri yang tetap untuk seterusnya dan selamanya (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">7), generasi demi generasi akan memasyurkan namanya dan segala bangsa akan bersyukur kepadanya untuk seterusnya dan selamanya (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">18); [2] Sang Raja bersifat Ilahi, takhtanya adalah milik Allah sendiri (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">7), ia dipanggil dengan sebutan "sebab itu Allah", padahal orang Israel tidak pernah melihat raja mereka sebagai sosok yang bersifat Ilahi (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">8); dan [3] Sang Raja adalah puncak keagungan manusia, ia terelok di antara anak- anak manusia (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">3), diurapi oleh Allah melebihi semua penguasa yang lain (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">8).

Semua gambaran di atas secara nyata berbicara tentang karakteristik Mesias yang digenapi dalam pribadi Yesus Kristus, sebagaimana dinyatakan penulis Perjanjian Baru, yang mengaplikasikan mazmur ini dalam keterkaitannya dengan hubungan antara Kristus sebagai mempelai laki-laki dan Gereja sebagai mempelai perempuan (bdk. ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">7, 8 -- Ibr 1:8, 9; lih. Ef 5:31, 32; Why 19:6, 7; 21:2). Melalui bagian puisi yang indah ini, kita yang terhisap dalam Kerajaan Allah, sebagai mempelai wanita Kristus dapat menikmati kekayaan berkat-berkat (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">14-16) bersama Pahlawan kita yang dipenuhi dengan semarak dan keagungan (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4-6) dan memerintah dengan kebenaran (ayat anakmu+perempuan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">7).

Renungkan: Kita seharusnya menyadari dan menghargai status khusus kita sebagai anggota gereja yang adalah mempelai wanita Kristus yang mulia dan agung, serta tidak membiarkan status ini dicemari oleh berbagai konflik tentang yang sia-sia dengan intrik-intriknya yang duniawi. Bagaimana kesadaran ini menolong Anda melihat kondisi gereja saat ini?



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.26 detik
dipersembahkan oleh YLSA