(0.30807626785714) | (1Raj 16:15) |
(sh: Kejahatan semakin menjadi-jadi (Kamis, 19 Agustus 2004)) Kejahatan semakin menjadi-jadiKejahatan semakin menjadi-jadi. Walaupun kita menemukan stereotip (= pengulangan yang khas) di dalam sejarah kerajaan Israel, kenyataannya sejarah bisa lebih kompleks dari pada itu. Kalau beberapa raja yang kita pelajari beberapa hari lalu menunjukkan perilaku yang sama, maka raja-raja berikut berbeda. Zimri yang mengudeta Ela, ternyata hanya mampu bertakhta tujuh hari saja. Sebab ia dikudeta pula oleh Omri. Catatan Alkitab dari I Raja-raja terhadap Zimri ternyata sama dengan komentarnya terhadap raja-raja sebelumnya (ayat 19). Hal ini cukup aneh. Zimri hanya memerintah tujuh hari. Apa yang bisa diperbuat Zimri sebagai raja untuk membawa seluruh Israel berdosa? Mungkin sekali, tidak ada perbuatan dosa yang baru. Yang ada hanyalah perbuatan meneruskan dosa dan penyembahan berhala yang dilakukan oleh raja yang ia kudeta. Seseorang bisa disebut berdosa dan membuat orang lain berdosa bukan saja karena ia memperkenalkan dosa yang baru, tetapi dengan mengizinkan dan meneruskan dosa-dosa lama. Seringkali situasi dijadikan alasan untuk membiarkan dosa. Jelas hal itu tidak benar dan jahat di mata Tuhan. Catatan Alkitab terhadap perbuatan Omri melebihi komentar serupa terhadap perbuatan raja-raja sebelumnya, yakni ditambahkan dengan "Ia melakukan kejahatan lebih daripada segala orang yang mendahuluinya" (ayat 25). Catatan Alkitab terhadap Ahab, putra Omri ternyata sama (ayat 30). Bahkan daftar dosa Ahab ditambahkan dengan memasukkan penyembahan terhadap dewa Baal dan dewi Asyera. Hal ini menunjukkan bahwa dengan caranya sendiri dosa dapat bertumbuh dan semakin merajalela. Sikap membiarkan dosa harus dilihat sama jahatnya dengan perbuatan dosa aktif sebab melaluinya dosa dibiarkan merajalela dan berkembang-biak. Kedua perbuatan tersebut sama jahatnya di hadapan Allah. Camkan: Kita akan terus diperbudak oleh dosa bahkan semakin tenggelam di dalamnya, kecuali kita meninggalkan dosa dan berhenti melakukannya. |
(0.30807626785714) | (2Taw 27:1) |
(sh: Mengarahkan hidup kepada TUHAN (Senin, 1 Juli 2002)) Mengarahkan hidup kepada TUHANMengarahkan hidup kepada TUHAN. Catatan Tawarikh tentang tiga raja sebelum Yotam ditandai oleh satu kesamaan, masa pemerintahan mereka terbagi dua: masa saat mereka setia kepada Allah dan masa saat mereka tidak setia. Tetapi, catatan tentang Yotam tidak memiliki pembagian ini. Malahan, penulis Tawarikh mencatat beberapa hal yang tidak ditampilkan oleh II Raja-raja: bahwa Yotam tidak lancang memasuki Bait Allah dan melakukan tugas imam (ayat 2, bdk. 2Raja 15:34), dan bahwa Yotam menaklukkan raja Amon (ayat 5-6). Semua keberhasilannya ini disebabkan karena Yotam "mengarahkan hidupnya kepada TUHAN, Allahnya" (ayat 6). Kejadian yang telah dialami oleh raja-raja sebelumnya menjadi pelajaran bagi Yotam. Betul bahwa rakyatnya masih melakukan hal-hal yang merusak dan korup (ayat 2). Yotam memang gagal dalam bidang ini. Namun, yang digarisbawahi oleh penulis Tawarikh adalah bahwa raja Yotam juga bertindak bagi kemuliaan TUHAN, Allah Israel. Ia melakukan perombakan dan penambahan bagi bait Allah, walaupun tidak banyak (ayat 3). Tampilnya Yotam menjadi seorang raja yang kuat secara politis juga menjadi pertanda kemuliaan Allah yang tampak melalui Israel. Ayah Yotam, Uzia, juga menjadi sosok raja yang kuat. Namun, kekuatannya itulah yang kemudian membuat ia tinggi hati dan jatuh ke dalam dosa (ayat 16). Tidaklah demikian halnya dengan Yotam. Kekuatan Yotam sebagai seorang raja terus bertahan. Kekuatan itu bertahan justru karena Yotam "mengarahkan hidupnya kepada TUHAN, Allahnya" (ayat 6). Dalam bahasa aslinya, kata "mengarahkan" juga mempunyai makna mengatur (bdk. Ams 21:29b). Artinya, Yotam dengan penuh kesadaran mengarahkan dan mengatur setiap aspek kehidupannya sebagai raja hanya kepada apa yang benar bagi Tuhan. Kekuatan Yotam bertumpu pada hal ini. Renungkan: Zaman ketika kita hidup sekarang menyamakan kekuatan dengan ketidakbergantungan pada siapa pun dan apa pun. Panggilan kita sebagai Kristen, justru adalah untuk menunjukkan melalui hidup kita, dalam kerendahan hati, bahwa Allahlah satu-satunya sumber kekuatan yang sejati. |
(0.30807626785714) | (Yes 32:1) |
(sh: Raja yang adil (Senin, 20 September 2004)) Raja yang adilRaja yang adil. Beberapa waktu lalu, kita telah memilih presiden secara langsung. Orang kristen berdoa agar rakyat Indonesia memilih orang yang Tuhan pilih, dan agar orang yang dipilih melaksanakan kehendak Tuhan. Kita mengharapkan terjadinya perubahan positif di berbagai segi kehidupan bangsa Indonesia.
Nabi Yesaya yang menyaksikan pemerintahan empat raja Yehuda ( Siapakah "Raja yang adil" ini? Tidak satu pun raja-raja Israel atau Yehuda yang sepenuhnya menggenapi gambaran ini. Dalam terang Perjanjian Baru, Yesus Kristuslah sang Raja Adil itu. Di dalam-Nya Roh tercurah penuh (ayat 15a). "Roh dari atas" ini akan mengubah "Padang gurun menjadi kebun buah, dari tempat kering menjadi subur" (ayat 15b), menyebabkan keadilan berlaku di semua tempat bahkan di padang gurun (ayat 16), menimbulkan damai sejahtera, ketenangan, dan ketentraman (ayat 17). Bangsa yang dipimpin "Raja yang adil" ini akan tinggal di tempat yang damai, tentram, dan aman. Membuat setiap penduduknya dapat bekerja dengan aman tanpa merasa takut untuk berkarya (ayat 18-20). Apakah kita rindu pemerintah Indonesia berlaku seperti "Raja yang adil" ini? Kita perlu berdoa agar pemerintah kita tunduk kepada prinsip-prinsip Sang Raja Sejati, memberlakukan kebenaran dan keadilan. Doaku: Tuhan, berikanlah "Roh dari atas" tercurah kepada pemimpin kami, supaya mereka membuahkan kebenaran dan keadilan. |
(0.30491644642857) | (1Sam 13:1) |
(bis) Dalam Alkitab bahasa Ibrani, ayat 1 berbunyi: Saul berumur ... tahun ketika ia menjadi raja, dan memerintah atas Israel selama dua tahun. |
(0.30491644642857) | (Ezr 4:5) |
(bis: Raja Darius) Raja Darius: cerita ini diteruskan dalam ayat 24. Ayat 6-23 menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi hampir seabad kemudian. |
(0.30491644642857) | (Est 1:8) |
(bis: Para tamu ... masing-masing) Para tamu ... masing-masing, atau Tetapi tak ada yang dipaksa minum. Raja telah memerintahkan kepada pelayan-pelayan istana supaya semua tamu ... masing-masing. |
(0.30491644642857) | (1Sam 1:13) |
(ende) Biasanja orang bersembahjang dengan suara njaring. Hari raja keigamaan biasanja djuga pesta besar, jang mengakibatkan kelebihan dalam makan-minum. Demikian wasangka 'Eli ada dasarnja. |
(0.30491644642857) | (1Sam 22:7) |
(ende) Sjaul memang lebih menganugerahi kaum sesuku. Dawud termasuk suku Juda, dan ia mendjadi raja, maka kaum Binjamin akan kehilangan kedudukannja jang chusus dalam istana. |
(0.30491644642857) | (Ibr 4:3) |
(ende: PekerdjaanNja sudah selesai) Sedjak selesainja pentjiptaan djagat raja Allah beristirahat dengan maksud supaja semua manusia akan memperoleh bagian dalam istirahat (kebahagiaan) Allah itu. |
(0.30491644642857) | (Kej 14:18) |
(full: MELKISEDEK, RAJA SALEM.
) Nas : Kej 14:18 Melkisedek (artinya "raja kebenaran") menjadi baik "raja Salem" (mungkin Yerusalem kuno) maupun "imam Allah yang Mahatinggi." Ia melayani Allah yang esa dan benar, seperti Abram. Melkisedek adalah seorang Kanaan, jadi, seperti Ayub, adalah teladan orang bukan-Israel yang saleh. Melkisedek merupakan lambang atau gambaran dari pangkat raja dan keimaman abadi Yesus Kristus (bd. Mazm 110:4; lihat cat. --> Ibr 7:1; lihat cat. --> Ibr 7:3). [atau ref. Ibr 7:1,3] |
(0.30491644642857) | (Luk 2:7) |
(full: PALUNGAN.
) Nas : Luk 2:7 Kristus lahir dalam sebuah kandang, suatu tempat di mana ternak dipelihara. Kandang itu barangkali merupakan sebuah goa dan palungan itu suatu tempat makanan bagi ternak itu. Kelahiran sang Juruselamat, peristiwa terbesar dalam segenap sejarah, terjadi dalam keadaan yang paling sederhana. Yesus adalah Raja atas segala raja, tetapi Ia tidak dilahirkan atau hidup seperti seorang raja dalam hidup ini. Umat Allah adalah raja dan imam, tetapi di dalam hidup ini kita harus seperti Dia - rendah hati dan sederhana. |
(0.30491644642857) | (Luk 23:3) |
(full: ENGKAUKAH RAJA ORANG YAHUDI?
) Nas : Luk 23:3 Lihat cat. --> Mat 27:2 [atau ref. Mat 27:2] |
(0.30491644642857) | (Kej 14:17) | (jerusalem: Lembah Raja) Lembah ini disebut dalam 2Sa 18:18. Menurut Yosefus lembah ini terletak kira-kira 400 m dari kota Yerusalem. |
(0.30491644642857) | (Yos 9:26) | (jerusalem: mereka tidak dibunuh) Perjanjian itu dilanggar oleh raja Saul dan dipulihkan di masa pemerintahan Daud, 2Sa 21:1-14. |
(0.30491644642857) | (Rut 4:17) | (jerusalem: Obed) Obed berarti: abdi (yakni abdi Tuhan) Dengan mengangkat anak Boas dan Rut menjadi anaknya sendiri Naomi menjadi juga nenek raja Daud. |
(0.30491644642857) | (2Sam 4:11) | (jerusalem: dari muka bumi) Kemarahan Daud bukannya pura-pura saja, walaupun kematian Isybaal (dan Abner) membuka jalan untuk menjadi raja Israel juga, 2Sa 5:1-3. |
(0.30491644642857) | (2Sam 18:29) | (jerusalem: aku tidak tahu apa itu) Ahimaas tentu saja tahu duduknya perkara, tetapi menyembunyikannya bagi raja, sehingga kabar sial disampaikan oleh pesuruh yang lain itu. |
(0.30491644642857) | (1Raj 17:1) | (jerusalem: Elia, orang Tisbe) Dalam naskah Ibrani kata "Tisbe" ditulis salah (penduduk) dan diperbaiki menurut terjemahan Yunani. Tiba-tiba nabi Elia tampil di panggung di sini. Sumber tentang riwayat hidup nabi Elia yang dimanfaatkan penyusun kitab Raja-raja (lihat Pengantar) pasti memberitahukan lebih banyak tentang riwayat Elia dahulu. Tetapi penyusun mulai memakai sumbernya itu di mana riwayat hidup Elia bertepatan waktunya dengan kisahnya sendiri tentang raja Ahab, yaitu peristiwa kekeringan dan kelaparan yang menimpa negeri di masa pemerintahan Ahab. Bencana itu diartikan sebagai hukuman atas pemujaan Baal yang mulai disiarkan oleh raja Ahab atas dorongan permaisuri, Izebel, 1Ra 16:32-33. |
(0.30491644642857) | (1Raj 20:4) | (jerusalem: ya, tuanku raja) Ahab berlaku sebagai seseorang yang sudah kalah dan taklukan Benhadad. Pengepungan Samaria itu menyusul kekalahan Israel dahulu, seperti tersinggung dalam 1Ra 20:34. |
(0.30491644642857) | (2Raj 12:5) | (jerusalem: kerusakan) Penetapan raja yang pertama ini membebankan bahwa para imam harus membiayai perbaikan bait Allah dengan mengambil ongkosnya dari perolehan mereka sendiri. |