Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai,<x id="x" /> orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit,<x id="y" /> yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai<x id="z" /> dia."

Lalu jawab imam itu kepada Daud: "Tidak ada roti<x id="g" /> biasa padaku, hanya roti kudus<x id="h" /> yang ada; asal saja orang-orangmu itu menjaga diri<x id="i" /> terhadap perempuan."

Daud menjawab imam itu, katanya kepadanya: "Memang, kami tidak diperbolehkan bergaul dengan perempuan, seperti sediakala<x id="j" /> apabila aku maju berperang. Tubuh orang-orangku itu tahir,<x id="k" /> sekalipun pada perjalanan biasa, apalagi pada hari ini, masing-masing mereka tahir tubuhnya."

Pegawai-pegawai Akhis berkata kepada tuannya: "Bukankah ini Daud raja negeri itu? Bukankah tentang dia orang-orang menyanyi berbalas-balasan sambil menari-nari, demikian: Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa?<x id="s" />"

Lalu menjawablah Doeg,<x id="h" /> orang Edom itu, yang berdiri dekat para pegawai Saul, katanya: "Telah kulihat, bahwa anak Isai itu datang ke Nob,<x id="i" /> kepada Ahimelekh bin Ahitub.<x id="j" />

berbicaralah Daud kepada Ahimelekh, orang Het<x id="o" /> itu, dan kepada Abisai,<x id="p" /> anak Zeruya,<x id="q" /> saudara Yoab, katanya: "Siapa turun bersama-sama dengan aku kepada Saul ke tempat perkemahan itu?" Jawab Abisai: "Aku turun bersama-sama dengan engkau."

Lalu Akhis menjawab Daud: "Aku tahu, engkau ini memang kusukai seperti utusan<x id="t" /> Allah. Hanya, para panglima<x id="u" /> orang Filistin telah berkata: Ia tidak boleh pergi berperang bersama-sama dengan kita.

Tetapi Daud menjawab Rekhab dan Baana, saudaranya, anak-anak Rimon, orang Beerot itu, katanya kepada mereka: "Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan<x id="k" /> nyawaku dari segala kesesakan!

Lalu raja menjawab, katanya kepada perempuan itu: "Baiklah jangan sembunyikan kepadaku apa yang hendak kutanyakan kepadamu." Kata perempuan itu: "Berkatalah kiranya tuanku raja!"

Tetapi Itai menjawab raja: "Demi TUHAN yang hidup, dan demi hidup tuanku raja, di mana tuanku raja ada, baik hidup atau mati, di situ hambamu juga ada.<x id="c" />"

Lalu semua orang Yehuda menjawab orang-orang Israel itu: "Oleh karena raja kerabat kami. Mengapa kamu menjadi marah karena hal ini? Apakah kami makan apa-apa atas biaya raja? Apakah kami mendapat keuntungan?"

Tetapi raja Salomo menjawab ibunya: "Mengapa engkau meminta hanya Abisag,<x id="c" /> gadis Sunem itu, untuk Adonia? Minta jugalah untuknya kedudukan raja! Bukankah dia saudaraku<x id="d" /> yang lebih tua, dan di pihaknya ada imam Abyatar<x id="e" /> dan Yoab, anak Zeruya?"

Benaya masuk ke dalam kemah<x id="r" /> TUHAN serta berkata kepadanya: "Beginilah kata raja: Keluarlah.<x id="s" />" Jawabnya: "Tidak, sebab di sinilah aku mau mati." Lalu Benaya menyampaikan jawab itu kepada raja, katanya: "Beginilah kata Yoab dan beginilah jawabnya kepadaku."

Mereka berkata: "Jika hari ini engkau mau menjadi hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka dan menjawab<x id="s" /> mereka dengan kata-kata yang baik, maka mereka menjadi hamba-hambamu sepanjang waktu."

Lalu berbicaralah raja dan berkata kepada abdi Allah itu: "Mohonkanlah<x id="a" /> belas kasihan TUHAN, Allahmu, dan berdoalah untukku, supaya tanganku dapat kembali." Dan abdi Allah itu memohonkan belas kasihan TUHAN, maka tangan raja itu dapat kembali dan menjadi seperti semula.

Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang<x id="q" /> dan bercabang hati? Kalau TUHAN<x id="r" /> itu Allah, ikutilah Dia<n id="1" />, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.

Tetapi Elia menjawab, katanya kepada perwira itu: "Kalau benar aku abdi Allah, biarlah turun api dari langit<n id="1" /> memakan engkau habis dengan kelima puluh anak buahmu." Maka turunlah api<x id="n" /> dari langit memakan dia habis dengan kelima puluh anak buahnya.

Tetapi Elia menjawab mereka: "Kalau benar aku abdi Allah, biarlah turun api dari langit memakan engkau habis dengan kelima puluh anak buahmu!" Maka turunlah api Allah dari langit memakan dia habis dengan kelima puluh anak buahnya.

Tetapi bertanyalah Yosafat: "Tidak adakah di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita meminta petunjuk<x id="p" /> TUHAN?" Lalu salah seorang pegawai raja Israel menjawab, katanya: "Di sini ada Elisa<x id="q" /> bin Safat, yang dahulu melayani Elia.<x id="r" />"

Maka berkatalah Elisa kepada Gehazi: "Ikatlah pinggangmu,<x id="o" /> bawalah tongkatku<x id="p" /> di tanganmu dan pergilah. Apabila engkau bertemu dengan seseorang, janganlah beri salam kepadanya dan apabila seseorang memberi salam kepadamu, janganlah balas dia, kemudian taruhlah tongkatku ini di atas anak itu."