Daud menyuruh mengumpulkan orang-orang asing<x id="v" /> yang ada di negeri orang Israel, lalu ditempatkannya tukang-tukang<x id="w" /> untuk memahat batu-batu pahat yang akan dipakai untuk mendirikan rumah Allah.

sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan<x id="x" /> kebaktian oleh karena awan<x id="y" /> itu, sebab kemuliaan<x id="z" /> TUHAN<n id="1" /> memenuhi rumah Allah.

Kemudian berpalinglah raja lalu memberkati seluruh jemaah Israel, sedang segenap jemaah Israel berdiri.

Takhta itu enam tingkatnya, dan tumpuan kakinya dari emas, yang dipautkan pada takhta itu, dan pada kedua sisi tempat duduk ada kelek-kelek. Di samping kelek-kelek itu berdiri dua singa,

sedang dua belas singa berdiri di atas keenam tingkat itu sebelah-menyebelah; belum pernah diperbuat yang demikian bagi sesuatu kerajaan.

Tetapi ia mengabaikan<x id="g" /> nasihat yang diberikan para tua-tua<x id="h" /> itu, lalu ia meminta nasihat kepada orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang mendampinginya,

Kata Mikha: "Sebab itu dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk di atas takhta-Nya<x id="b" /> dan segenap tentara sorga berdiri di sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya.

Tetapi pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, dan raja Israel tetap berdiri di dalam kereta berhadapan dengan orang Aram itu sampai petang. Ia mati<x id="i" /> ketika matahari terbenam.

Juga di Yerusalem Yosafat mengangkat beberapa orang dari antara orang Lewi,<x id="v" /> dari antara para imam<x id="w" /> dan dari antara para kepala puak Israel untuk memberi keputusan<x id="x" /> dalam hal hukum TUHAN dan dalam hal perselisihan. Mereka berkedudukan di Yerusalem.

Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus<x id="b" /> yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya<x id="c" /> kasih setia-Nya!"

Lalu bani Amon<x id="e" /> dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir<x id="f" /> hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling<x id="g" /> bunuh-membunuh.

Setelah itu mulailah tukang-tukang itu bekerja; pekerjaan perbaikan maju di bawah tangan mereka. Mereka membangun kembali rumah Allah menurut keadaannya semula dan mengokohkannya.

Anak-anakku, sekarang janganlah kamu lengah, karena kamu telah dipilih TUHAN untuk berdiri di hadapan-Nya untuk melayani Dia,<x id="k" /> untuk menyelenggarakan kebaktian<x id="l" /> dan membakar korban bagi-Nya."

Mereka berdiri pada tempatnya<x id="m" /> menurut peraturan yang berlaku bagi mereka masing-masing, sesuai dengan Taurat Musa, abdi Allah itu; para imam menyiramkan darah yang diterimanya dari orang-orang Lewi.

Ia menyuruh semua orang yang berada di Yerusalem dan Benyamin ikut serta dalam perjanjian itu. Dan penduduk Yerusalem berbuat menurut perjanjian Allah, yakni Allah nenek moyang mereka.

Dan tentang mereka diputuskan oleh kepala daerah, bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan<x id="o" /> maha kudus, sampai ada seorang imam bertindak dengan memegang Urim dan Tumim.<x id="p" />

Beberapa kepala kaum keluarga,<x id="s" /> tatkala datang ke rumah TUHAN yang di Yerusalem, mempersembahkan persembahan sukarela guna pembangunan rumah Allah pada tempatnya semula.

Hanya Yonatan bin Asael, dan Yahzeya bin Tikwa, berdiri menentang perkara itu, disokong oleh Mesulam dan Sabetai,<x id="v" /> orang Lewi itu.

Pintu gerbang Lama<x id="f" /> diperbaiki oleh Yoyada bin Paseah dan Mesulam bin Besoja. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

Pintu gerbang Sampah diperbaiki oleh Malkia bin Rekhab, penguasa wilayah Bet-Kerem.<x id="m" /> Ia membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.