Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 261 - 280 dari 543 ayat untuk greek:45 [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17739776) (Why 18:4) (full: HAI UMATKU, PERGILAH DARI PADANYA. )

Nas : Wahy 18:4

Ini merupakan panggilan nubuat dari Allah kepada angkatan terakhir orang percaya untuk keluar dari Babel yang besar (ayat Wahy 18:2), karena orang-orang dari umat Allah yang tinggal dalam sistem yang tidak mengenal Allah ini sudah pasti akan "mengambil bagian dalam dosa-dosanya" sehingga "turut ditimpa malapetaka-malapetakanya". Panggilan untuk memisahkan diri dari dunia dan lembaga-lembaga agama yang sesat telah menjadi aspek yang penting dari keselamatan manusia di sepanjang sejarah penebusan (bd. Yes 52:11; Yer 51:45; 1Kor 11:32;

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.17739776) (Kej 6:17) (jerusalem: yang hidup) Harafiah: yang ada roh di dalamnya. Kata Ibrani ruah berarti: udara yang bergerak, sehingga dapat menunjuk baik hembusan angin, Kej 10:12; Ayu 21:18, maupun hembusan nafas (yang keluar dari hidung), Kej 7:15,22dll. Selanjutnya kata ruah mendapat arti: daya hidup dan pikiran, perasaan serta nafsu yang menyatakan daya hidup itu, Kej 41:8; 45:27; 1Sa 1:15; 1Ra 21:5, dll. Daya hidup manusia dikurniakan Allah, Kej 6:3; Bil 16:22; Ayu 27:3; Maz 104:29; Pengk 12:7
(0.17739776) (Kel 17:8) (jerusalem) Kisah kuno yang kiranya berasal dari tradisi Yahwista ini berdasarkan tradisi yang terpelihara oleh suku-suku di bagian selatan negeri Palestina. Penyusun menghubungkan ceritera ini dengan Rafidim, yaitu tempat terjadinya mujizat air yang dikisahkan dalam Kel 17:1-7. tetapi sebenarnya orang Amalek mendiami bagian negeri Kanaan yang agak lebih ke sebelah utara, yaitu Tanah Negeb dan pegunungan Seir, Kel 14:7; Bil 13:29; Hak 1:16; 1Ta 4:42 dst. Di daerah itupun terletak Horma, Bil 14:39-45; bdk Ula 25:17-19; 1Sa 15. Kitab Kej 36:12 memperkenalkan Amalek sebagai cucu Esau. Namun sebenarnya bangsa Amalek adalah suatu bangsa yang amat tua, Bil 24:20. Di zaman para Hakim bangsa Amalek bergabung dengan suku Midian menyerbu Israel. Daudpun masih berperang dengan mereka. Selanjutnya orang Amalek tidak lagi disebut dalam Alkitab kecuali dalam 1Ta 4:43 dan dalam Maz 83:8.
(0.17739776) (Bil 14:39) (jerusalem) Ayat-ayat ini merupakan kesimpulan teologis dari seluruh kisah yang panjang ini: Umat Israel sudah dekat pada Tanah yang dijanjikan, tetapi kurang percaya dan mau kembali ke Mesir. Berlawanan dengan kehendak Allah dan tanpa disertai tabut perjanjian mereka menyerbu negeri Kanaan. Maka terbaliklah keluaran dan perang suci: Israel dipukul mundur dan dipaksa kembali ke gurun. Kejadian ini menerangkan mengapa mereka harus berputar-putar melalui daerah di seberang sungai Yordan. Ceritera ini sebenarnya mau mempersatukan sebuah tradisi khusus tentang kaum Kaleb (yang memasuki negeri Kanaan di bagian selatan) dengan tradisi yang menjadi umum mengenai seluruh Israel (yang memasuki negeri Kanaan di bagian timur). Tradisi khusus tsb memanfaatkan juga sebuah berita khusus mengenai Horma, Bil 14:45.
(0.17739776) (2Sam 6:7) (jerusalem: karena keteledorannya itu) Kata Ibrani yang dipakai tidak diketahui artinya. Tabut perjanjian mendahsyatkan musuh-musuhnya, 1Sa 5, dan yang menghinakan dia, 1Sa 6:19. Tetapi apa yang di sini tampil adalah hal yang lain, yakni kekudusan tabut yang di atasnya bertakhtalah Tuhan. Karena itu tabut itu tidak boleh disentuh. Pengertian terhadap kekudusan itu, bdk Ima 17:1+, memang sederhana sekali, namun mengungkapkan suatu perasaan mendalam terhadap keluhuran Allah, bdk Kel 33:20+. Hukum Para Imam melembagakan perasaan itu dengan menetapkan bahwa bahkan orang Lewi berbahaya dengan mendekati tabut itu, kalau tidak terlebih dahulu ditutupi oleh para imam, Bil 4:5; 15,20. Orang Lewipun tidak boleh menyentuh tabut itu sendiri, tetapi mengusungnya dengan kayu pengusungnya dengan kayu pengusung, Kel 25:15.
(0.17739776) (1Raj 4:2) (jerusalem) Kurang jelas apa yang dimaksudkan dengan gelar yang diterjemahkan dengan "bendahara negara", 1Ra 4:3. Rupanya Yosafat itu semacam pejabat "hubungan masyarakat" yang berlaku sebagai perantara antara raja dan rakyat. "Kepala istana", 1Ra 4:6, adalah semacam "wazir" atau "perdana menteri"; "sahabat raja", 1Ra 4:5, bukannya sebuah tugas tertentu, tetapi lebih-lebih gelar kehormatan: imam, 1Ra 4:2, ialah kepala para petugas ibadat dan dia dianggap sebagai pejabat negara sama seperti yang lain-lain. Salomo mempertahankan "bendahara" Daud dan memberikan tugas imam kepada anak imam yang bertugas di masa Daud, dan anak panitera Daud, 2Sa 8:16 dst; 1Ra 20:23 dst, diberi tugas yang sama. Nama-nama Elihoref dan Adoniram sebaik-baiknya diperbaiki menjadi Elihaf dan Adoram.
(0.17739776) (2Taw 26:21) (jerusalem: sakit kusta) 2Ra 15:5-7 memang berkata bahwa Uzia sakit kusta, tetapi tidak menjelaskan bahwa penyakit itu sebuah "tulah yang ditimpakan TUHAN kepadanya", 2Ra 15:20. Para raja dahulu melakukan beberapa tugas dalam ibadat dan itu dianggap halal dan wajar. Sesudah masa pembuangan barulah orang merasa kecil hati karenanya dan di masa itu hanya imam-imam keturunan Harun boleh mempersembahkan korban ukupan, bdk 2Ta 26:17-18; Bil 17:5. Kakak perempuan Musa, yaitu Miryam, karena mau mengambil hak istimewa Musa juga tertimpa sakit kusta, Bil 12:10. Penyakit itu menjadikan orang najis sehingga tidak boleh masuk bait Allah, Ima 13:45-46.
(0.17739776) (Ezr 2:63) (jerusalem: kepala daerah) Begitu diterjemahkan kata Ibrani: hath-thirsyata Ini sebuah kata dari bahasa Persia dan merupakan gelar kehormatan gubernur propinsi. Boleh diterjemahkan dengan: Yang Mulia. Gelar itu terdapat pula dalam Neh 7:65,70,8:10; 10:1. Gubernur menyerahkan kepada para imam keputusan-keputusan dalam masalah-masalah agama. Petunjuk-petunjuk yang dahulu diberi nabi Yehezkiel, Yeh 45:7-17; 46:1-10,12,16-18 ternyata diperhatikan juga
(0.17739776) (Ezr 8:17) (jerusalem: dan saudara-saudaranya) Ini menurut 3Ezr 8:45 dan terjemahan-terjemahan kuno. Dalam naskah Ibrani tertulis: saudaranya
(0.17739776) (Ezr 9:1) (jerusalem: Sesudah semuanya itu) Bab 9-10 memuat laporan Ezra mengenai tindakan yang diambilnya terhadap perkawinan campuran (orang Yahudi dengan orang bukan Yahudi), bdk Mal 2:10-12. Perkawinan semacam itu dahulu tidak terlarang, Kej 41:45; 48:5 dst; Bil 12:1 dst; Rut 1:4; 2Sa 3:3. Baru kitab Ulangan melarangnya untuk menanggulangi pemujaan berhala yang kerap kali dibawa serta oleh perempuan-perempuan asing. Ula 7:1-4; bdk Ula 23:3 dst. Habis masa pembuangan bahaya itu bertambah besar oleh karena a.l kebanyakan orang yang kembali dari pembuangan adalah laki-laki. Tindakan Ezra yang menceraikan perkawinan campuran itu berdasarkan perimbangan keagamaan, Ezr 9:1,11. Tetapi tampil juga pertimbangan lain, Ezr 9:2, yaitu kemurnian bangsa Yahudi
(0.17739776) (Neh 11:1) (jerusalem) Ditinjau dari segi kesusasteraan maka dalam bab ini dapat dibedakan dua lapisan; Neh 11:1-2,20-25,36 ditulis oleh si Muwarikh dengan bersumberkan Neh 7:1-5 (riwayat Nehemia); seorang penyadur kemudian menyelipkan daftar-daftar yang tercantum dalam Neh 11:4-19 dan Neh 11:25-35. Daftar-daftar ini diangkat dari sebuah arsip. Penyadur itu juga membubuhkan judul pada daftar itu, Neh 11:3, dan catatan-catatan yang tercantum dalam Neh 11:21-24.
(0.17739776) (Ayb 4:12) (jerusalem: Suatu perkataan) Ialah sebuah "firman sorgawi" yang disampaikan tokoh gaib, Ayu 4:16, selama Elifas "tidur nyenyak", bdk Kel 2:21; 15:12 Firman sorgawi itu bermaksud menimbulkan kekejutan terhadap yang kudus. Jalan gaib untuk mendapat pengetahuan ini berbeda sekali dengan jalan rasional yang lazimnya ditempuh orang berhikmat untuk menemukan ajarannya. Jalan gaib yang ditempuh di sini menyatakan bahwa ajaran para berhikmat mengalami perkembangan, sedikit-sedikitnya pada sementara kalangan orang berhikmat, yang melampaui yang lazim. Hanya "wahyu" yang dikemukakan Elifas ini tidak seluruhnya sesuai dengan pengalaman para nabi yang dalam keadaan berjaga mendapat firman Allah. Wahyu gaib itupun tidak sesuai dengan "inspirasi" yang di kemudian hari menjadi sumber pengetahuan bagi bin Sirakh, Sir 24:31-34; 39:6. "Wahyu" Elifas terlebih serupa dengan mimpi, penglihatan di malam hari, Zak 1:8, yang agak menakutkan. Gaya sastera apokaliptik suka menekankan bahwa penglihatan-penglihatan itu mengejutkan, bdk Dan 4:5; 5:5-6.
(0.17739776) (Mzm 32:1) (jerusalem: Kebahagiaan orang yang diampuni dosanya) Doa tobat, bdk Maz 32:6+, yang berupa pengajaran ini diucapkan seseorang yang sudah mengalami ini diucapkan seseorang yang sudah mengalami belaskasihan Tuhan, Maz 32:1-2, dan menceritakan pengalamannya itu, Maz 32:3-7. Lalu ada kesimpulan ini: Jangan orang keras kepala melainkan hendaknya mengindahkan nasehat, Maz 32:8-11. Pengakuan dosa juga dianjurkan Hos 14:3; Yes 1:18; Ams 28:13; Yak 5:16; 1Yo 1:9; Sir 4:26+.
(0.17739776) (Mzm 68:15) (jerusalem: Gunung Allah) Mungkin ungkapan ini harus dimengerti sebagai: gunung yang sangat tinggi bdk Maz 36:7; 80:11. Mungkin juga gunung Basan disebut "gunung Allah" oleh karena menyaksikan tindakan Allah yang ajaib.
(0.17739776) (Mzm 80:1) (jerusalem: Doa untuk keselamatan Israel) Ratapan nasional ini dapat dihubungkan dengan direbutkan kerajaan utara oleh orang Asyur Maz 80:3, maupun dengan dimusnahkannya Yerusalem oleh tentara Babel pada th 586 seb Mas. Jelaslah umat Israel sangat terdesak oleh musuh, Maz 80:5-7,13-17. Karenanya umat berdoa kepada Tuhan supaya kiranya sebagai gembala yang baik menggembalakan kawananNya, Maz 80:2-3, dan bagaikan petani yang jitu memelihara kebun anggurNya dan melimpahkan kepada umat anugerahNya, Maz 80:9-12, yaitu dengan memulihkannya, Maz 80:3,7,19 sebagai anak kesayanganNya. Umat berjanji akan setia pada Tuhannya, Maz 80:19.
(0.17739776) (Mzm 87:1) (jerusalem: Sion, kota Allah) Nyanyian Sion, bdk Maz 46:1-11+, ini sangat sukar diterjemahkan dan diartikan. Terjemahan Indonesia ini mengartikan Mazmur itu sbb: Sion, kota kudus dan kediaman Allah Yang Mahatinggi kelak menjadi induk sekalian bangsa di bidang keagamaan. Mesir (Rahab), Etiopia, Siria-Palestina, Mesopotamia, semuanya dipanggil untuk mengakui satu-satunya Allah yang sejati. Allah yang berkediaman di Sion. Dari semua bangsa itu ada yang memeluk agama benar. Ini gambaran tentang akhir zaman seperti yang dilihat, Yes 2:3; 45:22; 49:22; 66:19 Menurut nubuat-nubuat itupun Sion nampaknya sebagai ibu yang melahirkan anak bagi Tuhan, Yes 54:1; 62:4-5. Kota Sion sebagai ibu bangsa-bangsa menurut interprestasi Kristen melambangkan Gereja.
(0.17739776) (Mzm 138:1) (jerusalem: Nyanyian syukur atas pertolongan TUHAN) Nyanyian syukur ini dinyanyikan seseorang dalam bait Allah di depan umat yang hadir, oleh karena telah diselamatkan oleh Tuhan dari salah satu malapetaka, Maz 138:1-3. Pemazmur mengharap bahwa pertolongan yang diterimanya akan mendorong raja-raja asing (barangkali pemazmur sendiri seorang raja) untuk mengakui tuhan Israel sebagai Allah mereka juga, Maz 138:4-6. Pemazmur percaya bahwa Tuhan terus akan menolong, Maz 138:7-8.
(0.17739776) (Kid 1:2) (jerusalem) Ketiga ayat ini berperan sebagai kata pendahuluan kitab. Terungkap di dalamnya mana pokok bersama semua syair yang terkumpul dalam Kidung Agung. Nada kata pendahuluan ini sama dengan nada semua sajak yang berikut, yaitu nada cinta mesra yang menyala-nyala. Ada peralihan tiba-tiba dari diri orang yang ketiga (berbicara kepada orang ketiga), Kid 1:2,4 kepada diri orang kedua (langsung berbicara kepada kekasih), Kid 1:3,4. Hal semacam itu merupakan ciri khas lagu cinta, dan terdapat misalnya dalam lagu-lagu cinta yang berasal dari negeri Mesir. Kekasih laki-laki memang tidak hadir, tetapi meskipun jauh di mata ia dekat di hati kekasih perempuan yang sedang berbicara dan disertai beberapa teman, Kid 1:4, yaitu "puteri-puteri Yerusalem", Kid 1:5. Ada kesamaan antara Kid 1:2-4 ini dengan Nyanyian Nikah Raja, Maz 45:8-9,15-16.
(0.17739776) (Kid 3:6) (jerusalem) Bagian ini merupakan syair yang ketiga. Kid 3:6-11 diucapkan pesajak sendiri; Kid 4:1-15 diletakkan di mulut mempelai laki-laki; Kid 4:16 diucapkan mempelai perempuan; itu lalu ditanggapi mempelai laki-laki, Kid 5:1. Bagian pertama, Kid 3:6-11, tidak berkata-kata tentang cinta. Pesajak menggambarkan sebuah arak-arakan kerajaan, Kid 3:6-10, dan mengajak "puteri-puteri Sion" agar datang menonton, Kid 3:10-11. Dalam 1Ma 9:37-39 diceriterakan tentang suatu arak-arakan yang menjemput mempelai perempuan. Hingga dewasa ini arak-arakan semacam itu termasuk ke dalam upacara pernikahan pada orang Arab di negeri Siria dan Palestina. Adat itu memang amat tua sekali, Maz 45:15-16.


TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA