Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 261 - 263 dari 263 ayat untuk berhenti menyiksa diriku (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.02) (Yoh 20:24) (sh: Ya Tuhanku, ya Allahku (Rabu, 3 April 2002))
Ya Tuhanku, ya Allahku

Iman tak pernah statis, tetapi dinamis. Pertumbuhan iman sejalan dengan pertumbuhan pengenalan orang akan Tuhan. Ketika para rekannya telah berhasil melalui fase pertumbuhan iman karena mengimani Yesus yang bangkit, Tomas masih tertinggal. Dengan ucapannya yang cenderung dramatis (bdk. berhenti+menyiksa+diriku&tab=notes" ver="">11:16), ia berkata bahwa ia tak akan percaya Yesus bangkit sebelum ia memasukkan jari- jarinya di bekas luka-luka tangan dan lambung Yesus (ayat berhenti+menyiksa+diriku&tab=notes" ver="">25). Tetapi, ketika Tuhan Yesus menampakkan diri kepadanya dan meminta Tomas untuk meletakkan jarinya di bekas luka penyaliban-Nya, tanpa melakukan itu, Tomas segera membuat pengakuan iman, “Ya Tuhanku dan Allahku” (ayat berhenti+menyiksa+diriku&tab=notes" ver="">28).

“Tuhan” (Yun: Kyrios) berarti orang yang berkuasa penuh atas sesuatu yang menjadi milik-Nya yang sah. Penganut kepercayaan tertentu pada waktu itu memanggil dewanya kyrios. Juga orang Roma memanggil tuan tanah yang kaya, kaisar Roma, dan orang-orang berkuasa lainnya dengan sebutan yang sama. Kini Tomas menjadi orang pertama yang secara tegas dan jelas mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah. Berarti ia mengaku bahwa Yesus bukan dewa, tuan tanah, ataupun kaisar. Yesus adalah Tuhan Allah yang berkuasa atas hidup dan mati, atas langit dan bumi, atas segala sesuatu. Para “tuhan” di dunia ini bukanlah Tuhan sesungguhnya sebab mereka bukan Allah dan mereka tidak setara dengan Yesus. Dari kondisi ragu yang sangat kritis, Tomas melangkah maju menjadi pencetus pengakuan iman yang sedemikian penting dan bagian ini menjadi puncak dari kisah-kisah pengakuan terhadap Yesus.

Seperti halnya Tomas, iman kita pun bisa mandek. Kekecewaan, kesedihan, keraguan bisa membuat orang berhenti bertumbuh, bahkan tidak yakin akan kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Tetapi, Tuhan yang memulai iman akan menuntun kita terus agar mendewasa dalam pengenalan akan Dia (Flp. 1:6; Ibr. 12:2).Paskah adalah ibarat pelantikan Yesus menjadi Tuhan dan Allah. Marilah kita bangkit kembali dalam iman kepada Yesus. Ingat sabda-Nya yang mengatakan, “Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya.”

Renungkan: Dia yang telah memulai karya-Nya dalam hidup Anda akan terus merampungkannya. Fokuskan perhatian Anda pada Dia yang bangkit dalam proses pertumbuhan iman ini!

(0.02) (Kis 18:1) (sh: Pelayanan Kosmopolitan (Selasa, 20 Juni 2000))
Pelayanan Kosmopolitan

Alkitab mencatat hanya ada satu kota yang membuat Paulus begitu takut dan gentar untuk memberitakan Injil yakni Korintus (1Kor. 2:3). Mengapa? Karena Korintus adalah sebuah kota kosmopolitan pada abad pertama berpenduduk 200.000 jiwa, yang terdiri dari orang Yunani, Itali, veteran tentara Roma, pengusaha, pejabat-pejabat tinggi, dan orang-orang Asia termasuk di dalamnya orang Yahudi. Di samping sebagai ibu kota propinsi Akhaya, Korintus juga merupakan pusat bisnis yang sangat kaya. Namun seks bebas dan berbagai kejahatan pun sangat mewarnai kehidupan kota ini.

Beberapa faktor pendukung bagi pelayanan di kota kosmopolitan adalah: tempat yang strategis dan tidak kaku merupakan faktor pendukung pertama. Walaupun Paulus mula-mula memberitakan firman di rumah ibadat, ketika diusir oleh orang-orang Yahudi ia memilih rumah pribadi sebagai tempat memberitakan firman (6-8), agar dapat dilakukan pembicaraan dan pengajaran secara lebih intensif. Konsentrasi penuh dari pelayan Tuhan merupakan faktor pendukung yang kedua. Artinya seorang pelayan Tuhan jangan sampai dipusingkan dengan kondisi ekonominya. Memang dikatakan bahwa Paulus pun bekerja membuat tenda, namun setelah Timotius dan Silas datang membawa bantuan dari orang-orang Makedonia, Paulus berhenti bekerja dan memberitakan firman penuh waktu, tidak hanya pada hari Sabat (4-5). Untuk mengadakan faktor ini maka perlu dibangun jaringan-jaringan kerja kristen yang memperhatikan, mengusahakan, dan mendistribusikan dana-dana kepada mereka (5). Faktor pendukung ketiga adalah metode yang tepat bagi penduduk kosmopolitan. Paulus membicarakan (dalam NIV: reasoned) dan meyakinkan orang-orang Korintus (4, 13), kedua kegiatan itu disebut sebagai apologetika. Selain itu Paulus juga memberikan kesaksian (5). Faktor pendukung terakhir adalah peran pemerintah. Paulus tidak melakukan aktifitas pelayanannya secara ilegal. Galio mengakui hal itu dan ini sangat membantu pelayanannya (14). Jika pemerintah lepas tangan dalam masalah agama, maka ada kemungkinan pintu penyiksaan bagi Kristen terbuka lebar seperti yang dialami Sostenes (1Kor. 1:1).

Renungkan: Sebagai Kristen, manakah diantara faktor pendukung di atas yang dapat Anda sediakan bagi pelayan Tuhan di kota kosmopolitan? Langkah apa yang dapat Anda ambil?

(0.02) (Kis 28:11) (sh: Akhirnya Roma (Rabu, 23 Agustus 2000))
Akhirnya Roma

Bila keadaan tidak beres, sebagaimana kadang-kadang terjadi. Bila jalan yang dilewati seakan mengharuskan kau terus mendaki. Apabila persediaan dana menipis dan hutang sangat parah. Dan kau ingin tersenyum, tetapi kau harus menyerah. Bila semua urusan menekan dan membuatmu resah. Istirahatlah! Jika perlu -- tetapi jangan menyerah. Sepotong sajak pendek yang diambil dari The Book of Virtues walaupun tidak persis, dapat dipakai untuk menggambarkan sikap dan tekad Paulus hingga tiba di Roma.

Ketika melihat mereka, Paulus mengucap syukur kepada Allah dan kuatlah hatinya (15). Mengapa? Kerinduan Paulus yang besar dan dalam adalah untuk bersaksi di Roma (lihat berhenti+menyiksa+diriku&tab=notes" ver="">19:21 dan Rm. 1:10-12). Sepanjang perjalanan Paulus menuju Roma, kesulitan, halangan, bahkan maut selalu menyambutnya. Namun ia tidak pernah menyerah. Ia tidak pernah berhenti sebelum mencapai apa yang ditugaskan oleh Yesus. Itulah ketekunan. Hanya karena pertolongan Allah, Paulus berhasil mencapai Roma. Allah senantiasa mendampingi, bersama, dan berdiri di belakang Paulus. Allah menjadi pemberi semangat, pemandu, penolong di saat yang tepat bahkan pemberi fasilitas (16). Karena itu ia bersyukur.

Di samping itu, ada juga pihak-pihak yang mendorong dan senantiasa mendukung. Allah senantiasa mendampingi, bersama, dan berdiri di belakang Paulus. Allah menjadi pemberi semangat, pemandu, penolong di saat yang tepat bahkan pemberi fasilitas (16). Dukungan juga datang dari saudara-saudara seiman yang berasal dari belahan dunia yang lain, yang belum pernah Paulus kenal atau bahkan lihat sebelumnya (15). Dukungan yang tidak berbentuk materi ini sangat besar maknanya bagi Paulus (15). Karena itulah Paulus kuat.

Renungkan: Kesulitan demi kesulitan, fitnahan demi fitnahan, ancaman demi ancaman, dan maut bertubi-tubi diarahkan kepada Kristen. Sangat wajar jika kita cemas, takut, ngeri, atau bahkan hampir putus asa. Namun Kristen harus tetap bertahan, tekun, dan tidak boleh menyerah karena Allah pasti mendukung kita. Namun demikian kita juga perlu mendukung satu dengan yang lain. Kristen perlu membuat suatu jaringan antarsaudara seiman, antardenominasi, antargereja yang memungkinkan kita untuk saling menolong, mendukung, bertukar informasi, dan menguatkan hingga kesudahannya.



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA