| (0.11863366666667) | (2Sam 20:1) |
(sh: Mengail di air keruh. (Selasa, 14 Juli 1998)) Mengail di air keruh.Mengail di air keruh. Pengabdian yang tulus. Untuk memadamkan pemberontakan Seba, Daud menunjuk Abisai, saudara Yoab, namun kita juga membaca bahwa Yoab ikut berjuang meski sudah tidak termasuk pasukan Daud. Kesediaan Yoab berjuang didasarkan pada kerinduannya mengabdi kepada raja bahkan kepada Tuhan sendiri yang mengangkat Daud sebagai raja Israel. Nasihat bijaksana. Keberadaan seorang perempuan itu tidak diperhitungkan dalam budaya Yahudi. Tetapi ketika Yoab bermaksud menghancurkan kota Abel-bet-Maakha, tampillah seorang perempuan mengingatkan dengan pertanyaan yang singkat namun sarat makna (ayat 16-19). Hal ini mencerminkan kepedulian seseorang terhadap tindakan fatal dan mendatangkan banyak korban. Renungkan: Meski bukan hal besar yang mampu Anda lakukan, sebuah kepedulian itu besar artinya. Bayangkan andai Tuhan tak peduli kepada ciptaan-Nya apa yang terjadi? |
| (0.11863366666667) | (2Sam 22:1) |
(sh: Ketika diambang maut. (Jumat, 17 Juli 1998)) Ketika diambang maut.Ketika diambang maut. Semakin kenal semakin mantap. Semakin berat perjalanan, semakin bertubi-tubi penderitaan. Hal ini membuat Daud semakin yakin bahwa sesungguhnya hanya Tuhan yang membuatnya bertahan. "Tuhan adalah sandaran bagiku", begitulah ungkapan imannya. Bila Tuhan mengizinkan ada kerikil-kerikil tajam di perjalanan hidup kita, tak lain agar kita makin erat menyerahkan tangan kita dalam genggaman tangan Tuhan supaya langkah ini tidak tergelincir. Doa: Tolonglah kami terus memandang Engkau ditengah kekelaman hidup sekalipun |
| (0.11863366666667) | (2Sam 24:18) |
(sh: Tuhan membuka pintu pengampunan. (Kamis, 23 Juli 1998)) Tuhan membuka pintu pengampunan.Tuhan membuka pintu pengampunan. Daud tak mau yang gratis. Arauna menyatakan bersedia membantu Daud dalam mewujudkan rencana mendirikan mezbah di atas tanah miliknya. Daud tak perlu membeli tanah itu, sebab selain Arauna menghormati raja, juga karena pengorbanan itu bagi Tuhan. Tapi Daud menolak memberikan korban persembahan tanpa keterlibatan diri penuh. Renungkan: Dosa adalah kejahatan di mata Tuhan. Hanya korban penggantian Yesus yang dapat memenuhi sempurna tuntutan kesucian Allah. Kristus telah membuka jalan keselamatan itu, namun kita harus sepenuhnya menyerahkan diri kepada-Nya dalam iman dan tobat sejati. |
| (0.11863366666667) | (1Raj 7:1) |
(sh: Motivasi dan tujuan pembangunan (Minggu, 1 Agustus 2004)) Motivasi dan tujuan pembangunanMotivasi dan tujuan pembangunan. Anda pernah mengunjungi gedung gereja atau gedung bersejarah lainnya yang megah dan indah? Bagaimana kesan Anda? Kagum dan merasakan kebesaran yang hadir melalui kemegahan tersebut? Dapat diduga bahwa atas dasar dan untuk tujuan serupa, Salomo membangun Bait Allah dan kemudian istananya. Pembangunan istana Salomo dengan berbagai bangunan tambahan yang dicatat di ayat 1-7 memang luar biasa. Lama pembangunan istana tersebut tiga belas tahun. Besar bangunan tersebut lebih luas dari pada bangunan Bait Allah. Bahan bangunan yang dipakai baik untuk membangun istana maupun untuk Bait Allah ternyata semuanya berkualitas dan harganya mahal (ayat 8-12). Namun pertanyaannya adalah, apa faedah membangun gedung-gedung semegah ini? Dalam suasana bangsa yang sedang prihatin saat ini, membangun apa pun perlu mempertimbangkan berbagai hal secara matang. Membangun gedung gereja, gedung pemerintah, gedung partai, atau gedung rumah pribadi tanpa mempertimbangkan begitu banyak orang yang menderita dalam kemiskinan, adalah sesuatu yang tidak bijaksana. Ada hal yang lebih penting daripada membangun gedung yaitu membangun hidup sesama manusia dan membangun hubungan antarmanusia. Kiranya kita bijak menghindari hal-hal yang menekankan pemeragaan fisik dan tidak mengabaikan yang lebih hakiki. Doaku: Tuhan tolong aku tidak terjebak dalam pembangunan fisik semata. Tolong aku membangun iman dan menjadi berkat bagi orang lain. |
| (0.11863366666667) | (1Raj 14:21) |
(sh: Kehilangan kemuliaan Allah (Minggu, 15 Agustus 2004)) Kehilangan kemuliaan AllahKehilangan kemuliaan Allah. Salah satu bentuk penghukuman Allah bagi manusia berdosa adalah kehilangan kemuliaan Allah dan perkenan Allah atas hidupnya. Hal itu terjadi dalam kisah Raja Rehabeam. Rehabeam adalah anak Salomo yang "membiarkan" kerajaan Yehuda berdosa. Kalau anak Salomo membawa dan mengakibatkan kerajaan Yehuda berdosa (ayat 22), bagaimana dengan kerajaan Israel? Adakah masa depan bagi bangsa Israel? Apa dosa-dosa kerajaan Yehuda? Ayat 23-24 menjelaskan adanya dosa penyembahan berhala dan ritual penyembahan berhala yang menjijikkan dengan mencampurkan dosa seksual ke dalam ibadah. Dosa ini menajiskan tanah perjanjian, sebab hadirat dan nama Allah ada di sana. Itu sebabnya Allah menghukum mereka. Hukuman Allah datang berupa penyerbuan Raja Sisak dari Mesir untuk merampas kekayaan Bait Allah yang dibangun dengan mewah dan megah oleh Salomo. Penyerbuan itu mengakibatkan semua kemewahan dan kemegahan Bait Allah maupun istana raja hilang. Hukuman Allah ini mengisyaratkan bahwa umat Israel kini telah kehilangan kemuliaan Allah . Perbuatan dosa yang kita lakukan mengakibatkan penghukuman Allah terjadi. Penghukuman Allah yang nyata adalah hilangnya kemuliaan dan perkenan Allah pada seseorang. Betapa dahsyat hukuman ketika Allah menarik diri dari orang yang berdosa. Renungkan: Berbuat dosa berarti kehilangan kemuliaan Allah sebab dosa memisahkan kita dari Allah (Roma 3:23). |
| (0.11863366666667) | (1Taw 21:1) |
(sh: Dosa dan Anugerah Allah (Minggu, 17 Februari 2002)) Dosa dan Anugerah AllahDosa dan Anugerah Allah. Kembali kita terperangah oleh kisah kejatuhan Daud dalam dosa kejemawaan militer yang diresponi Allah dengan keajaiban anugerah-Nya yang menakjubkan. Mengetahui kekuatan demi kepentingan pengaturan strategi tidak salah, bahkan Allah sendiri pernah memerintahkan Israel zaman Musa untuk melakukan penghitungan tersebut. Menghitung kekuatan berdasarkan motif kebanggaan diri, itulah kesalahan Daud dalam peristiwa ini. Dengan tajam firman Allah menyatakan bahwa ide-ide yang segaris dengan kesombongan tidak berasal dari Allah tetapi dari Iblis. Karena itu kesalahan Daud besar sekali, terlebih karena sebelumnya Yoab telah memberikan teguran. Dosa selalu membawa dampak buruk, kali ini sedemikian banyak rakyat harus mati terkena penyakit sampar (ayat 14). Mengapa akibat buruk dari dosa pemimpin harus ditanggung oleh rakyat? Pertama, bagian ini memberi kita peringatan bahwa tidak ada seorang pun dapat hidup seolah hidupnya adalah urusannya sendiri. Kedua, dalam kepemimpinan zaman itu, kehilangan seorang pemimpin berakibat kehancuran seluruh bangsa. Sebab itu, Allah dalam anugerah-Nya memulihkan dan mempertahankan Daud demi kepentingan seluruh Israel juga. Tanpa mencari alasan, Daud segera mengakui dosanya di hadapan Allah. Ia juga memilih jenis hukuman berdasarkan prinsip "biarlah aku jatuh ke dalam tangan Tuhan," bukan karena ingin mencari enak sendiri. Sikap ini menunjukkan bahwa ia menerima tanggungjawab dari perbuatan dosanya. Allah tidak pernah berubah, juga di dalam anugerah-Nya yang di luar jangkauan pertimbangan manusia. Renungkan: Ketika kita beribadah menyembah Allah, kita memperbarui ingatan tentang kegagalan kita dan kemuliaan anugerah Allah yang mengubah kegagalan itu menjadi keberhasilan. |
| (0.11863366666667) | (2Taw 31:2) |
(sh: Melayani sambil mencari Allah (Minggu, 7 Juli 2002)) Melayani sambil mencari AllahMelayani sambil mencari Allah. Sekarang, penulis Tawarikh mencatat tindakan Hizkia yang sama penting, walaupun bagi kita tidak terlihat seingar-bingar kedua peristiwa sebelumnya. Bagian ini menjelaskan bagaimana Hizkia mengusahakan suatu pengaturan agar kegiatan ibadah di Bait Allah dapat berlangsung permanen. Ada dua hal pokok yang menjadi perhatiannya. Pertama, tentang pengaturan tentang tugas dan sumbangan bagi para imam dan orang Lewi (ayat 2-8). Kedua, pengaturan yang permanen bagi penanganan berbagai jenis persembahan (ayat 9-21). Hizkia tidak hanya mengatur, tetapi juga memberi teladan. Dari harta miliknya sendiri, raja memberikan sumbangan bagi kurban bakaran (ayat 3). Setelah itu, ia memerintahkan rakyat untuk membawa persembahan. Rakyat menyambut perintah ini dengan antusias, bahkan berlimpah-limpah (ayat 4-10). Kelimpahan ini adalah bukti dari berkat Allah kepada umat (ayat 10). Hizkia juga memperhatikan dengan saksama penyimpanan, pengaturan, dan pembagian persembahan-persembahan yang masuk ke Bait Allah. Ia mengaturnya dengan memperhatikan catatan silsilah (ayat 17). Penulis melakukan ini untuk memberikan contoh kepada orang-orang yang baru kembali dari pembuangan mengenai pengaturan Bait Allah yang baru mereka bangun. Hizkia telah membuktikan dirinya terus mencari Allah dengan segenap hati di dalam segala usahanya yang mulia itu. Tuhan pun memberkati segala tindakannya. Renungkan: Kadang Kristen tergoda untuk melakukan panggilan pelayanan yang memang dari Tuhan dengan caranya sendiri. Teladan dari Hizkia adalah konsisten melayani Allah dengan terus mencari ketetapan dan kehendak Allah. |
| (0.11863366666667) | (Ezr 3:8) |
(sh: Kasih setia Tuhan (Jumat, 3 Desember 1999)) Kasih setia TuhanKasih setia Tuhan. Walaupun ingatan akan Tuhan dan kesetiaan manusia pasang surut, kasih setia Tuhan tak pernah berubah. Itulah kebenaran yang diakui seluruh umat Israel dengan menyanyikan nyanyian pujian dan syukur untuk merayakan pembangunan dasar rumah Tuhan (11). Dalam penderitaan dan dukacita yang telah mereka alami selama 70 tahun, membuat mereka sulit mempercayai bahwa situasi mereka dapat pulih lagi. Bukankah Tuhan yang membuang mereka dari tanah perjanjian itu? Namun saat ini mereka menyadari bahwa kasih setia-Nya tetap sama. Perasaan kita pun cenderung pasang-surut tergantung situasi. Apa yang dapat kita pelajari dari firman ini agar tidak diombang-ambingkan pada saat ditimpa kesulitan? Ungkapan syukur umat. Peletakan fondasi Bait Allah dirayakan bangsa Yehuda yang pulang. "Seluruh umat bersorak-sorai dengan suara nyaring" merefleksikan gegap gempita yang biasa dilakukan untuk menyatakan kesedihan atau sukacita di negara Timur Tengah. Generasi tua menangis karena mengingat kemegahan Bait Allah yang sama. Sedangkan generasi muda begitu bergembira melihat prospek yang ada di depan mereka. Marilah kita tanamkan sikap menatap ke depan, mengharapkan apa yang akan Allah lakukan di hari mendatang, janganlah tenggelam dalam masa lalu betapa pun gemilangnya. |
| (0.11863366666667) | (Ezr 10:1) |
(sh: Sekali lagi, kekuatan doa! (Selasa, 14 Desember 1999)) Sekali lagi, kekuatan doa!Sekali lagi, kekuatan doa! Ezra belum bertindak apa-apa terhadap orang-orang yang telah melanggar perintah Allah. Ia hanya mengandalkan doa dan pengakuan dosa yang sungguh-sungguh tulus. Hasilnya orang-orang yang telah berbuat dosa itu datang sendiri dan mengakui dosanya. Pengaruh yang diberikan sungguh luar biasa. Kristen di Indonesia harus meneladaninya, yaitu mengakui dosa bangsa ini, menangis di hadapan-Nya, dan mohon pengampunan-Nya. Jangan hanya menyesal! Menyesal adalah reaksi pertama. Reaksi selanjutnya yang harus dilakukan, yaitu tindakan untuk mengoreksi perbuatan dosa itu dan bertobat. Rasa iba yang salah. Koreksi harus dilakukan oleh mereka yang telah melanggar firman Allah, yaitu dengan memisahkan diri dari perempuan asing yang sudah dinikahinya. Memang perpisahan itu pahit dan menimbulkan rasa sakit bagi para perempuan asing yang sudah dinikahinya dan anak-anak yang dilahirkan. Sudah pasti hal ini akan menimbulkan perasaan iba atau kasihan. Rasa pahit dan sakit seharusnya tidak terjadi kalau mereka tidak melanggar firman Allah. Renungkan: Ketika kita berbuat dosa tanpa berpikir panjang bahwa akan ada risiko dosa, seringkali yang kita inginkan hanyalah kenikmatan sementara. Bertobatlah. |
| (0.11863366666667) | (Ezr 10:7) |
(sh: Pemimpin yang bertekad bulat (Rabu, 15 Desember 1999)) Pemimpin yang bertekad bulatPemimpin yang bertekad bulat. Penegasan Ezra tentang ketidaksetiaan umat yang menambah kesalahan Israel di hadapan Allah tidak menimbulkan pemberontakan. Mereka tidak hanya tunduk kepada Ezra yang mempunyai wewenang untuk menghakimi, namun juga pada kebulatan tekad dan ketegasannya (12). Ezra memerintahkan para imam orang Lewi dan orang Israel lainnya yang telah menjalani pernikahan campur, untuk menceraikan istri mereka dan menyuruh pergi istri serta anak-anak hasil nikah campur itu - keputusan ini tentu tidak dapat dijadikan alasan untuk mengizinkan perceraian masa kini, apa pun alasan atau problem yang dihadapi. Kebenaran yang dapat diteladani adalah ketegasan Ezra terhadap ketidaktaatan umat kepada Allah. Yang bersalah. Dari 113 orang (18-43) yang sudah menikah dengan perempuan kafir, hampir 25%-nya adalah pemimpin agama. Kejatuhan itu telah mempengaruhi para pemimpin rohani, sehingga tidak ada masa depan bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan betapa penting dan berpengaruhnya kehidupan spiritualitas pemimpin bagi masyarakat dalam suatu bangsa. Renungkan: Kemerosotan etika dan moral suatu bangsa; akan mempengaruhi perkembangan segala aspek kehidupan. Hai, para pemimpn jadilah teladan bagi masyarakat |
| (0.11863366666667) | (Ayb 6:1) |
(sh: Jangan lari dari Tuhan (Minggu, 21 Juli 2002)) Jangan lari dari TuhanJangan lari dari Tuhan. Dewasa ini ada sebagian orang Kristen yang berpandangan bahwa Tuhan akan menganugerahkan kemakmuran dan kesehatan kepada setiap anak-Nya. Mereka beranggapan, orang Kristen tidak seharusnya mengalami kesusahan, apalagi kemiskinan. Kitab Ayub membantah keyakinan ini. Ayub bukan saja kehilangan hartanya dan menjadi miskin, ia pun menderita sakit yang membuat kulitnya dipenuhi oleh cacing (ayat 7:5). Sungguh suatu penderitaan yang teramat besar! Memang, Kitab Ayub penuh dengan kepedihan dan barang siapa membacanya dengan saksama, akan merasakan kepedihan yang dalam itu. Pasal 6 dan 7 merupakan salah satu bagian yang paling menyedihkan dari Kitab Ayub dan bahkan dari seluruh Alkitab. Dengarlah ungkapan-ungkapan Ayub, "Kiranya Allah berkenan meremukkan aku, kiranya Ia melepaskan tangan-Nya dan menghabisi nyawaku!" (ayat 6:9,10; 7:16,20). Dalam menghadapi penderitaan, kita bisa memilih untuk melakukan kedua hal ini. Pertama, mendekatkan diri kepada Tuhan, atau, kedua, menjauhkan diri dari-Nya. Mendekatkan diri kepada-Nya tidaklah berarti bahwa kita sudah dapat menerima semua penderitaan ini. Mendekatkan diri kepada Tuhan berarti kita membawa semua kepedihan, kebingungan, dan kekecewaan ini kepada-Nya. Dalam ketidakmengertian tentang penderitaan yang dialaminya, Ayub tidak lari dari Tuhan, justru sebaliknya, ia mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Renungkan: Apakah reaksi kita dalam menghadapi penderitaan? Apakah kita lari dari-Nya ataukah kita lari kepada-Nya? Larilah kepada-Nya karena hanya Dialah yang mengerti keberadaan kita dan yang memedulikan kita. |
| (0.11863366666667) | (Ayb 23:1) |
(sh: Jangan lari dari Tuhan (Minggu, 4 Agustus 2002)) Jangan lari dari TuhanJangan lari dari Tuhan. Dewasa ini ada sebagian orang Kristen yang berpandangan bahwa Tuhan akan menganugerahkan kemakmuran dan kesehatan kepada setiap anak-Nya. Mereka beranggapan, orang Kristen tidak seharusnya mengalami kesusahan, apalagi kemiskinan. Kitab Ayub membantah keyakinan ini. Ayub bukan saja kehilangan hartanya dan menjadi miskin, ia pun menderita sakit yang membuat kulitnya dipenuhi oleh cacing (ayat 7:5). Sungguh suatu penderitaan yang teramat besar! Memang, Kitab Ayub penuh dengan kepedihan dan barang siapa membacanya dengan saksama, akan merasakan kepedihan yang dalam itu. Pasal 6 dan 7 merupakan salah satu bagian yang paling menyedihkan dari Kitab Ayub dan bahkan dari seluruh Alkitab. Dengarlah ungkapan-ungkapan Ayub, "Kiranya Allah berkenan meremukkan aku, kiranya Ia melepaskan tangan-Nya dan menghabisi nyawaku!" (ayat 6:9,10; 7:16,20). Dalam menghadapi penderitaan, kita bisa memilih untuk melakukan kedua hal ini. Pertama, mendekatkan diri kepada Tuhan, atau, kedua, menjauhkan diri dari-Nya. Mendekatkan diri kepada-Nya tidaklah berarti bahwa kita sudah dapat menerima semua penderitaan ini. Mendekatkan diri kepada Tuhan berarti kita membawa semua kepedihan, kebingungan, dan kekecewaan ini kepada-Nya. Dalam ketidakmengertian tentang penderitaan yang dialaminya, Ayub tidak lari dari Tuhan, justru sebaliknya, ia mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Renungkan: Apakah reaksi kita dalam menghadapi penderitaan? Apakah kita lari dari-Nya ataukah kita lari kepada-Nya? Larilah kepada-Nya karena hanya Dialah yang mengerti keberadaan kita dan yang memedulikan kita. |
| (0.11863366666667) | (Ayb 32:1) |
(sh: Jangan gegabah memberi penilaian (Minggu, 11 Agustus 2002)) Jangan gegabah memberi penilaianJangan gegabah memberi penilaian. Sosok Elihu mungkin dapat dikatakan sebagai yang mewakili kaum muda kebanyakan, yang gemas menyaksikan keadaan sekitarnya, dan berusaha menahan diri menanti giliran bicara. Biasanya sebelum giliran itu tiba berbagai permasalahan yang terjadi diamati dan berusaha dicarikan jalan keluarnya. Namun, ketika giliran itu tiba hal pertama yang dilakukan adalah mencela apa yang dilakukan sebelumnya, menganggap tidak becus, tidak bertanggungjawab, dst.. Gejolak orang muda biasanya memang begitu. Seperti itu jugalah reaksi Elihu ketika melihat upaya para sahabat Ayub untuk meyakinkan Ayub tentang apa yang dialami dan apa yang harus dilakukannya, menemukan jalan buntu. Gejolak jiwa mudanya mendorong dia untuk terlibat dalam perdebatan itu, dan berdasarkan pengamatan dan analisanya, ada dua hal penting yang dijadikan alasan untuk berbicara (ayat 1-3). Pertama, ia mencela orang-orang tua, para sahabat Ayub karena gagal menembus pertahanan Ayub. Mereka tidak mampu memberikan jawaban yang meyakinkan Ayub terhadap penderitaan yang dialaminya (ayat 9). Kedua, sikap Ayub yang tetap menganggap dirinya benar. Elihu menilai bahwa sikap Ayub menempatkan dirinya lebih benar dari Allah inilah yang membuat ia berani membantah Allah. Benarkah penilaian Elihu tersebut? Meskipun penjelasan dan pernyataan Elihu ini diungkapkan berdasarkan pengamatan, dan analisa, namun itu bukan berarti penilaian tersebut akurat benar 100%. Renungkan: Berpikir kritis dan analitis memang diperlukan untuk menilai sesuatu. Tetapi hasil dari pemikiran dan analisa tersebut masih harus dibuktikan kebenarannya. |
| (0.11863366666667) | (Mzm 7:1) |
(sh: Mazmur korban ketidakadilan (Minggu, 16 Februari 2003)) Mazmur korban ketidakadilanMazmur korban ketidakadilan. Mazmur ini dapat kita lihat sebagai: [1] mewakili suara hati banyak orang di Indonesia, di mana kadang keadilan bisa dibeli, [2] mazmur ini adalah wadah yang baik untuk bercermin dan menilik diri, di sisi manakah diri kita berada: di sisi keadilan atau yang bertindak menentang keadilan?
Tidak ada penjelasan mengenai apa yang terjadi antara Daud dan Kusy,
orang Benyamin. Apa pun itu, jelas pemazmur telah difitnah dan
dianiaya. Pemazmur meminta Allah untuk menyelamatkannya (ayat Renungkan: "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat" (Mat. 5:11). |
| (0.11863366666667) | (Mzm 13:1) |
(sh: Tuhan tidak melupakan Anda (Minggu, 5 Januari 2003)) Tuhan tidak melupakan AndaTuhan tidak melupakan Anda. Pemazmur mengalami tekanan penderitaan begitu hebat, bagaikan seorang yang sedang sakit keras, hampir mati (ayat 4b). Penderitaan itu begitu berat bagi si pemazmur sampai seakan-akan Tuhan melupakan dia (ayat 2). Penderitaan yang dialami orang beriman menjadi teramat berat seolah lebih berat daripada yang ditanggung oleh orang tidak beriman, sebab kesungguhan imannya dan kenyataan yang diimaninya diuji kesejatiannya (ayat 3-5). Bagaimana memahami bahwa Allah mahakasih apabila orang yang beriman kepada-Nya dibiarkan menderita? Namun, di tengah pergumulan itu, keyakinan si pemazmur tidak sampai goyah. Pemazmur percaya kepada kasih setia Tuhan, bahwa Tuhan menyelamatkan dan baik kepadanya (ayat 6). Di dalam penderitaan berkepanjangan itu, pemazmur belajar berseru bertalu-talu kepada Allah. Imannya dilatih untuk percaya teguh meski belum melihat (ayat 6). Pengharapannya dilatih agar mendoakan kepentingan kemuliaan Allah dan bukan kepentingan kenyamanannya sendiri (ayat 4,5). Melalui Mazmur ini kita sedikit beroleh kejelasan mengapa Tuhan tidak segera bertindak dalam kesempitan hidup kita. Justru karena ingin menyatakan kemuliaan-Nya lebih besar dan karena ingin kita mengenal Dia lebih dalam, Allah bertindak demikian. Renungkan: Tatkala penderitaan membuat kita seolah ada dalam kesenjangan dari hadirat Allah, Allah sedang melatih iman dan harap kita untuk melihat dan melangkah lebih jauh. |
| (0.11863366666667) | (Mzm 23:1) |
(sh: Gembala yang baik (Minggu, 23 Februari 2003)) Gembala yang baikGembala yang baik. Pemazmur menggambarkan hubungan dirinya dengan Tuhan bagaikan domba yang dipelihara oleh gembala yang baik. Gembala yang baik bertanggung jawab atas seluruh kebutuhan domba-dombanya (ayat 1). Dia menyediakan kebutuhan untuk makanan yang hijau segar dan air yang menyejukkan (ayat 2). Dia menyertai mereka saat perjalanan sulit dan melindungi mereka atas musuh-musuh yang ganas (ayat 3,4). Pemazmur juga menggambarkan Tuhan sebagai tuan rumah yang menerimanya sebagai tamu kehormatan. Dia melindungi tamu itu dengan kehormatan dan mengurapinya dengan wewangian (ayat 5). Jaminan kebajikan dan kemurahan meneduhkan si pemazmur sehingga ia bertekad untuk hanya mengandalkan Tuhan seumur hidupnya (ayat 6). Sungguh ini adalah suatu gambaran yang menyejukkan bagi setiap orang yang berada di tengah dunia yang kian panas dan membara. Manakala kita berpaling ke sekeliling kita, tidaklah kita temukan orang yang kepadanya kita dapat menaruh harap dan percaya kita, karena semua seperti penjaga-penjaga upahan, yang akan lari menyelamatkan diri bila ada bahaya. Namun, dengan berpaling kepada Tuhan dan mengalami perjalanan hidup bersama- Nya, kita tahu bahwa Dia adalah Gembala yang baik. Renungkan: "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku..." (Yoh. 10:14). Tiada pemeliharaan dan kepastian hidup yang sejati di luar Gembala yang baik, Tuhan Yesus Kristus. |
| (0.11863366666667) | (Mzm 50:1) |
(sh: Allah adalah Tuhan. (Kamis, 26 Februari 1998)) Allah adalah Tuhan.Allah adalah Tuhan. Ibadah yang tak menghormati Allah. Israel terbiasa dengan peraturan korban. Sepertinya Allah perlu korban-korban itu, dan Israel berjasa di hadapan Allah. Kini Allah menentang dan menolak ide salah itu. Semua adalah milik Tuhan, tak satu pun merupakan pemberian manusia kepada Allah. Allah bukanlah manusia yang tubuhnya perlu istirahat, dan butuh makanan. Ibadah yang benar ialah perbuatan kebenaran dan keadilan, sikap hati tulus dan jujur, serta hubungan kemanusia yang suci dan saling membangun. Renungkan: Persembahan tidak menutupi dosa pencurian harta maupun perampasan hak orang lain. Pujian merdu tak dapat menutupi ketidaksetiaan, perzinahan dan ingkar janji kita. Tetapi bagi yang telah melakukan semua ini, Allah yang Maha Kasih masih membuka jalan keselamatan dalam Kristus Yesus. |
| (0.11863366666667) | (Mzm 56:1) |
(sh: Kasihanilah aku, Ya Allah. (Kamis, 5 Maret 1998)) Kasihanilah aku, Ya Allah.Kasihanilah aku, Ya Allah. Ketakutan yang wajar. Pengalaman Daud membuktikan bahwa takut yang dialaminya itu adalah wajar. Ketakutan yang dialaminya bukanlah gejala sakit jiwa, tetapi reaksi wajar yang akan muncul pada setiap orang yang berada dalam kondisi terancam. Rasa takut yang dialami Daud dapat juga dialami oleh semua orang, Hanya saja takut yang dialami Daud telah membuatnya mengenal benar kedalaman-kedalaman akar imannya. Renungkan: Tidak mungkin kita mengerti apa arti percaya kecuali melalui pengalaman yang memaksa kita menghadapi fakta bahwa hanya Tuhan satu-satunya yang dapat dipercayai dan diharapkan. |
| (0.11863366666667) | (Mzm 57:1) |
(sh: Membentuk dan membuka. (Jumat, 6 Maret 1998)) Membentuk dan membuka.Membentuk dan membuka. Prinsip yang benar. Mengapa Daud tidak menggunakan kesempatan itu untuk melampiaskan dendam? Bukankah itu saat yang paling gampang? Keyakinannya untuk terus berpegang pada prinsip hidup yang benar, yaitu bahwa Tuhanlah yang memberi perlindungan baginya, mengendalikan hidupnya, menerima keluhannya dan memberikan jalan keluar terhadap permasalahannya. Penyelesaian yang berasal dari pertimbangan diri sendiri bukan menyelesaikan tetapi justru menimbulkan permasalahan baru. |
| (0.11863366666667) | (Mzm 58:1) |
(sh: Teguran kepada Penguasa. (Selasa, 21 April 1998)) Teguran kepada Penguasa.Teguran kepada Penguasa. Tidak akan membiarkan. Kejahatan bersumber di hati. Berbagai kejahatan, termasuk kejahatan yang dibuat oleh para penguasa berasal dari hati yang tidak takut akan Tuhan. Karena itu masalah terdalam dari kejahatan bukan sekadar melanggar atau memutarbalikkan hukum, tetapi melawan dan berontak terhadap Allah. Bagi semua orang yang merindukan keadilan ditegakkan, ada Allah yang memberi keadilan di bumi (ayat 12). Kebangkitan Kristus membuktikan bahwa Allah serius ingin menghapuskan kejahatan dari bumi ini dan sedang menciptakan suatu generasi baru yang benar dan adil melalui Kristus. Peringatan: Jangan menyembah pembesar alim apalagi lalim, sembahlah Allah saja! |


