Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 241 - 260 dari 856 ayat untuk Ucapan ilahi (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.10) (Yak 5:15) (full: DOA YANG LAHIR DARI IMAN AKAN MENYELAMATKAN ORANG SAKIT )

Nas : Yak 5:15

(versi Inggris NIV -- "menyembuhkan"). Yakobus berbicara tentang penyakit jasmaniah. Kita boleh menangani penyakit dengan minta doa dari para penatua atau pemimpin gereja.

  1. 1) Tugas para gembala dan pemimpin gereja ialah mendoakan orang sakit dan mengoles mereka dengan minyak. Perhatikan bahwa tanggung jawab para penatua ialah memanjatkan doa iman. Itu bukan tanggung jawab orang sakit. PB menempatkan beban utama untuk memperoleh kesembuhan pada gereja dan pemimpinnya.
  2. 2) Minyak rupanya melambangkan kuasa Roh Kudus yang menyembuhkan; minyak itu dipakai untuk membantu iman (bd. Mr 6:13).
  3. 3) Yakobus menekankan bahwa yang terpenting adalah doa. Doa yang efektif harus dipanjatkan dalam iman jikalau orang sakit akan disembuhkan. Tuhan akan memberikan iman sesuai dengan kehendak-Nya

    (lihat cat. --> Mat 17:20;

    [atau ref. Mat 17:20]

    lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).

  4. 4) Mungkin orang tidak selalu disembuhkan; sekalipun demikian, gereja harus terus-menerus mencari kuasa penyembuhan kerajaan Allah dalam belas kasihan terhadap orang sakit dan demi kemuliaan Kristus

    (lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).

(0.10) (Mzm 68:1) (sh: Pahlawan Ilahi yang memperhatikan kita (Minggu, 14 Oktober 2001))
Pahlawan Ilahi yang memperhatikan kita

Mazmur 68 ini dimulai dengan seruan yang menyatakan bahwa Tuhan adalah Pahlawan Ilahi yang menyatakan kemenangan-Nya dan karya keselamatan-Nya bagi umat-Nya. Fokus dari mazmur ini adalah tindakan Allah atas bangsa-bangsa yang menghadang Tuhan dan umat- Nya memasuki Kanaan dan mendirikan Bait-Nya yang kudus.

Secara garis besar, ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" vsf="TB" ver="">1-19 berbicara tentang karakter dan karya Tuhan yang adalah Penyelamat Israel. Ia membimbing umat-Nya melintasi padang gurun, mengalahkan musuh-musuh-Nya dan terus melangkah maju menuju gunung kediaman-Nya. Secara lebih terinci, mazmur ini dapat dibagi dalam beberapa bagian sebagai berikut: [1] Seruan agar Tuhan bangkit melaksanakan penghukuman (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-4); [2] Panggilan untuk memuji Tuhan yang telah menjadi pembela bagi yang lemah (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" vsf="TB" ver="">5-7); [3] Pengagungan keperkasaan Tuhan yang membela, memulihkan, dan memenuhi kebutuhan umat-Nya yang tertindas (ayat 8-11); [4] Kekaguman terhadap firman Tuhan yang penuh kuasa, yang tidak dapat dihalangi oleh apa pun (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" vsf="TB" ver="">12-15); dan [5] Kesadaran Israel sebagai bangsa yang dipilih untuk menjadi representasi pemerintahan Allah di bumi (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" vsf="TB" ver="">16-19).

Melalui mazmur ini, kita diajar untuk: [1] Melihat Allah sebagai Pahlawan yang perkasa, yang memiliki kelembutan hati seorang bapa terhadap mereka yang lemah (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" vsf="TB" ver="">5-7); [2] Menyadari keberadaan diri kita yang tidak berdaya dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan yang memberikan keselamatan; [3] Menyadari panggilan kita sebagai tentara Allah yang dipanggil untuk membawa kabar baik dengan penuh kemenangan (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" vsf="TB" ver="">12).

Renungkan: Bagaimanakah Anda menghayati peran Tuhan sebagai Pahlawan yang berjuang dan memperhatikan Anda?

Bacaan untuk Minggu ke-19 sesudah Pentakosta

Kejadian 2:18-24

Ibrani 2:9-13

Markus 10:2-16

Mazmur 128

Lagu: Kidung Jemaat 441

PA 6 Mazmur 65

Berkat-berkat yang Tuhan berikan merupakan wujud dari perhatian dan terlaksananya pemulihan hubungan dengan Tuhan. Tujuan dari berkat- berkat yang Tuhan berikan bukanlah untuk memuaskan nafsu kita, tetapi agar kita dapat menikmati dan merasakan kedekatan dengan- Nya. Kesadaran tentang hal inilah yang akan mewarnai isi pujian yang kita naikkan. Mazmur ini merupakan teladan dari ekspresi seorang pemazmur yang menyadari hakikat berkat Tuhan.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Kata apakah yang sering muncul dalam bagian ini? Kepada siapakah kata itu ditujukan? Daftarkan perbuatan-perbuatan Tuhan yang dijabarkan di sini berkaitan dengan karya penciptaan-Nya, pemeliharaan-Nya, dan penebusan-Nya!

2. Perhatikan ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-6b! Apakah yang dilakukan Tuhan bagi umat-Nya (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" vsf="TB" ver="">3-6b)? Bagaimanakah respons umat-Nya terhadap perbuatan Tuhan (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-3)? Menurut Anda mengapa respons umat demikian?

3. Perhatikan ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" vsf="TB" ver="">6c-9! Bagaimanakah bangsa Israel memandang kebesaran Tuhan, Allah mereka, berkaitan dengan kemasyhuran-Nya di seluruh dunia? Dalam hal apakah dan bagaimanakah Tuhan menjadi kepercayaan dan harapan segala ujung bumi (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" vsf="TB" ver="">6c-9)?

4. Perhatikan ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" vsf="TB" ver="">10-14! Apakah yang dilakukan Tuhan terhadap tanah perjanjian yang diberikan kepada umat-Nya? Jelaskan!

5. Bandingkan jawaban pertanyaan nomor 2, 3 dan 4. Pelajaran apakah yang Anda dapatkan? Tuhan seperti apakah yang memperhatikan dan berkarya bagi umat-Nya? Apakah dampak dari karya-Nya? Apakah sebenarnya hakikat dari berkat Tuhan?

6. Bagaimanakah Anda memandang berkat-berkat Tuhan yang Anda terima? Melalui berkat-berkat tersebut, apakah sebenarnya yang harus Anda hayati? Bagaimanakah respons Anda terhadap berkat-berkat yang sudah Tuhan berikan itu? Bagaimanakah hal ini menjadi pengharapan Anda pada waktu menghadapi kekurangan? Bagaimana hal ini mengarahkan pandangan Anda ketika menikmati keberhasilan? Bagaimanakah Anda akan menyaksikan kebaikan Tuhan yang sudah Anda terima kepada mereka yang kekurangan?

(0.10) (Mzm 96:1) (sh: Di balik kemuliaan Tuhan (Senin, 10 Oktober 2005))
Di balik kemuliaan Tuhan

Pemazmur mengajak umat Tuhan untuk menyanyikan nyanyian baru (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" ver="">1). Nyanyian baru itu dihubungkan dengan peperangan yang dimenangkan Allah. Kepahlawanan Tuhan itu meliputi keselamatan yang telah dilakukan-Nya bagi umat-Nya pada masa lalu (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" ver="">2,3), dan kekuasaan-Nya yang telah mengalahkan semua allah dari segala bangsa (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" ver="">4,5). Kemuliaan Tuhan akan hadir kembali dalam bait suci (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" ver="">6) serta peribadahan umat-Nya (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" ver="">8,9).

Kini, pemazmur mengajak umat-Nya untuk mengabarkan kemuliaan Tuhan ke seluruh bangsa di bumi. Umat-Nya akan menjadi saksi kemuliaan Tuhan dinyatakan. Kemuliaan Tuhan akan merambah dalam pemerintahan semua bangsa di bumi dan mempengaruhi berbagai kebijakan dan keputusan politis bangsa-bangsa (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" ver="">10a). Bukan lagi hukum dunia yang akan menjadi standar hukuman melainkan kebenaran Tuhan Allah yang akan menjadi acuannya (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" ver="">10b). Perubahan acuan itu menyebabkan pemulihan menyeluruh, yakni pemulihan hidup umat Tuhan dan bangsa-bangsa serta alam semesta (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" ver="">11,12).

Kemuliaan Tuhan bagaikan matahari yang bergerak secara perlahan membersihkan langit yang gelap. Sebagaimana matahari membawa pencerahan dan perubahan suasana demikianlah kemuliaan Tuhan menyatakan terang ilahi. Ketika terang ilahi itu datang maka kejahatan di bumi pun akan terlihat dan terbongkar (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" ver="">13). Penghakiman Tuhan turut menyertai kemuliaan-Nya. Penghakiman Tuhan itu adil, yaitu Ia akan menghakimi yang orang yang berbuat kesalahan dan menyelamatkan umat-Nya yang setia melakukan kebenaran.

Bagi orang yang tidak percaya, kemuliaan Tuhan adalah bencana sebab kejahatan mereka akan terungkap. Bagi orang percaya, kemuliaan Tuhan mendatangkan penghakiman yang memunculkan kebenaran ilahi.

Ingatlah: Di hadapan Tuhan, tidak ada kejahatan yang dapat tetap tersembunyi.

(0.10) (Yes 6:1) (sh: Sampai berapa lama, ya Tuhan? (Minggu, 12 Oktober 2003))
Sampai berapa lama, ya Tuhan?

Kita bertanya-tanya mengapa pengutusan Yesaya baru dimunculkan di pasal Ucapan+ilahi&tab=notes" ver="">6? Kita tidak mengetahui jawabannya dengan pasti. Yang kita bisa simpulkan adalah bahwa berita kenabian yang disampaikan Yesaya adalah berita dengan otoritas Ilahi. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dalam pasal ini.

Pertama, melihat kepada visi surgawi (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" ver="">1-4). Jika kita hanya terjebak kepada fenomena yang kelihatan di dunia ini, kita akan jatuh kepada sikap menyerah dan bingung. Visi surgawi yang dilihat Yesaya menunjukkan bahwa Yahweh adalah Raja yang agung dan kudus, mulia dan indah, bahkan para serafim senantiasa memuji-muji Allah yang suci. Hidup kita haruslah seimbang: bukan hanya melihat kebobrokan dunia, namun juga melihat pengharapan Ilahi.

Kedua, kita tidak dapat juga melarikan diri dari dunia dan hidup hanya melihat "ke atas" (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" ver="">5-8). Yesaya dipanggil untuk masuk ke dalam dunia yang bobrok dan menyampaikan pesan Ilahi. Ia memahami keadaan dunia dan bergumul di sana. Namun, pergumulannya adalah berdasarkan penugasan dari Allah sendiri. Ketiga, ketika bangsa Yehuda tidak dapat lagi mendengarkan suara Allah, Allah memberikan penghakiman dengan membuat mata, telinga dan hati mereka kehilangan fungsinya (ayat Ucapan+ilahi&tab=notes" ver="">9-13). Sampai berapa lama? Sampai para pembuat kejahatan itu mendapatkan ganjaran yang setimpal. Ini adalah sebuah penghiburan sejati.

Renungkan: Tuhan adalah Raja yang sejati. Hiduplah beribadah kepada Dia, bukan hanya di gereja, tetapi dalam seluruh hidup Anda. Selamat hari Minggu!


Bacaan untuk minggu ke-19 sesudah Pentakosta

Bilangan 11:24-30; Yakobus 5:1-6; Markus 9:38-48; Mazmur 135:1-7, 13- 14

Lagu KJ 224

(0.10) (Kej 28:12) (ende)

Malaikat-malaikat jang turun menjampaikan Wahju dan firman-firman Tuhan, dan para malaikat jang naik mempersembahkan djawaban serta doa-doa manusia. Demikian teranglah maksud tempat-pemudjaan, ialah: tempat surga dan dunia bertemu, tempat manusia bertemu dengan Tuhan.

Bapa-bapa Geredja memandang penampakan ini suatu gambaran Penjelenggaraan Ilahi, ataupun lukisan melambangkan Pendjelmaan Allah Putera.

Yoh 1:51 mengingatkan kita akan penampakan ini: Kristus adalah Israel baru. Dimanapun djuga Kristus berada, disitu berlangsunglah pertemuan antara surga dan dunia. Dalam Kristus bersatulah Tuhan dan manusia.

(0.10) (Im 15:1) (ende)

Perundangan ini mengenai gedjala seksuil, baik jang sehat dan normal, maupun jang sakit. Gedjala-gedjala itu semua mengakibatkan, orang tidak boleh ikut dalam ibadah. Perundangan jang sedemikian itu terdapat pada banjak bangsa, baik dahulu maupun sekarang. Rahasia kesuburan dan kehidupan mengesankan serta menakutkan orang, jang mengalaminja sebagai sesuatu jang bersifat ilahi. Karena itu segala sesuatu jang bersangkutan dengannja dikelilingi pelbagai aturan dan tabu. Gedjala-gedjala itu mengurangi daja hidup, jang perlu dilindungi atau dipulihkan. Adat-istiadat lama diambil alih oleh kitab Levitika, tapi dihubungkan dengan kekudusan Allah, sumber dan asal-usul segala hidup.

(0.10) (2Sam 24:1) (ende)

Mula2 kisah ini tersambung dengan 2Sa 21:1-14

(0.10) (Mzm 82:1) (ende)

Pengarang mazmur ini membajangkan se-akan2 Jahwe sendiri nampak dalam sidang hakim2 jang tak adil (Maz 82:1). Lalu Allah mengatjam dan menegur mereka se-keras2nja karena ketidak-adilannja dalam pengadilan, hal mana semakin buruk oleh karena mereka mewakili Jahwe sendiri (Maz 82:2-7). Pengarang sendiri menutup lagunja dengan permohonannja, agar Allah melaksanakan firmanNja tadi (Maz 82:8).

(0.10) (Mat 6:22) (ende: Tubuhmu)

Ajat ini sangat kabur dalam bahasa kiasannja. Keadaan "tubuh" disini sudah harus dianggap sebagai ibarat keadaan batin. Kalau "mata-batin" jaitu minat hati mengarah Allah dan harta surgawi, maka mata itu, dan seluruh batin, diterangi dengan tjahaja Ilahi. Tetapi kalau mata batin keruh atau buta oleh tjita-tjita djasmani dan duniawi, maka manusia jang demikian tidak dapat melihat atau mengerti nilai-nilai rohani dan atas kodrati. Mereka seolah-olah meraba-raba dalam gelap, tak bertudjuan pasti dan sebab itu tidak mungkin mentjapai bahagia sedjati.

(0.10) (Yoh 9:39) (ende: Untuk menghukum)

Orang-orang jang insjaf akan kegelapan dalam batinnja dan ingin melihat, artinja rela pertjaja, akan dibuka matanja dan melihat tjahaja abadi, sedangkan mereka jang dalam kesombongannja menjangka, bahwa pikirannja terang dan tak usah diadjari lagi, akan tetap buta terhadap kebenaran satu-satunja jang dapat menjelamatkan mereka. Dalam utjapan Jesus ada terkandung arti ini pula, jakni bahwa sikap orang terhadap tjahaja kebenaran Ilahi jang disampaikan Jesus, akan menentukan keputusan Allah pada pengadilan terachir terhadap mereka,jaitu apakah mereka akan masuk kegelapan abadi atau akan menikmati tjahaja abadi untuk selama-lamanja.

(0.10) (Yoh 10:34) (ende: Hukummu)

Jang dimaksudkan ialah seluruh Kitab Kudus P.L.

(0.10) (Kis 11:20) (ende: Antiochia)

Ialah ibu-kota propinsi Siria, berkebudajaan Junani dan beragama "kafir". Ia dewasa itu "kota ketiga" dalam kekaisaran Roma karena keindahan, besarnja (penduduknja setengah djuta) dan kemakmurannja, lagi sebagai pusat kebudajaan.

(0.10) (Rm 8:29) (ende: Dikenal oleh Allah)

Ungkapan ini dalam bahasa Kitab Kudus selalu mengandung arti "ditjintai oleh Allah".

(0.10) (Rm 9:4) (ende: Pengangkatan mendjadi putera)

Orang Israel sering disebut putera Allah dalam Perdjandjian Lama karena hubungan jang mesra Allah dengan mereka. Dalam Kel 4:22 seluruh kaum Israel disebut "putera sulung". Tetapi ungkapan "putera" itu kiasan sadja, bukan bermakna "mempunjai bagian dalam "hidup Ilahi" seperti dalam Perdjandjian Baru. Lih. Rom 8:14.

(0.10) (Rm 9:16) (ende: Berlari)

artinja mendjadikan atau mengamalkan iman dengan giat dan bersemangat, seperti di lain-lain tempat Paulus menamakan iman "djalan" dan melakukan hidup keimanan "berdjalan". Tidak bergantung pada manusia". Dengan adjaran ini Paulus tidak hendak mengatakan, bahwa kegiatan dalam mengamalkan iman tidak berguna untuk kehidupan abadi bagi orang-orang jang sudah "dibenarkan". Dalam keadaan "kebenaran" (rahmat pengudus) itu kita mengamalkan iman sekerdja dengan Roh Kudus, sehingga pengamalan itu mendjadi bersifat Ilahi dan bernilai ataskodrati, untuk menambahi kemuliaan abadi. Bdl. Rom 6:13-14 dan Kej 18:3.

(0.10) (2Kor 12:2) (ende)

Kristus telah menampakkan diri beberapa kali kepada Paulus untuk memberinja wahju jang istimewa. Lih. Kis 9:3-6; 16:7; 18:9 sld; Kis 23:11; Gal 1:12; 1Ko 15:8.

(0.10) (Kej 2:7) (full: MAKHLUK YANG HIDUP. )

Nas : Kej 2:7

Pemberian hidup kepada manusia dilukiskan sebagai akibat dari tindakan Allah yang khusus, berbeda dengan penciptaan makhluk hidup lainnya. Allah secara khusus memberikan hidup dan nafas kepada manusia pertama, yang menunjukkan bahwa hidup manusia lebih tinggi dan berhakikat lain daripada bentuk kehidupan lain dan bahwa ada hubungan unik antara hidup ilahi dengan hidup manusia (bd. Kej 1:26-27). Allah merupakan sumber pokok dari hidup umat manusia.

(0.10) (Kel 4:11) (full: SIAPAKAH YANG MEMBUAT ... BUTA? )

Nas : Kel 4:11

Allah berkuasa untuk membuat seseorang tuli atau buta, atau menyembuhkan orang tuli atau orang buta. Ini tidak berarti bahwa semua yang tuli, bisu, atau buta menderita demikian sebagai akibat langsung dari keinginan, keputusan, atau tindakan Allah. Keadaan-keadaan tersebut, sebagaimana halnya dengan semua penyakit, pada mulanya merupakan akibat tindakan Iblis dan masuknya dosa ke dalam dunia melalui Adam (Kej 3:1-24); belum tentu hal itu terjadi karena si penderita telah berdosa (lih. Yoh 9:2-3;

lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).

(0.10) (Kel 12:15) (full: HARUS DILENYAPKAN DARI ANTARA ISRAEL. )

Nas : Kel 12:15

Menolak perintah Allah dengan sadar dan disengaja mendatangkan hukuman ilahi (juga lih. ayat Kel 12:19). Oleh kematian (mis. Kel 31:14) atau pengasingan, orang yang bersalah dilenyapkan dari umat perjanjian. Demikian juga, di bawah perjanjian yang baru, orang yang menolak ketuhanan Kristus dan memilih untuk makan ragi dosa, dipisahkan dari kasih karunia dan keselamatan di dalam Kristus

(lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

(0.10) (Kel 32:19) (full: DIPECAHKANNYA. )

Nas : Kel 32:19

Musa tidak menghancurkan kedua loh batu itu karena kemarahan yang tak terkendali, tetapi karena kemarahan yang benar terhadap dosa (bd. ayat Kel 32:10,34-35). Kristus juga menunjukkan kemarahan ilahi terhadap dosa (Yoh 2:15;

lihat cat. --> Yoh 11:33).

[atau ref. Yoh 11:33]

Kemarahan seperti itu akan ditunjukkan oleh semua orang yang mempunyai perhatian yang sungguh-sungguh untuk kemuliaan dan kekudusan Allah serta penderitaan umat manusia.



TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA