| (0.6146645410628) | (Mzm 116:1) |
(full: AKU MENGASIHI TUHAN.
) Nas : Mazm 116:1-19 Mazmur ini mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas kelepasan dari kematian dan menyatakan pujian semua orang percaya yang menderita yang diselamatkan oleh Tuhan dan terhindar dari kematian atau malapetaka besar. |
| (0.6146645410628) | (Mzm 28:1) |
(sh: Pertolongan pada saat kesesakan (Jumat, 28 Februari 2003)) Pertolongan pada saat kesesakanPertolongan pada saat kesesakan. Bila rasanya pertolongan Tuhan tak kunjung tiba, serasa tangan- tangan jahat sedang merenggut jiwa kita menuju kebinasaan. Saat- saat seperti itu membuat kita merasa kehilangan akal, dan mungkin tergoda untuk mencari pertolongan dari pihak lain, sangat mungkin untuk kompromi dengan para musuh kita. Pemazmur ada dalam situasi yang sangat mirip. Ia tertekan karena sepertinya Tuhan berdiam diri dan membisu (ayat 1). Ia merasa dengan membisunya Tuhan, dirinya seperti sudah ditinggalkan untuk mati ("aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur"). Pemazmur merasa hampir terseret kepada perbuatan orang fasik (ayat 3). Namun, pemazmur tetap bertahan dan tetap mengharapkan Tuhan mendengar permohonan dan teriakan minta tolong (ayat 2), supaya ia tetap bertahan untuk tidak tergoda berkompromi dengan kejahatan pemazmur mohon, supaya Tuhan mengganjar orang-orang jahat karena kejahatan mereka (ayat 4-5). Lebih jauh lagi pemazmur memanjatkan ucapan syukur seakan Tuhan sudah mendengar permohonannya dan sudah menolongnya (ayat 6-7). Adalah keyakinan pemazmur bahwa Tuhan penolong dan penopang umat-Nya (ayat 8). Oleh sebab itu, seruan kepada Tuhan ini juga ditujukan demi umat milik Tuhan sendiri (ayat 9). Pemazmur menyatakan iman (=percaya)nya di tengah situasi yang sepertinya tidak berpengharapan. Godaan kuat untuk menyerah begitu besar, namun imannya tidak goyah karena ia tahu dan yakin akan pertolongan Tuhan. Ia yakin Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya binasa. Renungkan: Ketika saat-saat kesesakan begitu tidak tertahankan, godaan untuk menyerah begitu kuat, ingatlah akan doa Tuhan Yesus, "Kehendak-Mu yang jadi ya Bapa, bukan kehendakku." Jangan melihat ke situasi yang mencekam, lihatlah kepada Kristus yang sudah menang mengatasi godaan itu. |
| (0.6146645410628) | (Mzm 41:1) |
(sh: Jawaban dalam belas kasihan Tuhan (Sabtu, 11 Agustus 2001)) Jawaban dalam belas kasihan TuhanJawaban dalam belas kasihan Tuhan. Mazmur ini merupakan bagian dari ritual permohonan kesembuhan di Bait Allah, yang diadopsi dari pergumulan Daud ketika menghadapi pengkhianatan di waktu sakit. Penghiburan tak kunjung melegakannya, sebaliknya dusta dan kejahatan datang menimpanya. Hal ini bukan hanya dilakukan oleh para musuh dan pembencinya ataupun mereka yang datang menjenguknya, tetapi juga oleh para sahabat karib yang dipercayainya yang juga "mengangkat tumit" terhadapnya (ayat 6-10).
Di tengah pergumulan seperti ini, ia terkucil dalam
ketidakberdayaannya, namun memiliki keyakinan bahwa Tuhan tidaklah
sama dengan para sahabat yang mengkhianatinya, Ia akan memberikan
belas kasihan, berkenan kepadanya, dan menopang dirinya (ayat Renungkan: Keyakinan akan belas kasihan Tuhan adalah dasar bagi Kristen yang hidup berkemenangan dan penuh ucapan syukur. Inilah daya yang memampukan kita menerobos segala kebimbangan dan ketidakmengertian kita dalam menghadapi berbagai pergumulan sebagai orang benar. |
| (0.6146645410628) | (Mzm 81:1) |
(sh: Musik sebagai sarana ekpresi iman (Jumat, 29 April 2005)) Musik sebagai sarana ekpresi imanMusik sebagai sarana ekpresi iman
Pesan Mazmur ini jelas, pesan pembebasan. Israel pernah dilepaskan dari perbudakan Mesir oleh Tuhan (ayat 6-8). Oleh sebab itu Tuhan menuntut mereka untuk hanya menyembah Dia (ayat 9-11). Kenyataan bahwa Israel lebih memilih untuk hidup bagi diri sendiri (ayat 12), menunjukkan mereka gagal menghayati pesan ini. Akibatnya, mereka tidak bisa menikmati pembebasan mereka sepenuhnya. Ada belenggu hati yang belum dibebaskan (ayat 13). Hanya pertobatan yang sungguh akan membawa kembali mereka dalam tangan kasih setia Tuhan. Bila Israel taat dan setia, mereka akan menikmati Tuhan dan mengalami lagi pembebasan (ayat 14-17). Tuhan terlalu besar dan terlalu agung sehingga berbagai sarana dipergunakan umat-Nya untuk membahasakan kebesaran dan keagungan Tuhan itu. Semua upaya manusia hanya bisa mengangkat ke atas permukaan sebagian kecil kebesaran dan keagungan Tuhan. Kidung pujian dan musik adalah salah satu sarana. Nyanyian yang diangkat ke atas ke arah Allah harus dibarengi dengan hati dan kehidupan yang tengadah ke atas agar pujian terharmoni, sepadan, dan senada dengan kehidupan. Apabila kehidupan tidak sesuai dengan jalan dan kehendak Tuhan, maka nada dan musik tidak lebih dari sebuah sarana yang sumbang dan lumpuh. Renungkan: Pujian yang berarti dan dinikmati Tuhan bukan musik atau melodi yang indah, melainkan hati yang bersyukur dan sikap hidup yang memuliakan Dia. |
| (0.61345893719807) | (Mzm 2:1) |
(ende) Mazmur ini menggambarkan pelantikan seorang radja, jang dianggap sebagai wakil Tuhan. Sekaligus pengarang ingat akan radja jang terachir, jakni Al-Masih. Allah sendiri melantiknja! |
| (0.61345893719807) | (Mzm 17:5) |
(ende: djedjak2Mu) adalah bekas2 roda kereta Allah: bahasa kiasan jang berarti: hukum2 Tuhan. |
| (0.61345893719807) | (Mzm 31:5) |
(ende: rohku) disini berarti: hidup. Si pemohon menjerahkan dirinja di tangan Tuhan karena pertjaja, bahwa ia akan didjagai dan diselamatkan olehNja. |
| (0.61345893719807) | (Mzm 42:7) |
(ende: paluh....) (sumber2 Jarden) dibajangkan sebagai seorang. |
| (0.61345893719807) | (Mzm 51:8) |
(ende: tulang2) ialah: jang batin dan dalam manusia. Tuhan "meremukkan" tulang2 itu dengan menimbulkan sesal karena dosa. Tobatpun berasal daripada Allah! |
| (0.61345893719807) | (Mzm 71:15) |
(ende: sebab aku....dst.) Naskah Hibrani sukar untuk dimengerti. Agaknja berarti: Oleh sebab keadjaiban2 Tuhan tiada terbilang serta tiada hentinja, maka terus (sepandjang hari2) dapat dikisahkan. |
| (0.61345893719807) | (Mzm 77:13) |
(ende: djalan sutjilah) Mengingat sedjarah pengarang harus setudju, bahwa penjelenggaraan dan perbuatan2 Allah adalah "sutji", tidak boleh disentuh, adjaib sekali, oleh karena sesuai dengan kekudusan Tuhan. |
| (0.61345893719807) | (Mzm 82:6) |
(ende) Maknanja: Walaupun hakim2 itu mewakili Tuhan dan sebab itu digelari "ilahi", namun ini tiada alas untuk menjombong. Merekapun manusia dan lekas akan mati seperti jang lain. |
| (0.61345893719807) | (Mzm 110:5) |
(ende) Dalam naskah Hibrani tiada djelas siapa subjekt kalimat ini, entah Tuhan entah radja itu. ke-dua2nja adalah mungkin. Kami mengira Allah adalah subjektnja. |
| (0.61345893719807) | (Mzm 119:19) |
(ende) Tuhan adalah tuan rumah (dunia) dan manusia seorang asing sadja. Ia tidak tahu akan adat-istiadat (Taurat), hingga tuan rumah itu (Allah) harus mengadjarnja. |
| (0.61345893719807) | (Mzm 143:8) |
(ende: pagi2) ialah waktu jang dianggap lebih baik untuk menerima anugerah Tuhan. |
| (0.61345893719807) | (Mzm 5:5) | (jerusalem: Pembual) Ini semacam istilah (searti dengan orang bodoh) yang berarti: orang fasik, pendosa |
| (0.61345893719807) | (Mzm 9:17) | (jerusalem: yang melupakan Allah) Diandaikan bahwa bangsa-bangsa lain dapat mengenal, artinya mengakui dan mentaati Tuhan. Tetapi dengan tegar hati mereka "melupakan Allah", artinya tidak menghiraukanNya. |
| (0.61345893719807) | (Mzm 10:12) | (jerusalem: Bangkitlah) Meskipun kemujuran kaum fasik menjadi soal bagi pemazmur, namun ia yakin dan percaya (serta mendorong) bahwa Tuhan akan membereskan segala sesuatunya, Maz 12:1-18:50. |



untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [