Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2521 - 2540 dari 3544 ayat untuk Ada [Pencarian Tepat] (0.005 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.11863366666667) (Mat 5:1) (jerusalem) Yesus membentangkan semangat baru yang menjiwai Kerajaan Allah, Mat 4:17+, dalam sebuah wejangan pembukuan, yang tidak dicantumkan Markus dan Lukas (Luk 6:20-49) disajikan dengan bentuk yang berbeda-beda. Lukas meninggalkan apa yang kurang menarik perhatian sidang pembacanya, ialah segala sesuatu yang mengenai adat-istiadat dan hukum Yahudi, Mat 5:17-6:18. Sebaliknya Matius memasukkan ke dalam wejangan itu beberapa perkataan Yesus diucapkan di waktu dan tempat lain (bdk bagian-bagian yang sejalan dengan Lukas), dengan maksud menyusun sebuah piagam yang lebih lengkap. Dalam wejangan majemuk yang terbentuk dengan jalan tersebut ada lima pokok utama: 1) semangat manakah harus menjiwai anggota-anggota Kerajaan Allah, Mat 5:3-48. 2) dengan semangat manakah mereka harus "menggenapi" hukum dan adat-istiadat Yahudi, Mat 6:1-18. 3) perihal sikap terhadap harta benda dan kekayaan, Mat 6:19-34. 4) perihal hubungan dengan sesama manusia, Mat 7:1-12. 5) untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, orang harus mengambil keputusan yang pantang mundur, lalu melaksanakannya dengan perbuatan, Mat 7:13-27.
(0.11863366666667) (Mat 5:17) (jerusalem: menggenapinya) Yesus tidak datang untuk meniadakan hukum Taurat, Ula 4:8 (dan seluruh tata penyelamatan lama) dan tidak pula mengiakannya seolah-olah tidak tersentuh. Dengan pengajaran dan tindakanNya. Yesus memberi hukum Taurat itu suatu wujud baru. Dengan itu sepenuhnya terwujud apa yang diusahakan dan dimaksudkan hukum Taurat, bdk Mat 1:22+; Mar 1:15+. Ini khususnya mengenai "kebenaran", Mat 5:20, bdk Mat 3:15; Ima 19:15; Rom 1:16+, "kebenaran sempurna" itu dengan memperlawankannya dengan hukum lama. Hukum lama menjadi batiniah dan begitu menyangkut keinginan hati dan pendorong rahasia, bdk Mat 12:34; Mat 23:25-28. Maka tidak ada bagian hukum lama apapun boleh diabaikan, kalau tidak ditingkatkan sampai kesempurnaanya, Mat 5:18-19; Mat 13:52. Soalnya bukanlah meringankan, tetapi memperdalam, Mat 11:28. Kasih yang menyimpulkan seluruh hukum lama, Mat 7:12; Mat 22:34-40 dsj, menjadi perintah Yesus yang baru, Yoh 13:34, dan memenuhi seluruh hukum Taurat, Rom 13:8-10; Gal 5:14; bdk Kol 3:14+.
(0.11863366666667) (Mat 8:20) (jerusalem: Anak Manusia) Sebutan ini, Yoh 3:14+, hanya terdapat dalam keempat Injil, kalau Kis 7:56 dan Wah 1:13; Wah 14:14 dikecualikan. Sudah pasti bahwa Yesus sendiri sungguh-sungguh mengetrapkan sebutan itu pada diriNya dan mengutamakannya dari gelar-gelar yang lain. Ada kalanya Yesus menggunakan sebutan Anak Manusia dalam membicarakan perendahanNya, Mat 8:20; Mat 11:19; Mat 20:28, khususnya sengsaraNya, Mat 17:22, dll., dan juga dalam menggambarkan kemenanganNya yang akhir, yaitu kebangkitanNya, Mat 17:9, kedatanganNya yang mulia, Mat 24:30, dan penghakiman, Mat 25:31. Sebutan itu diambil dari bahasa Aram di mana dipakai sehubungan dengan Penyelamat, sedangkan aslinya hanya berarti "manusia", Yeh 2:1. Sebutan yang sedikit ganjil itu menarik perhatian orang kepada kerendahan dan sifat manusiawi Yesus. Tetapi sebutan itu oleh Dan 7:13 dan kesusasteraan Apokaliptik Yahudi (buku Henokh) selanjutnya diterapkan juga pada seorang tokoh ilahi dan sorgawi yang menerima dari Allah pemerintahan (kerajaan) ilahi di akhir zaman. Maka sebutan Anak Manusia dengan cukup jelas kalaupun samar-samar, bdk Mat 13:13+; Mar 1:34+, menyarankan ciri hakiki martabat Yesus sebagai Mesias. Keterangan tegas di hadapan Mahkamah Agama, Mat 26:64+, menghilangkan segala kegelapan dan keraguan dari sebutan itu.
(0.11863366666667) (Mat 11:16) (jerusalem) Seperti anak-anak merajuk yang menolak segenap permainan (di sini: permainan nikah dan penguburan), demikian orang Yahudi menolak segala tawaran Allah, baik ulah tapa Yohanes, maupun kelembutan hati Yesus. Namun dua-duanya adalah tepat, karena sesuai dengan hubungan antara Yohanes Pembaptis dengan zaman Mesias dan hubungan Yesus dengannya, bdk Mat 9:14-15; Mat 11:11-13. Kendati kedegilan hati manusia rencana Hikmat Allah terlaksana dan rencana itu membenarkan dirinya dengan kelakuan yang diilhamkan Hikmat Allah kepada Yohanes dan kepada Yesus. Khususnya "perbuatan-perbuatan" (var: anak-anaknya, bdk Luk 7:35) Yesus, ialah mujizat-mujizatNya, Mat 11:2, berupa kesaksian yang meyakinkan atau menghukum Mat 11:6, dan Mat 11:20-24. Yesus juga diserupakan dengan Hikmat Allah dalam Mat 11:28-30; Mat 12:42; Mat 23:34 dsj; Yoh 6:35+; 1Ko 1:24 - Ada tafsir lain yang menganggap Mat 11:19 sebagai sebuah peribahasa saja yang dipergunakan untuk menyatakan bahwa hikmat palsu orang Yahudi, bdk Mat 11:25, akan mendapat ganjarannya, yakni hukuman dari pihak Allah, Mat 11:20-24.
(0.11863366666667) (Mat 12:8) (jerusalem) Dengan keterangan ini dan juga dengan keterangan yang diberikanNya waktu menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat, Mat 12:9-14 dsj; Luk 13:10-17; Luk 14:1-6; Yoh 5:1-18; Yoh 7:19-24; Yoh 9, Yesus menyatakan bahwa malahan lembaga-lembaga yang diberikan Allah kepada Israel, seperti hari istirahat, tidak mempunyai nilai mutlak, sehingga keperluan-keperluan yang mendesak dan karya kasih harus diutamakan dari pada lembaga-lembaga itu Ia sendiri berwewenang menerangkan hukum Taurat, bdk Mat 5:17+; Mat 15:1-7 dsj; Mat 19:1-9 dsj. Dan Ia berwewenang oleh karena Ia "Anak Manusia", Ialah kepala Kerajaan Mesias, Mat 8:20+, dan mulai sekarang, Mat 9:6. Ia bertugas menegakkan tata penyelamatan yang baru itu, Mat 9:17+. Tata penyelamatan baru itu melebihi yang lama, sebab "di sini ada yang melebihi bait Allah" - Para rabi Yahudi mengenal perkecualian-perkecualian dari hukum Sabat, tetapi sedapat-dapatnya dan dengan ketat mereka membatasi perkecualian-perkecualian itu.
(0.11863366666667) (Luk 4:16) (jerusalem) Jalannya cerita ini terganggu: tidak jelas mengapa "semua orang" yang keheranan mengagumi Yesus, Luk 4:22, lalu kesal hati, Luk 4:22,28-29. Gangguan itu disebabkan oleh susunan cerita itu. Mula-mula ada sebuah cerita tentang Yesus yang mengunjungi rumah ibadat di Nazaret, bdk Mat 4:13, atau Nazara, Luk 4:16 (Yunaninya) dan yang khotbahnya diterima dengan baik. Ini terjadi waktu Yesus baru mulai berkarya, bdk Mar 1:21-22. Kemudian cerita itu disadur dengan ditambah dan ditempatkan pada waktu lain dalam hidup Yesus, Mat 13:53-58; Mar 6:1-6, untuk menampung kenyataan bahwa Yesus yang mula-mula diterima baik kemudian tidak dimengerti lagi dan ditolak oleh rakyat. Cerita yang majemuk itu disadur oleh Lukas menjadi sebuah kisah yang mengesankan. Lukas tetap menempatkannya pada awal karya Yesus sebagai pendahuluan dan lamban karya Yesus yang penuh kasih-karunia tetapi ditolak oleh bangsaNya sendiri.
(0.11863366666667) (Yoh 2:11) (jerusalem: sebagai yang pertama dari tanda-tandaNya) Setiap nabi perlu membuktikan bahwa ia benar-benar seorang nabi. Bukti itu ialah "tanda-tanda" mujizat yang dikerjakan atas nama Allah, Yes 7:11; bdk Yoh 3:2; Yoh 6:29,30; Yoh 7:3,31; Yoh 9:16,33 Terutama orang mengharapkan bahwa Mesias akan mengulangi keajaiban-keajaiban yang dikerjakan Musa, Yoh 1:21+. Maka Yesus mengerjakan "tanda-tanda" untuk mengajak orang, supaya percaya akan perutusan illahiNya, Yoh 2:11,23; Yoh 4:48-54; Yoh 11:15,42; Yoh 12:37; bdk Yoh 3:11+, sebab "pekerjaanNya" memberi kesaksian bahwa Yesus diutus oleh Allah, Yoh 5:36, Yoh 10:25,37, bahwa Allah ada di dalam Dia, Yoh 10:30+, dengan kekuasaan kemuliaanNya, Yoh 1:14+; Bapa sendirilah yang melalui Yesus mengerjakan "pekerjaan-pekerjaan" itu, Yoh 10:38; Yoh 14:10. Namun demikian banyak orang menolak percaya, Yoh 3:12; Yoh 5:38-47; Yoh 6:36,64; Yoh 7:5; Yoh 8:45; Yoh 10:25; Yoh 12:37. Maka dosa mereka tetap tinggal, Yoh 9:41; Yoh 15:24. Bdk Mat 8:3+.
(0.11863366666667) (Yoh 3:35) (jerusalem: kepadaNya) Atas kehendak Bapa segala sesuatunya ada "di tangan", genggaman dan kekuasaan Anak, Yoh 3:35; Yoh 10:28,29; Yoh 13:3; Yoh 17:2; bdk Yoh 6:37-39; Mat 11:27; Mat 28:18. Itulah dasar kuasaNya sebagai Raja, Yoh 12:32+; Yoh 19:19; Kis 2:32; Efe 4:8, sehingga kerajaan Penguasa dunia ini berakhir. Pertemuan di dekat sumur adalah lazim dalam cerita-cerita tentang para bapa bangsa: Kej 24:10 dst; Kel 2:15 dst. Sumur-sumur itu dan mata air menjadi petunjuk jalan dalam perjalanan keduniaan dan rohani yang ditempuh para bapa bangsa dan umat yang keluar dari Mesir: Kej 26:14-22; Kel 15:22-27; Kej 17:1-7 dll. Air dari mata air dalam Perjanjian Lama menjadi lambang hidup yang dianugerahkan Allah, khususnya di zaman Mesias kelak: Yes 12:3; Yes 55:1; Yer 2:13; Yeh 47:1 (bdk Maz 46:5 dan Zak 14:8); Maz 36:9-10 (dan dalam Perjanjian Baru: Wah 7:16-17); air itupun melambangkan Hikmat dan hukum Taurat, yang memberi hidup, Ams 13:14; Sir 15:3; Sir 24:23-29. Kesemuanya itu tercantum juga dalam cerita injil ini, tempat air hidup melambangkan Roh Kudus, bdk Yoh 7:37-39 dan Yoh 1:33+.
(0.11863366666667) (Rm 7:25) (jerusalem: akal-budiku) Kata ini menterjemahkan kata Yunani "nous", ialah akal atau roh manusia. Pengertian Yunani ini berbeda sekali dengan pengertian "pneuma" (roh) dengan arti adikodrati, Rom 5:5+, dan bahkan dengan arti alkitabiah sebagai unsur tertinggi dalam manusia, Rom 1:9+. Akal-budi itu adalah prinsip pemikiran dan pengertian, 1Ko 14:14,15,19; Fili 4:7; 2Te 2:2; bdk Luk 24:45; Wah 13:18; 17:9, prinsip penilaian moril, Rom 14:5; 1Ko 1:10. Biasanya akal-budi itu adalah lurus dan sehat, Rom 7:23,25, namun ada kalanya ia dibengkokkan, Rom 1:28; Efe 4:17; 1Ti 6:5; 2Ti 3:8; Tit 1:15; oleh daging, Kol 2:18; bdk Rom 7:5+, sehingga perlu diperbaharui, Rom 12:2, dalam roh dan oleh roh, Efe 4:23 dst; bdk Kol 3:10. Rom 7:25 ini (terbitan Yunani tidak memberi nomor) kiranya suatu tambahan (yang barangkali ditambahkan oleh Paulus sendiri), yang kiranya lebih pada tempatnya sebelum Rom 7:24.
(0.11863366666667) (Kol 1:20) (jerusalem: dengan diriNya) Menurut terjemahan itu maka "diriNya" itu ialah Allah. Tetapi juga boleh diterjemahkan secara lain, yakni: bagi Dia, sesuai dengan Kol 1:16, sehingga "Dia" itu tidak lain kecuali Kristus. Kalau diterima terjemahan "dengan diriNya", maka gagasan yang terungkap juga terdapat dalam Rom 5:10; 2Ko 5:18 dst
(0.11863366666667) (1Tim 4:14) (jerusalem: penumpangan tangan) Penumpangan tangan merupakan suatu upacara menyerahkan salah satu rahmat atau karunia, Ibr 6:2; dapat juga sebuah berkat saja, Mat 19:15, atau cara menyembuhkan orang sakit, Mat 9:18 dsj; Mar 6:5; 7:32; 8:23-25; 16:18; Luk 4:40; 13:13; Kis 9:12,17; 28:8, dan lagi upacara untuk memberikan Roh Kudus kepada mereka yang sudah dibaptis. Kis 1:5+; akhirnya penumpangan tangan merupakan juga upacara guna menguduskan orang bagi jabatan kegerejaan tertentu, Kis 6:6; 13:3, seperti dalam ayat ini dan dalam 1Ti 5:22+; 2Ti 2:6. Mulai dengan saat yang disinggung Paulus Timotius secara tetap mempunyai karunia, sebuah "Karisma" ilahi 1Ko 12:1+, yang oleh karenanya Timotius memangku jabatannya. Mengenai peranan "nabi-nabi" dalam hal itu, bdk 1Ti 1:18. Ada yang menterjemahkan bagian kalimat ini sbb: penumpangan tangan untuk menjadi penatua.
(0.11863366666667) (1Ptr 1:1) (jerusalem: pendatang) Bumi adalah milik Allah (Maz 24:1), sehingga manusia hidup di situ sebagai seorang pendatang (Ima 25:23) yang hanya "lewat" oleh karena harus meninggalkannya waktu meninggal (Maz 39:13 dst; Maz 119:19; 1Ta 29:10-15). Setelah kebangkitan orang mati dipercaya (2Ma 7:9,11,14,23,29; Dan 12:2-3) gagasan "pendatang" disempurnakan: tanah air manusia ada di sorga (Fili 3:20; Kol 3:1-4; Ibr 11:8-16; 13:14) dan sebagai orang asing ia hidup di dunia "dalam pembuangan" (paroike=paroki, 1Pe 1:17; 2Ko 5:1-8) di tengah-tengah orang bukan Kristen yang kebejatannya perlu dijauhi (1Pe 2:11; 4:2-4) sama seperti orang-orang Yahudi hidup dalam "perantauan"
(0.11863366666667) (Why 20:4) (jerusalem) Ayat ini sukar dimengerti. A.l. dalam ayat ini masih nampak bahwa kitab Wahyu berangsur-angsur disusun dan disadur. Adakah Wah 20:1-6 mengulang Wah 19:11-21? Bdk Mat 19:28; 1Ko 6:2-3
(0.11863366666667) (Kej 7:1) (sh: Dimusnahkan untuk ditata kembali (Minggu, 9 Februari 2003))
Dimusnahkan untuk ditata kembali

Dimusnahkan untuk ditata kembali. Kisah air bah ini mengungkapkan tentang dua hal bertentangan dalam kehidupan manusia. Di satu sisi, Allah menciptakan manusia untuk menjadi partner atau rekan kerja yang setia pada perjanjian-Nya. Allah berharap bahwa dalam kerja sama itu tercipta keharmonisan hubungan antara Pencipta dan ciptaan. Namun, pada pihak manusia, manusia yang sebenarnya adalah ciptaan yang patut taat kepada Allah, menolak untuk bekerja sama. Manusia menolak Allah! Penolakan ini mendatangkan murka Allah.

Di tengah-tengah narasi kemurkaan Allah terhadap dunia ciptaan-Nya yang lepas kendali, terselip kisah tentang belas kasihan Allah kepada Nuh dan keluarganya. Allah mempersilakan mereka masuk ke dalam bahtera, karena saat itu tak ada satu lokasi pun yang selamat dari keganasan air bah. Nuh beserta keluarganya harus rela "terkurung" di dalam bahtera bertingkat tiga, pengap dan gelap, selama + 244 hari (ayat 12,24; 8:6,10,12). Dengan cara itu mereka selamat dari kebinasaan. Tindakan penyelamatan Allah terhadap sekelompok kecil manusia yang menyambut rencana-Nya ini juga merupakan prinsip keselamatan Allah seterusnya untuk manusia. Di dalam Kristus, kita selamat sebab Allah sendiri pelindung-Nya. Namun, suatu saat pintu keselamatan akan tertutup bagi mereka yang menolak penyelamatan yang Allah sediakan.

Renungkan: Hanya di dalam kematian Kristus kita terluput dari hukuman Allah yang menimpa dunia kini dan kelak.

(0.11863366666667) (Kel 19:1) (sh: Awal kehidupan umat Allah. (Jumat, 1 Agustus 1997))
Awal kehidupan umat Allah.

Awal kehidupan umat Allah.
Ada tujuan khusus di balik berbagai perbuatan dahsyat Allah atas Israel (ayat 4). Allah ingin menjadikan mereka harta kesayangan-Nya (ayat 5), kerajaan imam dan umat yang kudus (ayat 6). Luar biasa bukan, rencana Allah itu? Jadi alasan Allah memilih dan berbuat hal besar itu adalah rencana-Nya sendiri, bukan kelebihan dan usaha Israel. Untuk mewujudkan rencana-Nya itu, Allah menuntut satu hal dari mereka, yaitu ketaatan terhadap firman-Nya. "Segala yang diperintahkan Tuhan harus dipegang dan dilakukan," demikian syarat-Nya. Dengan segenap hati mereka menyatakan kesediaan untuk setia pada firman Tuhan karena mereka mensyukuri anugerah Allah itu.

Persiapan bertemu dengan Allah. Hal pertama yang harus dipahami umat, ialah mengenali sifat Allah. Mereka perlu sadar akan kekudusan Allah, terutama karena bangsa-bangsa sekitar mereka menganut paham yang lain tentang allah yang mereka sembah. Mereka yang mengabaikan persiapan untuk berjumpa dalam kekudusan Allah akan menanggung akibatnya, yaitu hukuman mati. Apakah hidup ibadah kita setiap hari dimotori oleh pemahaman bahwa Allah yang akan kita jumpai adalah Allah yang Kudus, Agung, Ajaib, dan yang telah memanggil kita untuk masuk dalam persekutuan dengan-Nya?

(0.11863366666667) (Kel 20:18) (sh: Kemahabesaran Allah. (Selasa, 5 Agustus 1997))
Kemahabesaran Allah.

Kemahabesaran Allah.
Panggilan dan pemilihan Allah atas Israel tidak menghapuskan batas antara Allah dan umat-Nya. Allah tetap mahabesar. Kemahabesaran-Nya ini dinyatakan-Nya di hadapan mereka melalui guruh yang mengguntur, kilat sabung-menyabung, dan gunung berasap. Mereka tidak sanggup melihat dengan mata kepala sendiri apa yang sedang terjadi. Allah tetap Allah dalam kemahabesaran-Nya. Umat Tuhan hanya patut menyembah dan mensyukuri panggilan dan pemilihan Allah. Demikian pun Kristus yang dekat dengan kita dan mendekatkan kita pada Allah, adalah Tuhan yang harus disembah dan ditaati.

Keunikan hamba Allah. Musa dipakai Allah untuk menyampaikan firman Allah kepada umat Israel. Musa tahan masuk ke dalam kekelaman Allah. Allah yang memanggilnya yang membuatnya tahan. Keunikan Musa ini ada batasnya, di akhir hidupnya Musa gagal menaati Allah. Ini mengingatkan kita pada keunikan Kristus. Musa diizinkan masuk dalam kekelaman Allah, Kristus yang adalah perantara manusia, adalah Allah sumber kekelaman itu. Kristus mengenal siapa Allah karena Diri-Nya Allah. Ia adalah Perantara kita satu-satunya tanpa cacat, karena hanya Dia yang sempurna. Hanya Dia yang patut kita sembah.

(0.11863366666667) (Kel 22:21) (sh: Sikap murah hati. (Sabtu, 9 Agustus 1997))
Sikap murah hati.

Sikap murah hati.
Orang yang hidupnya mengikut Tuhan tidak memandang ke belakang, tetapi ke depan. Namun demikian masa lalunya tidak begitu saja dilupakan. Ada hal-hal yang patut diingat sebagai pelajaran untuk membentuk sikap hidup yang baik. Di tengah masyarakat yang tidak kenal Allah, kemungkinan untuk melakukan berbagai penindasan sangat besar. Orang yang lemah ekonomi, para janda dan yatim, memang berada di pihak yang tidak berdaya. Tetapi di tengah umat Tuhan, hal itu tidak boleh terjadi. Umat Tuhan jadi karena kemurahan Allah, sebab itu patutlah sikap murah hati itu mewarnai seluruh tindak langkah umat-Nya.

Hidup kudus. Sifat utama Allah adalah kudus. Allah sempurna adanya dan karena itu keberadaan-Nya terpisah dari semua makhluk yang diciptakan-Nya. Allah juga murni tanpa cacat cela dan karena itu keberadaan-Nya terpisah dari semua manusia yang berdosa dan tak layak di hadapan-Nya. Umat-Nya adalah milik-Nya, dipisahkan-Nya agar juga hidup dalam kekudusan. Mengutuki Allah, makan daging darah tertahan (ayat 31) tidak layak dilakukan umat yang kudus. Kudus berarti hidup bagi-Nya saja.

Doa: Kami ini milik-Mu Tuhan. Murnikanlah kami dari saat ke saat agar kekudusan-Mu bersinar di dalam kami.

(0.11863366666667) (Kel 26:1) (sh: Kemah bertabir. (Sabtu, 16 Agustus 1997))
Kemah bertabir.

Kemah bertabir.
Semua hal dalam bentuk dan bahan kemah sembahyang itu mengandung makna rohani yang indah bagi umat Tuhan. Salah satu yang sangat penting ialah tabir yang memisahkan ruang maha kudus dari ruang kudus. Allah yang Maha Kudus, karena kebesaran kasih-Nya sedia diam di antara umat-Nya. Meskipun berulang kali mereka berdosa, mengecewakan bahkan berontak melawan Dia. Itu sebabnya Ia ingin menegaskan bahwa kekudusan-Nya tidak dapat dicemari oleh dosa. Umat-Nya tidak dapat menghampiri Dia dengan sembarangan. Ada tabir pemisah. Hanya sekali dalam setahun, Imam Besar boleh memasuki ruang maha kudus itu (Lih.: Ibr. 6:12; 9:6-8).

Tabir terkoyak. Ketika Kristus mati, tabir Bait Allah terkoyak dari atas ke bawah (Mat. 27:51). Jelas sekali itu melambangkan bahwa kematian Yesus telah menjadi jalan satu-satunya untuk menghampiri Allah yang Maha Kudus. Tubuh-Nya terkoyak sampai mati, itulah harga yang memungkinkan terkoyaknya tabir pemisah tersebut. Kita kini hidup dalam hadirat-Nya senantiasa, selalu beroleh hak duduk dalam pangkuan-Nya di surga (Ef. 2:6).

Renungkan: Jangan membuat tabir perintang sendiri bila Allah telah mencabikkan tabir itu dalam korban Kristus.

(0.11863366666667) (Kel 29:29) (sh: Lingkungan kudus. (Jumat, 22 Agustus 1997))
Lingkungan kudus.

Lingkungan kudus.
Jubah keimaman milik Harun yang telah dikuduskan, harus diwariskan kepada anak-anaknya, untuk dikenakan kelak saat mereka diurapi dan ditahbiskan. Mezbah tempat korban dipersembahkan juga harus dikuduskan dengan upacara pendamaian dan penyucian, tujuh hari lamanya. Tuhan juga memerintahkan korban kudus tiap pagi dan petang bagi kemuliaan-Nya. Semua itu untuk mengingatkan bahwa umat Tuhan kudus adanya, maka harus hidup kudus. Pertobatan harus dijalani setiap hari. Pun pengampunan dan persekutuan dengan Tuhan.

Allah ada di tengah umat-Nya. Bila umat hidup dalam ketaatan dan kekudusan di hadapan Tuhan, Allah akan tinggal di tengah umat-Nya. Allah akan berkarya dalam hidup mereka sehingga iman mereka makin teguh pada kesetiaan Allah. Dia, Allah yang telah membebaskan umat-Nya dari perbudakan Mesir untuk menjadikan mereka milik-Nya. Dia Maha Kudus dan Agung, namun penuh kasih sayang. Kini kita juga mengaku adalah umat milik Allah. Apakah benar Tuhan hadir dalam hidup kita? Bila kita jujur, bukankah Tuhan hanya kita tempatkan sebagai penjaga pintu? Kita hanya mengundang Dia masuk saat kita merasa perlu.

Doa: Tuhan, aku ingin Kau memilikiku sepenuhnya.

(0.11863366666667) (Kel 30:1) (sh: Mezbah ukupan. (Sabtu, 23 Agustus 1997))
Mezbah ukupan.

Mezbah ukupan.
Mezbah ini dibuat dari kayu penaga. Hanya bila mezbah korban bakaran dilapis tembaga, mezbah ukupan dilapis emas. Mezbah ini diletakkan di dalam ruang kudus, di depan pintu masuk ke dalam ruang maha kudus. Ketika sedang berdoa di depan mezbah inilah, Zakharia ditemui malaikat (Luk. 1:8-9,11). Bara yang menyucikan bibir Yesaya dalam penglihatannya di Yesaya 6, juga adalah bara yang diambil dari mezbah ukupan ini.

Dupa yang berbau harum. Bau harum dupa di atas mezbah ukupan itu pastilah menutupi bau darah yang keluar dari mezbah korban bakaran. Tuhan menginginkan agar dupa harum itu terus ada sepanjang hari, pagi dan petang. Dupa harum itu melambangkan doa-doa yang senantiasa dipanjatkan kepada Allah. Doa, baik doa syukur maupun doa permohonan dan syafaat, adalah bagaikan dupa harum yang menyukakan hati Allah. Dengan doa, umat belajar mengutamakan dan mengandalkan Allah dalam segala sesuatu. Seperti halnya nafas, doa harus berlangsung terus menerus sepanjang hari. Setahun sekali tanduk-tanduk mezbah itu harus diolesi dengan darah korban penghapus dosa oleh Harun. Jelas, doa yang diterima Allah dilandaskan atas darah perjanjian, bukan kebaikan kita.

Doa: Dalam doa aku makin merasakan kehadiran-Mu, Tuhan.



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA