"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji<x id="q" /> yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda.

"Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang<x id="c" /> dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,<x id="d" />

maka juga perjanjian-Ku<x id="e" /> dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya;<x id="f" /> begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi,<x id="g" /> yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.

Tetapi sesudah itu mereka berbalik pikiran,<x id="f" /> lalu mengambil kembali budak-budak lelaki dan perempuan yang telah mereka lepaskan sebagai orang merdeka itu dan menundukkan mereka menjadi budak laki-laki dan budak perempuan lagi<n id="1" />.

"Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Aku sendiri telah mengikat perjanjian dengan nenek moyangmu<x id="g" /> pada waktu Aku membawa mereka keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan,<x id="h" /> isinya:

Maka aku menjemput Yaazanya bin Yeremia bin Habazinya beserta saudara-saudaranya dan semua anaknya, pendeknya segenap kaum orang Rekhab.

Sungguh, keturunan Yonadab bin Rekhab menepati perintah yang diberikan bapa leluhurnya<x id="f" /> kepada mereka, tetapi bangsa ini tidak mau mendengarkan Aku!

Lalu Mikhaya memberitahukan kepada mereka segala firman yang telah didengarnya, ketika Barukh membacakan kitab itu kepada orang banyak.

Bertanyalah mereka kepada Barukh, katanya: "Beritahukanlah kepada kami, bagaimana caranya engkau menuliskan<x id="q" /> segala perkataan ini!"

Jawab Barukh kepada mereka: "Segala perkataan ini langsung dari mulut<x id="r" /> Yeremia kepadaku, dan aku menuliskannya dengan tinta dalam kitab."

Kemudian pergilah mereka menghadap raja di pelataran, sesudah mereka menyimpan gulungan itu di kamar panitera Elisama. Mereka memberitahukan segala perkataan ini kepada raja.

Elnatan, Delaya<x id="b" /> dan Gemarya<x id="c" /> memang mendesak kepada raja, supaya jangan membakar gulungan itu, tetapi raja tidak mendengarkan mereka.

Sesudah raja membakar gulungan berisi perkataan-perkataan yang dituliskan oleh Barukh langsung dari mulut<x id="f" /> Yeremia itu, maka datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:

Adapun tentara Firaun telah berangkat keluar dari Mesir;<x id="c" /> mendengar kabar itu maka orang-orang Kasdim yang mengepung Yerusalem angkat kaki<x id="d" /> dari Yerusalem.<x id="e" />

Raja Babel menyuruh menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya di Ribla; juga semua pembesar<x id="m" /> Yehuda disembelih oleh raja Babel.

Kepala<x id="k" /> pasukan pengawal itu telah mengambil Yeremia dan berkata kepadanya: "TUHAN, Allahmu, telah mengancamkan<x id="l" /> malapetaka<x id="m" /> ini atas tempat ini,<x id="n" />

Tetapi ketika Yohanan<x id="y" /> bin Kareah serta semua perwira tentara, yang bersama-sama dengan dia, mendengar tentang segala kejahatan yang telah dilakukan Ismael bin Netanya,

maka merekapun mengumpulkan semua anak buah mereka, lalu mereka berangkat memerangi<x id="z" /> Ismael bin Netanya. Mereka bertemu dengan dia di telaga<x id="a" /> yang di Gibeon.

Semoga TUHAN, Allahmu, memberitahukan kepada kami jalan yang harus kami tempuh dan apa yang harus kami lakukan.<x id="r" />"

Dan apabila ia datang, ia akan memukul tanah Mesir:<x id="k" /> Yang ke maut,<x id="l" /> ke mautlah!<x id="m" /> Yang ke tawanan, ke tawananlah!<x id="n" /> Yang ke pedang, ke pedanglah!<x id="o" />