(0.12334396551724) | (1Raj 15:9) |
(sh: Komitmen bulat mereformasi sejarah (Jumat, 25 Februari 2000)) Komitmen bulat mereformasi sejarahKomitmen bulat mereformasi sejarah. Raja ketiga dalam garis kerajaan Yehuda adalah keturunan kelima dari kerajaan Israel. Ia bertolakbelakang dari para pendahulunya. Asa, namanya berarti 'penyembuh', mendobrak "berhalaisme" yang telah dianut tiga generasi pendahulunya selama lebih dari seperempat abad. Seperti Daud, Asa berpaut kepada Tuhan sepenuh hati dan melakukan apa yang benar: pelacuran bakti disingkirkan, merobohkan, membakar patung-patung dewa. Sampai neneknya dipecat dari kedudukan sebagai ibu suri kerajaan, karena masih membuat patung Asyera yang keji. Asa memberikan persembahan-persembahan kudus ke Rumah Tuhan dan Rumah Tuhan dibenahi setelah 20 tahun terbengkalai. Namun sayangnya reformasi yang dilakukan hanya setengah- setengah. Menurut catatan sejarah, pada tahun ke lima belas masa pemerintahannya, seluruh tatanan ibadah, pemerintahan, dan Rumah Tuhan sudah selesai direnovasi. Seluruh kerajaan kembali beribadah kepada Tuhan dan kerajaan Yehuda makin kuat. Meski peperangan terus terjadi sepanjang masa pemerintahan Asa. Tatkala Asa merasa makin terdesak oleh kerajaan Israel, apalagi raja Aram bersengkokol dengan Israel, membuat Asa merasa gentar. Meski secara fisik reformasi berhasil tetapi iman Asa kepada Tuhan tidak sungguh-sungguh. Asa gagal. Memang ia melakukan apa yang baik di mata Tuhan tetapi ia tidak bergantung penuh kepada Tuhan. Saat dalam ketakutan dan kesulitan ia tidak mencari Tuhan. Justru ia berupaya mencari Benhadad, raja Aram, untuk mengadakan kolusi dengan Benhadad dan memberi segala emas dan perak yang ada di Rumah Tuhan. Renungkan: Jangan setengah-setengah berkomitmen kepada Allah. Allah menghargai iman dan ketergantungan kita kepada Dia. Di saat- saat yang krisis, mata kita tak melihat pengharapan, ketakutan mencekam kita, bukan kepada manusia kita datang meminta tolong, apalagi dengan cara suap. Kita harus datang kepada Allah, mencari jalan sesuai dengan petunjuk firman-Nya dan mempercayai Allah yang tidak pernah tertidur menjagai kita. Saat ini bila Anda sedang menghadapi masa krisis seperti Asa, jangan mengulang kesalahannya. Percayakan sepenuhnya kepada Allah dan Ia pasti memberikan jalan keluar dan memberikan kemampuan untuk mengatasi semua permasalahan dan kesulitan Anda. |
(0.12334396551724) | (1Raj 15:33) |
(sh: Dosa pemimpin menular kepada rakyatnya? (Minggu, 27 Februari 2000)) Dosa pemimpin menular kepada rakyatnya?Dosa pemimpin menular kepada rakyatnya? Bisa "ya" bisa juga "tidak". "Ya" kalau rakyat menganut tanpa mempertimbangkan dosa atau tidak. Terlebih lagi bila batasan itu terlampau tipis atau karena sudah membudaya sampai sudah tidak ada lagi kepekaan terhadap dosa. Bila kebenaran, keadilan, nilai-nilai moral, dan etika menjadi sungsang sehingga sistem masyarakat yang ada: korupsi, kolusi, nepotisme, monopoli, dan manipulasi, merajalela tanpa kendali. Atau sistem ini tercipta karena pemerintah bersama rakyat terlilit dosa tanpa rasa berdosa lagi. Mungkinkah jawabannya tidak? Bagaimana mungkin terjadi dalam sistem yang sudah begitu kompleks dan rumit, bahkan sulit menemukan simpulnya tatkala mau dicoba diuraikan kekusutan masalahnya. Jawabannya hanya satu, bila rakyat mau menjunjung harkat dan martabat insaninya, yakni menjadi manusia yang luhur dan mulia sesuai maksud dan tujuan penciptaan. Jemaat Tuhan seharusnya tidak ikut arus, namun berperan menegakkan kebenaran dan keadilan. Bila tidak, maka hukuman Allah pasti akan dijatuhkan. Itulah yang terjadi di masa dinasti Baesa. Baesa yang diberi kesempatan menjadi raja Israel melakukan apa yang jahat dan seluruh rakyatnya pun mengikutinya. Masa yang cukup panjang diberikan Tuhan kepada Baesa dan rakyat Yehuda untuk berkaca kepada pendahulunya. Tetapi raja dan rakyat tidak mempedulikan. Tidak ada pertobatan, tidak ada perbaikan, dan tidak ada berkat. Kalau 24 tahun lampau Baesa dipakai Tuhan menjadi "alat-Nya" untuk menghukum dinasti Yerobeam, kini apa yang terjadi pada keluarga Yerobeam terjadi juga padanya dan seluruh rakyatnya. Renungkan: Kehancuran kerajaan Israel jangan sampai terulang di negeri kita. Sebagai warga negara janganlah kita hanyut tetapi hasilkan karya, tuturkan karsa yang berdasar pada norma-norma kebenaran ilahi sebagai murid-Nya. Semoga Tuhan memberkati bangsa dan negara Indonesia, tempat Tuhan mengutus kita. |
(0.12334396551724) | (1Raj 17:7) |
(sh: Perhatian Allah di waktu perang (Rabu, 1 Maret 2000)) Perhatian Allah di waktu perangPerhatian Allah di waktu perang. Dalam suatu perang dapat dipastikan bahwa para penguasa tidak mungkin lagi memperhatikan dan memberikan perlindungan sepenuhnya terhadap masing-masing individu, karena masing-masing penguasa sibuk dengan rencana dan strateginya untuk memenangkan perang. Bahkan tidak sedikit individu-individu tersebut justru dijadikan perisai oleh para penguasa untuk kepentingannya sendiri. Contohnya Sadam Husein. Ia menggunakan rakyatnya sebagai perisai untuk melindungi kedudukannya. Namun tidak demikian dengan Allah ketika 'sedang dalam peperangan' menghadapi Iblis. Perpecahan antara kerajaan Yehuda - Israel dan peperangan yang terjadi di antara kedua kerajaan tersebut hanyalah merupakan latar belakang bagi konflik yang sesungguhnya. Yaitu peperangan yang telah berlangsung sejak lama antara kerajaan Allah dan kerajaan Iblis. Pasal 17-22 memfokuskan kepada peperangan tersebut, dimana nabi Elia mewakili kerajaan Allah sedangkan raja Ahab mewakili kerajaan Iblis. Dalam keadaan yang sedemikian, Allah tidak terlalu sibuk atau egois dengan rencana dan strateginya, sehingga melupakan individu-individu yang terkena dampak dari peperangan tersebut. Allah dengan kuasa-Nya telah menghentikan hujan selama beberapa tahun. Kekeringan pun melanda Israel bahkan sampai Sidon. Ketika sungai Kerit mulai kering, Allah mengirim Elia ke Sarfat. Di sana secara mukjizat Allah memelihara dan memenuhi kebutuhan pangan Elia melalui janda Sarfat dan anaknya. Bukan hanya Elia yang mendapatkan berkat, janda Sarfat pun merasakan pemeliharaan-Nya. Bahkan ketika anak laki-laki janda Sarfat itu mati, Allah melalui Elia membangkitkannya. Ini semua memperlihatkan bahwa di dalam "peperangan" melawan kerajaan kegelapan itu, di dalam bencana nasional dan internasional yang dahsyat karena penghakiman-Nya, Allah tetap memperhatikan dan memelihara individu-individu. Renungkan: Seberapa pun gentingnya situasi dimana Gereja tenggelam dan seberapa sibuknya Gereja menghadapi dan mengatasi permasalahan yang dihadapi secara umum, Gereja tidak seharusnya melupakan atau mengabaikan individu-individu yang terkena dampak dari permasalahan atau situasi tersebut. |
(0.12334396551724) | (1Raj 22:24) |
(sh: Bagi Allah tidak ada unsur kebetulan (Rabu, 15 Maret 2000)) Bagi Allah tidak ada unsur kebetulanBagi Allah tidak ada unsur kebetulan. Pernahkah Anda mendengar suatu kisah nyata dimana seorang yang karena terlambat bangun, ketinggalan pesawat yang akan membawanya ke luar negeri. Namun pesawat itu tidak pernah sampai ke tujuannya karena telah meledak di udara hingga menewaskan seluruh penumpang dan awaknya. Mungkin Anda berkomentar: 'Kebetulan ia terlambat bangun dan ketinggalan pesawat'. Sedangkan komentar dari orang yang selamat itu adalah 'wah karena kebetulan malam sebelumnya aku bertemu dengan teman lama, jadi kami ngobrol hingga larut malam. Akibatnya aku terlambat bangun'. Berdasarkan komentar-komentar di atas dapat disimpulkan bahwa istilah 'kebetulan' dipergunakan untuk mengekspresikan suatu peristiwa yang kemungkinan terjadinya sangat kecil karena berbagai alasan. Namun tidak terkandung suatu keyakinan bahwa ada suatu kuasa yang mengontrol dan memungkinkan suatu hal yang tidak mungkin terjadi, menjadi kenyataan. Bagaimana tanggapan kita tentang peristiwa kematian Ahab? Apakah suatu kebetulan jika Ahab merencanakan untuk keluar berperang dengan cara menyamar menjadi seorang prajurit? Jika seorang tentara musuh menarik panahnya dan menembak sembarangan, tetapi akhirnya mengenai Ahab tepat di antara sambungan baju zirahnya yang terbuat dari besi? Jawaban untuk pertanyaan- pertanyaan di atas adalah semua rentetan peristiwa yang terjadi hingga tewasnya Ahab, bukanlah suatu kebetulan. Ada suatu kuasa yang begitu berdaulat yang mengontrol segala sesuatu dan mengizinkan segala sesuatu terjadi atau tidak. Allah di belakang semua peristiwa itu. Ia ingin menunjukkan bahwa firman yang Ia ucapkan melalui Mikha adalah benar adanya. Walau Ahab berusaha membuktikan bahwa ramalan Mikha tidak akan pernah terjadi, namun yang terjadi justru sebaliknya. Ia terkena panah musuh tepat di bagian yang sangat tidak mungkin untuk dijadikan sasaran. Allah ingin menunjukkan bahwa kekuasaan Ahab tidak ada artinya. Renungkan: Ahab mungkin berhasil memberangus mulut Mikha dengan jalan memenjarakan Mikha, namun kebenaran tetap akan muncul, dan bukan secara kebetulan. Tidak ada satu pun peristiwa yang terjadi secara kebetulan, karena Allah yang berdaulat mengendalikan semuanya. |
(0.12334396551724) | (2Raj 9:1) |
(sh: Penghukuman Allah dinyatakan! (Senin, 20 Juni 2005)) Penghukuman Allah dinyatakan!Penghukuman Allah dinyatakan!
Demikian juga yang terjadi pada keluarga Raja Ahab. Alkitab mencatat perbuatan jahatnya yang menyebabkan umat-Nya menyembah ilah lain. Bukan hanya umatnya, keluarganya pun turut menyembah berhala. Kesempatan yang diberikan Allah kepada Ahab tidak dipakainya untuk bertobat. Itu sebabnya, nubuat penghukuman Allah kepada Ahab yang pernah diucapkan Elia akan tergenapi pada zaman Elisa dan Yoram (Lihat 1Raj. 21:21-24,29). Pada nas ini, Yoram telah naik takhta sebagai raja Israel menggantikan Ahab. Keadaan ini tepat sebagaimana firman-Nya. Bagaimana cara Ia menggenapinya diungkapkan pada II Raja pasal 9 dan sebagian pasal 10. Pemunahan keluarga Ahab telah ditetapkan-Nya dan tidak ada seorang pun sanggup membatalkan firman-Nya! Allah memakai Elisa dan seorang nabi muda untuk menubuatkan Yehu menjadi raja Israel (ayat 2Raj. 9:1-10). Pada waktu itu, integritas Elisa sebagai nabi Allah bangsa Israel semakin diketahui banyak orang termasuk para panglima tentara Ahab. Mereka sadar dan percaya bahwa nubuat Elisa berasal dari Allah dan pasti digenapi. Inilah yang membuat mereka mau membantu usaha Yehu untuk mengudeta keluarga Ahab (ayat 11-15). Allah tidak dapat dipermainkan! Jika orang fasik belum dihukum, itu karena Allah menunggu pertobatan mereka. Keadilan Allah akan menghukum perbuatan mereka yang menyia-nyiakan kasih-Nya. Tugas anak-anak Tuhan adalah menjadi alat-Nya, bukan sebagai alat penghukuman melainkan untuk menyatakan kasih-Nya. Siapkan diri Anda menjadi kesaksian bagi kasih-Nya kepada mereka. Doaku: Tuhan, teguhkanlah imanku agar aku dapat mengikut Engkau sepenuh hati dan sepanjang hidup. |
(0.12334396551724) | (2Raj 9:16) |
(sh: Penggenapan hukuman Allah (Selasa, 21 Juni 2005)) Penggenapan hukuman AllahPenggenapan hukuman Allah
Penantian Allah bagi pertobatan keluarga Ahab telah berakhir. Dosa
keluarga Ahab harus memperoleh hukuman Allah (ayat Akibat semua perbuatan Ahab itu, Allah akan menimpakan penghukuman-Nya yang dituliskan pada nas ini. Pertama, darah keturunan Ahab akan dicurahkan (ayat 2Raj. 9:25-26). Seluruh keturunan Ahab akan dimusnahkan. Kedua, jasad Izebel yang menolak Allah itu akan ditemukan dalam keadaan mengenaskan karena dimakan oleh anjing di kebun Nabot (ayat 31). Itulah hukuman keras bagi orang yang telah menyesatkan suaminya, keluarganya, dan bahkan seluruh bangsa. Apa yang dapat kita pelajari dari perilaku Ahab juga keluarganya? Tuhan pasti akan membalaskan kejahatan orang yang tidak takut akan Tuhan. Ia adalah Allah yang adil dan tidak terlambat dalam melakukan penghukuman-Nya. Keputusan keliru dalam memilih pasangan hidup akan berakibat pada seumur hidup kita dan mempengaruhi orang-orang lain di sekitar kita. Bertobatlah supaya hukuman tidak menimpa Anda. Mintalah hikmat Tuhan agar Anda tidak keliru dalam mengambil keputusan penting untuk hidup Anda. Camkan: Mengabaikan Tuhan dan terus hidup dalam dosa akan menuai penghukuman-Nya yang adil. |
(0.12334396551724) | (2Raj 10:18) |
(sh: Ketaatan total (Kamis, 23 Juni 2005)) Ketaatan totalKetaatan total
Tinggal satu langkah terakhir yang harus dilakukan Yehu, yakni menghabisi semua orang Israel yang pernah menyembah Baal mulai dari para pelayannya sampai dengan para simpatisannya. Cara Yehu memusnahkan para penyembah Baal itu sungguh taktis. Yehu berpura-pura ingin menyembah Baal yang juga diagungkan Ahab. Akibatnya sungguh dahsyat, tidak seorang pun penyembah Baal yang tidak hadir (ayat 18-22). Setelah mereka datang, Yehu menjebak mereka di rumah Baal saat mereka sedang menyembah Baal, dan memusnahkan mereka semua (ayat 23,25-28). Tepat sebagaimana nubuat Elisa terhadapnya, demikianlah Yehu melenyapkan semua hal tentang Ahab (ayat 24). Ketaatan Yehu mendatangkan berkat Tuhan baginya dan bagi keturunannya (ayat 30). Sayangnya, hati Yehu tidak sepenuhnya berpaut pada Allah, ia masih melakukan dosa-dosa seperti yang dilakukan Yerobeam bin Nebat (ayat 29,31; Lihat 1Raj. 12:28-30). Oleh karena itu, pemerintahan Yehu akan berakhir pada keturunannya yang keempat. Dan daerah kekuasaannya pun berkurang (ayat 30,32-33). Allah menghendaki ketaatan total dari umat-Nya ketika kita memutuskan untuk mengikut Dia. Salah satu bentuknya adalah tidak boleh ada hal apa pun yang lebih penting dari pada Tuhan. Sikap Tuhan Yesus yang taat kepada Bapa sampai akhirlah yang menjadi teladan nyata bagi kita. Mari kita memeriksa kehidupan kita, supaya jangan ada berhala-berhala yang menjauhkan kita dari ibadah sejati kepada-Nya dan yang akhirnya membuat kita menuai murka-Nya. Doaku: Tuhan ajarku setia pada-Mu dan jadikan aku umat-Mu yang taat sepanjang hidupku. |
(0.12334396551724) | (2Raj 13:14) |
(sh: Perjalanan hidup yang tidak sia-sia (Senin, 27 Juni 2005)) Perjalanan hidup yang tidak sia-siaPerjalanan hidup yang tidak sia-sia
Bagian ini istimewa sebab mengisahkan akhir hidup Elisa yang
terkesan "diselipkan" di antara cerita para Raja Yehuda dan
Israel. Pelayanan Elisa dimulai ketika ia menggantikan Elia
(Lihat 2Raj. 2:1-18). Elisa dikenal di Israel sebab ia sering
menubuatkan jalannya politik negara Israel (Lihat Di akhir hidupnya, Elisa tidak menolak kedatangan Yoas meski ia tahu Yoas tidak takut pada Tuhan. Ia justru bernubuat sebab ia berharap agar dengan jalan ini Yoas berpaling pada Allah. Itu sebabnya, tindakan Yoas yang melakukan petunjuk Elisa dengan setengah hati membuatnya gusar (ayat 19,22,24-25). Kehidupan, integritas, kesetiaan, dan pelayanan Elisa kepada Allah Israel tak berubah sampai akhir hidupnya. Elisa mengakhiri hidupnya dengan baik dan benar sampai-sampai kuasa Allah tetap dinyatakan setelah kematiannya (ayat 20-21). Seumur hidupnya Nabi Elisa tetap melayani Israel sebab ia tahu Allah mengasihi mereka (ayat 23). Sayang sekali, sampai Elisa meninggal pun Raja Yoas tak kunjung berpaling kepada Allah Israel. Melayani mereka yang tersesat tidak selalu memberikan hasil seperti yang kita harapkan, yaitu melihat pertobatan mereka. Apakah hal ini berarti para hamba Tuhan tidak usah melayani umat-Nya lagi? Apakah berarti kita tidak perlu lagi menjaga integritas diri sesuai dengan firman-Nya? Jawabnya tidak! Sebab upah kita bukan dari manusia melainkan dari Allah yang melihat semua jerih-payah kita. Renungkan: Pertahankanlah panggilan Allah untuk melayani-Nya! Akhirilah perjuangan pelayanan dengan hati yang tetap tertuju pada-Nya. |
(0.12334396551724) | (2Raj 14:21) |
(sh: Tuhan menjawab doa umat-Nya (Rabu, 29 Juni 2005)) Tuhan menjawab doa umat-NyaTuhan menjawab doa umat-Nya
Yerobeam merebut kembali seluruh daerah Israel, dari jalan menuju Hamat di utara Israel sampai ke Laut Mati di selatan Israel sesuai nubuat nabi Yunus, orang Gat-Hefer (ayat 25). Keberhasilan Yerobeam memulihkan wilayah Israel ini dapat dikategorikan keberhasilan besar sebab sejak 2Raja 1-14, belum ada raja Israel yang berhasil merebut wilayah Israel seluas ini. Dampaknya keamanan dan suasana politik pemerintahan bangsa Israel menguat pada masa pemerintahannya ini. Kemenangan melawan musuh dalam sejarah bangsa Israel, hanya akan terjadi jika raja takut akan Tuhan atau jika Allah berkenan pada raja itu. Dalam hal ini kemenangan Yerobeam diperolehnya bukan akibat dari kedua faktor tersebut melainkan karena jawaban Allah atas doa umat-Nya (ayat 26a). Sebab pada waktu itu, tidak ada lagi orang yang cukup kuat untuk berperang dan tidak ada lagi penolong seperti yang Allah lakukan pada pemerintahan Raja Yoahas (lihat ayat 13:5; bdk. ayat 14:26b). Meskipun Yerobeam bukan seorang raja yang takut akan Tuhan (ayat 2Raj. 14:24), kepahlawanan Yerobeam tetap dipakai-Nya. Pertama, untuk menyelamatkan Israel dari kepahitan dan kesengsaraan dari tekanan bangsa Aram (ayat 26). Kedua, karena Tuhan mengingat keberadaan umat pilihan-Nya itu (ayat 27; bdk. 1Raj. 14:10). Sebenarnya, pertolongan Tuhan bagi Yerobeam tak layak ia dapatkan sebab ia tidak takut akan Tuhan. Meski demikian, Allah tetap menolongnya bahkan Ia menjadikannya pahlawan Israel. Allah tetap mau menolong Israel yang menyembah berhala karena seruan doa mereka. Apalagi untuk kita, umat-Nya yang hidup benar. Ia akan menjawab doa kita yang berseru memohon pertolongan-Nya! Renungkan: Allah tidak meninggalkan umat-Nya berjalan sendiri meski umat-Nya sering beranjak dari-Nya. |
(0.12334396551724) | (2Raj 17:24) |
(sh: Saksi Tuhan atau hamba dosa? (Selasa, 5 Juli 2005)) Saksi Tuhan atau hamba dosa?Saksi Tuhan atau hamba dosa? Hidup di tengah-tengah orang tidak percaya memang sulit. Namun, sebagai milik Kristus kita tetap berkewajiban membawa orang yang belum mengenal Dia kepada pertobatan. Sebenarnya hukuman Allah menyerakkan Israel ke negeri-negeri jajahan Asyur bukan semata-mata untuk memusnahkan mereka. Dalam negeri pembuangan, Israel diberi kesempatan untuk bertobat, supaya hidup mereka menyak-sikan Allah Israel kepada bangsa-bangsa di sekitar mereka ditempatkan. Demikian juga dengan sisa-sisa Israel yang tetap tinggal di Samaria. Mereka seharusnya menjadi berkat bagi para buangan dari negeri-negeri lain yang ditaruh oleh Asyur di Samaria. Sayangnya, Israel sama sekali tidak menyadari hal ini. Mereka membiarkan bangsa-bangsa kafir ini hidup penuh dosa sehingga Allah harus mengirimkan singa-singa untuk menghukum mereka (ayat 25). Bahkan walaupun seorang imam Israel diutus untuk memimpin kehidupan penduduk Samaria mengenal Allah (ayat 28), yang terjadi justru sinkretisme, yaitu mencampurkan ibadah kafir dengan ibadah Israel (ayat 29-34). Umat Israel bukannya menjadi teladan hidup ibadah yang benar, sebaliknya mereka justru ikut-ikutan menyembah dewa dewi bangsa-bangsa lain. Orang Kristen dan gereja dipanggil untuk menjadi saksi Kristus dan menyatakan kesaksian hidup Kristen yang benar, di tengah-tengah dunia yang menyembah ilah-ilah dunia. Hiduplah dengan tulus dan benar, terbuka di hadapan orang lain dalam mempraktikkan kasih, keadilan, dan kebenaran. Jangan sampai kita menjadi batu sandungan dengan justru ikut-ikutan jalan dunia ini dengan menyembah materi, kuasa, dan kenikmatan hidup. Doaku: Tuhan, sorotilah relung hatiku terdalam agar aku sadar sisi-sisi gelap hidupku yang tidak memperkenan-Mu. Beri aku kekuatan untuk menolak berhala dunia yang memperbudakku, agar Engkau sajalah yang kusembah sebagai Pemilik hidupku. |
(0.12334396551724) | (2Raj 18:13) |
(sh: Penghujatan terhadap Allah (Kamis, 7 Juli 2005)) Penghujatan terhadap AllahPenghujatan terhadap Allah Orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri seringkali menganggap remeh orang lain bahkan merendahkan kuasa Tuhan. Tanpa disadarinya, ia sedang melawan Tuhan. Sanherib, raja Asyur yang sedang berjaya dengan pasukannya menaklukkan dunia pada waktu itu adalah orang demikian. Melalui wakilnya, juru minuman agung dari Lakhis, raja Asyur menekan Hizkia agar menyerah kepada Asyur. Juru minuman agung itu dengan pongahnya menyatakan bahwa Asyur tak terkalahkan. Ia menghina dan merendahkan Mesir yang menjadi andalan kerajaan-kerajaan kecil, termasuk Yehuda (ayat 21). Ia meremehkan kekuatan pasukan Yehuda (ayat 23-24). Ia bahkan menghujat TUHAN, Allah Israel dengan mengatakan bahwa TUHAN tidak berdaya melawan para dewa orang Asyur (ayat 30-35). Apa tindakan yang tepat menghadapi orang yang sombong seperti itu? Hizkia mula-mula bertindak kurang beriman, yaitu dengan membayar upeti kepada raja Asyur (ayat 14-16). Akan tetapi, kemudian Hizkia sadar bahwa ia harus bersandar kepada Tuhan. Itu sebabnya, ia memerintahkan agar rakyat jangan menjawab sepatah kata pun terhadap ejekan dan hujatan dari juru minuman agung dari Lakhis itu (ayat 36). Tujuannya supaya rakyat jangan terpengaruh atas bujukan dan tipu daya yang akan membuat mereka meragukan Allah mereka, Allah Israel. Menghadapi sikap sombong dan takabur orang-orang jahat, kita perlu mengandalkan hikmat Tuhan. Seperti Hizkia, kita tidak perlu menyerang balik kata-kata jahat dan hujat mereka. Serahkan pada Tuhan dalam doa karena Tuhanlah yang memiliki hak membalas (Rm. 12:19). Lawanlah kata-kata hujat dengan firman Tuhan. Maksudnya, jangan biarkan kata-kata jahat itu mempengaruhi Anda. Sebaliknya, jadikan firman-Nya pedoman yang pasti dan jaminan yang teguh untuk tetap hidup setia melayani Tuhan. Camkan: Satu-satunya cara menangkal tipu daya dan hujat Iblis adalah berdoa sesuai firman! |
(0.12334396551724) | (2Raj 23:1) |
(sh: Tindakan Setelah Pertobatan Hati (Kamis, 24 September 2015)) Tindakan Setelah Pertobatan HatiJudul: Tindakan Setelah Pertobatan Hati Penulis Alkitab biasanya menulis dengan singkat dan tidak bertele-tele. Mereka hanya menuliskan hal-hal penting yang hendak disampaikan oleh Allah. Karena itu rasul Yohanes mengatakan bahwa banyak dari perkataan dan perbuatan Tuhan Yesus yang tidak dicantumkannya (lih. Yoh. 20:30). Dengan demikian, ketika kita melihat bahwa penulis Raja-raja mencantumkan begitu detail tindakan reformasi yang dilakukan oleh Yosia, berarti penulis melihat bahwa tindakan tersebut sangat penting. Yosia memerintahkan supaya segala perkakas yang dipakai untuk menyembah Baal, Asyera, segala tentara langit, dan semua perkakas tersebut dibakar (4). Tiang-tiang berhala dari rumah Tuhan juga dibakar, bahkan ditumbuk halus halus sampai menjadi abu, kemudian dicampakkan ke kuburan rakyat (6). Bukit-bukit pengurbanan dirubuhkan dan dinajiskan (8). Mezbah-mezbah yang dibuat oleh raja-raja Yehuda dan Manasye, dirobohkan, diremukkan, dan abunya dicampakkan ke sungai Kidron (12). Begitu pula bukit-bukit pengurbanan yang didirikan oleh Salomo untuk Asytoret, Kamus, dan Milkom, dinajiskan (13). Allah memakai Yosia untuk menggenapi penghancuran mezbah di Betel yang didirikan oleh Yerobeam, dan membakar tulang-tulang manusia diatasnya untuk menajiskannya seperti yang telah dinubuatkan oleh abdi Allah (15-16; lih. 1Raj. 13:2). Pertobatan dalam hati yang diikuti oleh tindakan menunjukkan kesungguhan dari pertobatan tersebut. Janganlah kita memandang ringan, karena tindakan itu menyenangkan hati Tuhan. Jadi, kita harus memperlihatkan pertobatan kita dari pelbagai perubahan dalam perilaku dan tindakan kita. [IT] |
(0.12334396551724) | (1Taw 27:1) |
(sh: Para pemimpin Israel (Sabtu, 23 Februari 2002)) Para pemimpin IsraelPara pemimpin Israel. Daud tidak hanya membagi tugas untuk pelaksanaan ibadah di bait Allah, untuk pemerintahan daerah, tetapi juga untuk lingkungan istananya sendiri. Sistem pembagian tugas dalam pemerintahan Daud rapi dan teratur. Ada 4 bagian besar. Pertama, pembagian pasukan yang bertugas menjaga dan melayani raja per bulan (ayat 1-15). Setiap bulan ada satu pasukan berjumlah dua puluh empat ribu orang dengan satu pemimpinnya bertugas. Bulan berikutnya pasukan lain yang menggantikan tugas. Demikianlah selama setahun satu pasukan hanya bertugas satu bulan. Ini mungkin bukan sistem yang lazim dalam dunia modern. Tetapi, harus diingat bahwa ini bukan pasukan tentara seperti zaman modern, namun tenaga bakti yang melayani untuk kepentingan negara. Pembagian kedua adalah untuk kepala-kepala suku di Israel (ayat 16-24). Ada tiga belas kelompok, termasuk Lewi, lalu keturunan Harun disebutkan secara khusus, suku Manasye disebutkan dua kali, separuh-separuh, dan suku Efraim. Tetapi, tidak disebut sama sekali suku Gad dan Asyer, anak-anak Yakub dari budaknya Lea. Pengangkatan kepala-kepala suku menjadi pejabat ini kemungkinan menunjukkan terjadinya kemajuan dalam sistem pemerintahan dari pola kesukuan ke pola awal ketatanegaraan. Pembagian ketiga adalah untuk pengawasan bagi berbagai bidang yang berhubungan dengan kesejahteraan raja dan isi istananya, seperti mandor di gudang makanan dan kebun-kebun anggur (ayat 25-31). Mereka disebut juga pengawas harta milik raja. Pada bagian akhir pasal ini disebutkan juga tentang penasihat raja (ayat 32-33), yaitu orang yang memberikan masukan dan pertimbangan kepada raja di dalam mengambil keputusan. Peranan penting penasihat raja bisa dilihat pada peristiwa pemberontakan Absalom (ayat 2Sam. 16-17). Pembagian tugas seperti ini menunjukkan keteraturan dalam bidang manajemen pemerintahan raja Daud. Renungkan: Dalam sebuah pemerintahan, yang terpenting bagi kita bukanlah tipe manajerialnya, melainkan fungsi yang dijalankannya. Ia harus menghasilkan pelayanan yang maksimal bagi kemuliaan Allah dan menjadi berkat bagi banyak orang. |
(0.12334396551724) | (2Taw 4:2) |
(sh: Pembaruan serasi dengan kehendak Allah (Rabu, 22 Mei 2002)) Pembaruan serasi dengan kehendak AllahPembaruan serasi dengan kehendak Allah. Untuk memberikan model bagi Israel era pascapembuangan, Asa dilukiskan sebagai raja pemenang dalam dua peperangan dahsyat. Perang pertamanya adalah melawan dosa penyembahan berhala. Penyembahan berhala adalah dosa yang sangat banyak disoroti PL sejak zaman Musa sampai para nabi, sebab sifatnya yang menyingkirkan Allah dari posisi dan hak-Nya sebagai yang utama dan objek penyembahan dan mengganti-Nya dengan patung-patung. Tindakan yang serasi dengan kehendak Tuhan hanya satu, yaitu menumpas semua berhala itu, apabila umat tidak ingin ditumpas oleh Allah. Mengapa begitu tegas Allah melawan berhala? Sebab selain berhala melawan hak dan posisi Allah, berhala juga menipu merusak citra Allah dalam diri manusia dengan jalan membelenggu manusia kepada hal-hal yang disembahnya dalam berhala itu. Pada zaman itu Asa memecahkan tugu-tugu berhala dan tiang-tiang pemuj aan, yaitu penyembahan kepada dewa kekuatan yang dilambangkan dengan lingga pria dan kepada dewi kesuburan Asytoret (ayat 2-4). Bisa dipahami apabila bentuk perbudakan yang diakibatkan oleh penyembahan kedua berhala itu adalah pesta-pesta ibadah cabul. Dengan menghancurkan pusat-pusat penyembahan berhala tersebut, Asa memenangkan perang terpenting, perang rohani, dan kembali mengakui keutamaan dan kekudusan Allah. Selain membereskan kerohanian umat, Asa juga mulai membangun kekuatan militer untuk menegakkan kewibawaan kerajaan Yehuda. Kota-kota, tembok, menara-menara, pintu-pintu, dan palang-palangnya dibangun dan diperkokoh (ayat 7). Terbukti hal tersebut perlu, sebab kemudian datang ancaman dari Zerah, orang Etiopia yang kekuatannya berlipat kali ganda kekuatan Yehuda (ayat 9). Perang kedua yang bersifat militer ini, untuk hamba Tuhan yang memiliki penglihatan rohani yang jernih juga, pada dasarnya adalah perang rohani. Karena itu pola para pendahulunya yang menang perang juga dibuat Asa. Berdasarkan doa (ayat 11), Asa berhasil memenangkan perang militer itu dengan menakjubkan (ayat 12). Renungkan: Panggilan utama kita adalah mengizinkan Allah menjadi Raja. Biarlah Kerajaan-Nya mewujud dalam hidup kita kini. |
(0.12334396551724) | (2Taw 9:1) |
(sh: Kesaksian tentang kebesaran Tuhan (Jumat, 17 Mei 2002)) Kesaksian tentang kebesaran TuhanKesaksian tentang kebesaran Tuhan. Apabila Tuhan menyertai hidup seseorang atau suatu komunitas, penyertaan dan kehadiran-Nya itu dapat dirasakan pihak lain. Kesan adanya kekudusan, kasih, kewibawaan, dlsb. timbul dalam hati orang-orang yang pernah berjumpa dengan mereka yang dalam hidupnya Allah hadir secara kuat. Sebutlah contoh hidup orang-orang seperti John Sung, Ibu Teresa, atau para pengkhotbah berwibawa masa kini.Hal yang sama dialami Ratu Syeba dari Arab Selatan. Tujuan utamanya adalah berdagang. Pada waktu itu negerinya terkenal secara luas dalam perdagangan rempah-rempah. Tertarik oleh berita tentang hikmat yang Salomo miliki, Ratu Syeba sendiri langsung memimpin delegasi dagang itu. Akibatnya, bukan saja transaksi dagang yang terjadi, tetapi kesempatan menyaksikan penyertaan dan berkat Tuhan atas Salomo dalam bentuk hikmat administratif kenegaraan (ayat 2-5). Ratu Syeba bukan saja memuji Salomo dan segala kemegahannya melainkan terutama juga memuji Tuhan. Ketika ia menyebut, “terpujilah Tuhan Allahmu,” (ayat 8) pada hakikatnya Ratu Seba mengakui bahwa Tuhan Allah Salomo memang besar adanya dan Dialah yang membuat Salomo besar, berhikmat, dan menjadi berkat bagi rakyatnya. Tukar-menukar hadiah pun pada hakikatnya bukan saja saling menghargai, tetapi dalam catatan Tawarikh, ini dilihat sebagai cara untuk Tuhan menambahkan kekayaan Salomo. Akhir hidup Salomo dalam catatan Tawarikh lain dari catatan Kitab Raja-raja. Yang ditekankan hanya keberhasilan dan kebesaran Salomo dalam mengumpulkan kekayaan dan memperluas berbagai hubungan internasional (ayat 22-24), sementara kejatuhannya dalam mengawini ratusan istri dan gundik asal kafir (ayat 1Raj. 11) sama sekali tidak disinggung. Ini terjadi karena tujuan Tawarikh adalah memberi pola bagi umat yang kembali dari pembuangan, yang memerlukan lebih dari sekadar menyesali kesalahan, tetapi bangkit membangun ke arah pola yang benar yang sesuai kehendak Allah. Renungkan: Berkat dan hadirat Allah terjadi di dalam persekutuan dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Di dalam Dia, kita terus- menerus mengalami dan menyaksikan pembaruan dari-Nya. |
(0.12334396551724) | (2Taw 17:1) |
(sh: Mutu pembaruan meningkat (Sabtu, 25 Mei 2002)) Mutu pembaruan meningkatMutu pembaruan meningkat. Bagian ini kini memaparkan langkah-langkah Yosafat yang meningkatkan mutu pembaruan yang telah dimulai para pendahulunya. Pertama-tama, ia berkonsentrasi pada konsolidasi kehidupan sosial-ekonomi-politik Yehuda. Hal itu dilakukannya dengan menempatkan tentara di kota-kota berbenteng, pasukan-pasukan pelindung (garnisun) di seluruh wilayah Yehuda, termasuk di Efraim, yaitu wilayah Israel yang telah direbut oleh Asa, ayahnya (ayat 2). Tetapi, sebagai umat Allah, pembangunan kekuatan sosial-ekonomi-politik saja tidak cukup. Dia belajar dari sejarah para pendahulunya bahwa kesejahteraan, keamanan, kedaulatan berbangsa hanya tercipta ketika hubungan umat dengan Allah selaras dengan perjanjian kekal Allah. Dia tentu juga telah belajar bahwa ketika hal tersebut dilaksanakan kepalang tanggung atau tanpa fondasi penopang yang kokoh, maka pembaruan tidak mungkin sinambung. Ata s das ar fakta-fakta inilah Yosafat mengambil langkah kedua yang sangat penting yang kini oleh penulis Tawarikh dijadikan model pula bagi pembangunan ulang umat pascapembuangan. Langkah kedua itu adalah membangun kembali komitmen ibadah kepada Allah.Perbedaan antara pembangunan rohani yang telah dilakukannya dengan raja-raja sebelumnya adalah bahwa Yosafat tidak saja membuang tempat-tempat ibadah berhala, tidak juga berhenti pada pelaksanaan ulang tradisi ibadah. Kini ia membangun fondasi yang sifatnya lebih dalam daripada membangun tradisi yaitu mengerahkan tim pengajar. Ada dua tim yang diutusnya mengajar seluruh umat Tuhan. Pertama tim yang terdiri dari para pembesar: Benhail, Obaja, Zakharia, Netaneel, dan Mikha. Kedua, tim yang terdiri dari orang-orang Lewi: Semaya, Netanya, Zebaja, Asael, Semiramot, Yonatan, Adonia, Tobia dan Tob-Adonia bersama Elisama dan Yoram para imam (ayat 7). Dapat dipastikan bahwa kedua tim itu bergabung memberikan penyuluhan terpadu hal-hal moral, keh idupan berbangsa dalam perspektif prinsip-prinsip firman perjanjian Allah. Renungkan: Perhatikan bahwa tindakan pembaruan Yosafat ini melahirkan keinsyafan rohani (ayat 10), pengakuan bangsa asing (ayat 11), peningkatan kesejahteraan dan kedaulatan (ayat 12-19). |
(0.12334396551724) | (2Taw 21:2) |
(sh: Kemenangan ajaib (Senin, 24 Juni 2002)) Kemenangan ajaibKemenangan ajaib. Pernahkah Anda beroleh jalan keluar dari masalah rumit dengan cara yang tak terpikirkan? Kita biasa menyebutnya "kebetulan". Banyaknya "kebetulan" semacam itu membuat kita tak bisa lagi menyebutnya "kebetulan". Pasti ada sesuatu di luar kita yang lebih berkuasa yang mengaturnya. Sikap rohaninya dan janji bahwa perang itu akan Allah selesaikan tidak membuat Yosafat terlena dan pasif. Sebaliknya ia tetap memerintahkan pasukannya untuk maju ke medan pertempuran (ayat 20). Pesannya pun menyiratkan bahwa keyakinan tentang penyertaan Allah akan membuat mereka mampu berperang, bukan duduk menonton saja. Entah karena terilhami oleh peristiwa Yosua atau Gideon yang menghancurkan musuh dengan sorak-sorai pujian, Yosafat juga memerintahkan pasukannya berbuat hal yang sama. Pujian adalah ungkapan iman yang memfokuskan diri pada kenyataan Allah, berakibat bahwa kenyataan diri terbentuk sesuai dengan kenyataan Allah itu, bukan dengan kondisi-kondisi duniawi yang tak menentu (ayat 21). Pada saat memuji Tuhan itulah, Tuhan sungguh menyatakan bahwa diri-Nya memang layak dipuji karena memang demikianlah Ia. Allah menyebabkan komplotan pasukan tersebut baku bunuh sendiri sampai habis total. (ayat 24). Semua barang yang mereka tinggalkan dirampas dan dibawa kembali k e Yer usalem dengan pujian yang mereka lantunkan dari Lembah Berakah (Lembah Berkat) sepanjang perjalanan pulang. Yehuda aman selama dua puluh lima tahun pemerintahan Yosafat. Memang Yosafat masih mempunyai kelemahan (ayat 35-37). Entah dalam rangka apa ia membangun kapal-kapal besar yang akan berangkat ke Tarsis bersama Ahazia, raja Israel. Yosafat agaknya tidak bisa tegas menampik ajakan raja-raja Israel untuk melakukan sesuatu yang tidak jelas tujuannya. Meskipun demikian, Yosafat dicatat sebagai salah satu raja yang nilainya positif. Renungkan: Kita bisa kehabisan akal dan cara, tetapi tidak demikian Tuhan. Begitu banyak cara Tuhan yang mengatasi akal tak pernah bisa kita duga (bukan tidak masuk akal) untuk menolong dan melepaskan kita. Hanya satu syaratnya: berserah penuh dan melakukan dengan taat apa pun yang Ia perintahkan. |
(0.12334396551724) | (2Taw 21:2) |
(sh: Pernikahan tak kudus berakibat fatal (Selasa, 25 Juni 2002)) Pernikahan tak kudus berakibat fatalPernikahan tak kudus berakibat fatal. Raja Yoram termasuk anggota ISTI (singkatan sindiran untuk Ikatan Suami Takut Isteri). Bisa dipastikan bahwa tindakan-tindakannya yang jahat dipengaruhi oleh isterinya, Atalya dan pasti juga oleh iparnya Raja Yoram di Israel dan mertua perempuannya, Isebel. Ia mengikuti mereka menyembah berhala. Sewaktu pemerintahannya yang saleh dan berhasil, Yosafat mengangkat putra-putranya dan para bangsawan Yehuda untuk menguatkan kota-kota di Kerajaan Yehuda dan dengan demikian membangun sistem sosial-politis kerajaan tersebut (ayat 2,3; bdk. 11: 23). Yosafat telah berlaku bijak dan adil dengan langkah tersebut. Namun, karena Yoram adalah putranya tertua, maka Yoram menjadi pewaris takhta menggantikan dia menjadi raja. Kebiasaan kafir yang diwarisinya dari keluarga istrinya bukan saja menyembah berhala-berhala kebencian Tuhan, tetapi juga kebengisan dalam memerintah. Saudara-saudaranya sendiri dibunuhi untuk meluputkan takhtanya dari kemungkinan perebutan kuasa. Betapa kontras hidup Yoram dibandingkan dengan Yosafat, ayahnya. Bila ayahnya saleh dan hidup dekat Tuhan, iman Yoram terkesan tawar bahkan cenderung acuh tak acuh. Ini terlihat ketika dia mengabaikan pesan nabi Elia yang isinya memperingatkan dia supaya kembali kepada sikap beriman para pendahulunya: Daud, Asa, dan Yosafat. Peringatan itu dia anggap sepi (ayat 12-15) padahal disertai sanksi yang mengerikan. Yoram tidak mempedulikan nabi Elia dan dengan demikian tidak mempedulikan Tuhan sendiri. Perilakunya yang tercela membuat ia tidak dicintai oleh bangsanya sendiri (ayat 20). Pada masa pemerintahannya tidak terjadi kesejahteraan melainkan malapetaka dan penderitaan lahir dan batin. Orang Edom (ayat 6), Filistin, dan Arab (ayat 16) memberontak dan melepaskan diri dari kekuasaannya. Ia sendiri diserang penyakit usus yang membuatnya wafat dalam usia baru empat puluh tahun secara tragis. Ia tidak diakui sebagai penerus prinsip Daud sehingga ia tidak dikubur dalam pekuburan raja-raja (ayat 20). Renungkan: Allah akan terus menggenapi rencana-Nya, namun orang yang tak taat kepada-Nya tak akan luput dari hukuman-Nya. |
(0.12334396551724) | (2Taw 24:1) |
(sh: Berhasil, lalu gagal (Jumat, 28 Juni 2002)) Berhasil, lalu gagalBerhasil, lalu gagal. Permulaan yang baik tidak menjamin bahwa hal tersebut akan berlangsung sampai akhir. Hidup Yoas mulai secara indah, yaitu campur tangan Allah dan pembinaan Imam Yoyada membuatnya menjadi seorang raja yang baik. Ibadah bait Allah yang sempat terhenti karena perlengkapannya dirampok oleh para pengikut Atalya (ayat 7) dan karena pusat-pusat penyembahan berhala bertebaran dimana-mana, kini dibangun dan ditata kembali. Orang lebih tertarik beribadah kepada Baal dan Asytoret yang lebih atraktif ketimbang kepada Tuhan. Ajakannya agar seluruh rakyat Yehuda mengambil bagian dalam program Bait Allah disambut luas dan gembira (ayat 10), bahkan meski itu berarti pengurbanan dana dan tenaga yang sangat besar bagi rakyat. Peraturan Musa yang tadinya bersifat sukarela kini dijadikan wajib. Persembahan mereka yang sudah berusia dua puluh tahun adalah setengah syikal, sementara bagi me reka yang kaya dihimbau untuk tidak hanya memberikan jumlah minimal itu di samping sejumlah uang pendamaian (Kel. 30:12-16). Pembaruan ibadah ini ternyata hanya sampai akhir masa hidup Imam Yoyada, sebab Yoas beralih menuruti nasihat para penyembah Asytoret kembali (ayat 17-18). Perubahan sikap Yoas ini bukan sekadar kemunduran, melainkan kemurtadan sebab membuang ibadah kepada Allah dan menggantinya dengan ibadah kepada berhala. Itu berarti menggeser sentralitas Allah dengan hal yang Allah benci. Kemurtadan Yoas ini sama saja dengan menghidupkan kembali dosa-dosa neneknya dengan segenap pemujaan sesatnya. Bahkan sampai hati pula Yoas membunuh putra penyelamatnya sendiri, Zakharia putra Imam Yoyada (ayat 21-22). Meski dibunuh, kebenaran yang diucapkan Zakharia (ayat 20) berlaku atas Yoas. Melalui serbuan Aram kemudian atas prakarsa para pegawainya sendiri, Yoas terluka berat dan akhirnya dibunuh (ayat 25-26). Renungkan: Kerohanian yang benar bukan sekadar terlibat dalam berbagai kegiatan ibadah bahkan kegiatan pelayanan bagi Tuhan. Kerohanian yang benar berintikan hubungan kasih setia dan persekutuan yang akrab dengan Tuhan yang melibatkan segenap akal, hati, kemauan dan tindakan. |
(0.12334396551724) | (2Taw 25:1) |
(sh: Taat, namun tidak total (Sabtu, 29 Juni 2002)) Taat, namun tidak totalTaat, namun tidak total. Seperti halnya orang Yehuda zaman itu, kita merasakan bangkitnya harapan dan kesukaan menyaksikan tindakan Amazia di bagian awal pemerintahannya. Tampak oleh kita keinginannya untuk menaati taurat Tuhan. Misalnya, ketika ia tidak pukul rata membalas dendam dengan menghabisi semua keluarga orang-orang yang membunuh ayahnya karena menaati firman yang mengatakan bahwa tanggung gugat atas dosa tidak diberlakukan kepada pihak-pihak yang masih berhubungan keluarga (ayat 4). Juga ketika ia mendengar nasihat seorang hamba Allah agar tidak membangun kekuatan dengan mengandalkan uang kepada pasukan sewaan dari Israel (ayat 7-8). Nasihat selanjutnya dari hamba Allah itu pun terus didengarkan dan dilaksanakan oleh Amazia (ayat 9-10). Ia bersedia kehilangan uang yang telah dibayarkannya kepada pasukan sewaan itu meski tidak lagi memakai mereka karena keyakinan bahwa Allah sumber kuasa dan harta. Tetapi, kebijakan-kebijakannya selanjutnya sungguh membuat kita menjadi cemas bahkan kecewa. Kebijaksanaan yang pernah ditunjukkannya tadi tidak berlanjut. Ketaatannya pada firman Allah di bagian awal masa pemerintahannya segera sirna dengan makin jayanya Amazia dalam berbagai medan peperangan. Seusai mengalahkan Edom dengan tindakan bodoh yang tidak masuk akal sehat, Amazia menjadikan dewa-dewa Edom, bangsa yang telah dikalahkannya itu, menjadi objek penyembahannya (ayat 14). Kemerosotan dan kemunduran akibat dosa kini berproses dengan cepatnya. Tindakan Allah menghukum Amazia berlangsung seiring dengan keputusan-keputusan Amazia sendiri yang kini lebih dipengaruhi oleh sifat cepat panas, berpikir pendek, sombong, dan keras kepala (ayat 15-17). Permulaan yang baik terpaksa harus berakhir dengan cara menyedihkan. Amazia akhirnya kalah dan mati di tangan Yoas, raja Israel yang juga merampasi kekayaan Yehuda dan bait Allah (ayat 20-24). Sayang bahwa kebaikan dan kesetiaan Al lah b egitu besar tidak dihayati dengan serius. Renungkan: Hanya dengan berkesinambungan menaati Allah dan firman-Nya dari momen ke momen, kita dapat luput dari pengaruh dosa yang merusak seluruh aspek kehidupan pribadi dan sosial. |