Pindah ke halaman:
Pertama
Sebelumnya
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
Selanjutnya
Terakhir
Urutkan berdasar:
Relevansi | Kitab
(0.15175258064516) | (Kid 3:11) | (jerusalem) Ayat ini menyinggung pertemuan antara kedua kekasih. Dalam kumpulan lagu-lagu yang termaktub dalam Kidung Agung sajak kecil ini menjadi kata pendahuluan bagi puji-pujian atas mempelainya yang diucapkan mempelai laki-laki, Kid 4:1-15. Penggambaran dalam Kid 3:6-11 memang berlebih-lebihan. Mempelai laki-laki menjadi "raja", bdk Kid 1:4,12, serupa raja Salomo, Kid 7,9,11 |
(0.15175258064516) | (Kid 4:12) | (jerusalem: kebun tertutup) Sama seperti kebun anggur; Kid 1:6; 2:15, begitu juga kebun dengan mata air dan tanaman terpilih, serupa taman firdaus, bdk Kid 4:13; Kej 2:9-10, ini mengibaratkan apa yang pada gadis menggairahkan kekasihnya. Memang gagasan "Taman Indah" dan "Kebun Cinta"dipakai juga dalam persanjakan Mesir. Tetapi taman ini "tertutup", Kid 4:12 sampai mempelai perempuan membukanya bagi kekasihnya, Kid 4:16 yaitu waktu pernikahan, Kid 5:1; Bdk Ams 5:15-20 mengenai cinta kasih antara suami isteri. Dalam naskah Ibrani "kebun tertutup" (kali kedua) tertulis salah: gal (=ombak) mengganti gan =kebun). |
(0.15175258064516) | (Yes 1:29) | (jerusalem) Dalam bagian ini nabi Yesaya mengecam adat keagamaan yang menyangkut pohon angker. Jarang sekali nabi Yesaya mencela adat kebiasaan yang benar-benar kafir, bdk Yes 2:6-8. Pohon-pohon angker itu tidak menjadi pujaan rakyat, tetapi menyangkut adat kebiasaan penduduk aseli negeri Kanaan, bdk Ula 12:2+. Adat kebiasaan yang salah itu tersebar luas baik di wilayah kerajaan Yehuda maupun di wilayah kerajaan Israel, bdk Yes 57:5; Yer 2:20; 3:6,13; 17:2; Yeh 6:13; 1Ra 14:23; 2Ra 16:4; 17:10. |
(0.15175258064516) | (Yes 5:26) | (jerusalem) Sajak ini mungkin mengenai salah satu serangan yang di masa Yesaya dilontarkan kerajaan Asyur, oleh Tiglat Pileser III, th 735 atau 732, oleh Salmaneser, th 722, oleh Sargon, th 711, atau oleh Sanherib, th 701. Tetapi nama penyerbu tidak sampai disebut. Barangkali sajak itu hanya mau mengungkapkan pikiran umum ini: Allah memanggil suatu bangsa kuasa buat menimpakan balasanNya, bdk Ula 28:49-52; Yes 10:5+. |
(0.15175258064516) | (Yes 6:3) | (jerusalem: Kudus) Kekudusan Allah menjadi salah satu pokok utama dalam pekabaran nabi Yesaya. Sering kali ia menyebut Tuhan "Yang Mahakudus, Allah Israel" (harafiah: Sang Kudus Israel), Yes 1:4; 5:19,24; 10:17,20; 41:14,16,20, dll. Kekudusan Allah itu menuntut bahwa manusia juga dikuduskan, artinya: dipisahkan dari yang tidak kudus (yang dipakai manusia untuk keperluannya sendiri), Ima 17:1+, diberikan dari dosa Yes 6:5-7, dan menjadi penyerta dalam "keadilan" Allah, Yes 1:26+; Yes 5:16+. |
(0.15175258064516) | (Yes 6:10) | (jerusalem: Buatlah hati bangsa ini keras) Pemberitaan nabi akan terbentur pada ketegaran hari umat yang tidak sampai mengerti. Kalimat perintah ini sebenarnya kalimat keterangan saja, bdk Yes 29:9. Allah tidak menghendaki kekerasan hati itu. Tetapi Tuhan mengetahuinya terlebih dahulu dan ketegaran hati umat dipakai untuk melaksanakan rencana Tuhan. Ketegaran hati itu menyingkapkan dosa hati dan mempercepat pengadilan, bdk kekerasan hati Firaun, Kel 4:21; 7:3+. Ayat Yes 6:9-10 Ini beberapa kali dikutip dalam Perjanjian Baru dan khususnya diterapkan pada pengajaran Yesus berupa perumpamaan, Mat 13:13+; Mar 4:12+. |
(0.15175258064516) | (Yes 25:6) | (jerusalem) Dengan mengembangkan gagasan universalis yang ada pada nabi-nabi yang lebih dahulu, Yes 2:2-3; 56:6-8; 60:11-14; Zak 8:20; 14:16, dll, pencipta sajak ini menggambarkan bagaimana bangsa-bangsa lain datang ke Yerusalem, seolah-olah kepada suatu perjamuan besar-besaran. Berpangkal pada sajak ini tradisi Yahudi suka menggambarkan zaman Mesias sebagai perjamuan besar. Gagasan itu ditemukan juga dalam Perjanjian Baru, Mat 22:2-10; Luk 14:14,16-24. |
(0.15175258064516) | (Yes 34:1) | (jerusalem) Bagian ini oleh sementara ahli diberi judul: Apokalips Kecil. Bab-bab ini memang berkata tentang peperangan terakhir dan dahsyat yang dijalankan Allah melawan bangsa-bangsa lain, khususnya bangsa Edom, bdk Yes 34: lalu menyusul pemberitahuan mengenai penghakiman terakhir yang memulihkan segenap semarak Yerusalem. Isi dan gaya bahasa bagian ini bergantung pada Deutero-yesaya dan boleh dibandingkan dengan bab Yes 24:1-27:13 (Apokalips Yesaya). Sama seperti bab Yes 24:1-27:13 demikian bab Yes 34:1-35:10 paling akhir ditambahkan pada akibat Yesaya. |
(0.15175258064516) | (Yes 34:5) | (jerusalem: menghakimi Edom) Ketika kota Yerusalem dimusnahkan pada th 587, maka khususnya orang Edom menyatakan permusuhannya kepada Yehuda. Mereka memanfaatkan nasib malang Yerusalem. Karena itu para nabi dan penulis sesudahnya kerap kali mengutuk Edom, bdk Yes 63:1-6; Yer 49:7-22; Yeh 25:12; 35:1-15; Maz 137:7; Rat 4:21-22. Dalam Yes 34 ini penghakiman atas Edom melambangkan penghakiman atas sekalian bangsa. Bdk "Kota yang kacau riuh" yang berperan sama dalam Apokalips Yesaya, bab Yes 24:1-27:13; bdk Yes 24:10+. |
(0.15175258064516) | (Yes 40:18) | (jerusalem: dengan siapa hendak kamu samakan Allah) Ayat ini menegaskan bahwa Allah sejati tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Kenyataan ini mengalaskan larangan membuat patung dan gambar, yang sudah tercantum dalam Dekalog. Yes 40:19-20 kemudian barulah ditambahkan dan ayat-ayat ini diteruskan dalam Yes 41:6-7. Para pembuat berhala dikecam (bdk Yes 44:9-20); sebuah tambahan juga). Kecaman serupa terdapat lagi dalam Yes 41:21-24; 42:8,17; 45:16,20; 46:5-7; lihat juga Yer 10:1-6; 51:19; (Surat Yeremia) Bar 6; Maz 115:3-8; Wis 13:11-15. |
(0.15175258064516) | (Yes 43:3) | (jerusalem: Yang Mahakudus) Bdk Yes 6:3+ |
(0.15175258064516) | (Yes 57:6) | (jerusalem) Sama seperti Yes 56:10-57:5 demikianpun nubuat melawan pemujaan berhala ini mungkin berasal dari akhir zaman para raja menjelang pembuangan. Sebab di masa itu pemujaan berhala tersebar luas pada bangsa Israel. Tetapi pemujaan itu berjalan terus selama pembuangan dan sesudahnya juga, Yes 66:3-4,17. Sajak ini memang bernada pedas sebagaimana dipakai nabi-nabi yang berkarya selama abad VII-VI, seb Mas, Yer 1:16; 7:8, dll; bdk Yes 8; Yes 2:6-8. Ada beberapa ucapan kafir disinggung yang tidak jelas lagi bagi kita sekarang. |
(0.15175258064516) | (Yes 63:7) | (jerusalem) Sajak yang panjang ini berupa mazmur, sebuah doa permohonan umat. Bdk khususnya Maz 44 dan Maz 89 serta Ratapan. Dalam Yes 63:18 dan Yes 64:9-10 tersinggung kemusnahan Yerusalem serta bait Allah pada th 587 seb Mas. Ini menyatakan bahwa sajak itu tidak lama kemudian dikarang. Maka mazmur ini boleh ditanggalkan pada awal masa pembuangan. Caranya sejarah yang baru lalu itu direnungkan sesuai dengan alam pikiran tradisi Ulangan. Pokok pikirannya begini: Tuhan menghukum umatNya, tetapi kemudian menyelamatkannya pula. |
(0.15175258064516) | (Yer 6:14) | (jerusalem: Mereka mengobati....) Dikutiplah janji-janji yang disampaikan nabi-nabi gadungan bdk Yer 4:10. Nabi Yeremia berbentrokan dengan nabi-nabi palsu itu oleh karena ia menubuatkan kemalangan. Nabi-nabi palsu itu menubuatkan "damai sejahtera". Kata Ibrani "syalom" tidak hanya berarti: tidak ada bahaya dan perang lahiriah (di masa Yeremia arti ini memang paling terasa), tetapi kata itu mengungkapkan keadaan baik, bahagia dan sejahtera sebagaimana diidam-idamkan, baik bagi umat secara menyeluruh maupun bagi masing-masing orang. Kebahagiaan itu bertumpu pada hubungan-hubungan baik dengan Allah dan dengan sesama manusia. Cita-cita itu akan terwujud di zaman Mesias, bdk Yes 11:6+. |
(0.15175258064516) | (Yer 12:5) | (jerusalem: Jika engkau...) Bdk Yer 15:10+ |
(0.15175258064516) | (Yer 14:1) | (jerusalem) Nubuat ini agaknya dibawakan di masa pemerintahan raja Yoyakim. Dalam menyusun sajak ini nabi Yeremia terpengaruh oleh ibadat ratapan (bdk Yoe 1-2; Maz 74 dan Maz 79). Susunannya sbb: Dahulu bencana digambarkan, Yer 14:2-6, disusul ratapan umat, Yer 14:7-9, yang ditanggapi Tuhan, Yer 14:10-12. Lalu Yeremia mengajukan pembelaan, Yer 14:13-16; kembali bencana dilukiskan, Yer 14:17-18, disusul ratapan umat, Yer 14:19-22, yang sekali lagi ditanggapi Tuhan, Yer 15:1-4. Tetapi baik ratapan dan pengakuan umat maupun pembelaan oleh Yeremia ditolak Tuhan. Sebaliknya. Ia mengancamkan bencana tambahan, yaitu penyerbuan oleh musuh. |
(0.15175258064516) | (Yer 18:1) | (jerusalem) Menurut Yer 18:12 perumpamaan berupa perbuatan ini diadakan Yeremia sebelum malapetaka itu terjadi, jadi sebelum th 598.Nabi-nabi dahulu, misalnya Samuel, 1Sa 15:27-28, Ahia dari Silo, 1Ra 11:29-33 (dan nabi gadungan Zedekia), 1Ra 22:11-12) sudah menguatkan nubuat-nubuat mereka dengan perbuatan berupa lambang. Pikiran yang melatarbelakangi tindakan-tindakan semacam itu bukanlah bahwa dengan jalan itu perkataan lebih mengesan di hati para pendengar, tetapi keyakinan bahwa tindakan-tindakan itu benar-benar kuat dan berdaya untuk melaksanakan apa yang dilambangkan. Setelah lambang diadakan pasti akan terjadi apa yang diibaratkan. nabi-nabi besarpun kadang-kadang mengadakan lambang berupa perbuatan. Seluruh pekabaran nabi Hosea terkait pada suatu pengalaman pribadi, yaitu perkawinannya, Hos 1-3. Yesaya jarang memakai sarana itu, namun iapun mengenalnya, Yes 20 dan nama anak-anaknya merupakan nubuat dan lambang, Yes 7:3 (bdk Yes 10:21); Yes 8:1-4; 8:18; bdk Yes 1:26+. Nabi Yeremia sering melakukan hal yang merupakan lambang dan iapun menjelaskan artinya: dahan pohon badam dan periuk, Yer 1:11-14 ikat pinggang yang disembunyikan di tepi sungai Efrat, Yer 13:1-11 (walaupun barangkali hanya terjadi dalam sebuah penglihatan); pekerjaan tukang periuk, Yer 18:1-12; buli-buli yang pecah, Yer 18:19; keranjang-keranjang buah ara, Yer 24:1-10 memikul kuk, Yer 27:1-28:17; pembelian sebidang tanah, Yer 32:1-44. Boleh ditambah lagi bahwa kehidupan nabi Yeremia sendiri sebuah lambang pula, Yer 16:1-8, dan bahwa penderitaannya (meskipun nabi Yeremia sendiri tidak menjelaskannya) melambangkan kemalangan umat yang dihukum, sehingga Yeremia juga menjadi pra-lambang Hamba Tuhan, bdk Yes 42:1+. Nabi Yehezkiel kemudian melakukan juga berbagai perbuatan yang menjadi lambang dan nubuat: batu bata yang melambangkan pengepungan kota Yerusalem, Yer 4:1-3; makanan yang terbatas, Yer 4:9-17; rambut-rambut yang dipotong-potong dan diserak-serakkan, Yer 18:5; kuali yang berkarat, Yer 24:3-10; kedua batang kayu, Yeh 37:15-28. Sama seperti yang dilakukan nabi Hosea demikianpun nabi Yehezkiel mengartikan pengalamannya sebagai lambang: penyakitnya, Yer 4:4-8; kematian isterinya, Yeh 24:15-24' kebisuannya serta penyembuhannya, Yeh 24:27; 33:22. Dalam Perjanjian Baru juga masih terdapat tindakan yang merupakan lambang dan nubuat: Pohon ara yang dikutuk Yesus, Mat 21:18-19 dsj; nabi Agabus yang mengikat tangan dan kakinya dengan ikat pinggang Paulus, Kis 21:10-14. |
(0.15175258064516) | (Yer 20:7) | (jerusalem: Engkau telah membujuk aku) Bdk Yer 15:10. Kiasan bujukan dan pergumulan yang dipakai Yeremia ini bermaksud menggambarkan bahwa nabi seolah-olah digagahi oleh Tuhan. Dalam keluhurannya ini, Yer 15:7-18, nabi seolah-olah memberontak terhadap Tuhan yang dianggapnya bertanggungjawab atas kemalangannya. Jarang sekali dalam Alkitab terungkaplah rasa putus asa seperti ini (bdk Ayu 3:1 dst; Maz 88). Namun Yeremia tetap yakin bahwa Tuhan tetap berpegang pada kasih setiaNya. Dan di tengah-tengah pergumulannya nabi meneriakkan pengharapannya, Yer 19:11-13. |
(0.15175258064516) | (Yer 23:9) | (jerusalem: Mengenai nabi-nabi) Ini (seperti halnya dengan Yer 21:11) merupakan judul sebuah kumpulan tersendiri, Yer 23:9-40, yang terdiri atas berbagai unsur. Bagian pertama, Yer 23:9-12, mungkin berasal dari masa raja Yosia, sebab rupanya Yeremia baru saja mengerti kecurangan nabi-nabi gadungan itu. Bagian-bagian berikut sesuai baik dengan keadaan di masa pemerintahan raja Yoyakhin maupun dengan keadaan pada masa Zedekia. Tentang bentrokan dengan nabi-nabi gadungan semacam itu bdk Pengantar |
(0.15175258064516) | (Yer 46:2) | (jerusalem: Karkemis) Sekarang Karkemis itu sebuah desa di Siria yang bernama Jerablus. Ia terletak di sebelah timur laut Alepo di tepi sungai Efrat. Kota Karkemis terletak pada tempat penyeberangan sungai Efrat. Pada th 605 seb Mas terjadilah di situ pertempuran antara pasukan Firaun Nekho (th 609-594) yang datang menolong kerajaan Asyur yang tergoncang (waktu melalui Palestina Nekho mengalahkan dan menewaskan di dekat Megido raja Yosia, 2Ta 35:20-25; bdk Yer 22:10) dan tentara Nebukadnezar (th 605-562). Nebukadnezar menang dan karenanya merebut kekuasaan di negeri Siria dan Palestina bdk 2Ra 24:7+. |