dan ia berkata: Kornelius, doamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah diingatkan di hadapan-Nya.

Saudara-saudara, keinginan<x id="v" /> hatiku dan doaku kepada Tuhan<n id="1" /> ialah, supaya mereka diselamatkan.

pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu<x id="s" /> tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat<x id="v" /> dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya.

Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?

Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya.<x id="i" />

akupun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu.<x id="k" /> Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku<n id="1" />,<x id="l" />

Kami selalu mengucap syukur kepada Allah,<x id="f" /> Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu,

Dalam pada itu bersedialah juga memberi tumpangan kepadaku, karena aku harap<x id="c" /> oleh doamu<x id="d" /> aku akan dikembalikan kepadamu.

Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu<n id="1" />, sama seperti jiwamu baik-baik saja.

<span class="red">Aku adalah Alfa dan Omega,<x id="z" /> Yang Pertama dan Yang Terkemudian,<x id="a" /> Yang Awal dan Yang Akhir.<x id="b" />"span>

Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: <span class="red">"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini<x id="s" /> lalu<n id="1" /> dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.<x id="t" />"span>

Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar,<x id="g" /> lalu ia berlutut<x id="h" /> dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!<x id="i" />" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.

"Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan:<x id="w" /> suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku.

Pada hari Sabat<x id="m" /> kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ.

Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu,<x id="r" /> kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung<n id="1" />;<x id="s" /> dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.

Tetapi setelah lewat waktunya, kami berangkat meneruskan perjalanan kami. Murid-murid semua dengan isteri dan anak-anak mereka mengantar kami sampai ke luar kota; dan di tepi pantai kami berlutut dan berdoa.<x id="v" />

Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?<x id="c" /> Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak!<x id="d" /> Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat<x id="e" /> aku telah mengenal dosa<n id="1" />. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!<x id="f" />"

Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku,<x id="k" /> tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku<n id="1" />; aku akan menyanyi<x id="l" /> dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.

Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu,<x id="z" /> supaya Allah kita menganggap kamu layak<x id="a" /> bagi panggilan-Nya<x id="b" /> dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu<x id="c" /> untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu,<x id="d" />