Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 201 - 220 dari 734 ayat untuk Harta milik (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.21) (Ef 4:10) (jerusalem: jauh lebih tinggi) Dengan melalui seluruh jagat raya Kristus telah menjadikan jagat raya itu milikNya, sebab itu adalah "kepenuhan" yang oleh Kristus sebagai kepala telah dipersatukan, Efe 1:10+; seluruh jagat raya ditaruhNya di bawah kekuasaanNya sebagai "Tuhan", bdk Efe 1:20-23; Kol 1:19; Fili 2:8-11.
(0.21) (1Tim 1:15) (jerusalem: Perkataan ini benar) Ungkapan itu merupakan milik khas surat-surat pastoral, bdk 1Ti 3:1; 4:9; 2Ti 2:11; Tit 3:8. Maksud ungkapan itu ialah menarik perhatian dan barangkali menonjolkan sebuah kutipan kurang jelas, yang sudah diketahui para pembaca.
(0.21) (Ibr 1:2) (jerusalem: yang telah Ia tetapkan) Anak dengan sendirinya berhak atas warisan, bdk Mat 21:38; Gal 4:7, tetapi di sini prakarsa Allah menyerahkan segala sesuatu sebagai milik kepada Anak. Sebab barang yang dimaksudkan di sini ialah apa yang termasuk dalam zaman Mesias dan zaman terakhir.
(0.21) (Yoh 17:6) (sh: Mendoakan milik Allah (Sabtu, 23 Maret 2002))
Mendoakan milik Allah

Yesus kini mendoakan para murid-Nya. Ia menyebut para murid-Nya sebagai milik Allah (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">6), juga milik-Nya (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">7). Mereka adalah milik Bapa sebab Bapa sendiri yang telah memberikan mereka kepada Yesus. Mereka adalah milik Bapa dan milik Yesus (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">10) sebab mereka mengenal Bapa melalui firman yang Yesus nyatakan kepada mereka tentang Bapa (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">6). Kepemilikan ganda ini terbukti di dalam iman mereka bahwa Yesus datang dari Bapa dan di dalam ketaatan mereka kepada firman Allah (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">8,6). Di dalam doa yang sangat padat ini terbentang jalinan indah berbagai kebenaran tentang pemilihan Allah atas orang percaya, penyelamatan Yesus atas umat pilihan-Nya, penerimaan firman oleh orang beriman, dan ketaatan mereka. Penyelamatan sudah mulai dari rencana kekal Allah, diwujudkan dalam karya penebusan Kristus, menjadi efektif oleh karena penerimaan iman yang taat pada diri orang percaya.

Yesus mendoakan para murid-Nya karena Ia akan segera meninggalkan dunia sementara mereka masih tinggal dalam dunia ini. “Dunia” di sini jelas tidak sekadar menunjuk pada lokasi, tetapi sekaligus pada keadaannya yang menentang firman dan memusuhi para pengikut Yesus (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">14). Yesus tahu bahwa para pengikut-Nya akan dimusuhi dunia tepat seperti yang Ia sendiri terima. Yesus tidak saja ingin agar mereka terpelihara dari yang jahat (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">11,15), tetapi Ia pun ingin agar mereka bersatu (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">11) dan penuh sukacita (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">13). Rencana Allah dan kepemilikan ganda atas para pengikut Yesus akan selalu mengalami serangan dari dunia yang jahat ini, namun doa Yesus menjamin bahwa mereka akan terpelihara.

Pemeliharaan itu bukan dengan cara meluputkan mereka dari bahaya, dengan mengeluarkan mereka dari dunia (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">15). Pemeliharaan yang dimaksud adalah pengudusan. Para murid Yesus, seperti halnya Yesus sendiri, tetap masih harus mengalami bahaya-bahaya dari dunia ini, tetapi mereka akan dikuduskan. Kudus mengandung arti ganda. Pertama, menunjuk pada kepemilikan Allah dan Yesus atas para murid-Nya. Kedua, menunjuk pada proses pengudusan hidup oleh kebenaran firman agar mereka hidup benar di dalamnya.

Renungkan: Jaminan bagi orang beriman sama seperti pengalaman Yesus: bukan diluputkan dari salib, tetapi dibangkitkan dari kematian.

(0.20) (Mat 12:1) (full: SABAT. )

Nas : Mat 12:1

Hari Sabat mingguan (Yun. _sabbaton_, yang artinya perhentian) adalah hari yang ketujuh dalam setiap minggu yang dipisahkan dari hari-hari yang lain oleh Taurat Musa sebagai hari untuk beristirahat dari semua pekerjaan yang biasa serta memberikan diri kita istirahat dan menyembah Allah (Kel 20:10; Ul 15:14;

lihat cat. --> Kel 20:8).

[atau ref. Kel 20:8]

Ada alasan-alasan yang kuat untuk percaya bahwa prinsip-prinsip hari Sabat tetap berlaku bagi orang Kristen dan kita juga harus mengkhususkan satu hari dalam tujuh hari sebagai hari perhentian dan penyembahan.

  1. 1) Konsep hari perhentian yang kudus sudah ditetapkan sebelum ada hukum Yahudi: "Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya"

    (lihat cat. --> Kej 2:3;

    [atau ref. Kej 2:3]

    bd. Kel 20:11). Kenyataan ini menunjukkan bahwa sudah sejak penciptaan alam semesta ini Allah menetapkan satu hari khusus sebagai sumber berkat bagi semua orang dan bukan sekedar bangsa Yahudi.
  2. 2) Yesus tidak pernah membatalkan prinsip hari perhentian, hanya penyalahgunaannya oleh para pemimpin Yahudi yang Ia kecam (ayat Mat 12:1-8; Luk 13:10-17; 14:1-6). Ia menyatakan bahwa hari perhentian itu ditetapkan Allah untuk kesejahteraan rohani dan jasmaniah manusia (Mr 2:27). Alkitab sama sekali tidak menyatakan bahwa prinsip ini telah ditiadakan.
  3. 3) Maksud rohani dari hari ketujuh sebagai hari perhentian ini menguntungkan orang Kristen. Dalam PL hari perhentian ini dipergunakan sebagai hari beristirahat dari semua pekerjaan dan untuk mempersembahkan diri kepada Allah -- suatu waktu yang khusus untuk mengenal Allah, menyembah Dia dan memusatkan diri baik secara pribadi maupun di depan umum pada perkara Tuhan (Im 24:8; Bil 28:9). Dewasa ini hari Sabat memberikan kita kesempatan untuk menyatakan kembali bahwa kepercayaan dan sukacita kita adalah di dalam Tuhan dan bukan di dalam dunia, kebiasaan yang mementingkan diri sendiri, harta atau kesenangan kita (bd. Kel 20:10; 34:21; Yes 38:13). Kita dapat mempergunakan hari perhentian ini untuk memperbaharui komitmen kita yang semula kepada Kristus dan persatuan kita dengan orang percaya lain, serta menyatakan bahwa seluruh kehidupan kita, bukan hanya sepertujuh, adalah milik Allah

    (lih. Ibr 4:9-10).

  4. 4) Sebagaimana hari Sabat merupakan suatu tanda perjanjian bahwa bangsa Israel adalah umat Allah (Kel 31:16-17), demikian pula hari penyembahan Kristen (hari Minggu) dapat dilihat sebagai suatu tanda kepada dunia bahwa kita adalah milik Kristus dan bahwa Dia adalah Tuhan kita. Orang Kristen dalam PB mengkhususkan hari pertama setiap minggu untuk menyembah Allah dan untuk memperingati hari kebangkitan Kristus (Kis 20:7; 1KorHarta+milik&tab=notes" ver="">16:2).
  5. 5) Hari Sabat dikhususkan oleh Allah sebagai hari yang kudus (Kej 2:3; Kel 16:23; 20:11; 31:14; Yes 58:13). Oleh karena itu orang percaya diingatkan bahwa mereka sendiri merupakan umat yang dikhususkan oleh Allah untuk hidup kudus di tengah-tengah angkatan yang sudah sesat (bd. Kel 31:13; 1Pet 2:9).
  6. 6) Akhirnya, hari Sabat dapat dilihat sebagai janji Allah kepada orang percaya bahwa Ia melaksanakan kehendak-Nya bagi mereka dan bahwa Ia senantiasa bersedia untuk memenuhi segala kebutuhan orang percaya. Ia senantiasa terbuka terhadap seruan doa mereka dan dengan setia memperhatikan kepentingan mereka (bd. Kel 31:13; Yeh 20:12).
(0.19) (Est 9:1) (sh: Tuhan di balik penghukuman (Jumat, 29 Juni 2001))
Tuhan di balik penghukuman

Kisah ini merupakan suatu kisah yang mengerikan, penuh dengan darah dan pembunuhan. Jumlah musuh orang Yahudi yang terbunuh dalam benteng Susan pada hari pertama 500 jiwa (6) dan pada hari kedua bertambah sebanyak 300 jiwa (15). Sedangkan di daerah kerajaan yang lain tercatat 75.000 jiwa (16).

Mengapa Tuhan mengizinkan pembantaian seperti ini? Apa yang sesungguhnya terjadi? Untuk dapat menjawab hal ini marilah kita memperhatikan pengulangan kata berikut: "memukulnya dengan pedang", "membunuh", "dibunuh", "terbunuh" (5, 6, 10, 11, 12, 15, 16) yang juga memiliki konotasi penghukuman Tuhan atas musuh- musuh-Nya seperti terdapat dalam Kel. 13:15 "Tuhan membunuh semua anak-anak sulung di Mesir". Bagian ini menegaskan kepada kita bahwa sebagaimana Tuhan dulu membunuh anak-anak sulung Mesir (Kel. 13:15), demikian pula pada masa pemerintahan Ahasyweros Ia membunuh orang-orang Amalek -- musuh-Nya melalui tangan orang Yahudi dalam pertempuran yang tak terelakkan lagi. Kisah Ester ini mencatat kisah pengadilan Tuhan, dimana Tuhan Raja segala raja membangkitkan orang-orang Yahudi untuk menjatuhkan hukuman atas orang-orang Amalek.

Bagian ini tidaklah berbicara tentang kejahatan perang dan pelanggaran hak azasi manusia yang diprakarsai Ester dan Mordekhai, tetapi suatu tekad dan kebulatan hati untuk menyelesaikan tanggung jawab yang telah mereka terima. Ester dan Mordekhai mengerti untuk apa mereka ditempatkan pada posisi seperti sekarang ini. Mereka bertanggungjawab untuk menyelesaikan perintah Allah yang diabaikan oleh raja Saul (bdk. 1Sam 15:1-3, 7-9, 17-19). Karena alasan inilah maka orang Yahudi tidak mengulurkan tangan terhadap barang-barang rampasan (10, 15, 16) walaupun hal itu adalah hak mereka yang sah secara hukum Persia (Harta+milik&tab=notes" ver="">8:11). Orang Yahudi tidak mengulang ketidaksetiaan raja Saul yang mengambil dan tidak membinasakan segala harta milik bangsa Amalek (bdk. 1Sam 15:9, 19).

Renungkan: Apakah Anda memiliki sikap hidup yang takut akan Tuhan dan hidup dalam kebenaran? Jangan anggap enteng pengadilan Tuhan! Kiranya kesadaran akan keadilan dan penghakiman Allah mendorong kita untuk senantiasa mengintrospeksi diri, hidup dalam kebenaran, dan terus- menerus bertekad memperjuangkan keadilan.

(0.19) (Mzm 37:12) (sh: Tumbuh mekar di jalan yang sukar (Senin, 6 Agustus 2001))
Tumbuh mekar di jalan yang sukar

Dunia yang fasik ini bukanlah habitat yang menyenangkan bagi mereka yang berupaya menghidupi kebenaran. Pergumulan, pertentangan, dan penderitaan merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan orang benar. Hal inilah yang menjadi sorotan Daud dalam perikop yang kita baca hari ini.

Melalui suatu perbandingan antara kehidupan orang benar dengan orang fasik, Daud menyingkap fakta bahwa kehidupan orang benar tidaklah terlepas dari ancaman orang fasik, namun tidak pernah ditinggalkan oleh Tuhan (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">12-15); Mereka seakan-akan tidak memiliki apa-apa namun memiliki segala sesuatu (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">16-19, 25), bahkan mengalirkan berkat bagi banyak orang karena sikapnya yang pengasih dan pemurah (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">21b, 26); Mereka bukanlah orang yang senantiasa mampu berdiri tegak di tengah badai kehidupan, namun tidak pernah dibiarkan sampai tergeletak sebab tangan Tuhan menopangnya (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">23, 24). Hal ini berbeda dengan kehidupan orang fasik. Mereka akan dilenyapkan, dikutuki Tuhan, binasa, dan habis lenyap bagaikan asap (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">20, 22), tidak terkecuali bagi masa depan dan anak cucu mereka (bdk. 28, 38). Rancangan kejahatannya adalah suatu kebodohan di hadapan Tuhan dan akan menimpa diri mereka sendiri (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">12-15). Harta milik yang diperolehnya dengan cara yang tidak jujur tidak berarti apa-apa sebab Tuhan akan mematahkan kekuatan mereka dan membinasakan mereka (ayat 16, 17, 20).

Melalui Mazmur ini kita dapat mempelajari bahwa kita sebagai Kristen yang sudah menerima kebenaran dari Tuhan, perlu menyadari bahwa: [1] Kita ada di bawah naungan perlindungan dan pemeliharaan Tuhan, yang membatasi kekuatan orang fasik (ayat 12-15, 18-19, 23- 26). [2] Tidak perlu merasa iri hati terhadap keberhasilan orang fasik, melainkan milikilah sikap hidup yang berkecukupan, puas dengan apa yang kita miliki (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">16-19); dan [3] menyalurkan berkat-berkat Tuhan yang sudah kita terima agar menjadi berkat bagi orang lain (ayat Harta+milik&tab=notes" ver="">21b, 26).

Renungkan: Bagaimanakah Anda hidup di tengah dunia yang fasik ini? Apakah Anda merasa putus asa dengan kondisi seperti ini? Bagaimana pemahaman kita hari ini tentang pemeliharaan Tuhan, kepuasan hidup, dan panggilan untuk menjadi berkat mempengaruhi langkah Anda?

(0.19) (Mat 28:19) (ende: Buatlah segala bangsa mendjadi muridku)

Bukan dengan memaklumkan Indjil setjara mengadjar sadja sampai orang pertjaja. Orang jang pertjaja harus mendjadi murid Jesus jang sedjati. Mereka masuk mendjadi milik Jesus dengan menerima Permandian, mendjadi satu denganNja sebagai anggota tubuh-mistikNja. Tetapi sesudah itu barulah mereka mulai mengikuti Jesus dengan sebetulnja, dengan terus-menerus beladjar padaNja dan meneladanNja sambil rela berkurban, sebagaimana dituntut dalam Mat 10:37-38; Mar 8:34; Luk 14:26-27 dan Yoh 13:35.

(0.19) (Kel 13:2) (full: KUDUSKANLAH BAGI-KU SEMUA ANAK SULUNG. )

Nas : Kel 13:2

Karena Allah telah menyelamatkan semua anak sulung Israel dan membebaskan orang Israel dari Mesir, kini mereka dianggap-Nya sebagai milik sendiri.

  1. 1) Bangsa itu diperintahkan untuk mengakui hal ini dengan menguduskan anak sulung mereka untuk melayani Allah. Kemudian tanggung-jawab ini dialihkan kepada suku Lewi sebagai wakil umat itu. Sekalipun demikian, umat itu harus "menebus" (atau "membeli kembali") anak-anak itu dengan membayar harga tertentu (ayat Kel 13:13; bd. Bil 3:11-13,50-51; Bil 18:16).
  2. 2) Tindakan ini mengingatkan orang Israel bahwa Allah telah menebus mereka dari perbudakan dan penjajahan di Mesir dan bahwa mereka adalah milik-Nya. Yusuf dan Maria menyerahkan Yesus sebagai anak sulung mereka untuk menaati hukum ini (Luk 2:22-23).
(0.19) (Im 23:2) (full: HARI-HARI RAYA YANG DITETAPKAN TUHAN. )

Nas : Im 23:2

Pasal ini memberikan sebuah daftar "hari-hari raya Tuhan," yaitu hari-hari perayaan dan penyembahan yang kudus. Semua hari ini merupakan lambang dari penebusan dan penyerahan diri, yang menunjukkan bahwa seluruh Israel dan segala milik mereka adalah milik Allah. Ada dua peredaran hari raya: peredaran mingguan dan peredaran tahunan. Semua merupakan hari raya dengan pesta terkecuali Hari Pendamaian, yang menjadi satu-satunya hari puasa yang dituntut oleh hukum Taurat. Kedua peredaran ini mengikat ibadah mereka dengan peristiwa dalam hidup sehari-hari, karena mereka tidak boleh memisahkan ibadah dari kehidupan.

(0.19) (Yos 14:14) (full: KALEB ... MENGIKUTI TUHAN ... DENGAN SEPENUH HATI. )

Nas : Yos 14:14

Kaleb tetap setia kepada Allah dan menerima sepenuhnya milik pusaka yang dijanjikan kepadanya (ayat Yos 14:9-14). Kehidupannya melukiskan kesetiaan orang percaya dan menerima janji Bapa di bawah perjanjian baru -- yaitu, Roh Kudus (Kis 1:4-5). Setelah bertobat dan menerima syarat-syarat perjanjian yang baru, orang percaya harus maju untuk menerima karunia-karunia rohani apa pun yang ingin diberi oleh Allah (bd. Rom 12:6-8; 1Kor 12:4-31), menunjukkan buah Roh (bd. Gal 5:22-25) dan mempertunjukkan hikmat (bd. Kis 6:3; 1Kor 2:6-16; Ef 1:17; Yak 3:13-18). Semua ini merupakan milik pusaka yang layak bagi mereka yang dipenuhi dengan Roh dan kuasa (bd. Kis 1:4-8; 2:4).

(0.19) (Yeh 47:21) (full: MILIK PUSAKA DI ANTARA KAMU DAN DI ANTARA ORANG-ORANG ASING. )

Nas : Yeh 47:21-23

Sekalipun negeri itu dibagi kembali dalam jalur-jalur yang membujur dari timur ke barat di antara suku-suku Israel, Allah tidak bermaksud untuk mendirikan kembali tembok pemisahan, yaitu "perseteruan" (Ef 2:14) di antara orang Yahudi dan bukan Yahudi. Orang asing yang tinggal di situ juga akan diberikan warisan di antara milik suku-suku itu. Ada penafsir yang beranggapan bahwa anak-anak yang disebutkan di sini adalah anak-anak rohani, dan orang bukan Yahudi yang telah melayani di antara bangsa Israel akan mengambil bagian dalam warisan mereka dalam negeri kerajaan seribu tahun yang telah dipulihkan.

(0.18) (Kel 13:9) (ende)

Mungkin jang dimaksudkan disini suatu tanda, jang dikenakan pada tangan atau dahi sebagai peringatan, bahwa jang ditandai itu mendjadi milik seseorang lain atau suatu dewa. Dilingkungan Israel perajaan tahunan mendjadi ganti tanda sematjam itu. Tetapi dimasa sesudah pembuangan kata-kata itu ditafsirkan tepat seperti apa adanja, lalu orang mengikatkan pada tangan dan dahi bumbung-bumbung kulit berisikan ajat-ajat dari Hukum Musa.

(0.18) (Kel 26:1) (ende)

Uraian jang pandjang-lebar dan sangat terperintji ini menundjukkan perhatian Israel jang sangat besar serta sikap chidmatnja terhadap upatjara ibadat kepada Tuhan. Sekaligus djuga mendjadi peladjaran bagi keturunan Israel selandjutnja. Milik umat jang paling indah dan berharga disumbangkan, dan ini diolah dengan seni bermutu tinggi. Fasal-fasal ini seakan-akan menghantarkan kita berkeliling menindjau Tempat Sutji, sehingga kita terpesona menghadapi keagungan dan kesutjian Tuhan.

(0.18) (Ul 14:1) (ende)

Disini boleh djadi djuga dimaksudkan kebiasaan-kebiasaan jang ada hubungannja dengan kultus kesuburan atau upatjara-kematian pada bangsa Kanaan. Gambar-gambar jang diterakan pada tubuhnja menundjukkan bahwa orang menjerahkan diri kepada dewa tertentu. Hukum-hukum kebersihan setjara konkrit harus menghidupkan kesadaran akan kesutjian umat sebagai bangsa jang mendjadi milik Jahwe. (aj. Harta+milik&tab=notes" ver="ende">2;21)(Harta+milik&tab=notes" ver="ende">14:2;21). Djadi hukum-hukum itu merupakan pengungkapan sikap iman.

(0.18) (Ul 14:22) (ende)

Penjerahan sepersepuluh dari hasil panenan merupakan pengakuan, bahwa Jahwe menganugerahkan kesuburan kepada tanah dan bahwa panenan itu adalah milikNja. Sepersepuluh bagian itu harus dimakan selaku perdjamuan sutji dengan rasa terima kasih. Selang tiga tahun bagian itu diserahkan kepada mereka jang tidak mempunjai tanah, antara lain kaum Levita (aj. Harta+milik&tab=notes" ver="ende">28)(Harta+milik&tab=notes" ver="ende">14:28). Menurut #/TB Bil 18:21\\ sld. sepersepuluh dari panenan itu diserahkan kepada kaum Levita dan para imam.

(0.18) (Ul 26:5) (ende)

Disini terpelihara rumusan mengenai pengakuan imam jang kiranja sudah sangat tua. Disinilah tertjantum tradisi bahwa para leluhur berasal dari bangsa Aram. Nampaknja Jakublah jang terutama dimaksudkan disini. Selandjutnja tradisi mengenai Pengungsian serta pengembaraan digurun pasir.

Maksud daripada penjerahan buah-buahan jang pertama ialah sebagai pengakuan bahwa negeri beserta dengan hasil penenannja pun merupakan anugerah Jahwe serta milikNja. Hal itu merupakan perajaan kegembiraan dan rasa terima kasih.

(0.18) (Kis 1:15) (ende: Diantara para saudara)

Dalam pergaulan umat sendiri, orang-orang serani saling menjapa dan djuga dinamakan "saudara". Djuga dinamakan "murid" dalam arti "murid Jesus", lagi "orang kudus", dalam arti bahwa mereka dikuduskan dalam permandian mendjadi milik Allah dan anggota "umat Allah terpilih jang baru".

(0.18) (Bil 8:17) (full: SEMUA ANAK SULUNG ... ADALAH KEPUNYAAN-KU. )

Nas : Bil 8:17

Semua anak sulung Israel adalah milik Tuhan (Kel 13:11-16); akan tetapi, Allah mengizinkan suku Lewi menjadi pengganti dari semua anak sulung (Bil 3:9,11-13,40-41,45-51; 8:14-19).

(0.18) (Yos 13:7) (full: BAGIKANLAH NEGERI INI ... MENJADI MILIK PUSAKA. )

Nas : Yos 13:7

Pembagian negeri itu di antara kedua belas suku, dikisahkan dalam pasal Yos 13:1-23:16, menjadi suatu pengalaman rohani yang mendalam bagi umat Israel. Peristiwa itu menggenapi janji Allah mengenai negeri itu dan membangkitkan harapan akan suatu penggenapan yang lebih besar dari damai sejahtera yang kini mereka nikmati (bd. Mazm 16:6).



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA