(0.28) | (1Taw 12:32) |
(full: MEMPUNYAI PENGERTIAN TENTANG SAAT-SAAT YANG BAIK.
) Nas : 1Taw 12:32 Menurut hikmat tertinggi Allah, Ia mempunyai musim dan saat untuk semua maksud-Nya dan untuk penggenapan semua janji-Nya (bd. Pengkh 3:1). Kita melihat ini dalam alam dan juga dalam kerajaan-Nya di mana ada saat-saat tertentu (Mazm 102:14) dan musim-musim perubahan (Yes 43:18-19) yang sangat penting bagi kesinambungan maksud penebusan-Nya.
|
(0.28) | (Luk 24:13) |
(sh: Jangan hanya jadi pengamat dan reporter. (Senin, 24 April 2000)) Jangan hanya jadi pengamat dan reporter.Di Indonesia sekarang ini banyak muncul pengamat-pengamat baik politik, ekonomi, dan reporter mediamasa. Para pengamat bukanlah orang sembarangan, mereka mempunyai kemampuan untuk menguraikan dan menganalisa permasalahan secara tajam. Para reporter pun tidak kalah hebatnya, sebab mampu untuk memburu sumber berita yang otentik untuk disajikan kepada masyarakat secara lengkap dan menarik. Pada umumnya mereka itu kebanyakan adalah penonton yang berada di luar gelanggang. Mereka tidak ikut merasakan yang mereka analisa dan laporkan, dan hidup mereka juga tidak terpengaruh. Inilah gambaran dari dua orang murid Yesus yang menuju ke Emaus. Mereka membicarakan dan menganalisa seluruh peristiwa yang berhubungan dengan Yesus hingga kebangkitan-Nya. Waktu yang dipergu-nakan untuk diskusi ini cukup panjang mengingat jarak Emaus ke Yerusalem adalah 7 mil dan ditempuh dengan berjalan kaki. Bahkan mereka bisa melaporkan peristiwa kebangkitan Kristus secara lengkap kepada "Yesus" yang tidak mereka kenali. Namun apa yang mereka bicarakan, diskusikan dan laporkan ternyata tidak mempunyai makna apa-apa bagi kehidupan mereka. Mereka masih berduka (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">17). Seolah-olah mereka hanya sebagai penonton (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">17). Mengapa demikian? Mereka mempunyai pengharapan yang salah terhadap misi Yesus (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">21). Mereka hanya terpusat kepada kebutuhan fisik. Mereka tidak memahami sifat dari 'peperangan' yang sedang dimasuki oleh Kristus. Karena itu apa yang Yesus alami merupakan kehancuran dari pengharapan mereka. Mereka pun tidak mempunyai pemahaman yang menyeluruh atas kebenaran firman Tuhan yang tertulis (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">27). Pemahaman mereka hanya sepotong-sepotong. Sesungguhnya jika mereka mempunyai pemahaman firman Tuhan tertulis secara benar dan menyeluruh, maka apa yang mereka analisa dan laporkan sudah cukup membawa mereka pada pemahaman siapakah Yesus. Dengan demikian apa yang Ia alami akan memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka. Renungkan: Sudah berapa kali Anda memperingati hari Kebangkitan-Nya? Apakah selama ini Anda hanya cakap sebagai pengamat dan reporter ataukah kebangkitan-Nya membawa pengharapan bagi kehidupan Anda? |
(0.28) | (Ams 27:1) |
(sh: Memelihara persahabatan (Jumat,3 November 2000)) Memelihara persahabatanApa yang kita alami demi teman kadang-kadang meletihkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya. (The Book of Virtues 1). Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang, seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya (17). Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan- dikecewakan, didengarkan-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian. Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya (5). Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah (6). Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dan kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita datang menemuinya (10). Persahabatan tidak dimulai dari seorang yang memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan, dan pernyataan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya. Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain: masalah bisnis, masalah UUD (ujung- ujungnya duit), ketidakterbukaan, kehilangan kepercayaan, perubahan perasaan antara lawan jenis, dan ketidaksetiaan. Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya. Renungkan: Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri. |
(0.28) | (Ibr 12:15) |
(ende: Mengundurkan diri) tidak turut serta lagi sebab merasa perdjuangan atau perlombaan terlalu berat. Akibatnja mereka tak akan sampai pada kemenangan. |
(0.28) | (1Sam 1:13) | (jerusalem: dalam hatinya) Biasanya orang berdoa dengan suara nyaring. Waktu perayaan-perayaan keagamaan orang kadang-kadang minum terlalu banyak sampai mabuk, Yes 22:13; Ams 2:8 Karena itu Eli dapat menyangkal Hana mabuk. |
(0.28) | (2Tim 2:18) | (jerusalem) Ada mungkin kebangkitan diartikan sebagai kejadian mistik: kenaikan batiniah kepada Allah. Paulus sudah memperingatkan orang-orang Korintus agar jangan mengartikan kebangkitan terlalu kasar, 1Kor 15:35-53+. |
(0.28) | (Ul 34:1) |
(sh: Lukisan hidup (Kamis, 22 Juli 2004)) Lukisan hidupPerikop ini berbicara tentang kematian Musa. Mungkin kita pernah mendengar pepatah yaitu "Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan hutang". Bagaimana dengan Musa? Kenangan dan pengaruh macam apa yang ia tinggalkan sesudah kematiannya? Tuhan tidak mengizinkan Musa memasuki tanah perjanjian karena ia gagal mempercayai Tuhan (Bil 20:12). Tuhan masih mengizinkan Musa naik ke atas gunung Nebo dan melihat negeri perjanjian itu (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">1-4). Musa mati dalam keadaan mata yang belum kabur dan kekuatan yang belum hilang (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">5-8). Ia meninggal dalam usia 120 tahun. Bangsa Israel berkabung atas kematiannya selama 30 hari. Ini adalah peringatan kematian yang panjang, karena biasanya hanya selama 7 hari. Hal ini membuktikan bahwa Musa adalah seorang nabi Tuhan yang agung yang pernah hidup di Israel. Namun demikian, sekaligus kita diingatkan bahwa bukan Musa dan Taurat dapat membawa orang masuk ke dalam perhentian kekal. Hanya sang Pemimpin hidup sejati, sang Hidup itu sendiri yang dapat menuntun kita masuk ke tanah perjanjian kekal. Ialah Yesus Kristus, dan Injil-Nya yang berkuasa mengubah hidup. Hidup Musa seperti goresan di atas kanvas yang menghasilkan sebuah lukisan indah. Dari penggembala domba Allah menjadikannya pemimpin umat dan penyampai perjanjian dan hukum Allah. Semua yang ia sampaikan tentang kepemilikan Allah atas Israel bukan teori, tetapi penghayatan hidupnya sendiri. Ia dan Pentateukh (lima kitab Musa) seolah menjadi satu, sebab Allah sungguh hidup di dalamnya. Tidak inginkah kita juga menjadi manifestasi kebenaran dan kemuliaan-Nya dalam tiap goresan hidup kita hari lepas hari? Hidup kita bagaikan lukisan, musik, karya seni indah yang berpotensi mempengaruhi banyak orang dan kelak memainkan peran dalam liturgi yang memuliakan Allah. Firman dan Roh-Nya akan membentuk kita kepada kualitas hidup demikian. Tekadku: Aku rindu hidupku menjadi lukisan karya Allah yang indah, supaya melalui hidupku orang menemukan Allah. |
(0.28) | (Yes 63:1) |
(sh: "Pembalasan itu hak-Ku" (Minggu, 2 Mei 1999)) "Pembalasan itu hak-Ku"Kristen dianjurkan untuk tidak membalas dendam menghadapi orang-orang yang berusaha menganiaya atau ingin menghancurkan. Anjuran ini didasarkan pada sikap Yesus yang diam ketika menghadapi penganiayaan. Apakah anjuran demikian ini menunjukkan bahwa Yesus lemah dan tak berdaya? Tidak! Justru sikap Yesus ini mengingatkan kita bahwa waktu untuk mengadakan pembalasan adalah mutlak hak istimewa Allah. Rasul Paulus pun menekankan hal yang sama yaitu bahwa pembalasan itu adalah hak Allah (Rm. 12:19). Kekudusan Allah. Perikop ini tidak menggambarkan Allah sebagai Hakim yang duduk di tempat pengadilan, tetapi sebagai Pembalas. Murka-Nya tidak dapat dibendung oleh apa pun bila kekudusan-Nya dan kekudusan umat-Nya diinjak-injak orang (ay. orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">3). Hal penting yang harus dipahami ialah bahwa Allah panjang sabar memberi waktu melalui berbagai peringatan, sebelum bertindak membalas (bdk. 2Ptr. 3:9). Segala sesuatu yang Allah lakukan telah direncanakan-Nya (ay. orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">4). Bila pada akhirnya Allah menghukum Edom dan ibukotanya Bozra, hal itu menggambarkan keadaan yang akan dialami oleh siapa saja yang menganiaya umat Allah!
Yang benar di hadapan Allah.
Berbagai peringatan perlu dicamkan dalam perikop ini. Pertama,
manusia tidak boleh bermegah atas kekuatannya sendiri atau
kemampuannya. Kedua, manusia berada dalam kendali Allah. Yang
mutu atau kualitasnya sekam akan dibuang (bdk. Mzm. 1:4-6).
Ketiga, hari pembalasan atau penghakiman akan datang (bdk. Renungkan: Hari penghakiman atau penghukuman itu pasti akan datang. Kita tidak tahu bilamana waktunya. Namun hal penting yang harus kita lakukan adalah berjaga-jaga dan mawas diri selalu. |
(0.28) | (Mzm 32:1) |
(sh: Kebahagiaan hanya masalah pilihan (Selasa, 27 Maret 2001)) Kebahagiaan hanya masalah pilihanSetiap manusia sepanjang zaman berusaha dengan segala daya upaya untuk mendapatkan kebahagiaan hidup. Bahkan ada yang bekerja tanpa mengenal waktu dan menomorduakan keluarga agar meraih promosi jabatan, karena mereka berpikir bahwa kebahagiaan akan didapatkan jika mereka bergelimang harta dan meraih kedudukan tinggi. Setelah meraih semua itu, bukan kebahagiaan yang ia dapatkan namun penyakit karena stress dan bekerja terlalu keras. Lalu dimanakah kebahagiaan? Sesungguhnya kebahagiaan bukanlah hal yang sulit digapai oleh manusia. Daud sudah membuktikan. Ia menemukan kebahagiaan bukan dalam kekayaan, kedudukan, dan kekuasaan yang ia miliki namun dalam pilihan bijak yang ia tetapkan. Ia memilih untuk bertobat dan mohon ampun dari Allah maka ia menemukan kebahagiaan (1-2, 5). Orang yang menyadari dosanya namun tidak bertobat tidak akan mengalami kedamaian hati namun justru tekanan (3- 4). Ia juga memilih untuk menggantungkan hidupnya kepada Allah (7). Walaupun tekanan dan kesulitan tetap melandanya, ia tidak sendiri sebab Allahlah tempat perlindungannya (6). Yang terakhir ia memilih untuk menaati perintah Allah (8) bukan seperti kuda atau bagal yang terkenal senang membangkang. Pilihannya yang terakhir adalah sangat tepat sebab orang fasik akan mengalami derita bukan selalu secara fisik, namun yang pasti secara hati dan jiwa karena hanya orang yang sudah dipulihkan hubungannya dengan Allah yang akan merasakan damai sejahtera yang sesungguhnya (10). Kebahagiaan yang diajarkan oleh Daud adalah kebahagiaan yang sejati sebab tidak tergantung dari situasi dan kondisi dirinya, masyarakat sekitar maupun lingkungannya. Bencana dan derita apa pun boleh menimpanya namun karena pilihannya, ia tetap dapat bersukacita dan bersorak-sorai (11). Renungkan: Karena itu apa sebenarnya yang Anda cari dengan bekerja keras tanpa batas hingga mengalami stres dan gangguan kesehatan yang serius? Uang, rumah, mobil mewah, atau kedudukan? Daud sudah membuktikan bahwa itu semua tidak membawa kebahagiaan. Tentukanlah apakah Anda mau memilih apa yang Daud pilih. Jika ya maka kebahagiaan sejati tidak jauh dari hidup Anda. |
(0.28) | (Mzm 103:1) |
(sh: Kasih Allah yang besar (Jumat, 26 Maret 1999)) Kasih Allah yang besarBeban kehidupan yang kita alami kadang membuat kita mudah berkecil hati dan mengeluh. Dengan memperhatikan daftar panjang mazmur Daud, seharusnya segala kesusahan dan kegelisahan diganti dengan semangat memanjatkan puji syukur kepada Tuhan. Betapa tidak, Allah telah mengampuni dosa kita, menyembuhkan kita, menebus kita dari kebinasaan, melimpahi kita dengan kasih sayang, dengan kebenaran dan keadilan. Semua itu diberikan Allah kepada kita bukan karena kita berhak untuk memperolehnya, melainkan karena anugerah Allah. Semakin mengenal kasih Allah. Kalau pun sekarang semua orang percaya mampu memanjatkan puji syukur kepada Allah, itu karena Allah telah menganugerahkan kasih dan pengampunan-Nya. Semua tindakan Allah ini, menjadi dasar pujian dalam sukacita kekristenan kita. Sebagai orang yang telah dianugerahi kasih dan pengampunan, kita harus mendisiplin diri belajar kebenaran firman Tuhan dengan penghayatan segar dalam ibadah kepada Tuhan. Itulah yang dapat kita lakukan sebagai respons umat tebusan. Renungkan: Makin mengenal Allah, makin kita menyadari keterbatasan kita. Makin dekat Tuhan, makin kita alami kuasa dan kasih-Nya, yang memampukan kita menjadi pujian dan hormat bagi-Nya. |
(0.28) | (Luk 17:20) |
(sh: Sifat manusia yang tidak pernah berubah. (Selasa, 4 April 2000)) Sifat manusia yang tidak pernah berubah.Jawaban Yesus atas pertanyaan orang Farisi tentang kapankah Kerajaan Allah akan datang (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">20-21) tidak dimaksudkan untuk mengingkari apa yang nantinya diajarkan-Nya kepada murid-murid-Nya, yaitu tentang penampakan Kerajaan-Nya di masa mendatang (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">24). Ia menyatakan bahwa walaupun Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, namun sesungguhnya sudah hadir di antara mereka dalam pribadi Yesus Kristus (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">21). Orang-orang Farisi tidak mampu melihat Kerajaan Allah karena pikiran mereka sebetulnya sudah terkontaminasi oleh gemerlapnya dunia yang mereka kejar, sehingga pemahaman mereka tentang Kerajaan Allah pun menjadi salah. Kesalahan orang-orang Farisi itu terus berulang pada generasi selanjutnya, walaupun berbeda wujudnya. Yesus sudah menegaskan bahwa kedatangan Kerajaan-Nya akan tergenapi. Ketika itu, banyak orang akan terkejut karena tidak siap. Mereka terlalu sibuk dengan urusan-urusan sendiri dan tidak bisa melepaskan diri dari perkara duniawi, seperti yang terjadi pada zaman Nuh dan Sodom Gomora. Sikap manusia terhadap harta di sepanjang segala zaman tidak pernah berubah. Bila kita melihat di sekitar kita sekarang ini, manusia-manusia terlalu sibuk dengan urusan, kepentingan, keuntungan, dan kepuasan pribadi yang semuanya berhubungan dengan harta. Mereka berlomba-lomba untuk mempunyai harta sebanyak-banyaknya dalam waktu dan dengan tenaga yang sekecil- kecilnya. Salah satu penyebabnya adalah merebaknya budaya konsumerisme dewasa ini. Hal ini semakin ditumbuhsuburkan dengan kemajuan media cetak dan elektronik. Akibatnya kehidupan mereka sehari-hari hanya dipenuhi bagaimana mendapatkan harta, menikmati, dan mempertahankan apa yang sudah dimilikinya; karena mereka tidak bisa membayangkan kehidupan tanpa segala kenikmatan dan kemewahan. Akibatnya mereka tidak dapat membayangkan bahwa Kerajaan Allah atau "Dunia yang lain" sudah di ambang pintu dan akan segera masuk ke dalam realita manusia dan menghapus segala ilusi yang ditawarkan dunia. Renungkan: Kedatangan-Nya kelak akan menempatkan "harta benda" dalam perspektif yang sesungguhnya. Ini dapat dipergunakan untuk kekekalan namun juga dapat menghancurkan manusia karena membuat mereka buta dan melupakan perkara-perkara rohani. |
(0.28) | (Hak 7:2) |
(full: TERLALU BANYAK RAKYAT.
) Nas : Hak 7:2 Perintah untuk mengurangi jumlah tentaranya dari 32.000 orang menjadi 300 orang (ayat Hak 7:2-7) menjelaskan empat kebenaran alkitabiah.
|
(0.27) | (Mzm 64:1) |
(sh: Peperangan Rohani (Minggu, 26 April 1998)) Peperangan RohaniSetiap orang percaya selalu perlu siap masuk peperangan rohani. Orang-orang yang berpihak kepada Allah dan mentaati-Nya dimusuhi dan diperangi oleh iblis. Musuh dahsyat itu disebut oleh Paulus sebagai pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap ( Skema penjahat dan iblis. Semua upaya si jahat dan si iblis itu gagal, meskipun dalam jangka pendek mereka kelihatan berhasil. Allah akan menembak si jahat itu dengan panah. Sekonyong-konyong mereka akan terluka (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" vsf="TB" ver="">8). Setiap kali Allah menembak, selalu kena sasarannya. Tak pernah anak panah Allah melesat atau luncas. Penghukuman selalu menimpa niat orang jahat. Allah selalu mengatasi dan mengungguli rancangan kecurangan hati orang (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" vsf="TB" ver="">7). Kebenaran ini menolong kita untuk melihat dengan kacamata wawasan Allah yang kekal. Ini pandangan supra jangka panjang. Mengarah ke masa yang kekal dengan bekal iman percaya kepada Kristus, itulah wawasan kita. Perlengkapan Rohani. Orang percaya perlu kuat di dalam Tuhan. Kristen perlu mengambil perlengkapan senjata Allah yang lengkap dan memakainya. Senjata-senjata itu ialah: ikat pinggang kebenaran, baju zirah keadilan, kasut kerelaan Injil, perisai iman, ketopong keselamatan, pedang Firman; dan semuanya baru efektif bila dipakai dalam doa. Allah sendiri membuat Daud bersukacita. Manakala musuh-musuh menyerangnya, Allah memberi perlindungan. Pada saat orang memasang perangkap, ia menghindar. Pada waktu rancangan kecurangan diadakan, ia telah mempunyai rencana yang lebih baik. Renungkan: Berperanglah bersama Tuhan. Kita pasti menang sebab Kristus sudah mengalahkan Iblis dan segenap pengikutnya yang jahat. Doa: Supaya kami siaga dengan senjata lengkap Allah. |
(0.27) | (1Tim 3:8) |
(sh: Syarat bagi penilik jemaat (Rabu, 12 Juni 2002)) Syarat bagi penilik jemaatPenilik jemaat (episkopos) pada waktu itu adalah tuan rumah darijemaat yang beribadah di rumahnya, dan karena itu menjadi pengawas/penilik atas pertemuan jemaat di sama (jabaran ini berkembang menjadi penatua seperti yang ada pada gereja masa kini). Namun, harus diingat, jabatan ini adalah jabatan yang diangkat/dipilih. Rasul Paulus menasihatkan Timotius dan jemaat agar tugas ini tidak diberikan kepada sembarang orang. Memang melayani Tuhan adalah suatu panggilan terhormat dan juga indah (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">1). Maka, harus ada syarat atau kriteria yang khusus untuk orang dipilih ke dalam pelayanan ini. Syarat-syarat tersebut dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok. Kelompok pertama adalah kesempurnaan moral: "tidak bercacat" (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">2a). Ia harus suami dari satu istri, juga dapat menahan diri/emosi (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">2a). Juga bukan peminun, pemarah apalagi "hamba uang" (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">3). Kehidupannya pun harus telah menjadi kesaksian yang baik di luar jemaat supaya pelayanan keseluruhan jemaat tidak tercemar karena reputasi penilik jemaat yang cacat (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">7). Yang kedua, ia juga harus mempunyai sifat-sifat positif yang tepat. Ia bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">2), peramah dan pendamai (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">3). Ia juga telah membuktikan kepemimpinannya di dalam keluarganya sendiri (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">4-5) supaya ia betul-betul dapat menjadi pemimpin jemaat, yaitu keluarga Allah. Ketiga, adalah kedewasaan rohani. Seseorang yang baru bertobat tidak dapat menjadi pemimin jemaat, "agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis." (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">6) Renungkan: Jika Anda menganggap syarat-syarat ini terlalu ketak, akan menolong untuk mengingat bahwa beberapa perusahaan menerapkan syarat yang jauh lebih ketat bagi para eksekutifnya. Syarat penilik jemaat ini berasal dari Allah, karena Ia ingin yang terbaik bagi gereja-Nya, dan Roh-Nyalah yang akan mempersiapkan orang yang tepat. Bagi kita, Kristen dipanggil untuk menerapkan disiplin rohani yang murni dalam gereja kita, karena dasar kepemimpinan yang unik dan menghasilkan jemaat yang baik pula, timbal-balik. |
(0.27) | (Mzm 68:1) |
(sh: Lebih dari Marching Band Istana. (Kamis, 30 April 1998)) Lebih dari Marching Band Istana.Mazmur ini agak panjang. Sungguh berbahagia orang yang membaca seluruh ayatnya. Anda bagaimana? Ini merupakan Mazmur Perarakan. Di dalamnya dijelaskan mengenai kemenangan Allah Penakluk. Para biduan yang cakap menyanyikannya menuju ke kemah Kudus. Nyanyian ini tak tertandingi oleh lagu apa saja dalam hal keagungannya, semangat, ataupun kemenangan pujiannya. Lebih dari marching band istana! Mazmur ini melukiskan kemenangan Allah, yang diarak dengan penuh keunggulan dari Mesir ke Kanaan, lalu ke Bait-Nya di Gunung Sion. Anda ikut? Anda dapat mengikuti dengan penuh sukacita kemenangan demi kemenangan ilahi dalam hidup Anda. Lebih dari Siapa saja. Pelayanan Kristus dapat kita lihat dalam ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" vsf="TB" ver="">68:18" context="true" vsf="TB">19 (Bdk. Renungkan: Allah telah menjadi segala-galanya bagi kita dalam Kristus. Janganlah perlakukan semena-mena! |
(0.27) | (Ams 3:1) |
(sh: Cara hidup orang berhikmat (Jumat, 23 Juli 1999)) Cara hidup orang berhikmatHikmat yang dibicarakan sebenarnya berhubungan dengan hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Jika kita memberi respons yang sesuai dengan kehendak-Nya, maka buah-buah kehidupan dengan hasilnya akan mengalir. Bagaimana caranya? Pertama, percaya kepada Tuhan dengan segenap hati dan mengakui Dia dalam segala hal (ay. orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">5-6); kedua, bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan tidak pada diri sendiri (ay. orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">7-8); ketiga, memuliakan Tuhan dengan harta (ay. orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">9-10). Cara hidup seperti inilah yang menjadi manifestasi ketergantungan manusia kepada Tuhan, Sang Sumber Hikmat. Berkat dan hikmat. Bila kita memiliki cara hidup orang berhikmat, maka berkat itu akan kita nikmati, seperti: panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera, mendapatkan kasih dan penghargaan dari Allah dan manusia; jalan kita diluruskan, dan lumbung-lumbung kita akan diisi penuh bahkan sampai melimpah-limpah. Kita memiliki cara hidup orang berhikmat, bukan supaya berkat-berkat ini mengalir dalam hidup kita; tetapi yang benar adalah karena kita memang memiliki cara hidup demikian, maka berkat-berkat ini akan menjadi buah-buah kehidupan kita. Doa: Ya Tuhan, terima kasih atas segala berkat-Mu. Ingatkanlah aku selalu akan hikmat-Mu agar selalu mempermuliakan-Mu.. |
(0.27) | (Bil 13:1) |
(sh: Segala sesuatu dapat terjadi (Sabtu, 23 Oktober 1999)) Segala sesuatu dapat terjadiBangsa Israel yang sudah di ambang tanah perjanjian tiba-tiba diperhadapkan pada suatu problema besar. Bangsa yang mendiami Kanaan terlalu kuat untuk dikalahkan. Ibaratnya Israel bagai belalang di hadapan raksasa. Akhirnya disimpulkan bahwa Kanaan hanyalah mimpi. Mengapa umat takut? Karena mereka berfokus pada kesulitan, sehingga tidak mau maju meraih berkat-Nya di tanah perjanjian. Bila kita memandang kesulitan jauh lebih besar dari pengharapan akan masa depan yang cerah, maka tak setitik kecerahan masa depan menjadi bagian dalam hidup kita. Segala sesuatu dapat terjadi dalam hidup ini, kesulitan dan pergumulan tak pernah jauh dari kehidupan kita, tetapi fokuskan pada apa yang ada di depan yang disediakan Allah dan terus melangkah bersama-Nya. Apa pun dapat digunakan Allah. Meskipun mereka melihat realita yang sama, namun kesimpulan Yosua dan Kaleb berbeda. Mengapa? Sepuluh pengintai melihat realita dengan "kaca-matanya" sendiri, sedangkan Yosua dan Kaleb melihat dengan "kaca-mata" Allah. Sepuluh orang melihat raksasa sedangkan yang dua melihat masa depan di tanah perjanjian yang disediakan Allah. Sepuluh orang goyah iman, tetapi yang dua memperteguh imannya kepada Allah. Termasuk kelompok manakah Anda? |
(0.27) | (Ul 25:11) |
(sh: Tidak jujur dalam bisnis (Selasa, 6 Juli 2004)) Tidak jujur dalam bisnisMasyarakat Israel adalah masyarakat yang diatur oleh Hukum Taurat pemberian Allah. Hukum Taurat mengatur perilaku mereka sehari-hari. Salah satu perilaku itu diwujudkan dengan hidup jujur terhadap sesamanya. Peraturan di ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">13-16 diberikan guna mengatur transaksi dagang agar dilakukan dengan jujur. Kejujuran dalam transaksi dagang ditekankan pada penggunaan batu timbangan dan efa. Batu timbangan adalah alat untuk mengukur berat. Sedangkan efa adalah alat untuk mengukur volume. Pedagang yang tidak jujur menggunakan batu timbangan yang lebih berat dari seharusnya agar mendapatkan lebih banyak. Misalnya, ia membeli 100 kg beras. Dengan batu timbangan yang beratnya 1.05 kg, ia mendapatkan 105 kg beras. Ketika ia menjual beras itu, ia menggunakan batu timbangan yang lebih ringan (ayat 0,95 kg). Dengan demikian pembeli dirugikan setengah ons setiap kilonya. Demikian pula pedagang yang tidak jujur menggunakan efa yang lebih besar untuk mendapatkan jerami lebih banyak, namun ia menjual jerami itu dengan menggunakan efa yang lebih kecil. Praktik seperti ini mungkin lazim kita temui pada masa kini di pasar. Tindakan berdagang yang tidak jujur seperti ini dilarang oleh Hukum Taurat dengan dua alasan: Pertama, adalah "supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan kepadamu oleh TUHAN Allahmu" (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">15). Penipuan dalam jangka panjang tidak dapat ditutupi. Bila ketahuan, si penipu akan kehilangan kepercayaan dari pelanggannya dan hidup tidak sejahtera. Masyarakat dan bangsa menjadi rusak bila ketidakjujuran merajalela. Kedua, orang yang berbuat curang adalah kekejian di hadapan Tuhan, oleh karena itu Ia akan menghukum setiap tindakan ketidakjujuran yang dilakukan oleh umat-Nya. Tuhan menuntut orang Kristen untuk hidup jujur, bukan hanya jujur dalam perdagangan saja tetapi juga jujur dalam segala tindakan sehari-hari. Camkanlah: Tuhan tidak senang terhadap ketidakjujuran. Hidup tidak jujur menyebabkan Anda tidak menjadi berkat bagi orang lain. |
(0.27) | (Luk 11:14) |
(sh: Tidak ada posisi netral (Jumat, 20 Februari 2004)) Tidak ada posisi netralBerbagai film misteri, kisah pengobatan alternatif, pelatihan manajemen yang mengembangkan kekuatan adikodrati, belakangan ini menguak fakta bahwa mayoritas orang Indonesia menyukai bahkan mempercayai hal-hal tersebut. Begitu banyak orang percaya akan hal-hal mistis yang bisa menjadi pengantara agar orang menerima keberuntungan, jodoh, kekuatan, panjang umur, bahkan mengatasi masalah karena ulah makhluk-makhluk halus jahat. Kesan seperti ini bermasalah karena menisbikan kejahatan roh-roh jahat dan menyetarakan mereka dengan Allah atau membuat Allah seolah bekerjasama dengan roh-roh jahat. Dalam bagian firman ini terjadi hal yang berlawanan dari kondisi di atas. Ketika Yesus mengusir roh-roh jahat dengan kuasa Allah, banyak orang yang menuduh Dia mengusir setan dengan kuasa penghulu setan (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">14-15). Dengan tegas Yesus menelanjangi kedegilan pendapat itu sebab jelas tidak masuk akal (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">17-19). Sikap Yesus jelas: tidak ada posisi netral atau titik temu antara Allah dan Iblis, antara kebenaran dan kejahatan, antara kekudusan dan dosa. Titik! Masalahnya dalam setiap kebudayaan dan zaman selalu ada manifestasi dukun (dengan ilmu putih) mengalahkan manifestasi dukun (ilmu hitam). Bagaimana dengan pernyataan terhadap mereka yang mengaku hamba Tuhan namun sulit dibedakan dari dukun? Bagaimana kita dapat membedakan mana pekerjaan ajaib dari Tuhan? Jawab Yesus tegas: orang yang bersama Yesus dan hidup dalam Yesus, yang tidak mencatut nama Yesus, yang taat mengasihi dan menghayati hidup sebagai milik Yesus, merekalah hamba Allah sejati. Sebaliknya, hasil karya dari orang yang “mengusir setan” bukan dalam keberpihakan pada Yesus, hanya sesaat saja (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">24-26), dan tidak mendorong pertobatan sejati dan langgeng. Renungkan: Prinsip hidupku: Aku adalah milik Yesus. Karena aku di pihak Yesus, tidak saja pengaruh kuasa Iblis tak akan mempan, aku juga harus menolak tegas setiap dosa dan tipu daya Iblis. |
(0.27) | (1Tes 2:13) |
(sh: Menerima dan menghambat Injil (Sabtu, 25 Oktober 2003)) Menerima dan menghambat InjilJemaat Tesalonika menerima Injil bukan sebagai perkataan manusia, tetapi sebagai firman yang datang dari Allah. Sebaliknya, orang- orang Yahudi, bukan saja menolak firman Allah bagi diri mereka, tetapi menentang dan menghambat sekuat tenaga tersebarnya Injil bagi orang lain. Orang-orang Yahudi yang disebutkan oleh rasul Paulus bukan hanya telah membunuh Tuhan Yesus dan para nabi, tetapi juga menganiaya para rasul dan pemberita Injil. Bahkan mereka juga berupaya untuk menghalang-halangi bangsa-bangsa nonyahudi sehingga tidak mendengar berita Injil. Sikap yang mereka lakukan agar rencana tersebut terlaksana adalah dengan: [1] tidak peduli dengan apa yang berkenan kepada Tuhan (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">15); [2] mereka tidak ingin orang lain mendengar apalagi menerima keselamatan (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">16a). Tindakan mereka ini mengindikasikan kepada kita bahwa mungkin sekali mereka merasa bahwa: pertama, hanya merekalah yang berhak atas firman dan mengajarkan firman. Kedua, mereka merasa bahwa diri mereka adalah penuntun, pendidik dan pengajar yang handal (Rm. 2:19-20). Namun menurut Paulus sikap seperti itu akan membuat mereka menerima hukuman-Nya (ayat orang+yang+terlalu+panjang+anggotanya&tab=notes" ver="">16b). Melalui penjelasan Paulus ini, sepatutnyalah kita menaikkan syukur kepada Tuhan, karena ada orang-orang seperti Paulus yang memiliki kasih yang sejati untuk melayani jemaat dan memiliki ketulusan mengajarkan kebenaran kepada jemaat. Jadi kita, sebagai orang- orang Kristen yang hidup di zaman ini, tidak usah terlalu kuatir dengan penindasan dari luar. Karena sama seperti orang-orang Yahudi itu akan dihukum oleh Tuhan, demikian juga Tuhan berdaulat atas pembenci-pembenci umat Tuhan. Renungkan: Penindasan sekeras apapun tidak dapat menghambat pemberitaan Injil dan mematikan jemaat Tuhan, karena Tuhan berdaulat memampukan para hamba-Nya tetap setia. |