Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 181 - 200 dari 205 ayat untuk ia tetap menjadi AND book:23 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.47) (Yes 11:1) (full: TUNAS AKAN KE LUAR )

Nas : Yes 11:1

(versi Inggris NIV -- Tunas akan berbuah). Yesaya memberikan gambaran yang indah tentang dunia baru masa depan yang diperintah oleh sang Tunas (yaitu, Yesus Kristus). Kata Ibrani _netzer_ ("Tunas") mungkin merupakan akar kata dari nama Nazaret. Yesus disebut sebagai orang Nazaret (Mat 2:23) yang bisa berarti "orang dari Nazaret" atau "orang dari Tunas". Dia akan timbul sebagai Tunas dari tunggul Isai, yaitu ayah Daud

(lihat cat. --> Yes 4:2;

[atau ref. Yes 4:2]

bd. Yes 4:2-6; 7:14; 8:23-9:6; Rom 15:12) dan akan menjadi pemimpin dunia yang dipulihkan kepada kesejahteraan, kebenaran dan kebaikan. Awal penggenapan nubuat ini terjadi 700 tahun kemudian ketika Yesus Kristus lahir, sedangkan penyelesaiannya masih menantikan kedatangan-Nya yang kedua

(lihat cat. --> Yes 9:7).

[atau ref. Yes 9:7]

(0.47) (Yes 55:1) (full: SEMUA ORANG ... MARILAH. )

Nas : Yes 55:1-13

Bangsa Israel, yang telah meninggalkan Allah dan kebenaran-Nya, kini diundang oleh Allah untuk kembali kepada-Nya dan dikembalikan kepada persekutuan dan berkat.

(0.47) (Yes 12:1) (sh: Kesabaran Allah. (Jumat, 02 Oktober 1998))
Kesabaran Allah.

Orang-tua yang baik bukan yang tidak pernah marah kepada anak-anaknya yang nakal, bukan juga yang hanya memarahi anaknya yang nakal, sehingga menimbulkan luka yang membekas, dan tidak tersembuhkan. Orang-tua yang baik mampu memberi penghiburan, supaya luka-luka yang timbul dapat sembuh. Allah, sebagai orang tua yang sejati, juga marah bila kita melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada-Nya. Namun bila kita menyesal dan bertobat, Dia tidak hanya mengampuni, tetapi juga menghibur kita. Allah sabar dan sumber penghiburan (">Rm. 15:5). Tidak ada dosa sebesar apa pun yang tidak diampuni-Nya, bila kita sungguh menyesal dan mohon ampun (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">1:18" context="true">1:18).

Bersyukur kepada Allah. Ungkapan syukur kepada Allah tidak hanya diucapkan dalam doa, tetapi patut disaksikan kepada semua orang. Berita sukacita yang kita terima karena anugerah-Nya itu tidak mungkin kita simpan dalam hati dan dinikmati sendiri. Itu akan menjadi luapan syukur tak terbendung. Apakah Saudara benar-benar mengalami kesabaran dan penghiburan Allah tersebut?

Renungkan: Datanglah kepada-Nya, akui semua dosa dan nikmatilah kuasa pengampunan-Nya, agar dapat bersaksi dengan sukacita!

Renungkan: Bagi orang percaya, Hari Tuhan adalah pembebasan yang dinanti-nantikan.

(0.47) (Yes 18:1) (sh: Bila Tuhan di pihak kita. (Jumat, 09 Oktober 1998))
Bila Tuhan di pihak kita.

Dalam keadaan terjepit orang bisa saja menerima bantuan tanpa memperhitungkan baik-buruknya. Etiopia memanfaatkan keberadaan mereka sebagai "kaum yang ditakuti dekat dan jauh ... bangsa yang berkekuatan ulet dan lalim" (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">2), dan menawarkan bantuan kepada Yehuda. Tawaran itu memang jalan keluar yang menarik, tetapi sangat tidak berarti karena Allah sanggup memberikan pertolongan. Setiap bantuan yang mengalihkan umat Tuhan dari Allah sumber pengharapan yang utama, adalah jerat dan harus ditolak!

Penyelamat bangsa-bangsa. Allah menyaksikan dari takhta kudus-Nya ulah bangsa-bangsa di muka bumi ini. Sepak terjang bangsa yang menjungkirbalikkan umat-Nya tak luput dari perhatian-Nya. Allah tidak berdiam diri berpangku tangan. Allah memberikan Firman-Nya untuk meneguhkan iman umat-Nya, meyakinkan akan kuasa dan pemeliharaan-Nya. Kebaikan dan pemeliharaan Allah juga tak hanya milik Israel sepenuhnya. Etiopia yang telah ditegur-Nya pun, suatu hari kelak menjadi bangsa yang termasuk dalam rencana penyelamatan-Nya. Janji Allah kepada Abraham pun dikukuhkan (ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">12:3">Kej. 12:3b), dan telah digenapi di dalam Yesus Kristus.

Doa: Tolong kami mengenalMu dengan intim, agar tak ada hal lain kami jadikan andalan.

(0.47) (Yes 26:1) (sh: Nyanyikan harap dan iman itu! (Minggu, 12 September 2004))
Nyanyikan harap dan iman itu!

Paparan situasi masa depan dalam bagian ini bertujuan menghibur dan menyemangati umat Allah yang sedang menderita berbagai tekanan. Karena pengharapan dan iman umat tidak ditujukan kepada yang lain tetapi kepada Allah saja, maka ada pengharapan dan iman yang kokoh teguh.

Itu sebabnya dalam ratap dan keluh kesah itu dapat terbit nyanyian! Pertama, karena melihat jauh ke depan bahwa kota Allah akan dimuliakan, kota dunia ini akan ditiadakan (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">5-6). Tema terhadap dua kota ini perlu menginspirasi cara kita hidup dalam dunia ini. Kedua, karena kepastian bahwa kebenaran akan menang. Orang yang memutarbalikkan kebenaran tidak akan terus demikian tetapi akan diperlakukan setimpal dengan kejahatannya (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">10-11). Ketiga, karena sekalipun orang-orang yang berpaut pada Allah dan setia memperjuangkan kebenaran harus mati, kelak mereka akan mengalami kebangkitan (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">19). Bagian ini adalah salah satu wahyu penting yang sedikit nabi saja menubuatkannya.

Pemaparan tentang berbagai hal yang berbeda tajam namun pasti akan terjadi di masa depan ini menjadi sumber kekuatan untuk umat Allah kini untuk menyanyi dan memuji Allah. Lirik-lirik nyanyian kita dan gairah hati menyenandungkan nyanyian tersebut tidak disebabkan oleh realitas dunia ini tetapi oleh realitas perbuatan-perbuatan besar Allah yang mewujud sempurna di masa depan.

Renungkan: Apakah yang keluar dari bibir Anda, keluh kesah, caci maki atau nyanyian kepastian iman?

(0.47) (Yes 30:18) (sh: Saat yang tepat. (Rabu, 25 November 1998))
Saat yang tepat.

Ibarat seorang ayah yang menghukum anaknya bila kedapatan berbuat salah; teguran, hajaran yang ditimpakannya bukanlah untuk membalas perbuatan salah, tetapi untuk mengubah dan membentuk anak menjadi pribadi yang baik dan bertanggung-jawab. Begitu halnya perlakuan Allah terhadap bangsa Israel. Setelah Allah menindak mereka, maka inilah saat yang tepat bagi Allah untuk memulihkan mereka. Tidak hanya perhatian yang Allah berikan, tetapi juga kesempatan baru, untuk memperbaiki sikap hidup di hadapan Allah. Tujuan pemulihan dari Allah adalah menegaskan ulang pengakuan iman mereka, bahwa Allahlah satu-satunya sumber pertolongan.

Pertolongan Tuhan adalah nyata. Dalam keadaan sulit dan terdesak, banyak orang melakukan hal seperti yang pernah Israel lakukan. Tidak peduli cara yang ditempuh dan kepada siapa meminta pertolongan, yang penting adalah beroleh kelepasan. Akibatnya, berbagai langkah gegabah pun dibenarkan. Saat ini seluruh rakyat menjerit kelaparan, menuntut keadilan, dll. Apakah ini tindakan Allah mendisiplin umat, yang tidak setia dan tidak percaya kepada-Nya? Mungkin "ya"! Namun yakinilah, bahwa tindakan tegas Allah itu penuh kasih sayang, agar umat kembali kepada-Nya, sebagai satu-satunya harapan yang mampu memberikan pertolongan nyata.

(0.47) (Yes 30:27) (sh: Murka Allah! (Kamis, 26 November 1998))
Murka Allah!

Tidak selamanya Allah berdiam diri dan membiarkan umat-Nya ditindas oleh bangsa yang tidak mengenal-Nya. Allah sendiri akan bangkit membela umat-Nya. Asyur ditimpa murka yang keluar dari keadilan dan kesucian Allah (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">27-28). Ketika Allah menghukum Asyur, bangsa fasik yang menindas umat-Nya dan berkeras berontak melawan-Nya, ketika itu pula bangsa Israel menyanyikan pujian karena anugerah pembebasan dari Allah. Dua segi sifat Allah adalah menghukum sekaligus membebaskan. Bila keduanya dihayati benar dan ditempatkan pada porsi penghayatan sungguh maka selalu bersikap hormat, takut, taat, bergantung penuh kepada-Nya menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita.

Nyanyian umat. Firman Tuhan menyatakan bahwa kita memiliki Allah yang sekaligus jauh dan dekat. Di satu pihak, Dia tak terhampiri karena kemuliaan-Nya, di pihak lain, Allah yang sama itu datang melawat umat-Nya, hadir dan diam bersama, menyertai umat-Nya. Tidak ada lagi lintasan pertanyaan: "Di manakah Allah?"; karena Allah ada di tengah-tengah kita, memperhatikan kita dan membebaskan kita. Bibir kelu kaku, yang tadinya tidak mampu berucap, kini mampu bernyanyi: "Terpujilah Allah, sebab kasih setia-Nya untuk selama-lamanya!"

(0.47) (Yes 32:1) (sh: Raja adil. (Sabtu, 28 November 1998))
Raja adil.

Seluruh bangsa di muka bumi mendambakan seorang pemimpin atau raja yang adil; yang mampu menjalankan pemerintahan dengan benar; dan mampu memberikan kesejahteraan lahir-batin kepada rakyatnya. Mungkin ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">1-8, diucapkan sehubungan dengan naiknya Hizkia sebagai raja Israel saat itu. Tetapi, rupanya Hizkia tidak sepenuhnya berhasil memenuhi keinginan rakyat. Bacaan ini menyiratkan nubuatan janji Mesianis. Sekitar dua ribu tahun yang lalu, nubuat itu tergenapi dalam diri Yesus Kristus. Dia adalah Raja yang benar; bahkan Dia sendiri adalah kebenaran (">Yoh. 14:6). Karena itu "di mana ada kebenaran, di situ tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran adalah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya" (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">14:17" context="true">17).

Adil dan benar" yang dunia tawarkan. Keadilan dan kebenaran dunia baru dapat diberlakukan jika kuasa dan harta campur tangan. Itulah konsep keadilan dan kebenaran yang dunia tawarkan. Bayangkan bila orang-orang yang berkuasa dan berharta saja yang memperoleh perlakuan itu; sedangkan rakyat jelata yang tak berharta atau berkuasa hanya menjadi korban kebuasan penguasa lalim! Harus pupuskah perjuangan demi keadilan dan kebenaran? Yesus Kristus yang adalah "Kebenaran dan Hidup", membuka tangan menawarkan keadilan yang sesungguhnya. Berbahagialah yang menyambutnya!

(0.47) (Yes 41:21) (sh: Tantangan Allah. (Rabu, 23 Desember 1998))
Tantangan Allah.

Sejak hubungan antara manusia dengan Allah putus, timbullah kegelisahan batin (=kebutuhan religius) yang mengganggu manusia. Sayangnya, kebutuhan religius yang senantiasa muncul itu dipenuhi dengan jalan melakukan penyembahan berhala. Banyak orang menganggap bahwa berhala mampu memberi petunjuk, nubuat, menceritakan hal yang akan terjadi, bertindak, berkonsultasi, dlsb. Sebenarnya segala berhala itu tak mampu berbuat apa-apa. Para penyembahnya tertipu mentah-mentah. Itu berarti sia-sialah penyembahan mereka.

Peringatan Allah. Allah memperingatkan betapa keji dan sia-sia perbuatan itu. Nabi Elia (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">25-26b) membunuh 450 orang pemimpin penyembahan berhala yang gagal. Kebiasaan banyak orang meminta petunjuk, wangsit kepada kuasa-kuasa lain sama halnya dengan mempermainkan kuasa Allah. Bagi Allah, berhala sama sekali tak berarti, karena tak sebanding dengan kuasa-Nya. Yang penting bagi-Nya ialah pertobatan penyembah berhala. Allah memperbarui kerohanian umat-Nya, dengan tujuan agar umat menempatkan Allah di atas segala-galanya, menjadi prioritas utama umat.

Doa: Tuhan, lindungilah kami dari godaan mempercayai takhayul, ramalan, dan jimat-jimat; tetapi hanya mempercayai-Mu selalu.

(0.47) (Yes 56:1) (sh: Rumah doa bagi segala bangsa (Rabu, 17 Maret 1999))
Rumah doa bagi segala bangsa

Berita keselamatan dari Allah ternyata bukanlah milik bangsa Israel sendiri. Keselamatan itu juga diperuntukkan bagi segala bangsa. Orang asing tidak akan dibuang-Nya. Orang-orang kebiri pun tidak ditolak-Nya. Mengapa bangsa asing dilibatkan dalam rencana penyelamatan Allah? Adakah persyaratan yang harus mereka penuhi? Ada, yaitu memelihara hari Sabat, melakukan kehendak Allah, dan memegang perjanjian-Nya. Allah yang membawa mereka dan mengumpulkan semua bangsa ke dalam rumah-Nya yang kudus, sehingga rumah-Nya akan dikenal sebagai rumah doa bagi segala bangsa.

Menjangkau jiwa segala bangsa. Dalam penggenapan penetapan-Nya akan rumah doa bagi segala bangsa, Allah juga menghimpun semua orang pilihan-Nya. Dia menghimpun orang-orang Israel yang terbuang. Dan orang-orang dari segala bangsa juga akan ditambahkan pada kumpulan Israel tersebut. Untuk itulah Allah memilih dan mengutus orang-orang yang percaya pada-Nya pergi ke segala bangsa (Mat. 28:18-20). Pergi untuk membawa semua bangsa menjadi murid-murid Kristus yang hidup bagi kemuliaan-Nya. Itu pun merupakan tugas bagi semua umat percaya segala zaman. Masalahnya ialah: Apakah kita sudah melibatkan diri dalam pekerjaan membangun rumah doa bagi segala bangsa?

(0.47) (Yes 56:9) (sh: Pemimpin-pemimpin yang mencari untung (Kamis, 18 Maret 1999))
Pemimpin-pemimpin yang mencari untung

Sungguh celaka para pengawal yang tidak mengawal, para gembala yang tidak menggembala. Mereka dipercayakan tugas, tetapi hanya mencari untung bagi diri mereka sendiri. Mereka seumpama anjing-anjing bisu, yang tidak menyalak ketika bahaya datang mengancam. Inilah gambaran para pemimpin umat Israel yang dicela oleh Tuhan. Mereka berbaring, melamun dan suka tidur saja. Mereka hanya tahu bersuka ria dan tidak takut pada hukuman Tuhan. Tuhan bukannya tidak memperhatikan keadaan tersebut. Tuhan menegaskan bahwa Dia tidak berkenan pada orang-orang seperti itu (ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">57:3-5).

Pemimpin gereja. Pemimpin gereja yang berhasil bukan saja pemimpin yang hanya mampu memberikan penghiburan kepada jemaat, tetapi pemimpin yang juga mampu melakukan hal-hal yang berkenan kepada Allah. Namun, belakangan ini kerap kita temui pemimpin gereja yang berlebihan, yang mengutamakan kepentingan pribadi. Akibatnya, jemaat kecewa, dan meninggalkan gereja. Terhadap umat-Nya yang dilupakan oleh para pemimpin, Allah menyatakan penghiburan-Nya. Dia tidak membiarkan umat-Nya ini hilang binasa dengan sia-sia.

Doa: Tuhan, ajar kami untuk menjadi gembala kepercayaan-Mu, yang penuh tanggung jawab atas domba-domba yang Kau percayakan.

(0.47) (Yes 60:15) (sh: Masa depan yang terjamin (Kamis, 29 April 1999))
Masa depan yang terjamin

Nubuatan Yesaya mengandung visi dan misi yang jelas bagi masa depan umat Israel. Tuhan Allah adalah Juruselamat dan Penebus, yang mengaruniakan "syalom", yang berwujud: kemenangan, kemakmuran, kebahagiaan, damai sejahtera, keadilan, kebenaran, keamanan dan pengayoman, serta penataan sempurna kepada umat. Semua yang menggambarkan suasana sorgawi itu, merupakan suatu keadaan yang menjamin masa depan umat. Sebagai umat Perjanjian Baru, kita perlu menghayati bahwa peristiwa Paskah merupakan suatu titik awal pembaruan menuju penggenapan dan perwujudan jaminan masa depan kita.

Menyikapi tata hidup surgawi. Di dalam Kristus, Kerajaan Allah hadir di dunia ini. Dan, hanya Yesus Kristus yang mampu memberikan jaminan masa depan, bahwa kita kelak pasti akan berjumpa dalam kemuliaan-Nya yang kekal. Kemuliaan Allah itulah yang akan menjadi penerang abadi (19-20). Bagaimana kita bersikap terhadap kemuliaan Allah itu pada masa kini? Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak orang tidak mempedulikan jaminan kekekalan dari Allah dengan bertindak sembarangan.

Renungkan: Kristus telah menjamin masa depan hidup kekal kita. Sepatutnyalah kita melibatkan diri di dalam kemuliaan Allah yang besar dan abadi itu.

(0.47) (Yes 62:1) (sh: Keselamatan akan datang segera (Sabtu, 1 Mei 1999))
Keselamatan akan datang segera

Berbagai julukan bagi Sion seperti: "yang ditinggalkan suami" dan "yang sunyi" akan segera ditanggalkan dan diganti dengan nama baru: "yang berkenan kepada-Ku" sebab Tuhan telah berkenan kepada umat-Nya dan sebutan "yang bersuami" sebab Tuhan adalah mempelai laki-laki bagi umat-Nya. Dalam peran dan arti baru ini Sion perlu membuka pintu-pintu gerbang dan menyediakan jalan yang mulus, agar banyak orang masuk ke dalamnya. Mereka yang datang dan masuk ke dalamnya akan disebut "bangsa kudus" atau "orang-orang tebusan Tuhan." Umat-Nya yang kembali mengalami keselamatan akan menjadi kesaksian bagi bangsa-bangsa lain, sehingga mereka menyaksikan kemuliaan dan keagungan Tuhan.

Nama dan status baru. Syukur kepada Tuhan, demikianlah respons umat atas anugerah keselamatan dari Allah -- keselamatan telah menempatkan umat pada kedudukan yang layak dan wajar karena diberikan hak menyandang nama dan status baru. Dulu mereka adalah umat buangan yang sekian lama ditindas, ditekan, dan direndahkan; kini mereka adalah umat yang dipulihkan, diselamatkan, dipelihara, dilindungi dan dikuduskan Tuhan. Bila umat Israel meresponi keselamatan dengan pujian dan syukur, apakah Anda juga menyatakan respons pujian dan syukur kepada-Nya atas anugerah keselamatan-Nya?

(0.47) (Yes 64:1) (sh: Dosa memisahkan manusia dari anugerah Allah (Selasa, 4 Mei 1999))
Dosa memisahkan manusia dari anugerah Allah

Umat Israel telah berdosa di hadapan Allah, mereka tidak setia pada ikatan perjanjian dengan Allah. Mereka telah memberontak sejak dahulu kala, tidak seorang pun yang memanggil nama Allah. Sesungguhnya dosa membuat umat najis di hadapan Allah, sehingga mereka terpisah dari anugerah Allah. Yesaya sebagai hamba Allah mengakui dosa umat-Nya di hadapan Allah yang Maha Dahsyat, yang tidak dapat disamakan dengan allah mana pun. Yesaya melibatkan dirinya bersama umat-Nya dengan mengatakan: "'kami sekalian' seperti seorang najis, kesalehan kami seperti kain kotor, kami sekalian menjadi layu seperti daun, dan kami lenyap oleh kejahatan kami" (ay.ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">6). Demikianlah dosa telah membuat manusia hina, kotor, layu, dan sia-sia

Doa bagi pemulihan bangsa. Yesaya mengajak umat-Nya mengingat Allah yang Maha Dahsyat yang telah memimpin sejarah perjalanan umat-Nya dan mengajak mereka untuk merendahkan diri. Berdasarkan pengenalan ini, Yesaya meyakini bahwa Allah segera akan memulihkan keadaan umat-Nya yang sedang menderita dalam pembuangan. Pengenalan dan persekutuan kita dengan Allah memberikan kepekaan rohani untuk meyakini rencana dan tindakan Allah dalam dunia. Bagaimana dengan Anda? Teladanilah Yesaya!

(0.47) (Yes 66:1) (sh: Kemunafikan (Jumat, 7 Mei 1999))
Kemunafikan

Dalam rangka penggenapan janji-Nya, Allah memastikan bahwa hanya orang yang saleh dan tulus mengasihi-Nya yang berbahagia. Sebaliknya, dalam kepastian itu Allah selalu memberi peringatan kepada orang fasik. Allah tahu pasti keadaan orang-orang jahat yang tidak tulus dan tidak patuh kepada-Nya. Khusus kepada para penganut paham sinkretisme (menyembah Allah, tetapi juga menyembah berhala), Allah akan memperlakukan mereka dengan tegas dan bahkan segala sesuatu yang ditakuti mereka menjadi bagian mereka. Allah tidak suka kemunafikan. Milikilah sikap yang tulus kepada Allah dalam segala aspek kehidupan.

Ketulusan hati. Firman Tuhan jelas mengatakan bagaimana seharusnya sikap ibadah umat kepada Tuhan; mulai dari cara bagaimana manusia memberikan persembahan (korban bakaran, korban sajian dan korban kemenyan) sampai kepada sikap hati manusia kepada Allah. Namun sering kalimat lebih suka memilih jalannya sendiri dan tidak mau mendengarkan firman-Nya. Akibatnya, semua persembahan tersebut hampa dan sia-sia, bahkan dibenci Allah. Allah pasti akan menghukum mereka yang tidak tulus.

Renungkan: Allah murka kepada orang yang rajin beribadah; tetapi sikap dan tindakan hidupnya menyelewengkan kebenaran firman-Nya.

(0.47) (Yes 7:1) (sh: Menantikan pertolongan Allah (Senin, 13 Oktober 2003))
Menantikan pertolongan Allah

Keadaan krisis dalam hidup manusia sebenarnya menunjukkan bahwa ada satu keadaan yang urgen, yang harus direspons segera. Kepada siapakah kita berespons? Dalam era telepon genggam ini, kita tinggal menekan nomor telepon dan menghubungi seorang rekan ketika kita kesepian. Kita tidak lagi memanjatkan doa-doa kepada Allah yang bisa memenuhi hati kita. Bahkan kita lebih memilih untuk menyogok dan mencari bekingan ketika urusan kita sedang sulit. Bisakah kita menantikan pertolongan Allah di saat krisis?

Pertanyaan tersebut jugalah yang melatarbelakangi bacaan kita hari ini. Yehuda dan Yerusalem akan diserang oleh Aram dan Israel. Raja Ahas yang ketakutan tidak mengetahui cara lain untuk dapat selamat kecuali meminta tolong kepada kerajaan yang waktu itu begitu terkenal, Asyur. Yesaya diutus Tuhan untuk memberitahukan agar Ahas tidak meminta bantuan kepada Asyur. Ahas harus mengingat bahwa perbuatannya melawan Asyur hanya akan membawa kehancuran bagi Yehuda.

Pada saat pertemuan itu, Yesaya ditemani oleh anaknya yang bernama Syear Yasyub. Nama anaknya berarti "hanya sisa seorang yang akan kembali [dari pembuangan]." Dengan kehadiran anaknya, Yesaya menambah bobot pesannya kepada Ahas. Nama anak itu seharusnya diperhatikan oleh Ahas dan bisa menjadi pengingat bahwa tindakannya meminta tolong kepada Asyur akan mencelakakan dirinya dan bangsanya. Yahweh meminta Ahas untuk melakukan 4 hal (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">4): meneguhkan hati, tinggal tenang, tidak takut dan tidak berhati kecut. Ahas harus berdiri teguh dalam iman, menantikan Tuhan yang tidak kelihatan, namun pasti akan bertindak (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">9).

Renungkan: Sering kali kita mengambil jalan pintas karena merasa Tuhan berdiam diri ketika kita kesulitan. Yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah terlambat. Berjalanlah dalam kebenaran-Nya apa pun yang terjadi.

(0.47) (Yes 21:1) (sh: Carilah Tuhan! (Selasa, 7 September 2004))
Carilah Tuhan!

Apabila kita memperhatikan berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar kita, misalnya krisis bangsa Indonesia yang belum tuntas, meningkatnya tindakan kejahatan, dll., berbagai kejadian tersebut mungkin membawa kita mempertanyakan tentang keberadaan Tuhan. Sebenarnya, pertanyaan yang lebih penting diajukan ialah apakah kita telah melawan Tuhan dan mendukakan-Nya dengan dosa-dosa yang kita lakukan baik secara pribadi maupun kelompok sehingga bangsa kita mengalami krisis ini.

Nas ini menyatakan nubuat Nabi Yesaya terhadap tiga negara yaitu Babilonia/Babel (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">1-10), Duma/Edom (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">11-12), dan Arabia (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">13-17). Ketiganya adalah negara yang memiliki kekuatan dan kemegahan dunia pada waktu itu. Akan tetapi, ketiganya melakukan dosa-dosa yang tidak disukai Allah. Babilonia mempraktekkan pemujaan dewa-dewa Babel, pelajaran ilmu sihir dan pelacuran di kuil dewa-dewa Babilonia. Oleh karena itu, di dalam Alkitab Babilonia dijadikan lambang bangsa yang melawan Allah, sehingga Babilonia akan dihukum Allah dengan cara dihancurkan bersama dengan dewa-dewa mereka (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">9). Demikian juga, Duma/Edom yang merupakan musuh Israel. Ketika Israel jatuh ke "tangan" Asyur akibat Israel menyembah allah lain (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">17:4-6), Duma justru bersukacita. Akibatnya, Allah menghukum Duma dalam sekejap yaitu ukuran satu kali jaga malam (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">11-12). Sedangkan, Arabia yang pada waktu itu terkenal dengan kafilah-kafilahnya yang terbiasa bepergian ke tempat jauh (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">14), juga akan dihancurkan dalam satu tahun ukuran masa kerja prajurit upahan karena kesombongannya. Segala kemegahan, kekayaan, dan kemakmuran ketiga bangsa itu akan dihancurkan oleh Allah karena mereka menolak Dia (ayat 16-17). Allah tidak berkompromi atas dosa-dosa mereka.

Agar bangsa Indonesia memperoleh belas kasih Tuhan, kita harus mencari Tuhan disertai pertobatan, bertekad menjadi pelaku firman Tuhan, dan sikap tidak berkompromi dengan dosa.

Renungkan: Pertobatan ialah langkah awal perbaruan hidup. Carilah Tuhan maka engkau akan hidup (Amos 5:4).

(0.47) (Yes 30:1) (sh: Jangan Memberontak (Jumat, 17 September 2004))
Jangan Memberontak

Bagaimanakah sikap dan perbuatan memberontak kepada Tuhan itu? Umat atau seseorang disebut memberontak apabila sesudah memperoleh anugerah, mendapatkan janji pengharapan, dan mengalami hal yang terbaik bersama Tuhan, lalu berpaling dari-Nya kepada andalan lain. Sikap inilah yang sering dilakukan oleh Israel. Tuhan telah menjadikan Israel sebagai umat kesayangan-Nya, tetapi mereka sering menjadi anak-anak pemberontak!

Tindakan para pemimpin Yehuda yang memihak Mesir melawan Asyur adalah pemberontakan terhadap Tuhan (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">1). Sepuluh tahun sebelumnya dengan perantaraan Nabi Yesaya, Tuhan telah menasihati Israel agar tidak memihak Mesir (Yes. 20). Akan tetapi dalam nas ini mereka kembali melakukannya. Israel pergi ke Mesir untuk mengadakan perjanjian tanpa menanyakan kehendak Tuhan (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">2). Mereka berlindung kepada Mesir dan mengharapkan pertolongan dari Firaun, raja Mesir. Tuhan mengingatkan bahwa Firaun akan mengecewakan mereka, dan perlindungan yang diharapkan dari Mesir akan gagal (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">3). Perbuatan Israel yang mengandalkan Mesir bukan mendapat keuntungan ataupun pertolongan, melainkan mengalami penghinaan (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">5) karena kekuatan Mesir itu bagaikan "Rahab yang menganggur" (ayat 7). Gambaran ini diambil dari dongeng Kanaan yang menceritakan tentang Rahab, monster purba yang dikalahkan oleh Baal.

Kepada para nabi mereka berkata, "Tutup mulut! Jangan berkata-kata kepada kami tentang yang benar, tetapi beritahukan yang ingin kami dengar" (ayat 9-11). Akibat mengikuti kehendak sendiri, Israel akan mengalami kehancuran secara mendadak, para musuh akan mengejar dan mengalahkan mereka (ayat 12-17). Betapa mengerikan jika kita memberontak kepada Tuhan. Pemberontakan tidak harus selalu terwujud dalam acungan tinju menatap Tuhan, tetapi bisa juga seperti Israel ini dalam bentuk mengenyampingkan Tuhan dan mencari andalan lain.

Renungkan: Periksalah bagaimana sikap Anda terhadap firman Tuhan. Apakah kerinduan membaca, menyimpan dalam hati, menaati firman terus bersemi di dalam hati Anda?

(0.47) (Yes 34:1) (sh: Hukuman bagi bangsa-bangsa yang menolak Dia (Rabu, 22 September 2004))
Hukuman bagi bangsa-bangsa yang menolak Dia

Pernahkah Anda menatap langit di sore hari? Melihat warna kemerahan ketika matahari terbenam membawa kita mengagumi kebesaran Tuhan sang pencipta. Namun ketika langit berubah menjadi gulungan kitab seperti yang dinubuatkan Yesaya untuk menggambarkan hukuman Allah, apakah kesan Anda?

Menggunakan perseteruan Edom terhadap Israel, firman ini menggambarkan akibat yang harus ditanggung oleh semua orang yang melawan Allah. Sejak nenek moyangnya Esau, Edom sudah menunjukkan permusuhan terhadap Yakub yang keturunannya kelak adalah Israel. Karena itu, Edom di sini mewakili semua bangsa-bangsa yang melawan Allah dan menentang rencana-rencana-Nya bagi umat-Nya. Berbagai lukisan tentang hukuman Allah yang dahsyat dan akibatnya yang mengerikan bisa jadi figuratif bisa jadi juga harafiah (mis. ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">3,4,6,7,9, dst.). Agar lebih dapat membayangkan maksud firman ini, lihatlah ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">1-2 sebagai keputusan pengadilan ilahi dan ayat-ayat seterusnya sebagai akibat ketika penghukuman dijalankan.

Murka Allah terhadap semua pihak yang melawan Dia akan menyeluruh mencakup realitas langit (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">4-5) dan realitas bumi (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">6, dst.). Pada waktu Allah mengganjar dosa, manusia akan musnah yang tersisa hanyalah binatang-binatang buas dan jin-jin (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">14-16a). Gambaran ngeri ini menekankan kehancuran, kehampaan, kegelapan seperti masa prapenciptaan. Singkat kata, firman ini mengokohkan peringatan keras tentang kengerian hukuman kekal dari Allah terhadap para pendosa. Semua manusia dan bangsa yang menentang Allah akan mengalami kebinasaan kekal.

Apakah Anda telah menjadikan Yesus sebagai Tuhan? Tidak percaya Yesus berarti menolak anugerah Allah. Jangan tunda keputusan untuk percaya dan taat kepada-Nya, sebab ada kemungkinan waktu anugerah Tuhan akan berakhir. Jangan seperti Edom yang mengundang kehancuran karena kekerasan hati mereka.

Renungkan: Mengetahui Yesus adalah Tuhan tanpa mengakui-Nya dan menyembah-Nya adalah kebohongan yang berujung kepada hukuman maut (Mat. 7:21-23).

(0.47) (Yes 36:22) (sh: Prinsip menghadapi masalah (Sabtu, 25 September 2004))
Prinsip menghadapi masalah

Cara Allah menolong anak-anak-Nya keluar dari berbagai masalah pasti unik dan berbeda-beda. Meski berbeda, dari berbagai kesaksian itu kita dapat menarik prinsip-prinsip penting. Demikian juga dari kesaksian Hizkia ini.

Pertama, gumuli masalah itu secara wajar di hadapan Allah (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">1). Perasaan takut, tertekan, marah, adalah wajar pada orang-orang yang mengalami masalah berat. Hanya, jangan biarkan emosi-emosi tersebut menguras tenaga Anda atau menyita iman Anda. Bersikaplah seperti Hizkia. Ungkapkan secara jujur keadaan Anda kepada Tuhan. Kedua, kita semua memerlukan orang lain. Kita memerlukan bahu yang menyambut kita bersandar, tangan terulur menolong, nasihat bijak sesuai kebenaran firman Allah. Tubuh yang dingin karena kecut hati memerlukan tubuh sesama untuk mendukung dan mendekap menghangatkan kita kembali. Hizkia memiliki beberapa orang kepercayaan termasuk Yesaya, hamba Allah yang mampu mengingatkannya tentang kebenaran Tuhan. Kita pun perlu memiliki teman-teman rohani seperti itu. Ketiga, kata-kata Hizkia kepada Yesaya dan doa Hizkia kepada Allah pada dasarnya sama. Fokusnya bukan pada keselamatan dirinya atau Israel tetapi pada kemuliaan Allah (ayat ia+tetap+menjadi+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">20).

Reaksi Hizkia ini menyatakan perbedaan tajam antara sikap orang yang beriman kepada Allah sejati dari Sanherib, yaitu orang yang percaya kepada ilah yang sia-sia. Sebelum pertolongan nyata Tuhan menelanjangi kebodohan dan kesalahan iman orang fasik, respons orang beriman terhadap kefasikan sudah membongkar kesalahan tersebut. Cara kita memperlakukan kejahatan, fokus isi doa dan objek kepada siapa kita berdoa, mempermalukan kesesatan, kejahatan dan kedegilan orang fasik. Karena itu bertumbuhlah dalam pengenalan akan Tuhan, supaya tiap doa dan tindakan kita merespons kejahatan justru menjadi sarana untuk kebenaran iman dinyatakan.

Renungkan: Penderitaan dalam iman bagaikan proses melahirkan. Itulah krisis yang dalam pertolongan tangan Tuhan akan melahirkan keajaiban hidup.



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA