Tetapi pada waktu pagi tampaklah bahwa itu Lea! Lalu berkatalah Yakub kepada Laban: "Apakah yang kauperbuat terhadap aku<x id="g" /> ini? Bukankah untuk mendapat Rahel aku bekerja padamu? Mengapa engkau menipu aku<n id="1" />?<x id="h" />"

Yakub menghampiri Rahel juga, malah ia lebih cinta kepada Rahel dari pada kepada Lea.<x id="o" /> Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun<x id="p" /> lagi.

Pada waktu malam datanglah Allah dalam suatu mimpi kepada Laban, orang Aram<x id="t" /> itu, serta berfirman kepadanya:<x id="u" /> "Jagalah baik-baik, supaya engkau jangan mengatai Yakub dengan sepatah katapun.<x id="v" />"

Sebab pikirnya: "Jika Esau datang menyerang pasukan yang satu, sehingga terpukul kalah, maka pasukan yang tinggal akan terluput."

Diserahkannyalah semuanya itu kepada budak-budaknya untuk dijaga, tiap-tiap kumpulan tersendiri, dan ia berkata kepada mereka: "Berjalanlah kamu lebih dahulu dan jagalah supaya ada jarak antara kumpulan<x id="x" /> yang satu dengan kumpulan yang lain."

Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka,<x id="t" /> tetapi nyawaku tertolong!"

Lalu Sikhem berkata kepada ayah anak itu dan kepada kakak-kakaknya: "Biarlah kiranya aku mendapat kasihmu,<x id="g" /> aku akan memberikan kepadamu apa yang kamu minta;

Maka usul Hemor dan Sikhem, anaknya itu, didengarkan oleh semua orang yang datang berkumpul di pintu gerbang kota<x id="x" /> itu, lalu disunatlah setiap laki-laki, yakni setiap orang dewasa di kota itu.

Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya<x id="x" /> dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: "Jauhkanlah dewa-dewa asing<n id="1" /><x id="y" /> yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu.<x id="z" />

Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah,<x id="a" /> yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku<x id="b" /> dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh.<x id="c" />"

Lalu sampailah Yakub ke Lus<x id="i" /> yang di tanah Kanaan<x id="j" />--yaitu Betel--,ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia.

Ketika Debora, inang pengasuh<x id="o" /> Ribka, mati, dikuburkanlah ia di sebelah hilir Betel<x id="p" /> di bawah pohon besar,<x id="q" /> yang dinamai orang: Pohon Besar Penangisan.

Lagi firman Allah kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa.<x id="u" /> Beranakcuculah dan bertambah banyak;<x id="v" /> satu bangsa,<x id="w" /> bahkan sekumpulan bangsa-bangsa, akan terjadi dari padamu dan raja-raja akan berasal dari padamu.<x id="x" />

Sesudah itu berangkatlah mereka dari Betel. Ketika mereka tidak berapa jauh lagi dari Efrata,<x id="f" /> bersalinlah Rahel,<x id="g" /> dan bersalinnya itu sangat sukar.

Sedang ia sangat sukar bersalin, berkatalah bidan<x id="h" /> kepadanya: "Janganlah takut, sekali inipun anak laki-laki<x id="i" /> yang kaudapat."

Lalu sampailah Yakub kepada Ishak,<x id="f" /> ayahnya, di Mamre<x id="g" /> dekat Kiryat-Arba<x id="h" />--itulah Hebron<x id="i" />--tempat Abraham dan Ishak tinggal<x id="j" /> sebagai orang asing.

Lalu meninggallah Ishak, ia mati dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya;<x id="l" /> ia tua dan suntuk umur,<x id="m" /> maka Esau dan Yakub, anak-anaknya itu, menguburkan dia.<x id="n" />

Lalu Israel<x id="b" /> berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem?<x id="c" /> Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa."

Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, merekapun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah<x id="q" /> yang dipakainya itu.

Lalu kata Yehuda<x id="x" /> kepada saudara-saudaranya itu: "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?<x id="y" />