Katanya kepada Yeter, anak sulungnya: "Bangunlah, bunuhlah mereka." Tetapi orang muda itu tidak menghunus pedangnya, karena ia takut, sebab ia masih muda.

Kemudian berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo;<x id="s" /> mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin<x id="t" /> di tugu peringatan yang di Sikhem.

Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Tetapi jawab pohon anggur<n id="1" /> itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku,<x id="w" /> yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Sebab warga kota Sikhem itu menempatkan orang untuk menghadang dia di puncak gunung dan merampas setiap orang yang melewati mereka melalui jalan itu. Hal itu dikabarkan kepada Abimelekh.

Ia mengirim utusan kepada Abimelekh di Aruma dengan pesan: "Gaal bin Ebed dan saudara-saudaranya telah datang ke Sikhem dan ketahuilah mereka menghasut kota itu melawan engkau.

dibawanyalah rakyatnya, dibaginya dalam tiga pasukan,<x id="a" /> lalu mereka mengadakan penghadangan<x id="b" /> di padang. Ketika dilihatnya, bahwa orang-orang kota itu keluar dari dalam kota, bangunlah ia menyerang mereka serta menewaskan mereka.

juga segala kejahatan<x id="j" /> orang-orang Sikhem ditimpakan kembali oleh Allah kepada kepala mereka sendiri. Demikianlah kutuk Yotam<x id="k" /> bin Yerubaal mengenai mereka.

Sesudah Abimelekh,<x id="l" /> bangkitlah Tola bin Pua<x id="m" /> bin Dodo, seorang Isakhar,<x id="n" /> untuk menyelamatkan<x id="o" /> orang Israel. Ia diam di Samir,<x id="p" /> di pegunungan Efraim

Dan bani Amonpun menyeberangi sungai Yordan untuk berperang melawan suku Yehuda,<x id="f" /> suku Benyamin dan keturunan Efraim,<x id="g" /> sehingga orang Israel sangat terdesak.

Adapun Yefta,<x id="b" /> orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan<x id="c" /> yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal;<x id="d" /> ayah Yefta ialah Gilead.<x id="e" />

Dan ketika bani Amon itu berperang melawan orang Israel, pergilah para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari tanah Tob.

Tetapi kata Yefta kepada para tua-tua Gilead itu: "Bukankah kamu sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku?<x id="i" /> Mengapa kamu datang sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak?"

Jawab Yefta: "Pergilah," dan ia membiarkan dia pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama-sama dengan teman-temannya menangisi kegadisannya di pegunungan.

Ia mempunyai empat puluh anak laki-laki dan tiga puluh cucu laki-laki,<x id="p" /> yang mengendarai tujuh puluh ekor keledai<x id="q" /> jantan. Ia memerintah atas orang Israel delapan tahun lamanya.

Ia pulang dan memberitahukan kepada ayahnya dan ibunya: "Di Timna aku melihat seorang gadis Filistin. Tolong, ambillah dia menjadi isteriku.<x id="l" />"

Pada waktu itu berkuasalah<x id="s" /> Roh TUHAN<n id="1" /> atas dia, sehingga singa itu dicabiknya<x id="t" /> seperti orang mencabik anak kambing--tanpa apa-apa di tangannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada ayahnya atau ibunya apa yang dilakukannya itu.

Setelah beberapa waktu kembalilah ia ke sana untuk kawin dengan perempuan itu; dan ketika ia menyimpang dari jalan untuk melihat bangkai singa itu, tampaklah ada kawanan lebah pada kerangka singa itu dan juga madu.

Berkatalah orang-orang Yehuda: "Mengapa kamu maju menyerang kami?" Lalu jawab mereka: "Kami maju untuk mengikat Simson dan memperlakukan dia seperti dia memperlakukan kami."

Sesudah itu dibujuknya Simson tidur di pangkuannya, lalu dipanggilnya seorang dan disuruhnya mencukur ketujuh rambut jalinnya, sehingga mulailah Simson ditundukkan oleh perempuan itu, sebab kekuatannya telah lenyap dari padanya<n id="1" />.<x id="l" />