(39-10) Ia menertawakan<x id="a" /> keramaian kota, tidak mendengarkan teriak<x id="b" /> si penggiring;

(39-19) Ia memperlakukan anak-anaknya dengan keras<x id="k" /> seolah-olah bukan anaknya sendiri; ia tidak peduli, kalau jerih payahnya sia-sia,

(39-20) karena Allah tidak memberikannya hikmat, dan tidak membagikan pengertian<x id="l" /> kepadanya.

(41-7) Rapat hubungannya yang satu dengan yang lain, sehingga angin tidak dapat masuk;

(41-8) yang satu melekat pada yang lain, bertautan tak terceraikan lagi.

"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu,<x id="i" /> dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.<x id="j" />

Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal. Suatu sosok ada di depan mataku, suara<x id="s" /> berbisik-bisik kudengar:

Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan<x id="a" /> nafas; mataku tidak akan lagi<x id="b" /> melihat yang baik.

Oleh sebab itu akupun tidak akan menahan<x id="i" /> mulutku, aku akan berbicara dalam kesesakan<x id="j" /> jiwaku<n id="1" />, mengeluh<x id="k" /> dalam kepedihan hatiku.<x id="l" />

Aku jemu,<x id="u" /> aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya.<x id="v" /> Biarkanlah<x id="w" /> aku<n id="1" />, karena hari-hariku hanya seperti hembusan<x id="x" /> nafas saja.

Sebab kita, anak-anak kemarin, tidak mengetahui apa-apa;<x id="x" /> karena hari-hari kita seperti bayang-bayang<x id="y" /> di bumi.

Jikalau ia ingin beperkara dengan Allah<x id="y" /> satu dari seribu<x id="z" /> kali ia tidak dapat membantah-Nya.

Bumi telah diserahkan ke dalam tangan orang fasik,<x id="p" /> dan mata para hakimnya<x id="q" /> telah ditutup-Nya; kalau bukan oleh Dia, oleh siapa lagi?<x id="r" />

Kalau aku bersalah,<x id="o" /> celakalah aku!<x id="p" /> dan kalau aku benar, aku takkan berani mengangkat kepalaku,<x id="q" /> karena kenyang dengan penghinaan, dan karena melihat sengsaraku.<x id="r" />

Bukankah hari-hari<x id="a" /> umurku hanya sedikit?<x id="b" /> Biarkanlah aku,<x id="c" /> supaya aku dapat bergembira<x id="d" /> sejenak,

ke negeri yang gelap gulita, tempat yang kelam pekat<x id="g" /> dan kacau balau, di mana cahaya terang serupa dengan kegelapan.<x id="h" />"

Karena Ia mengenal penipu dan melihat kejahatan tanpa mengamat-amatinya.<x id="a" />

maka sesungguhnya, engkau dapat mengangkat mukamu<x id="j" /> tanpa cela, dan engkau akan berdiri teguh<x id="k" /> dan tidak akan takut,<x id="l" />

Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu,<x id="k" /> bahwa tangan Allah yang melakukan itu;<x id="l" />

Dia menyebabkan para pemimpin dunia kehilangan akal,<x id="r" /> dan membuat mereka tersesat di padang belantara<x id="s" /> yang tidak ada jalannya.