Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 181 - 200 dari 1252 ayat untuk haruslah melarikan diri AND book:[40 TO 66] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.07) (Yak 4:11) (sh: Fitnah dan kesombongan demi kepujian diri sendiri (Minggu, 10 Juni 2001))
Fitnah dan kesombongan demi kepujian diri sendiri

Biasanya fitnah lahir karena kebencian. Maka seringkali fitnah dikaitkan dengan membunuh dalam arti luas: seperti membunuh kesempatan bekerja/berkarya bagi orang lain, memutuskan tali persahabatan antar dua pihak, menghancurkan profesi orang lain, dll. Oleh karena itu Yakobus memberikan peringatan keras tentang fitnah.

Fitnah dilakukan dengan tujuan memegahkan diri sendiri dan selalu menempatkan diri sebagai orang yang tidak bercela. Dampak dari tindakan ini tidak hanya menciptakan keretakan atau kerenggangan hubungan dengan orang lain, tetapi juga memecahkan kesatuan jemaat (lih. 1Kor. 1:10-13). Lebih membahayakan lagi karena orang yang memfitnah menempatkan diri sebagai hakim dan menggantikan posisi Tuhan, satu-satunya Hakim Pembuat Hukum.

Hal lain lagi yang disoroti Yakobus dalam perikop ini adalah hal kesombongan. Tingkah laku para pedagang yang merasa puas dengan dirinya sendiri sehingga merasa sanggup melakukan apa saja sesukanya. Mereka tidak hanya melupakan sesamanya, tetapi juga melupakan Allah dalam perencanaan-perencanaan hidup. Mereka tidak mau Allah campur tangan dalam pengambilan keputusan. Kalaupun mereka mengatakan: "Jika Tuhan menghendaki!" itu bukan berarti mereka berserah penuh pada keputusan Allah. Mengapa? Karena itu hanya merupakan "mantera" yang mereka harapkan dapat menjamin keberuntungan dan kesuksesan mereka. Dengan kata lain peranan Allah hanya untuk mensahkan perbuatan-perbuatan buruk mereka! Kefanaan manusia itu seharusnya menyadarkan kita akan fakta bahwa kita tidak dapat berdiri sendiri, kita sepenuhnya bergantung kepada Allah.

Renungkan: Tidak seorang pun manusia berhak memfitnah dan menyombongkan diri di atas sesama, terlebih menolak keterlibatan Tuhan dalam rencana hidup.

Bacaan untuk Minggu Trinitas

Yesaya 6:1-8

Roma 8:12-17

Yohanes 3:1-8

Mazmur 149

Lagu: Kidung Jemaat 417

(0.07) (1Ptr 5:1) (sh: Gaya kepemimpinan Kristiani (Minggu, 18 Juli 1999))
Gaya kepemimpinan Kristiani

Kondisi genting, tantangan berat dari pihak kerajaan Roma yang harus dihadapi jemaat yang tersebar di Asia Kecil saat itu, mendorong Petrus menuliskan nasihat khusus untuk para penatua dan orang muda (anggota jemaat). Petrus yang mengidentifikasikan dirinya sebagai rasul di awal suratnya (haruslah+melarikan+diri+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:1), dalam bagian ini menyebut dirinya sebagai teman penatua dari jemaat. Penyamaan status ini untuk menekankan pada penatua jemaat agar serius dan bertanggungjawab penuh dalam menggembalakan jemaat di setiap kota/daerah, seperti yang telah dilakukannya.

Pemimpin sebagai "gembala". Petrus menekankan model kepemimpinan yang harus dimiliki oleh para penatua. Meneladani Sang Gembala Agung, Yesus Kristus, begitulah para penatua menjalankan tugas pelayanannya dan menjadi teladan bagi jemaat yang dipimpinnya. Petrus sendiri sebagai seorang saksi penderitaan Kristus menegaskan bahwa kepemimpinan bukan penggunaan kekuasaan kepada yang dipimpin dengan kecongkakan atau untuk mencari keuntungan sendiri. Kepemimpinan tidak pula untuk memaksa. Akan tetapi, pemimpin memimpin dengan merendahkan diri dan melayani serta penundukan diri, dan menempatkan diri sebagai "gembala".

Jemaat sebagai "kawanan gembalaan". Penundukan diri adalah tema yang diulang-ulang oleh Petrus dalam surat ini. Petrus mengutip dari kitab Amsal sebagai peringatan tentang sikap dan tindakan Tuhan kepada orang yang meninggikan diri. Kutipan ini mengingatkan bagaimana hubungan timbal balik yang harus ada dalam jemaat: antara penatua dan anggota jemaat. Keduanya harus menundukkan diri dulu di bawah otoritas Tuhan, maka sikap saling menghargai, menghormati, dan melayani akan mewarnai kehidupan jemaat.

Siap sedia. Jemaat yang sedang merantau di dunia ini tidak sedang berekreasi atau santai, tetapi sedang dalam arena peperangan. Berbagai cara dipakai iblis untuk menghancurkan. Baik penatua maupun jemaat harus melawan si iblis, menyerahkan kekuatiran dan berharap kepada Tuhan.

(0.07) (Why 3:1) (sh: Roh Pemberi Hidup (Jumat, 19 Desember 2003))
Roh Pemberi Hidup

Kota Sardis terletak di atas sebuah bukit yang terlalu kecil untuk perkembangan sebuah kota. Pertumbuhannya yang lambat, membuat kota ini tertinggal dari kota-kota lain yang lebih baru. Pada tahun 17 M sebagian kota ini hancur karena gempa bumi. Penduduk kota Sardis yang puas diri itu harus menyaksikan kehancuran demi kehancuran.

Pada jemaat di kota ini Tuhan Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai Pemilik tujuh Roh Allah dan tujuh bintang. Pernyataan Allah ini merupakan pernyataan bahwa Roh yang dimiliki-Nya, Roh Allah adalah Roh Pemberi Hidup yang sanggup membangkitkan jemaat yang mati. Apa permasalahan jemaat Sardis sehingga Tuhan Yesus harus memperkenalkan Diri-Nya sebagai Roh Pemberi Hidup? Permasalahan mereka adalah menikmati reputasi baik, yang sebenarnya tidak layak dan tidak sesuai dengan kenyataannya, “dikatakan hidup, padahal engkau mati!”

Penilaian Tuhan jauh lebih penting dari pada penilaian seluruh dunia. Apa yang Tuhan katakan adalah kenyataan. Jemaat ini tidak mengenal diri dan keadaan mereka yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, Tuhan Yesus memerintahkan agar jemaat ini bangkit dan menguatkan apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati. Kaki dian dan terangnya belum sepenuhnya padam, masih ada sisa-sisa yang baik yang harus kembali diperjuangkan. Tidak satu pun pekerjaan mereka didapati sempurna di hadapan Allah. Kemungkinan besar jemaat ini masih menjalankan tradisi religius atau ibadah, namun tidak lagi memiliki kehidupan yang paling esensial di dalamnya. Doktrin-doktrin dan pengakuan-pengakuan diterima sebagai satu warisan yang diawetkan dan tidak dilestarikan dalam kehidupan berjemaat.

Renungkan: Apakah jemaat kita adalah jemaat yang berbangga diri dalam kenyataan semu atau sungguh-sungguh mengenal diri di hadapan Allah?

(0.07) (Mat 8:20) (ende: Putera manusia)

Jesus gemar menamakan diri demikian. Barangkali maksudnja untuk mengesankan, bahwa meskipun Ia Mesias dan Putera Allah namun manusia tulen djuga, jang dapat dan harus menderita dan mati. Kalau diutjapkan didepan parisi, mungkin djuga dianggap sebagai sindiran, misalnja: Aku ini, biarpun dalam pandanganmu seorang manusia biasa, namun berkuasa mengampuni dosa, mengadakan mukdjizat-mukdjizat atas nama Allah, dan menjembuhkan pada hari sabat djuga. Lain tafsiran lagi: Jesus hendak memperkenalkan diri sebagai Putera manusia jang digambarkan dalam nubuat Daniel, bab 7 (Dan 7), sebagai jang diberi seluruh pemerintahan, kemuliaan dan kekuasaan Keradjaan abadi, sampai segala bangsa takluk kepadanja.

(0.07) (1Kor 15:27) (ende)

Setelah selesai tugas Kristus sebagai Penebus dan Penjelamat dunia, hasil usahaNja diserahkanNja (dipersembahkanNja) kepada BapaNja. Hasil itu ialah Tubuh-MistikNja. Dan Ia sebagai kepala Tubuh mistik itu turut menjerahkan diri. Ia menaklukkan diri sebagai manusia kepada Allah-Bapa, dan sebagai manusia Ia tidaklah "Tuhan" (Tuan) lagi atas Keradjaan Allah. Sebab tudjuan terachir rentjana penjelamatan, ialah supaja achirnja seluruhnja mendjadi satu Keradjaan dengan RadjaNja. Batja kata pendahuluan II, halaman 534 (tjetakan V 1968).

(0.07) (Yoh 5:44) (full: MENERIMA HORMAT SEORANG DARI YANG LAIN. )

Nas : Yoh 5:44

Mereka yang sungguh-sungguh memiliki iman yang menyelamatkan tidak akan didorong oleh pujian atau hormat dari orang lain. Tujuan hidup mereka hanyalah menyenangkan Bapa. Mereka yang sudah terbiasa senang dipuji orang menjadikan diri mereka sendiri berhala dan menempatkan diri mereka di luar Kerajaan Allah. Menyukai pujian orang melebihi pujian Allah berarti tidak percaya Injil Kristus dan tidak memungkinkan iman sejati (bd. Rom 2:29).

(0.07) (Yoh 17:22) (full: KEMULIAAN, YANG ENGKAU BERIKAN KEPADA-KU. )

Nas : Yoh 17:22

"Kemuliaan" Kristus adalah kehidupan-Nya yang merupakan pelayanan yang mengorbankan diri dan kematian di kayu salib untuk menebus umat manusia. Demikian pula "kemuliaan" para pengikut-Nya adalah mengikuti jalan pelayanan yang rendah hati dan memikul salib (bd.

lihat cat. --> Luk 9:23).

[atau ref. Luk 9:23]

Kerendahan hati, penyangkalan diri, dan kesediaan untuk menderita bagi Kristus akan memastikan persatuan sejati orang percaya dan akan membawa kepada kemuliaan sejati

(lihat art. KEMULIAAN ALLAH).

(0.07) (Kis 24:25) (full: KEBENARAN, PENGUASAAN DIRI DAN PENGHAKIMAN YANG AKAN DATANG. )

Nas : Kis 24:25

Pada saat Paulus berbicara tentang iman dalam Kristus dengan Feliks serta menyebut mengenai "kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang", Feliks menjadi ketakutan. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Yesus bahwa kalau Roh Kudus datang maka Ia akan "menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman" (Yoh 16:8). Keselamatan semua orang tergantung kepada kesetiaan pemberitaan kebenaran-kebenaran hakiki yang dipakai Roh Kudus untuk menginsafkan orang berdosa

(lihat cat. --> Yoh 16:8).

[atau ref. Yoh 16:8]

(0.07) (Rm 3:10) (full: TIDAK ADA YANG BENAR. )

Nas : Rom 3:10-18

Ayat-ayat ini melukiskan pengertian tepat mengenai tabiat manusia. Semua orang dalam keadaan alami adalah orang berdosa. Seluruh jiwa raga seseorang dipengaruhi oleh dosa dan cenderung untuk menyesuaikan diri dengan dunia

(lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA),

Iblis

(lihat cat. --> Mat 4:10)

[atau ref. Mat 4:10]

dan tabiat berdosa

(lihat art. PERBUATAN-PERBUATAN DOSA DAN BUAH ROH).

Semua bersalah karena meninggalkan jalan kesalehan dan mengikuti jalan kepentingan diri sendiri.

(0.07) (1Kor 4:7) (full: MENGAPAKAH ENGKAU MEMEGAHKAN DIRI? )

Nas : 1Kor 4:7

Dasar dari kerendahan hati Kristen ialah menyadari bahwa bakat bawaan atau karunia rohani yang kita miliki berasal dari Allah dan karenanya tidak memberikan alasan sedikit pun untuk merasa unggul diri, merasa bergengsi atau sombong. Segala yang kita miliki dan posisi yang kita raih telah dimungkinkan oleh Allah dan orang lain. Sebab itu, tidak ada tempat untuk kesombongan, hanya ucapan terima kasih kepada Allah dan orang lain.

(0.07) (1Kor 6:18) (full: JAUHKANLAH DIRIMU DARI PERCABULAN. )

Nas : 1Kor 6:18

Percabulan secara khusus menjijikkan bagi Allah. Lebih dari tindakan berdosa lainnya, tindakan ini menajiskan tubuh, yang menjadi bait Roh (ayat 1Kor 6:15-20). Karena itu, Paulus menasihatkan mereka agar menjauhkan diri dari kebejatan seksual. Penggunaan bentuk waktu kini di sini menunjukkan bahwa orang Kristen harus terus-menerus menjauhkan diri dari kebejatan seksual (bd. Kej 39:12;

lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).

(0.07) (Gal 6:7) (full: ALLAH TIDAK MEMBIARKAN DIRI-NYA DIPERMAINKAN. )

Nas : Gal 6:7

Mereka yang mengaku menjadi pengikut Kristus yang sudah dilahirkan kembali dan dipenuhi Roh (ayat Gal 6:3), sedangkan pada saat yang sama secara sadar menabur untuk memuaskan keinginan daging (Gal 5:19-21), bersalah karena mempermainkan dan menghina Allah. Janganlah kita menipu diri sendiri: orang demikian tidak akan menuai "hidup yang kekal" tetapi "kebinasaan" (ayat Gal 6:8) dan "kematian" (Rom 6:20-23;

lihat cat. --> 1Kor 6:9).

[atau ref. 1Kor 6:9]

(0.07) (Mat 23:35) (jerusalem: Zakharia) Yang dimaksudkan kiranya Zakharia yang disebut dalam 2Ta 24:20-22. Pembunuhan atas diri Zakharia ini adalah yang terakhir yang diceritakan dalam Kitab Suci (Tawarikh memang kitab terakhir dalam daftar kitab-kitab Suci Yahudi), sedangkan pembunuhan atas diri Habel, Kej 4:8), adalah yang pertama "Anak Berekhya" kiranya disebabkan oleh karena Zakharia ini dicampurkan dengan Zakharia lain, bdk Yes 8:2 (LXX); Zak 1:1. Boleh jadi juga bahwa kata-kata itu disisipkan oleh salah seorang penyalin Kitab Suci.
(0.07) (Mat 24:42) (jerusalem: berjaga-jagalah) Berjaga ialah pantang tidur. Itu dinasehatkan Yesus kepada mereka yang menunggu kedatanganNya kelak, Mat 25:13; Mar 13:33-37; Luk 12:35-40; Luk 21:34-36. Untuk dapat berjaga-jaga orang perlu mempunyai pengharapan kuat dan suatu penguasaan diri yang tidak kunjung berhenti. Dan itu disebut "sadar diri", 1Te 5:6-8; 1Pe 5:8; bdk 1Pe 1:13; 1Pe 4:7
(0.07) (Yoh 8:44) (jerusalem: tidak hidup dalam kebenaran) Var: tidak mempertahankan diri dalam kebenaran
(0.07) (Yoh 17:6) (jerusalem: Aku telah menyatakan namaMu) Kristus diutus untuk mewahyukan kepada manusia "nama" Bapa, artinya: diri Bapa, Yoh 17:3-6,26; 12:28+; Yoh 14:7-11; bdk Yoh 3:11+. Tetapi diri khas Bapa ialah: mengasihi, 1Yo 4:8,16, dan Bapa membuktikan kasihNya dengan menyerahkan Anak TunggalNya, Yoh 3:16-18; 1Yo 4:9,10,14,16; bdk Rom 8:32. Maka percaya kepada Yesus mutlak perlu, supaya orang mengenal kasih Bapa itu, 1Yo 2:23; Yoh 20:31.
(0.07) (1Kor 7:8) (jerusalem: orang-orang yang tidak kawin) Dalam golongan itu termasuklah semua orang yang tidak mempunyai teman hidup, juga suami-isteri yang bercerai, bdk 1Ko 7:11, di mana dalam naskah Yunani dipakai kata yang sama (agamos, terjemahan; hidup tanpa suami)
(0.07) (2Kor 1:22) (jerusalem: tanda milikNya) Meterai tanda milikNya itu ialah: atau Roh Kudus yang dikurniakan kepada semua orang beriman (barangkali disinggung upacara inisiasi Kristen), bdk Efe 1:13+; Efe 4:30+; 1Yo 2:20+, 1Yo 2:27+; atau pengudusan bagi jabatan rasul (kalau demikian, "kita" menjadi "kami" dan diperlawankan dengan "kamu" dalam 2Ko 1:21), yang memberikan karunia Roh Kudus yang khusus, yang membuat sang rasul menjadi utusan setia dari kesetiaan Allah yang telah menjadi nyata dalam diri Kristus, 2Ko 1:17-20. Perhatikanlah bahwa dalam 2Ko 1:21-22 ketiga diri ilahi disebut.
(0.07) (Gal 3:13) (jerusalem) Hendak membebaskan manusia dari kutuk hukum Taurat (yaitu kutuk yang menimpa mereka yang melanggar hukum Taurat) yang memberati manusia. Kristus dengan rela membiarkan diriNya tertimpa kutuk itu, bdk Rom 8:3+; 2Ko 5:21+; Kol 2:14+. Kesamaan tipis antara Kristus yang disalibkan dan orang yang menurut Ula 21:23 dihukum mati hanya bermaksud menjelaskan pikiran tsb. Sama seperti "Hamba Tuhan", Yes 53, Kristus berkenan membiarkan diriNya dianggap sebagai orang terkutuk oleh orang-orang Yahudi.
(0.07) (Yoh 12:20) (sh: Sambutan atas Yesus tidak saja datang dari orang Yahudi, tetapi (Kamis, 7 Maret 2002))
Sambutan atas Yesus tidak saja datang dari orang Yahudi, tetapi

jugadari bangsa kafir. Kerajaan Romawi yang luas memungkinkan bangsa-bangsa dalam wilayah tersebut mengalami proses lintas budaya yang cukup pesat. Cukup banyak orang asal kafir menjadi proselit, menerima kepercayaan Yudaisme dan melaksanakannya dengan sungguh. Mereka dikenal sebagai orang yang takut akan Allah, mengikuti perayaan meski tidak diizinkan beribadah dalam bait Allah. Rupanya orang- orang Yunani yang ingin mencari Yesus ini termasuk golongan tersebut. Tidak jelas mengapa mereka menghubungi Filipus. Mungkin karena namanya dalam bahasa Yunani, atau memang ada sesuatu dalam diri Filipus yang membuat dia banyak berperan sebagai penghubung (lihat haruslah+melarikan+diri+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:46). Filipus juga tampak rendah hati karena lebih dulu mencari nasihat Andreas (ayat haruslah+melarikan+diri+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">22).

Kejadian ini adalah bagian dari rentetan kejadian yang menunjuk pada diri dan karya Yesus yang menyatakan Allah dan menggenapi rencana-Nya. Yesus menghubungkan peristiwa kedatangan orang Yunani itu dengan penggenapan saat-Nya untuk dimuliakan (ayat 23). Tetapi, Yesus menegaskan bahwa di dalam kematian-Nyalah kemuliaan Allah dalam diri-Nya akan dinyatakan. Suatu pernyataan yang aneh, namun kini kita pahami bahwa kematian-Nya adalah cara Yesus menyatakan kasih Allah dan mewujudkan keselamatan dari Allah bagi umat-Nya. Pernyataan-Nya ini serasi dengan pernyataan dan tindakan Yesus lainnya bahwa kuasa dan kemuliaan diwujudkan di dalam diri-Nya melalui kelemahan dan perendahan diri. Hal ini bukan saja menjadi prinsip Yesus, tetapi juga prinsip hidup semua orang yang ingin mengikut-Nya. Hanya bila kita bersedia mati terhadap diri dan keinginan hidup kita yang berdosa, kita dapat memiliki hidup yang berhasil di pemandangan Allah (ayat haruslah+melarikan+diri+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25-26). Sebab hanya dengan mati terhadap diri sendirilah kita dapat terbuka bagi hidup dari Allah.

Istilah-istilah yang Yesus pakai di sini menunjukkan bentuk penyangkalan diri yang drastis dan radikal. Diperlukan sikap pertobatan yang radikal terhadap hidup dosa tanpa Allah bila orang ingin benar-benar mencicipi karunia hidup dari Yesus Kristus.

Renungkan: Bila kemuliaan Yesus terjadi di dalam kematian-Nya, bagaimanakah kita kini memuliakan Dia?



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA