Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran<x id="u" /> yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.

Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian.

Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan<x id="f" /> hukum Tauratlah yang akan dibenarkan<n id="1" />.

Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu<x id="t" /> yang mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat.

Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah<x id="u" /> Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.<x id="v" />

Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu,<x id="q" /> bibir<x id="r" /> mereka mengandung bisa.

Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat,<x id="z" /> karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.<x id="a" />

Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah<n id="1" /><x id="b" /> telah dinyatakan, seperti yang disaksikan<x id="c" /> dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,

yaitu kebenaran Allah<x id="d" /> karena iman<n id="1" /><x id="e" /> dalam Yesus Kristus<x id="f" /> bagi semua orang yang percaya.<x id="g" /> Sebab tidak ada perbedaan.<x id="h" />

Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah?<x id="p" /> Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!

Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.<x id="s" />

Dalam keadaan manakah hal itu diperhitungkan? Sebelum atau sesudah ia disunat? Bukan sesudah disunat, tetapi sebelumnya.

Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan<x id="n" /> kita<n id="1" />, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,<x id="o" />

Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa<n id="1" />,<x id="q" /> tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa<x id="r" /> lagi<n id="1" /> di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.

Dahulu aku hidup<n id="1" /> tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup,

Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat<n id="1" /> adalah rohani, tetapi aku bersifat daging,<x id="o" /> terjual<x id="p" /> di bawah kuasa dosa<n id="2" />.<x id="q" />

Demikianlah aku dapati hukum ini:<x id="x" /> jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.

supaya tuntutan<x id="q" /> hukum Taurat digenapi di dalam kita<n id="1" />, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.<x id="r" />

Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging;<x id="s" /> mereka yang hidup menurut Roh<n id="1" />, memikirkan hal-hal yang dari Roh.<x id="t" />