(1.00) | (Ams 6:32) |
(full: MALUNYA TIDAK TERHAPUSKAN.
) Nas : Ams 6:32-33 Anak-anak perjanjian Allah yang berzina akan mengalami kesulitan dan malu; apalagi, aib mereka itu tidak akan hilang.
|
(0.67) | (Ams 3:23) |
(full: BERJALAN DI JALANMU DENGAN AMAN.
) Nas : Ams 3:23 Hikmat memberikan keamanan karena menjaga kita untuk tetap berjalan di dalam kehendak Allah yang baik, menyenangkan, dan sempurna (bd. Ams 10:9; Rom 12:2). Allah tidak akan membiarkan orang yang mengandalkan Dia terjebak atau dibinasakan oleh jebakan-jebakan yang dipasang musuh (ayat Ams 3:25-26). |
(0.65) | (Ams 13:3) |
(full: SIAPA MENJAGA MULUTNYA, MEMELIHARA NYAWANYA.
) Nas : Ams 13:3 Perkataan yang sembarangan dan lidah yang tak terkendali dapat merusak pengaruh kita untuk kebenaran, menyebabkan kita berdosa (Pengkh 5:6) dan mempengaruhi hubungan kita dengan Allah (Pengkh 5:7). Seorang yang sempurna akan menguasai perkataannya dengan saksama (Ams 8:6-8; Yak 3:2). Kita harus memohon pertolongan dari Allah dalam mengendalikan lidah kita (lih. Mazm 141:3; bd. Ams 10:14,19; 18:7; 2Tim 3:3; Yak 3:2-13). |
(0.63) | (Ams 30:15) | (jerusalem: dua anak perempuan) Di sini Ams 30:15-33, dikumpulkan jenis pepatah-pepatah yang khas, yang boleh disebutkan sebagai: Pepatah Bilangan "amsal", dengan teka-teki dan dengan perbandingan. Pepatah macam itu merupakan sebuah sarana kesusasteraan yang dipakai oleh para pesajak Ibrani mulai dengan zaman para nabi (meskipun bentuknya masih kurang sempurna), Ams 1:3,6,9,11,13; Yes 17:6; Mik 5:4, bdk Maz 62:12 dst. Dalam semua kitab kebijaksanaan sarana itu dipakai juga, Ams 6:16 dst; Ams 30:15-33; Ayu 5:19; 39:30; Pengk 11:2; 4:12(?); Sir 23:16 dst; Ams 25:7; 26:5-7,28; 30:25, bdk Ams 25:1-2. Kumpulan ini, Ams 30:15-33, menyatakan suatu perasaan yang peka terhadap keajaiban yang terdapat dalam alam. |
(0.61) | (Ams 10:15) |
(full: KOTA YANG KUAT BAGI ORANG KAYA IALAH HARTANYA.
) Nas : Ams 10:15 Amsal ini mengamati keuntungan-keuntungan yang nyata dari kekayaan (bd. Ams 14:20; 19:4) dan keadaan yang merugikan dari kemiskinan (bd. Ams 18:23; 19:4,7). Mungkin seorang pengamat yang sambil lalu menganggap orang kaya itu sudah mapan (lih. Ams 11:4). Namun di mata Allah, "harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna" (ayat Ams 10:2). PB lebih menjelaskan keadaan orang kaya dan orang miskin. "Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?" (Yak 2:5; bd. Luk 2:7-12; 4:22). Seperti halnya dengan kitab-kitab PL lainnya, Amsal harus dibaca dengan mengingat penyataan Allah yang sempurna melalui Anak-Nya sebagaimana tercatat dalam PB (Ibr 1:1-3; lihat art. KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA). |