Biarlah selalu putih pakaianmu ^h  dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.

Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu. ^g 

Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, ^o  juga roti bukan untuk yang berhikmat, ^p  kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib ^q  dialami mereka semua. ^r 

Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: ^t  yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa ¹ ! ^u 

Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali.

Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria. ^z 

Mata orang berhikmat ada di kepalanya, sedangkan orang yang bodoh berjalan dalam kegelapan, tetapi aku tahu juga bahwa nasib yang sama menimpa mereka semua. ^o 

(5-16) Malah sepanjang umurnya ia berada dalam kegelapan dan kesedihan, mengalami banyak kesusahan, penderitaan dan kekesalan.

Lebih baik melihat saja dari pada menuruti nafsu. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. ^q 

Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.

Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur ¹ ; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.

Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal. ^l 

Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah ^w  kesudahan ^x  setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.