Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 2 dari 2 ayat untuk pasti akan mengalahkannya AND book:[1 TO 39] AND book:19 (0.008 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.0023561748634) (Mzm 13:1) (sh: Kemenangan di atas kemenangan (Kamis, 11 Januari 2001))
Kemenangan di atas kemenangan

Kemenangan di atas kemenangan. Setiap orang yang dikejar-kejar musuh akan mengalami ketakutan, kecemasan, kebingungan, kuatir, dan segala macam perasaan lainnya yang mencekam, terlebih lagi bila musuhnya pasti dapat mengalahkannya. Di saat seperti itulah, ia membutuhkan pertolongan yang tidak terlambat Bagaimana dengan pemazmur, apakah ia juga sedang dalam keadaan demikian?

Di awal mazmur ini kita dapat membayangkan kondisi pemazmur yang sedang berteriak kepada Allah (ayat 1-2) karena himpitan musuhnya. Satu hal yang patut kita teladani adalah bahwa ia datang dan mengadukan halnya kepada TUHAN. Dua ayat pertama diawali dengan kata-kata: `berapa lama lagi', menunjukkan bahwa ia sedang menantikan uluran pertolongan tangan Tuhan. Mungkin untuk kesekian kalinya ia berteriak kepada Tuhan, tetapi walau nampaknya tidak segera mendapatkan jawaban, pemazmur tidak segera beralih kepada selain Tuhan yang akan segera memberikan pertolongan.

Mengapa ia tidak mau beralih kepada yang lain? Karena keyakinannya hanya kepada Tuhan, Allahnya (ayat 4). Bagi pemazmur, hanya Tuhan yang dapat membuat matanya bercahaya, sehingga tetap siaga dan waspada menghadapi musuh dan lawannya (ayat 5). Maka ia pun yakin bahwa musuh-musuhnya tidak akan berkata bahwa mereka telah mengalahkannya atau lawan-lawannya bersorak-sorak karena ia goyah (ayat 5).

Walaupun mazmur ini diawali dengan ratapan, tetapi diakhiri dengan tekad iman yang teguh, karena ia percaya kepada kasih setia Tuhan yang menyelamatkannya (ayat 6). Ia yakin bahwa Tuhan tidak pernah berubah, maka ia akan menyanyi bagi Tuhan karena kebaikan-Nya nyata dalam hidupnya (ayat 6). Iman pemazmur telah membawa kemenangan, bukan hanya kemenangan fisik tetapi yang lebih penting adalah kemenangan iman atas musuh- musuhnya. Bukan kelepasan dari musuh yang menjadi dasar sorak-sorai keselamatan dan nyanyian kemenangan, melainkan imannya yang jelas dan teguh kepada Tuhan, Allah yang penuh kasih setia dan kebaikan. Inilah kemenangan di atas kemenangan.

Renungkan: Siapa pun musuh Anda saat ini, bukanlah penentu kekalahan atau kemenangan Anda, karena kemenangan di atas kemenangan hanya dialami bila Anda mau memandang-Nya dengan kacamata iman.

(0.80411180327869) (Mzm 48:1) (sh: Allah, Kota Bentengku (Kamis, 12 Februari 2004))
Allah, Kota Bentengku

Allah, Kota Bentengku. Kebanggaan Israel adalah Yerusalem, ibu kota negara mereka, dan Bait Allah yang berdiri di Bukit Sion, di Yerusalem tersebut. Yerusalem dengan Bait Allahnya adalah lambang kehadiran Allah sebagai Raja mereka. Selama Yerusalem dan Bait Allahnya ada, maka mereka meyakini bahwa Allah juga hadir menyertai dan memberkati mereka (ayat 2-4).

Pemazmur menggubah puisinya itu melalui pengalaman menyaksikan bagaimana bangsa-bangsa lain yang jauh lebih kuat daripada Israel tidak mampu mengalahkannya dalam peperangan demi peperangan karena Allah hadir di tengah-tengah Israel (ayat 5-9). Sebagai akibatnya kehadiran Allah di tengah-tengah Israel juga telah menimbulkan kemashyuran-Nya sampai ke seluruh bumi (ayat 11).

Maka sekarang, pemazmur mengajak umat Tuhan untuk memuji dan membesarkan Allah yang senantiasa hadir di tengah-tengah mereka. Biarlah pengalaman di masa lampau akan kehadiran dan kesetiaan Allah menjadi pengharapan bagi generasi-generasi kemudian, yaitu bahwa Allah akan tetap hadir di tengah-tengah mereka sepasti kota yang berbenteng teguh itu berdiri (ayat 13-15).

Memang, sekarang kita sebagai umat Perjanjian Baru tidak lagi melihat kehadiran kota Yerusalem dan Bait Allahnya sebagai kehadiran Allah atas umat-Nya masa kini. Kita diajak oleh Tuhan Yesus untuk mengimani Allah yang hadir tidak dibatasi ruang dan waktu (Yoh. 4:21), tetapi Allah yang menyatakan kehadiran-Nya sebagai Roh (ayat 24). Yang dibutuhkan untuk menyembah Allah sedemikian adalah roh kita sendiri dan hidup kita yang melakukan kebenaran. Dengan kata lain, Allah hadir dan memberkati setiap orang yang rohnya menyembah Dia, dan hidupnya mengamalkan kebenaran-Nya.

Renungkan: Di mana saja, kapan saja, pada saat kita mengakui Allah dan melaksanakan kehendak-Nya, Dia hadir menyatakan perkenan dan pemeliharaan-Nya atas kita.



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA