"Sekarang ini keluh kesahku<x id="y" /> menjadi pemberontakan,<x id="z" /> tangan-Nya menekan aku, sehingga aku mengaduh.<x id="a" />

Orang durhaka hanya mencari kejahatan, tetapi terhadap dia akan disuruh utusan yang kejam.

Sebab mereka itu suatu bangsa pemberontak,<x id="j" /> anak-anak yang suka bohong<x id="k" /> anak-anak yang enggan mendengar akan pengajaran<x id="l" /> TUHAN;

Sampaikanlah<x id="c" /> perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak.<x id="d" />

Berkatalah bani Dan kepadanya: "Janganlah suaramu kedengaran lagi kepada kami, nanti ada orang yang menyerang engkau karena sakit hati dan dengan demikian engkau serta seisi rumahmu kehilangan nyawa."

Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung<n id="1" /><x id="a" /> dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak<x id="b" /> firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja<n id="2" />."

Dan baik mereka mendengarkan<x id="w" /> atau tidak--sebab mereka adalah kaum pemberontak<x id="x" />--mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka<n id="1" />.<x id="y" />

Seperti batu intan,<x id="t" /> yang lebih keras dari pada batu Kuteguhkan hatimu;<x id="u" /> janganlah takut kepada mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.<x id="v" />"

Dan Aku akan membuat lidahmu melekat pada langit-langitmu,<x id="d" /> sehingga engkau menjadi bisu<n id="1" /> dan tidak akan menempelak mereka, sebab mereka adalah kaum pemberontak.<x id="e" />

Katakanlah kepada kaum pemberontak,<x id="o" /> yaitu kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Cukuplah perbuatan-perbuatanmu yang keji itu, hai kaum Israel,

inilah maknanya, ya raja, dan inilah putusan<x id="v" /> Yang Mahatinggi mengenai tuanku raja:

TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat<x id="d" /> Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka,<x id="e" /> sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati."

Dan engkau, anak manusia, janganlah takut<x id="z" /> melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri<x id="a" /> dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.<x id="b" />

Dan engkau, anak manusia, dengarlah apa yang Kufirmankan kepadamu; janganlah memberontak<x id="e" /><x id="f" /> seperti kaum pemberontak<x id="g" /> ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah<x id="h" /> apa yang Kuberikan kepadamu."

Tetapi kalau Aku berbicara dengan engkau, Aku akan membuka mulutmu dan engkau akan mengatakan kepada mereka: Beginilah firman<x id="f" /> Tuhan ALLAH. Orang yang mau mendengar, biarlah ia mendengar; dan orang yang mau membiarkan, baiklah membiarkan, sebab mereka adalah kaum pemberontak.<x id="g" />"

"Hai anak manusia, engkau tinggal di tengah-tengah kaum pemberontak<n id="1" />,<x id="z" /> yang mempunyai mata untuk melihat, tetapi tidak melihat dan mempunyai telinga untuk mendengar, tetapi tidak mendengar, sebab mereka adalah kaum pemberontak.<x id="a" />

Maka engkau, anak manusia, sediakanlah bagimu barang-barang seorang buangan<n id="1" /> dan berjalanlah seperti seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; pergilah dari tempatmu sekarang ke tempat yang lain seperti seorang buangan di hadapan mata mereka. Barangkali<x id="b" /> mereka akan insaf<x id="c" /> bahwa mereka adalah kaum pemberontak.<x id="d" />

Lalu berdirilah Daniel yang namanya Beltsazar, tercengang beberapa saat, pikiran-pikirannya menggelisahkan<x id="n" /> dia. Berkatalah raja: "Beltsazar, janganlah mimpi dan maknanya itu menggelisahkan engkau!<x id="o" />" Beltsazar menjawab: "Tuanku, biarlah mimpi itu tertimpa atas musuh tuanku dan maknanya atas seteru tuanku!