Bersama-sama mereka mengaum seperti singa-singa<x id="z" /> muda, menggeram seperti anak-anak singa;

Kemudian berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Panggillah perempuan Sunem<x id="h" /> itu." Lalu dipanggilnyalah perempuan itu dan dia berdiri di depan Gehazi.

Lalu dengan cara yang sama untuk kelima kalinya Sanbalat<x id="u" /> mengirim seorang anak buahnya kepadaku yang membawa surat yang terbuka.

maka kaudengarlah apa yang mereka katakan; kemudian engkau akan mendapat keberanian<n id="1" /> untuk turun menyerbu perkemahan itu." Lalu turunlah ia bersama dengan Pura, bujangnya itu, sampai kepada penjagaan terdepan laskar di perkemahan itu.

Sesudah itu Samuel mengajak Saul dan bujangnya, dibawanya ke pendopo dan diberikannya kepada mereka tempat utama di depan para undangan, yang banyaknya kira-kira tiga puluh orang.

Dan paman<x id="n" /> Saul berkata kepadanya dan bujangnya: "Dari mana kamu?" Jawabnya: "Mencari keledai-keledai<x id="o" /> itu, tetapi ketika tidak terlihat, maka kami pergi kepada Samuel."

Dipanggilnya orang muda yang melayani dia, katanya: "Suruhlah perempuan ini pergi dari padaku dan kuncilah pintu di belakangnya."

Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali<n id="1" />.

Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi<x id="c" /> menyelamatkan nyawanya<n id="1" />;<x id="d" /> dan setelah sampai ke Bersyeba,<x id="e" /> yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.

Dengan segera dipanggilnya bujang pembawa senjatanya dan berkata kepadanya: "Hunuslah pedangmu dan bunuhlah aku,<x id="i" /> supaya jangan orang berkata tentang aku: Seorang perempuan membunuh dia." Lalu bujangnya itu menikam dia, sehingga mati.

Demikianlah perempuan itu berangkat dan pergi kepada abdi Allah di gunung Karmel.<x id="m" /> Segera sesudah abdi Allah melihat dia dari jauh, berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Lihat, perempuan Sunem itu datang!

Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?"