Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa<x id="r" /> itu, aku memaklumkan puasa<n id="1" /> supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan<x id="s" /> yang aman<n id="2" /> bagi kami, bagi anak-anak kami dan segala harta benda kami.

Biarlah pemimpin-pemimpin kami bertindak mewakili jemaah seluruhnya, maka setiap orang di kota-kota kami yang memperisteri perempuan asing harus datang menghadap pada waktu-waktu tertentu, dan bersama-sama mereka para tua-tua dan para hakim<x id="t" /> di tiap-tiap kota, sampai murka<x id="u" /> Allah kami yang bernyala-nyala karena perkara ini dijauhkan dari kami."