Demikianlah ketiga pasukan itu bersama-sama meniup sangkakala, dan memecahkan buyung dengan memegang obor<x id="u" /> di tangan kirinya dan sangkakala di tangan kanannya untuk ditiup, serta berseru: "Pedang<x id="v" /> demi TUHAN dan demi Gideon!"

Segeralah mereka masing-masing mengambil pakaiannya dan membentangkannya<x id="z" /> di hadapan kakinya begitu saja di atas tangga, kemudian mereka meniup sangkakala<x id="a" /> serta berseru: "Yehu raja!"

Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup;<x id="m" /> segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak<x id="n" /> yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu<n id="1" />, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota<x id="o" /> itu.

Lalu Gideon dan keseratus orang yang bersama-sama dengan dia sampai ke ujung perkemahan itu pada waktu permulaan giliran jaga tengah malam, ketika penjaga-penjaga baru saja ditempatkan. Lalu mereka meniup sangkakala sambil memecahkan buyung<x id="t" /> yang di tangan mereka.

Sedang ketiga ratus orang itu meniup<x id="x" /> sangkakala, maka di perkemahan itu TUHAN membuat pedang<x id="y" /> yang seorang diarahkan kepada yang lain,<x id="z" /> lalu larilah tentara itu sampai ke Bet-Sita ke arah Zerera sampai ke pinggir Abel-Mehola<x id="a" /> dekat Tabat.

Imam Zadok telah membawa tabung tanduk berisi minyak<x id="l" /> dari dalam kemah,<x id="m" /> lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup,<x id="n" /> dan seluruh rakyat berseru:<x id="o" /> "Hidup raja Salomo!"