Adakah puteri Sion<x id="y" /> sama seperti padang yang paling disukai,<x id="z" />

Karena luka puteri bangsaku hatiku luka;<x id="e" /> aku berkabung,<x id="f" /> kedahsyatan telah menyergap aku.

Puteri Mesir menjadi malu, diserahkan ke dalam tangan bangsa dari utara.<x id="y" />"

Mereka mengobati luka puteri umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.<x id="f" />

Pada masa itu akan dikatakan kepada bangsa ini dan kepada penduduk Yerusalem: "Angin panas<x id="f" /> dari bukit-bukit gundul di padang gurun bertiup ke arah puteri umat-Ku; bukan untuk menampi dan bukan untuk membersihkan,

Hai puteri bangsaku, kenakanlah kain kabung,<x id="c" /> dan berguling-gulinglah dalam debu!<x id="d" /> Berkabunglah seperti menangisi<x id="e" /> seorang anak tunggal,<x id="f" /> merataplah dengan pahit pedih! Sebab sekonyong-konyong akan datang si pembinasa<x id="g" /> menyerangmu.

Tidak adakah balsam di Gilead?<x id="g" /> Tidak adakah tabib<x id="h" /> di sana? Mengapakah belum datang juga kesembuhan<x id="i" /> luka puteri bangsaku?

Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata<n id="1" />,<x id="j" /> maka siang malam aku akan menangisi<x id="k" /> orang-orang puteri bangsaku<x id="l" /> yang terbunuh!

Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: "Sesungguhnya, Aku mau melebur<x id="z" /> dan menguji<x id="a" /> mereka, sebab apakah lagi yang dapat Kulakukan terhadap puteri umat-Ku?

Pergilah ke Gilead mengambil balsam,<x id="u" /> hai anak dara,<x id="v" /> puteri Mesir! Sia-sia engkau memakai banyak obat, kesembuhan<x id="w" /> tidak akan kaudapat!

Siapkanlah bagimu barang-barang untuk perjalananmu ke pembuangan,<x id="n" /> hai puteri Mesir yang sudah lama menetap! Sebab Memfis<x id="o" /> akan menjadi sunyi sepi,<x id="p" /> dijadikan reruntuhan yang tidak berpenduduk lagi.

Turunlah dari kemuliaanmu dan duduklah di atas kotoran,<x id="k" /> hai puteri Dibon<x id="l" /> yang sudah lama menetap! Sebab pembinasa Moab sudah maju menyerbu engkau, memusnahkan tempat-tempatmu<x id="m" /> yang berkubu.

Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Puteri Babel<x id="j" /> adalah seperti tempat pengirikan<x id="k" /> pada waktu orang menginjak-injaknya! Sedikit waktu lagi akan datang<x id="l" /> waktu panen<x id="m" /> baginya<n id="1" />.

Zedekia<n id="1" /><x id="k" /> berumur dua puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja dan sebelas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Hamutal binti Yeremia, dari Libna.<x id="l" />

Sebab aku mendengar suara seperti suara perempuan bersalin,<x id="n" /> suara orang kesesakan seperti suara ibu yang melahirkan anak pertama, suara puteri Sion<x id="o" /> yang mengap-mengap,<x id="p" /> yang merentang-rentangkan tangannya:<x id="q" /> "Celakalah aku, sebab aku binasa di depan para pembunuh!<x id="r" />"

Mereka memakai panah dan tombak; mereka bengis, tidak kenal belas kasihan.<x id="u" /> Suara mereka gemuruh seperti laut,<x id="v" /> mereka mengendarai kuda,<x id="w" /> berlengkap seperti orang maju berperang, menyerang engkau, hai puteri Sion!<x id="x" />"

Dengar! seruan puteri bangsaku minta tolong dari negeri yang jauh:<x id="z" /> "Tidak adakah TUHAN di Sion? Tidak adakah Rajanya<x id="a" /> di dalamnya?" --Mengapakah mereka menimbulkan sakit hati-Ku<x id="b" /> dengan patung-patung mereka, dengan dewa-dewa<x id="c" /> asing yang sia-sia?<x id="d" /> --

Katakanlah perkataan ini kepada mereka: "Air mataku<x id="k" /> bercucuran<n id="1" /> siang dan malam dengan tidak berhenti-henti, sebab anak dara,<x id="l" /> puteri bangsaku, dilukai dengan luka parah,<x id="m" /> luka yang sama sekali tidak tersembuhkan.

Mereka memakai panah<x id="q" /> dan tombak; mereka bengis,<x id="r" /> tidak kenal belas kasihan.<x id="s" /> Suara mereka gemuruh seperti laut,<x id="t" /> mereka mengendarai kuda, berlengkap seperti orang maju berperang, menyerang engkau, hai puteri Babel!<x id="u" />