Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu,<x id="j" /> seorang yang suka tinggal di padang,<x id="k" /> tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Lalu segeralah mereka masing-masing menurunkan karungnya ke tanah dan masing-masing membuka karungnya.

Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur.

Dari segala binatang yang tidak haram<x id="h" /> haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya;

Lalu kata Yakub kepada Ribka, ibunya: "Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu badannya,<x id="v" /> sedang aku ini kulitku licin.

Lalu mereka mengoyakkan jubahnya<n id="1" /><x id="o" /> dan masing-masing memuati keledainya,<x id="p" /> dan mereka kembali ke kota.

Dari mereka inilah berpencar bangsa-bangsa daerah pesisir. Itulah keturunan Yafet, masing-masing di tanahnya, dengan bahasanya<x id="o" /> sendiri, menurut kaum dan bangsa mereka.

Baiklah Kita<x id="v" /> turun<x id="w" /> dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.<x id="x" />"

Keesokan harinya pagi-pagi bersumpah-sumpahanlah<x id="b" /> mereka. Kemudian Ishak melepas mereka, dan mereka meninggalkan dia dengan damai.

dan juga Mizpa,<x id="z" /> sebab katanya: "TUHAN kiranya berjaga-jaga antara aku dan engkau, apabila kita berjauhan.

Lalu tinggallah Yakub seorang diri.<x id="i" /> Dan seorang laki-laki<x id="j" /> bergulat dengan dia<n id="1" /> sampai fajar menyingsing.

Ketika Yusuf berjalan ke sana ke mari di padang, bertemulah ia dengan seorang laki-laki, yang bertanya kepadanya: "Apakah yang kaucari?"

Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi<x id="h" /> kita itu datang!

Di situ Yehuda melihat anak perempuan seorang Kanaan<n id="1" />; nama orang itu ialah Syua.<x id="b" /> Lalu Yehuda kawin dengan perempuan itu dan menghampirinya.

Tetapi TUHAN menyertai Yusuf<n id="1" />,<x id="e" /> sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.

Pada satu malam juga kami bermimpi, aku dan kepala juru roti itu; masing-masing mempunyai mimpi dengan artinya sendiri.<x id="w" />

Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana,<x id="u" /> dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir.<x id="v" />

Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?<x id="c" />"

Kami ini sekalian anak dari satu ayah; kami ini orang jujur;<x id="j" /> hamba-hambamu<x id="k" /> ini bukanlah pengintai.<x id="l" />"

Saudara-saudaranya itu duduk di depan Yusuf, dari yang sulung<x id="l" /> sampai yang bungsu,<x id="m" /> sehingga mereka berpandang-pandangan dengan heran.