Maka raja menjadi sangat geram<x id="c" /> dan murka karena hal itu, lalu dititahkannyalah untuk melenyapkan<x id="d" /> semua orang bijaksana di Babel.

Lalu berdirilah Daniel yang namanya Beltsazar, tercengang beberapa saat, pikiran-pikirannya menggelisahkan<x id="n" /> dia. Berkatalah raja: "Beltsazar, janganlah mimpi dan maknanya itu menggelisahkan engkau!<x id="o" />" Beltsazar menjawab: "Tuanku, biarlah mimpi itu tertimpa atas musuh tuanku dan maknanya atas seteru tuanku!

Tetapi raja menjawab para Kasdim itu: "Aku telah mengambil keputusan<n id="1" />,<x id="t" /> yakni jika kamu tidak memberitahukan kepadaku mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan dipenggal-penggal<x id="u" /> dan rumah-rumahmu akan dirobohkan menjadi timbunan puing;<x id="v" />

katanya kepada Ariokh, pembesar raja itu: "Mengapa titah yang begitu keras ini dikeluarkan oleh raja?" Lalu Ariokh memberitahukan hal itu kepada Daniel.

Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya<x id="m" /> sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!<x id="n" />

Bertanyalah raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar:<x id="c" /> "Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kulihat itu dengan maknanya juga?"

Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan<x id="d" /> tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum.

berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan<x id="f" /> kebesaranku<x id="g" /> telah kubangun menjadi kota kerajaan?"

Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain!<x id="n" /> Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku.

Berkatalah Daniel, demikian: "Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit<x id="r" /> mengguncangkan laut besar,

Lalu kudekati salah seorang dari mereka yang berdiri di sana dan kuminta penjelasan<x id="x" /> tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan diberitahukannyalah kepadaku maknanya:

Jawab raja: "Aku tahu benar-benar, bahwa kamu mencoba mengulur-ulur waktu, karena kamu melihat, bahwa aku telah mengambil keputusan,

Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah<x id="i" /> dan Yang berkuasa atas segala raja,<x id="j" /> dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia,<x id="k" /> sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia<x id="l" /> itu."

berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku<x id="h" /> dan tidak menyembah patung<x id="i" /> emas yang kudirikan itu?

Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh<x id="p" /> kali lebih panas dari yang biasa.

Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"

Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"

Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah<x id="s" /> yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu.

Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel: "Engkaukah Daniel itu, salah seorang buangan yang telah diangkut oleh raja, ayahku, dari tanah Yehuda?<x id="g" />

(6-17) Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa.<x id="l" /> Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan<x id="m" /> engkau!"