Apa yang akan kukatakan, anakku, anak kandungku, anak nazarku?<x id="v" />

Lalu pergilah sepuluh orang saudara Yusuf untuk membeli gandum<x id="s" /> di Mesir.

Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum.

Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi<x id="d" /> banyaklah hasil.

Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan<x id="b" /> anggur<x id="c" /> dan minyak.

(65-14) padang-padang rumput berpakaikan kawanan kambing domba,<x id="a" /> lembah-lembah berselimutkan gandum,<x id="b" /> semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi.<x id="c" />

supaya kita membeli orang lemah<x id="q" /> karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu<x id="r" /> rosokan?"

Pada waktu itu mulailah<x id="z" /> Zerubabel<x id="a" /> bin Sealtiel dan Yesua<x id="b" /> bin Yozadak membangun rumah Allah yang ada di Yerusalem. Mereka didampingi dan dibantu oleh nabi-nabi Allah<n id="1" />.

Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan,<x id="z" /> serta menyimpannya.

Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut,<x id="a" /> sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya, karena memang tidak terhitung.

Sesudah itu Yusuf memerintahkan, bahwa tempat gandum mereka akan diisi dengan gandum<x id="m" /> dan bahwa uang mereka masing-masing akan dikembalikan ke dalam karungnya,<x id="n" /> serta bekal<x id="o" /> mereka di jalan<x id="p" /> akan diberikan kepada mereka. Demikianlah dilakukan orang kepada mereka itu.

Di samping itu kepada ayahnya dikirimkannya sepuluh ekor keledai<x id="i" /> jantan, dimuati dengan apa yang paling baik<x id="j" /> di Mesir, lagipula sepuluh ekor keledai betina, dimuati dengan gandum dan roti dan makanan untuk ayahnya dalam perjalanan.<x id="k" />

Apabila seseorang membuka sumur,<x id="u" /> atau apabila seseorang menggali sumur, dengan tidak menutupnya, dan seekor lembu atau keledai jatuh ke dalamnya,

Tetapi nabi Hagai<x id="w" /> dan Zakharia<x id="x" /> bin Ido, kedua nabi itu, bernubuat<x id="y" /> terhadap orang-orang Yahudi<n id="1" /> yang tinggal di Yehuda dan di Yerusalem dalam nama Allah Israel, yang menyertai mereka.

supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya<x id="x" /> menyala. Berbahagialah<x id="y" /> semua orang yang berlindung<x id="z" /> pada-Nya!

Biarlah tanaman gandum<x id="p" /> berlimpah-limpah di negeri, bergelombang di puncak pegunungan; biarlah buahnya<x id="q" /> mekar bagaikan Libanon<x id="r" />, bulir-bulirnya berkembang bagaikan rumput di bumi.<x id="s" />

dan berpikir: "Bilakah bulan baru<x id="l" /> berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat<n id="1" /> berlalu, supaya kita boleh menawarkan<x id="m" /> terigu<x id="n" /> dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang<x id="o" /> dengan neraca palsu,<x id="p" />

Para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan itu dengan lancar digerakkan oleh nubuat<x id="h" /> nabi Hagai dan nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh,<x id="i" /> Darius<x id="j" /> dan Artahsasta,<x id="k" /> raja-raja negeri Persia.

Sebab itu, karena kamu menginjak-injak orang yang lemah<x id="f" /> dan mengambil pajak gandum dari padanya, --sekalipun kamu telah mendirikan rumah-rumah dari batu pahat,<x id="g" /> kamu tidak akan mendiaminya;<x id="h" /> sekalipun kamu telah membuat kebun anggur yang indah, kamu tidak akan minum anggurnya.<x id="i" />