Setelah orang Israel menjadi kuat, mereka membuat orang Kanaan itu menjadi orang rodi dan tidak menghalau mereka sama sekali<n id="1" />.<x id="u" />

sehingga orang Asyer itu diam di tengah-tengah orang Kanaan, penduduk asli di negeri itu, sebab orang-orang itu tidak dihalaunya.

Delapan belas tahun lamanya orang Israel menjadi takluk kepada Eglon, raja Moab.<x id="w" />

Demikianlah pada hari itu Moab<x id="n" /> ditundukkan oleh Israel, maka amanlah<x id="o" /> tanah itu, delapan puluh tahun lamanya.

Setelah dikabarkan kepada Sisera, bahwa Barak bin Abinoam telah maju ke gunung Tabor,<x id="t" />

bahwa dari tahun ke tahun anak-anak perempuan orang Israel selama empat hari setahun meratapi anak perempuan Yefta, orang Gilead itu.

Tetapi jawab malaikat TUHAN itu kepadanya: "Mengapa engkau juga menanyakan nama-Ku?<x id="w" /> Bukankah nama itu ajaib?"

Dan dengan pukulan yang hebat ia meremukkan tulang-tulang mereka. Lalu pergilah ia dan tinggal dalam gua di bukit batu<x id="u" /> Etam.<x id="v" />

Tetapi orang Yebus, penduduk kota Yerusalem,<x id="g" /> tidak dihalau<x id="h" /> oleh bani Benyamin, jadi orang Yebus itu masih diam bersama-sama dengan bani Benyamin di Yerusalem sampai sekarang.

Suku Zebulon tidak menghalau penduduk Kitron dan penduduk Nahalol, sehingga orang Kanaan itu tetap diam di tengah-tengah mereka, walaupun sebagai orang rodi.

Sesudah dia, bangkitlah Samgar bin Anat;<x id="p" /> ia menewaskan orang Filistin<x id="q" /> dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus<x id="r" /> orang banyaknya. Demikianlah ia juga menyelamatkan orang Israel.

Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang,<x id="c" /> tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.

Tetapi kita ini tidak dapat memberikan isteri kepada mereka dari anak-anak perempuan kita." Sebab orang-orang Israel telah bersumpah,<x id="t" /> demikian: "Terkutuklah orang yang memberikan<x id="u" /> isteri kepada suku Benyamin!"

Suku Naftali tidak menghalau penduduk Bet-Semes<x id="d" /> dan penduduk Bet-Anat,<x id="e" /> sehingga mereka diam di tengah-tengah orang Kanaan, penduduk asli di negeri itu; tetapi penduduk Bet-Semes dan Bet-Anat itu menjadi orang rodi bagi mereka.

Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain<n id="1" />, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.<x id="f" />

Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, sebab Sisera mempunyai sembilan ratus kereta<x id="y" /> besi dan dua puluh tahun lamanya ia menindas<x id="z" /> orang Israel dengan keras.

Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing<x id="m" /> dan roti yang tidak beragi dari seefa<x id="n" /> tepung; ditaruhnya daging itu ke dalam bakul dan kuahnya ke dalam periuk, dibawanya itu kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin,<x id="o" /> lalu disuguhkannya.

Maka tahulah<x id="s" /> Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: "Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka.<x id="t" />"

Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead.<x id="a" />" Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang.

Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum."