Aku sendiri pernah melihat<x id="k" /> orang bodoh berakar,<x id="l" /> tetapi serta-merta<x id="m" /> kukutuki<x id="n" /> tempat kediamannya.

Orang bijak menyimpan pengetahuan,<x id="m" /> tetapi mulut orang bodoh adalah kebinasaan<x id="n" /> yang mengancam.

Siapa yang mengacaukan rumah tangganya akan menangkap angin; orang bodoh akan menjadi budak orang bijak.<x id="e" />

Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri,<x id="x" /> tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.<x id="y" />

Bodohlah<x id="z" /> yang menyatakan sakit hatinya seketika<x id="a" /> itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.<x id="b" />

Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya,<x id="b" /> tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.<x id="c" />

Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.<x id="b" />

Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam<x id="w" /> diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.

Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh<x id="q" /> membiarkan amarahnya meledak.<x id="r" />

Batu adalah berat dan pasirpun<x id="e" /> ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh.

Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu<x id="o" /> untuk dihukum,

Jika orang bijak beperkara dengan orang bodoh, orang bodoh ini mengamuk dan tertawa, sehingga tak ada ketenangan.

"Sungguh, bodohlah<x id="m" /> umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku!<x id="n" /> Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian!<x id="o" /> Mereka pintar untuk berbuat jahat,<x id="p" /> tetapi untuk berbuat baik<x id="q" /> mereka tidak tahu."

Sudah datang hari-hari penghukuman,<x id="v" /> sudah datang hari-hari pembalasan,<x id="w" /> Israel akan mengalaminya,<x id="x" /> "Nabi adalah seorang pandir<n id="1" />,<x id="y" /> orang yang penuh roh adalah orang gila!<x id="z" />", oleh karena besarnya kesalahanmu dan besarnya permusuhan:

Kemudian dalam tahun ketiga puluh tujuh sesudah Yoyakhin, raja Yehuda dibuang, dalam bulan yang kedua belas, pada tanggal dua puluh tujuh bulan itu, maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam tahun ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin,<x id="r" /> raja Yehuda, dengan melepaskannya dari penjara.

Kemudian dalam tahun ketiga puluh tujuh sesudah Yoyakhin,<x id="m" /> raja Yehuda, dibuang, dalam bulan yang kedua belas, pada tanggal dua puluh lima bulan itu, maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam tahun ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin, raja Yehuda, dengan melepaskannya dari penjara.